Rupanya meski telah dua tahun berlalu, kenangan manis bersama Yoo-rin tidak pernah lepas dari ingatan Gong-chan. Hal itu terlihat dari sejumlah koleksi bola kaca, yang selalu dibelinya setiap kali salju mulai turun. Sudah tentu, kesedihan pemuda itu terlihat oleh sang bibi yang telah mempunyai satu anak.
Di saat yang sama di tempat lain, Yoo-rin yang baru saja pulang kerja hanya bisa menatap turunnya salju dengan sedih meski sang ayah telah menyiapkan sambutan meriah. Kaget melihat bintang pemberian Gong-chan yang selalu disimpan dengan rapi menghiasi pohon natal, gadis itu berpura-pura benda itu tidak memiliki arti penting bagi dirinya.
Hidup berpindah-pindah membuat keberadaan Yoo-rin sulit dilacak, meskipun Gong-chan telah menyuruh sekretarisnya yang handal untuk berusaha. Langkah terakhirnya adalah menerima tawaran untuk pergi ke Jepang demi urusan pekerjaan sambil berharap bisa menemui gadis yang dicintainya.
Malam menjelang kepergiannya, Gong-chan telah ditunggu oleh Seo-hyoon didepan rumahnya. Rupanya meski disibukkan oleh rangkaian tur tenis dunia, gadis itu belum bisa melupakan pemuda itu. Bahkan ketika dinasehati, Seo-hyoon balik meminta Gong-chan supaya bisa melepaskan Yoo-rin dari hatinya.
Nasib kembali membuat Gong-chan dan Yoo-rin gagal bertemu meski keduanya sama-sama berada di bandara, Gong-chan sebagai penumpang menuju Jepang sementara Yoo-rin pemandu wisata yang mengantar tamu-tamunya. Sosok gadis itu malah pertama kali dilihat oleh Jeong-woo yang berusaha mengejar dan menutupi semuanya dari Gong-chan.
Tapi semuanya berubah ketika Gong-chan berada di pesawat, tanpa sengaja seorang penumpang menjatuhkan kartu nama pemandu wisata yang sedang dibicarakan oleh grupnya. Ketika mengambil kartu tersebut, bisa dibayangkan bagaimana ekspresi wajah Gong-chan saat nama dan foto Yoo-rin tercantum didalamnya.
Tak lama setelah kejadian tersebut, Yoo-rin kembali ke pekerjaannya sebagai pemandu wisata dan bersiap menyambut rombongan berikutnya. Namun, alangkah terkejutnya gadis itu ketika Gong-chan muncul dihadapannya dan mengaku sebagai salah satu anggota rombongan.
Kali ini Yoo-rin tidak bisa mengelak lagi, apalagi setelah Gong-chan mematahkan kartu kreditnya sehingga otomatis pria itu tidak punya sepeser uangpun. Mau tidak mau, gadis itu cuma bisa pasrah saat Gong-chan meminta untuk diajak makan di sebuah restoran kecil.
Bahkan supaya tidak terpisah dari Yoo-rin, Gong-chan sampai berpura-pura sakit sambil menyalahkan semuanya ke gadis itu. Tidak kalah cerdik, Yoo-rin membawa Gong-chan untuk menyembuhkan penyakitnya ke seorang ahli tusuk jarum. Bisa dibayangkan apa jadinya, Gong-chan cuma bisa memandang ngeri.
Saturday, December 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment