Bisa ditebak, hubungan Eun-chan dan Han-gyeol semakin memanas sejak lamaran pria itu 'ditolak.' Han-gyeol masih juga tidak mau mengerti alasan Eun-chan menolak bantuannya untuk keluarga gadis itu, sementara Eun-chan juga tidak habis pikir kenapa Han-gyeol tidak mau menunggu dirinya selama beberapa tahun.
Di rumah sakit, Han-gyeol menemani neneknya yang baru sadar dengan wajah murung. Keruan saja, kesempatan itu langsung digunakan sang nenek untuk menyerang Eun-chan. Meski kesal, Han-gyeol langsung membela gadis yang dicintainya itu dengan mengatakan bahwa Eun-chan bukanlah orang yang licik dan suka mempermainkan pasangannya melainkan pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri.
Sikap sang nenek yang kembali memusuhi Eun-chan membuat kekerasan hati Han-gyeol mencair, ia langsung menarik Eun-chan saat gadis itu baru tiba di Coffee Prince untuk makan pagi bersama. Keruan saja Eun-chan bingung setengah mati, namun ia sadar bahwa itu adalah cara Han-gyeol untuk berbaikan.
Tidak ingin kakaknya ditinggalkan orang yang dicintai, Eun-sae memutuskan untuk menemui Han-gyeol dan menasehati pria itu. Siapa sangka, ia malah kehabisan kata-kata saat Han-gyeol menyebut tidak pernah berpikir untuk memutuskan hubungan dengan Eun-chan yang dicintainya. Setelah memberi restu, Eun-sae juga akhirnya sukses memperbaiki hubungannya dengan Min-yeop.
Setelah kembali dimarahi oleh Hong Gae-sik, dan mendengar kondisi keluarga Eun-chan, nenek Han-gyeol memanggil gadis itu tepat pada saat sang cucu berada di ruang kerjanya. Bisa dibayangkan, bagaimana perubahan wajah Han-gyeol saat sang nenek menawari Eun-chan untuk belajar tentang kopi selama dua tahun di luar negeri.
Meski awalnya sempat menyombongkan diri bahwa Eun-chan tidak bisa hidup tanpanya, yang terjadi malah sebaliknya : Han-gyeol kelimpungan saat memikirkan dirinya bakal ditinggalkan gadis yang dicintainya itu. Namun, yang dipikirkan Eun-chan adalah nasib sang ibu dan Eun-sae yang sangat tergantung padanya.
Malamnya saat hendak menutup Coffee Prince sambil belajar lebih banyak tentang membuat kopi, ibu Eun-chan mendatangi putrinya dan sambil membawakan makan malam, menyebutkan dukungannya agar Eun-chan belajar di luar negeri. Di tempat lain, Han-gyeol juga bertemu dengan Han-seong dan keduanya bertukar pikiran soal rasa memiliki yang terlalu berlebihan terhadap pasangan.
Namun, yang benar-benar mengubah pemikiran Han-gyeol adalah ketekunan Eun-chan, yang sampai tidak bisa tidur seharian akibat terlalu banyak minum kopi, dalam belajar. Dengan lembut, pria itu menarik sang pacar untuk bicara empat mata dan menyebut walau berat, namun ia akan merelakan Eun-chan untuk belajar ke luar negeri selama dua tahun.
Tapi sebelum berpisah, Han-gyeol meminta supaya dipertemukan dengan ibu dan adik Eun-chan. Perubahan itu kontan membuat Eun-chan gembira, dan langsung memeluk Han-gyeol dengan mesra. Di depan sang ibu, Han-gyeol juga mengutarakan niatnya untuk menikahi Eun-chan setelah gadis itu kembali dari studi.
Dengan waktu kebersamaan yang semakin singkat, Han-gyeol semakin sensitif terutama bila sudah berkaitan dengan Eun-chan, ia bahkan langsung uring-uringan saat gadis yang dicintainya itu menolak sentuhan. Semuanya berubah saat suatu malam sambil saling mengirim pesan singkat, Eun-chan tahu-tahu sudah ada didepan pintu apartemennya.
Eun-chan bahkan menolak pergi setelah minum bergelas-gelas anggur (meski Han-gyeol telah blingsatan dan salah tingkah), sampai akhirnya mereka berdua tidak dapat menahan perasaan yang dipendam dan langsung berciuman dengan mesra.
Thursday, December 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment