Eun-sae kembali berulah, ia memperlakukan Min-yeop, yang masih dimabukkan oleh cinta, seperti budak mulai dari membawakan kursi, payung, hingga mentraktir gadis itu. Keruan saja, kelakuannya langsung dicela oleh Ha-rim, yang menyarankan Min-yeop untuk berkencan dengan gadis lain.
Di tempat lain, Eun-chan dan Han-gyeol melakukan kencan pertama mereka dengan unik : makan mie di kediaman Han-gyeol. Berbicara soal kemungkinan keberangkatan pemuda itu ke Amerika dalam waktu dekat, jantung Eun-chan berdetak lebih cepat ketika Han-gyeol menawarinya supaya ikut.
Melihat wajah gadis itu yang memerah, dengan cepat Han-gyeol menyebut bahwa bila Eun-chan tidak mau tinggal bersama, mereka bisa menyewa apartemen yang terpisah. Saking gembiranya, saat pulang Eun-chan langsung menceritakan tawaran itu pada sang ibu dan adik. Namun, reaksi Eun-sae sama sekali tidak disangka : ia marah-marah sambil menyebut tanpa Eun-chan, keluarganya bakal mengalami kesulitan.
Namun dibalik reaksinya yang berlebihan, EUn-sae sebenarnya punya maksud mulia : ia ingin bisa sukses terlebih dahulu dan membahagiakan Eun-chan yang telah banyak berkorban. Sementara itu, Eun-chan sendiri tidak begitu saja setuju, gadis itu berharap bisa mandiri dan hidup dari jerih-payahnya sendiri bila suatu saat mengikuti Han-gyeol ke Amerika.
Dari Ha-rim, Eun-chan juga mendengar bahwa Han-gyeol telah mendapat tawaran kerja di Amerika dan tidak ingin mencegah karir pemuda itu. Saat baru saja pulang ke rumah, Eun-chan sudah mendapat telepon dari Han-gyeol, yang meminta gadis tomboy itu untuk datang ke apartemennya.
Begitu melihat wajah sedih Han-gyeol, apalagi ceritanya tentang identitas sang ayah kandung, Eun-chan dengan penuh perhatian langsung memeluknya. Tidak cuma itu, Eun-chan juga menggiring pemuda itu untuk menghirup udara segar sambil membicarakan soal hubungan mereka ke depan. Akhirnya diputuskan bahwa Han-gyeol, yang sempat terlihat enggan, berangkat sendirian ke Amerika.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh Han-seong. Setelah beberapa hari kehilangan semangat hidup, ia mendapati tas Yoo-joo didalam rumah pada suatu malam. Begitu masuk kamar, Han-seong melihat tubuh perempuan yang dicintainya itu tertidur lelap diatas ranjangnya. Rupanya, Yoo-joo menghilang selama beberapa hari untuk menenangkan diri sebelum kemudian akhirnya kembali ke pelukan Han-seong.
Di kafe, secara tidak sengaja Han-gyeol mendengar nasehat (sesat) Ha-rim pada Eun-chan tentang cara memperlakukan pria. Tambah kesal apalagi setelah melihat para penghuni Coffee Prince lain memperbudak gadis yang dicintainya itu, Han-gyeol langsung berteriak kesal.
Keruan saja, aksinya membuat Ha-rim, Min-yeop dan Sun-ki bengong. Dasar konyol, mereka malah membalas dengan cara yang tidak kalah kocak : menarik Eun-chan yang berada di lantai dua untuk kemudian diperlakukan seperti putri kerajaan. Aksi tersebut sukses membuat Eun-chan terkikik-kikik. Apalagi ketika ditanya, Han-gyeol dengan senyum lebar menyebut teguran itu dilakukan supaya Eun-chan tidak terlalu lelah.
Wajah Han-gyeol sedikit berubah saat mendapat telepon yang mengabari kalau ayah kandungnya bakal meninggalkan Korea untuk kembali ke Austria. Untungnya lagi-lagi ada Eun-chan yang siap menghibur. Pagi-pagi sekali, gadis itu datang ke kediaman Han-gyeol dan memberikan kejutan yang langsung membuat pemuda itu tersenyum lebar.
Meski sempat diawal dengan kaku, Han-gyeol akhirnya bisa melepas kepergian sang ayah dengan senyuman. Di perjalanan pulang, ia menelepon Eun-chan untuk mengucapkan terima kasih dan menyebut akan selalu jujur sambil berharap Eun-chan melakukan hal yang sama.
Thursday, December 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment