Namun, pementasan tersebut dipuji oleh Hak-do yang terus menyaksikan sejak awal acara. Sayang, Chae-rin kembali jadi penghalang hubungan Chun-hyang dan Mong-ryong. Meski berencana pergi, akhirnya pria itu menemani sang istri saat mencari dompetnya yang hilang.
Aksi Chae-rin tidak hanya berhenti sampai disitu, ia terus berusaha menunjukkan keakrabannya saat pergi bertiga. Namun, pertengkaran Mong-ryong dan Chun-hyang, yang nyaris tertabrak motor, membuatnya sadar ada sesuatu diantara pasangan itu. Kesal dengan sikap sang suami, Chun-hyang ganti membalas dengan pergi bersama beberapa pria ke sebuah diskotik.
Bisa ditebak, Mong-ryong yang diam-diam cemburu terlibat adu mulut yang akhirnya berubah jadi perkelahian massal. Hak-do yang muncul untuk menolong sempat jengkel dengan sikap pemuda itu, namun terdiam saat tahu bahwa Mong-ryong adalah suami sah Chun-hyang.
Keesokan harinya, Mong-ryong menemani sang istri dan ibu mertuanya mengunjungi makam almarhum ayah Chun-hyang. Karena suatu hal, keduanya terpaksa bermalam di sebuah penginapan didekat makam. Lagi-lagi pertengkaran terjadi saat malam tiba, namun hal itu disusul oleh keakraban keduanya di bawah nyala api unggun.
Sadar pikiran Mong-ryong bercabang, Chun-hyang dengan sabar mengatakan tidak akan menghalangi pria itu bila ingin membina hubungan dengan Chae-rin. Kemungkinan itu terbuka setelah Mong-ryong diterima di Universitas Seoul sebagai adik kelas Chae-rin.
Thursday, December 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment