
Saat mengantar Soo-jung pulang, In-wook berpapasan dengan Jae-min. Keadaan memanas setelah In-wook mengatakan akan melamar Soo-jung dan mendorong Jae-min hingga terjatuh, namun pria kaya itu tidak bergeming dan mengatakan siap bersaing untuk mendapatkan Soo-jung. Paginya, hatinya bertambah kesal mendengar In-wook berbicara mesra dengan Soo-jung di ponsel.
Sementara itu saat makan bersama, ibu Jae-min dan Young-joo menyatakan sudah tidak sabar ingin menimang cucu. Ucapan itu sudah tentu membuat Young-joo dan Jae-min semakin canggung, pria itu melampiaskannya dengan bermain bilyar ditempat Soo-jung. Kepada gadis itu, Jae-min mengatakan tidak akan pernah memaafkannya bila menikah dengan In-wook.
Namun yang dilihatnya sungguh mengejutkan, Soo-jung nampak akrab berbicara dengan In-wook. Sebelum pulang, In-wook mendadak mencium bibir gadis itu, dan membuat air mata Jae-min turun dengan derasnya. Hidupnya semakin pelik setelah dikantor ia mendapat adanya penyelewenfan dana.
In-wook nampaknya tidak main-main dengan Soo-jung, ia mendatangi sang ibu sambil membawa gadis itu dan menyampaikan keinginannya untuk menikah. Mudah ditebak bagaimana reaksi wanita setengah baya tersebut. Soo-jung yang tidak ingin adanya pertengkaran antara anak dan ibu memutuskan untuk tidak menerima pinangan itu.
Tetap memperlakukan Soo-jung dengan baik, In-wook mengajaknya ke apartemen baru. Mendadak, muncul Young-joo yang berada dalam keadaan mabuk dan dengan seenaknya duduk di sofa. Tidak hanya itu, ia dengan sengaja menelepon Jae-min untuk memanas-manasi keadaan dan minta dijemput. Saat Jae-min tiba, ia terkejut melihat Soo-jung ada disana.
Meski mengalami tekanan mental dalam asmara, Jae-min ternyata berotak cukup encer. Dengan cepat ia mampu melihat ada yang tidak beres di perusahaan keluarga. Dengan cepat ia menduga bahwa sang kakak memiliki hubungan dengan kasus korupsi tersebut.
0 comments:
Post a Comment