Namun karena gugup campur terkejut, Mong-ryong malah berubah kasar saat Dan-hee dan Ji-hyuk muncul, sehingga Chun-hyang marah-marah. Paginya, gadis itu menitipkan pesan di wiper mobil Hak-do namun secara tidak sengaja malah membuat alarm mobil pria itu berbunyi.
Dengan sikap dingin, Hak-do mengajak Chun-hyang ke sebuah kafe. Sia-sia usahanya menahan gadis itu, dengan tegas Chun-hyang mengatakan kalau dirinya mencintai Mong-ryong. Melihat perkembangan yang tidak menggembirakan itu, Hak-do memutuskan untuk membatalkan kepergiannya ke Jepang.
Perubahan 'status' mereka membuat Chun-hyang dan Mong-ryong salah-tingkah, godaan pemuda itu supaya mereka berpacaran secara normal membuat gadis itu naik pitam dan menendangnya (berkat kejadian di sebuah gang). Paginya, Chae-rin 'memikat' Mong-ryong untuk pergi bersamanya. Namun sama seperti Hak-do, usaha gadis ini sia-sia.
Saat malam tiba, Chae-rin kembali berulah untuk menahan Mong-ryong, namun kali ini Chun-hyang tidak tinggal diam. Ia langsung membanting ponsel Mong-ryong, menginjaknya, dan membuat Chae-rin kehabisan kata-kata. Diluar, gadis itu mengancam sang kekasih untuk tidak menemui rivalnya itu. Mong-ryong hanya terbengong-bengong melihat perubahan Chun-hyang.
Hubungan yang semakin mesra berdampak positif pada peruntungan Chun-hyang, yang mendadak ketiban rejeki. Ia tidak sadar bahwa diam-diam Hak-do berusaha menjatuhkannya dari belakang. Benar saja, tak lama kemudian Chun-hyang dilaporkan ke kantor polisi atas tuduhan penipuan.
Thursday, December 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment