Keruan saja, pemandangan mesra antara Gong-chan dan Yoo-rin membuat Seo-hyoon kehilangan kendali dan memutuskan untuk membongkar kebohongan keduanya. Sambil meminta maaf berulang kali, gadis itu memohon supaya Seol-woo kakek Gong-chan tidak mengampuni Yoo-rin.
Seolah menjadi pertanda bakal terjadi sesuatu yang buruk, bola kaca pemberian Gong-chan yang dipegang Yoo-rin mendadak terjatuh dan pecah berkeping-keping. Meski terpukul oleh kenyataan yang ada, Seol-woong meminta semua dirahasiakan sampai ia bisa menemukan cucu yang sebenarnya.
Bisa ditebak, tidak mudah bagi pria setengah baya itu untuk melepas Yoo-rin yang telah dianggap sebagai bagian dari keluarga. Di tempat lain, Gong-chan berjanji bakal segera menyusul Yoo-rin ke Pulau Jeju meski gadis itu sempat punya ketakutan tersendiri kalau pria yang dicintainya tersebut bakal ingkar janji.
Setelah berpikir cukup panjang, Seol-woong memutuskan untuk memberitahu semuanya pada Yoo-rin, yang sudah tentu sangat terkejut dan tak henti-hentinya meminta maaf. Dengan suara berat, sang kakek meminta gadis itu untuk meneruskan rencana kepergiannya dan tidak bersatu dengan Gong-chan.
Pada saat yang bersamaan di tempat lain, Seo-hyoon yang diam-diam menyesali perbuatannya berpamitan untuk terakhir kalinya pada Gong-chan. Begitu keluar ruangan, gadis malang itu tidak bisa menahan air matanya dan hal itu terlihat oleh Jeong-woo yang kebetulan melintas untuk menemui Gong-chan.
Di rumah sambil terus menangis, Yoo-rin mengatakan bakal memenuhi keinginan Seol-woong asalkan dibiarkan bertemu Gong-chan, yang bakal mengantarnya ke bandara, untuk terakhir kali. Begitu pemuda itu sampai dirumah, Yoo-rin mati-matian menahan kesedihannya dan memaksa tersenyum supaya Gong-chan tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Yoo-rin terus berusaha menahan air mata ketika Gong-chan memeluknya di bandara dan meminta gadis itu mau menunggu kedatangannya di Pulau Jeju, yang akhirnya pecah saat pemuda itu membalikkan badan dan beranjak pergi. Suara tangis gadis itu benar-benar memilukan, sampai-sampai sang ayah ikut merasa bersalah.
Di kantor, Gong-chan mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan akhirnya diberitahu sang sekretaris kalau Yoo-rin bakal pergi ke daerah lain yang tidak diketahuinya. Memacu mobilnya sekencang mungkin, pemuda itu terlambat sampai di bandara.
Begitu sampai dirumah, Gong-chan berlutut didepan Seol-woong sambil menangis tersedu-sedu dan tak henti-hentinya menyebut ia mencintai Yoo-rin. Namun, semuanya sudah terlambat............dan tanpa terasa dua tahun telah berlalu sejak kejadian itu.
Meski telah sekian lama, Gong-chan tetap meneruskan pencariannya terhadap Yoo-rin. Keadaan memang banyak berubah, Jeong-woo yang dulu lebih banyak hidup bersenang-senang berubah total menjadi eksekutif hotel dan mengisi peran sahabatnya. Tanpa sadar, Yoo-rin yang dicari ternyata berada tidak jauh dari Gong-chan, namun sayang ia tidak melihat gadis itu.
Saturday, December 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment