Sunday, April 11, 2010

Sinopsis Personal Taste Episode 4

Jin Ho tidak mempedulikan omongan Kae In yang mengatakan bahwa memiliki teman homo itu sangat hebat. Jin Ho pergi ke kamarnya dan mengomel karna dia tidak menyangka Kae In akan mempermalukannya di hadapan Mr.Dong dengan mengatakan bahwa Jin Ho adalah seorang Gay.


Kae In yang tertidur di sofa terjatuh ke lantai dan terbangun. Kae In bertanya Tanya mengapa dia bisa tidur di sofa? Kae In pun ingat kalau semalam dia mabuk dan mengatakan bahwa Jin Ho itu seorang Gay di depan orang banyak. Kae In kaget karna mulutnya itu tidak bisa menjaga rahasia Jin Ho. Perutnya tiba-tiba berbunyi dan Kae In pun pergi ke kamar mandi.

Ketika mau berjalan ke kamar mandi, pintu kamar Jin Ho terbuka dan Jin Ho keluar kamar sambil menelfon, otomatis Kae In yang takut di salahkan mengenai kejadian semalam pun langsung pura-pura tidur di teras. Jin Ho melihat Kae In yang berpindah tidur dari di sofa ke teras dan mencoba membangunkan Kae In dengan menendang-nendang kakinya Kae In namun Kae In tidak bangun juga jadi Jin Ho pergi keluar


Sesudah Jin Ho pergi keluar, Kae In bangun dan peritnya lagi-lagi berbunyi sehingga dia pun buru-buru pergi ke kamar mandi. Tiba-tiba jendela kamar mandi terbuka dan terlihat Jin Ho berdiri di depan jendela. Kae In kaget melihat Jin Ho yang berdiri dan bertanya apakah Kae In ingin mengatakan sesuatu padanya? Kae In mulai ketakutan dan dia bilang, ah semalam aku mabuk dan sepertinya aku tidak melakukan suatu kejahatan ko. Jin Ho mukanya udah kesal karna Kae In tidak mengingat kejadian semalam. Kae In bilang kalau perutnya sakit dan dia segera menutup jendela dan bilang ke Jin Ho agar segera pergi ke kantor. Setelah menutup jendela, Kae In langsung lemas dan bilang betapa bodohnya dia karna sudah mengatakan Jin Ho gay di depan orang banyak.

Jin Ho dan Sang Joon pergi melihat lahan yang akan di jadikan proyek Gallery. Sang Joon mengatakan apa saja yang akan di bangun sementara Jin Ho mencoba membayangkannya dengan menggerak-gerakan pulpennya di udara seperti membuat suatu sketsa. Tiba-Tiba Jin Ho mengingat kejadian semalam ketika Kae In menyebutkan bahwa dia gay di depan orang banyak dan itu membuat Jin Ho lemas dan gambaran khayalannya pun hilang.


Sang Joon bilang ke Jin Ho kalau dia yakin Kae In tertarik sama Jin Ho. Jin Ho yang masih mengingat tentang gay pun langsung bilang kalau dia tidak tertarik dengan laki-laki. Sang Joon ga ngerti maksud Jin Ho dan bertanya, apakah Jin Ho benar-benar menganggap Kae In sebagai laki-laki? Jin Ho tidak mempedulikan itu dan berniat kembali ke mobil.

Ayah Chang Ryul datang juga ke lokasi proyek Gallery dan bertemu dengan Jn Ho dan Sang Joon. Ayah Chang Ryul ngoceh dan bilang kalau ayah Jin Ho itu bangkrut bukan karena dia namun karena ulah ayanya Jin Ho sendiri. Jin Ho kesal dan bilang kalau ayahnya itu bangkrut karena ulah bawahannya yang menghianati ayahnya dan melakukan kejahatan di perusahaan(bawahannya itu ayahnya Chang Ryul) Jin Ho kemudian pamit dan pergi dari tempat itu bersama Sang Joon.

In Hee dan Hye Mi berpapasan ketika mau masuk ke kantornya Jin Ho. In Hee melihat tas yang di bawa oleh Hye Mi yang ternyata sama dengan tas yang di bawa oleh In Hee juga. Hye Mi sempat hampir jatuh di tangga dan di tolong oleh In Hee. Hye Mi bertanya, siapa kamu? In Hee menjawab kalau dia mau bertemu dengan Jin Ho dan In He balas bertanya, kamu pasti pekerja di sini ya? Hye Mi kesal di katan begitu dan bilang kalau dia adalah tunangannya Jin Ho. Jelas In Hee kaget karna sepengetahuan dia Jin Ho itu kan Gay.


In Hee dan Hye Mi sama-sama duduk bareng menunggu Jin Ho. Tae Hoon memberikan mereka berdua teh namun dia memberikan tambahan senyuman untuk Hye Mi sementara wajah heran ke arah In Hee. Jin Ho masuk ke kantor dan langsung kaget melihat ada Hye Mi dan In Hee yang menunggunya. Hye Mi langsung merangkul tangannya Jin Ho yang justru di marahi oleh Jin Ho. Hye Mi bilang kalau dia datang untuk memberikan Vitamin yang dititipkan oleh ibunya Jin Ho. Jin Ho tidak mempedulikan Hye Mi dan langsung mengajak In Hee untuk berbicara di ruangannya.

Jin Ho bertanya apa keperluan In Hee datang ke kantornya? In Hee menyerahkan surat undangan dari grup sponsor dan bilang kepada Jin Ho jika Jin Ho datang ke acara itu maka Jin Ho mungkin bertemu dengan banyak koneksi untuk proyek Gallery. Jin Ho mengucapkan terima kasih karna In Hee sudah mau mengantarkan undangan itu langsung ke kantornya. Tiba-tiba ada telfon masuk ke In Hee yang merupakan telfon dari Chang Ryul namun In Hee tidak mengangkat dan bilang kalau itu telfon dari orang ga penting.

Sementara itu Chang Ryul dan sekertaris Kim sedang menunggu di kantor In Hee. Sekertaris Kim bilang kalau dari awal dia sudah menyarankan Chang Ryul untuk menelfon In Hee dari awal sebelum datang. Chang Ryul kesal sama sekertaris Kim dan bilang kalau In Hee tidak pernah mengangkat telfonnya sama sekali jadi percuma nelfon pagi-pagi juga.Sekertaris Kim pun menyarankan agar mereka menunggu In Hee saja di luar kantor.
Jin Ho mengantar In Hee keluar dari kantornya. In Hee mengajak Jin Ho untuk datang ke Gallery karna ada lukisan baru yang datang dan tentu saja itu akan membuat Jin Ho bisa akrab dengan Mr.Dong karna Mr.Dong akan menghabiskan banyak waktu untuk melihat lukisan itu. Jin Ho tersenyum yang di balas oleh senyumah In Hee juga.


Hye Mi lari keluar kantor Jin Ho di ikuti oleh Tae Hoon dari belakang. Hye Mi marah-marah ke Tae Hoon dan bertanya kapan Tae Hoon akan memberikan alamat rumah barunya Jin Ho.

Jin Ho mengantar In Hee kembali ke gallery tempat kerja In Hee. Sepanjang perjalanan In He terus menatap Jin Ho dan bertanya bagaimana Jin Ho bisa tinggal di Sang Go Jae? Jin Ho hanya tersenyum. Lalu In Hee bilang pasti sangat sulit untuk tinggal satu atap dengan Kae In yang sangat menyebalkan. Jin Ho mengalihkan pembicaraan dengan bertanya bagimana cara dia mengucapkan terima kasih kepada In Hee karna In Hee memberikan informasi tentang proyek Gallery. In Hee tersenyum dan bilang kalau Jin Ho bisa meneraktirnya makan. Jin Ho setuju dan bilang lain kali. In Hee menatap Jin Ho kesal karna jawaban Jin Ho tadi.

Chang Ryul dan Sekertaris Kim sedang menunggu In Hee di dalam mobil dan kaget begitu melihat In Hee di antar oleh Jin Ho. Sekertaris Kim bilang kalau In Hee dan Jin Ho bertukar nomor telfon padahal Jin Ho pasti sudah tau mengenai hubungan Chang Ryul dan In Hee. Ketika Jin Ho mau pergi, In Hee bilang kalau misalnya Jin Ho berhasil memenangkan proyek Gallery maka meneraktir In Hee hanya satu kali tentu tidak cukup. Jin Ho tersenyum dan In Hee pun memberikan salam pamit.


Jin Ho pergi ke kamar mandi di Gallery dan menghadap kaca untuk berlatih menjelaskan bahwa dia tidak Gay kepead Mr.Dong. ketika dia berlatih berkata dia tidak gay, justru dia di perhatikan oleh orang yang ada di kamar mandi.

Young Sun datang ke rumahnya Kae In sambil membawa Tiram yang diberikan oleh ibunya. Young Sun melihat Kae In sedang mengetik di laptop dan bertanya apa yang dibuat oleh Kae In? Kae In pun bilang kalau dia mecoba mencari lowongan pekerjaan. Young Sun bilang kalau Kae In tidak pernah bekerja di kantor lalu bagaimana? Kae In pun bilang mau ga mau dia harus bekeja untuk melunasi hutang Won Ho. Young Sun bertanya apakah Kae In sudah menyerah untuk mencari Won Ho? Kae In menghela nafas dan bilang ada masalah yang lebih gawat dari pada Won Ho.


Jin Ho pergi melihat lukisan baru yang ada di Gallery. Mr.Dong menghampiri Jin Ho dan bertana apa tujuan Jin Ho datang kemari? Jin Ho pun bilang kalau misalnya dia ingin men-design Gallery yang akan datang maka dia harus tau mengenai lukisna yang ada di Gallery yang sekarang. Mr.Dong pun mengajak Jin Ho untuk berbincang di ruangannya. Mr.Dong bertanya apakah ini suatu kebetulan? Karena mereka pertama kali bertemu karena Jin Ho menabrak mobilnya, dan itu menurut dia seperti di sengaja. Lalu Mr.Dong mengungkit tentang Perempuan yang bersama Jin Ho semalam(Kae In!) Jin Ho bilang ada kesalahpahaman yang terjadi semalam. Mr.Dong bialng dia tidak mengurusi masalah pribadi seseorang sehingga Jin Ho tidak usah khawatir dan Mr.Dong meminta Jin Ho untuk focus men-design gallery saja. Jin Ho pun berniat pamit namun sebelum itu dia menyarankan agar lukisan Kandinski sebaiknya di letakan di letak yang lebih baik dari pada Klimt. Mr.Dong bilang itu bukan ide yang buruk. (Kandinski? Klimt? Ah ga tau itu apaan.)

Young Sun mulai memarahi Kae In yang bodoh sekali karna mengatakan Jin Ho itu gay di depan orang banyak padahal sebelumnya Kae In sudah berjanji agar menjaga rahasia itu. Kae In lemes dan bilang apa yang harus dia lakukan sekarang? Young Sun bialng kalau ini masalah gawat, lalu Young Sun punya ide untuk mengajak Kae In pergi berbelanja.


Kae In bertanya apa maksud Young Sun mengajaknya berbelanja? Young Sun pun bilang kalau dia selalu membuat suaminya pulang cepat dengan mengatakan dia telah membuat makan malam. Lalu Young Sun memberikan strategi kepada Kae In untuk memberikan Jin Ho makanan agar moodnya bagus lalu Kae In meminta maaf tentang kejadian dia bilang Gay. Kae In lesu dan bilang kalau Jin Ho selama ini sepertinya menganggap dia laki-laki. Young Sun melihat dandanan Kae In dan berkomentar kalau dia jadi laki-laki maka dia tidak akan tertarik sama Kae In. Kae In kesal dan bilang kalau dia ga bisa masak jadi percuma mereka berbelanja untuk masak makan malam. Young Sun tetap bilang ke Kae In agar memasak makan malam namun Kae In kesal dan bilang dia akan bekerja mendapatkan uang dan menendang Jin Ho dari rumahnya.

Jin Ho kembali ke kantornya setelah dari Gallery. Ketika mau masuk ke ruangannya, dia mendapatkan telfon dari In Hee yang membuat Sang Joon langsung curiga ada sesuatu antara Jin Ho dan In Hee. Sang Joon bertanya apa yang di katakana oleh In Hee? Jin Ho bilang kalau Mr.Dong mengundang dia untuk minum teh dan makan malam. Sang Joon senang mendengar ha itu karna itu artinya Jin Ho mulai dekat dengan Mr.Dong dan Sang Joon pun langsung bilang kalau dia amat sangat bangga memiliki Boss seperti Jin Ho.

Kae In dan Young Sun berada di tempat penyewaan komik dan film. Young Sun kembali membuat rencana untuk Kae In meminta maaf kepada Jin Ho. Caranya adalah membuatkan Jin Ho makan malam lalu sesudahnya mengajak Jin Ho untuk menonton film bersama. Young Sun memilih fim tentang teman satu rumah yang Gay dan menurut Young Sun film itu akan sangat bagus untuk Kae In dan Jin Ho. Kae In malah mengambil film lain dan bilang kalau Jin Ho pasti tersiksa untuk menutupi identitas sebenarnya sebagai Gay makanya dia sebagai teman satu rumah dia mencoba untuk mengerti perasaan sedihnya Jin Ho.

Sang Joon bertanya, apakah kamu tau harapan seorang mahasiswa perempuan ketika natal? Karyawan laki-laki di kantor Jin Ho mencoba menebak, apakah baju hmm atau pacar? Karyawan yang perempuan menjawab, Binggo! Mahasisi banyak yang meninginginkan pacar tetapi mereka menginginkan pacar yang Gay. Jin Ho keluar dari ruangannya dan kaget mendengar hal itu. Sang Joon membahas tentang pacar Gay dengan karyawan yang lain. Karyawan wanita membuka internet dan mencari tahu tentang pacar Gay dan bilang kalau perempuan menginginkan pacar gay karena mereka bisa belanja bersama, mengerti perempuan dan gampang berbincang-bincang. Sang Joon melihat Jin Ho yang juga ikut melihat layar computer dan bertanya, apakah kamu tertarik mengenai pacar gay? Jin Ho gelagapan dan bilang kalau dia pulang duluan.


Jin Ho masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya pergi dari kantor. Dan diam-diam Tae Hoon mengikuti mobil Jin Ho untuk mengetahui dimana Jin Ho tinggal sekarang demi Hye Mi.

Hye Mi dan ibunya Jin Ho pergi ke spa bareng. Ibunya Jin Ho memuju Hye Mi yang semakin cantik. Hye Mi ga senang mendengar pujian ibunya Jin Ho karna bagaiman apun juga Jin Ho ga pernah bilang Hye Mi cantik. Ibunya Jin Ho menjelaskan bahwa Jin Ho tidak bilang Hye Mi cantik karna malu. Lalu Ibunya Jin Ho menceritakan kisahnya dan ayah Jin Ho dulu dan membuat Hye Mi senang dan berharap Jin Ho akan suka dengannya.


Jin Ho sampai di depan rumah Sang Go Jae dan kembali memikirkan kata-kata karyawan di kantornya yang bilang kalau pacar Gay itu sangat menyenangkan. Jin Ho menghela nafas dan bilang kalau dia sama sekali tidak tertarik dengan Kae In.

Sementara itu Kae In di dalam rumah sedang menyiapkan menu untuk membuat Tiram bersama degan Young Sun. Kae In mengajak Young Sun agar makan bersama saja di rumah namun Young Sun bilang dia tidak bisa karna harus menjemput anaknya. Jin Ho masuk ke dalam rumah dan itu membuat Kae In ketakutan.


Sementara itu di luar rumah Tae Hoon mendekati rumah Kae In dan mengeja nama rumah itu yang bernama Sang Go Jae dan akhirnya tae Hoon tau dimana Ji Hoo tinggal.

Kae In menyambut Jin Ho yang baru pulang dan Young Sun berkomentar kalau kata-kata mereka itu terlalu formal padahal mereka ini se umuran. Kae In bertanya ke Jin Ho apakah dia mau Kae In membuatkan makanan untuknya? Namun Jin Ho hanya diam saja. Young Sun bilang kalau JinHo pasti malu-malu sehingga bicaranya sangat formal. Jin Ho denagn dinginnya bilang permisi mau ke kamarnya. Young Sun lemes dan bilang kalau dia mau pergi menjemput anaknya. Kae In kebingungan dan memohon Young Sun tidak pulang dulu karna dia tidak bisa memasak. Young Sun memberikan Kae In semangat lalu pergi.

Kae In lemes dan mencoba mendekat ke kamar Jin Ho untuk menguping. Tiba-tiba pintu kamar Jin Ho terbuka dan Jin Ho datang menajak Kae In untuk berbicara sebantar. Jin Ho bertanya apakah Kae In benar-benar tidak mengingat kejadian semalam? Kae In bilang tidak sama sekali karna dia mabuk. Jin Ho bilang kalau dia membayar mkanannya Kae In dan Kae In pun bilang dia akan mengganti. Jin Ho lagi-lagi bilang kalau Kae In memakan daging dan dia membayar 10.000 won. Kae In tiba-tiba tertawa dan bilang kalau semalam dia tidak makan sampai sebanyak itu dan Jin Ho berbohong. Jin Ho tersenyum dan bilang, ah apakah memorymu sudah kembali? Kae In kaget denger itu karna ternyata Jin Ho sengaja menjebak dia.


Jin Ho bilang ke Kae In kalau dia paling tidak suka pembohong dan akhirnya dia meminta Kae In untuk membuat surat perjanjian bahwa Kae In berjanji tidak akan mengurusi masalah pribadi Jin Ho di depan public lagi dan jika dia melanggar maka dia bersedia melakukan apapun yang di perintahkan oleh Jin Ho. Dan sebagai tanda sah surat perjanjian itu Kae In di paksa cap jempol oleh Jin Ho. Setelah surat perjanjian selesai Kae In berkata kepada Jin Ho bahwa dia akan memasakan makan malam.

Kae In masuk ke dapur dan mulai menyiapkan makan malam. Tanagnnya sempat terluka ketika memotong bumbu dan ida pun kembali melanjutkan memasak. Dapur terlihat sangat berantakan dan ternyata Tiram yang dipanggang di oven ternyata gosong dan Tiram itu pun gagal. Kae In mencoba mencari Tiram yang masih ada dan kembali membuatnya.

Kae In duduk di meja makan dan menatap kesal Jin Ho yang lebih memakan masakan Jin Ho dari pada masakan Tiram buatannya. Kae In menyodorkan Tiram hasil buatannya ke Jin Ho namun tidak di sentuh sama sekali oleh Jin Ho. Kae In ngomong sendiri dan bilang kalau dia sudah susah payah masak untuk seseorang sampai tangannya kea pisau tapi orang itu justru tidak menghargainya. Jin Ho kesal di katakana begitu dan dia pun akhirnya memakan Tiram itu. Kae In bertanya bagaimana rasanya? Jin Ho mengatakan kalau Tiram itu rasanya cukup bisa di makan oleh manusia. Kae In terus memperhatikan Tiram itu. Jin Ho bertanya apakah dia mau? Kae In bilang tidak karna dia memasak banyak. Kae In kembali bertanya bagaiman arasanya? Jin Hoo nyepet dan bilang Kae In kan memasak banyak pasti sudah merasakan.


Kae In berkata bahwa dia senang bisa akrab dengan Jin Ho tetapi Jin Ho bilang aklau dia tidak berniat akrab dengan Kae In sama sekali. Kae In lalu menyodorkan tangannya sebagai tanda pertemanan namun Jin Ho hanya menyalami sedikit dan pergi ke dapur.

Kae In datang ke dapur dan melihat Jin Ho sedang cuci piring. Kae In berharap Jin Ho mau mencuci piringnya juga namun ternyata Jin Ho tidak mencucinya dan langsung pergi. Kae In menghalangi jalan Jin Ho dan mengajak Jin Ho untuk nonton film bareng namun Jin Ho menolak dan segera pergi.

In Hee memasukan pin untuk masuk ke apartemennya namun tidak bisa karna pin-nya sudah diganti oleh Chang Ryul yang sedang menikmati music di dalam apartemennya. In Hee memukul-mukul pintu dan juga membnyikan bel. Chang Ryul pun membuka pintu secara otomatis. In Hee masuk dan marah-marah ke Chang Ryul dan mematikan music. Namun Chang Ryul kembai menyalakan music. In Hee bilang kalau Chang Ryul itu sangat kekanak-kanakan dan Chang Ryul mengakui kalau dia memang kekanak-kanakan.


Chang Ryul kemudian marah-marah ke In Hee karna tadi siang dia melihat In Hee di antar oleh Jin Ho. In Hee bilang kalau diantara dia dan Chang Ryul sudah berakhir jadi dia mau pergi dengan Jin Hoo bukan urusah Chang Ryul lagi. Chang Ryul bilang kalau dia tidak mau mengakhiri hubungannya dengan In Hee namun In Hee tidak peduli dan berniat pergi. Chang Ryul buru-buru memeluk In Hee dari belakang dan meminta maaf dan meminta diberikan kesempatan kedua. In Hee bilang kalau dia tidak mau kembali dengan Chang Ryul. Chang Ryul pun melepaskan pelukannya dan membiarkan In Hee pergi.

Kae In sedang menonton film komedy yang membuat dia tertawa puas. Jin Ho datang untuk mengambil minum dan ngomong kalau dia ga nyangka Kae In dengan mudah melupakan kesedihannya. Tiba-tiba Kae In berkata, “In Hee tolong ambilkan minum.” Kae In da Jin Ho sama-sama kaget mendengar itu. Jin Ho pun mengambil minum untuk Kae In lalu bertanya sudah berapa lama Kae In tinggal dengan In Hee? Kae In menjawab sudah 10 tahun.

Kae In menawarkan Jin Ho pop corn namun Jin Ho menolak dan bilang pop corn itu ga sehat untuk tubuh. Jin Ho ga tega melihat Kae In nonton sendiri dan akhirnya ikut menemani Kae In menonton. Jin Ho memakan pop corn dan berkomentar kalau itu cukup enak. Kae In mengejek Jin Ho dengan mengatakan, bukanya tadi kau bilang itu tidak baik untuk tubuh? Kae In diam-diam tersenyum karna mulai merasa akrab dengan Jin Ho. Lalu Kae In bertanya, sejak kapan kamu tahu kalau kamu itu… gay? Jin Ho menatapnya tidak suka dan bertanya, apakah kamu lesbi? Kae In tersenyum dan bilang dia tumbuh tanpa ibu dan berbeda dengan yang lainnya dan pada saat ada pagelaran di TKnya dia di tolong oleh ibu orang lain untuk mengikatkan tali di bajunya. Jin Ho berkomentar kalau dia ga suka pagelaran. Kae In tertawa dan bilang tentu saja Jin Hoo ga suka karna Jin Ho Gay. Jin Ho kesal dan memasukan pop corn sebanyak-banyaknya ke mulut Kae In agar Kae In diam.


Besok paginya Sang Joon datang terlambat ke kantor dan bertanya ada di mana Jin Ho? Tae Hoon bilang kalau Jin Ho ada di kamar mandi. Jin Ho keluar dari kamar mandi dan berbicara dengan Sang Joon. Tiba-tiba perutnya mules dan Jin Ho langsung berlari keluar. Sang Joon mencoba memberhentikan Jin Ho tetapi Jin Ho malah memarahinya dan langsung berlari. Ketika dia mau menyebrang lampunya masih merah sehingga dia terus menahan rasa sakit perutnya. Ketika lampu menyebrang hijau, dia pun langsung berlari ke apotek untuk membeli obat diare.

Kae In sedang menyiapkan surat lamaran kerja lalu mendapatkan telfon dari Young Sun yang bertanya apakah Kae In baik-baik saja? Kae In bilang iya dan bertanya ada apa? Young Sun pun menjelaskan kalau ibunya itu ternyata mengirim Tiram yang ga bagus. Kae In bilang kalau dia sehat karna ga makan tiram itu tapi Jin Ho lah yang memakan semua Tiram.

Penjaga apoteknya genit ke Jin Ho dan sengaja melama-lamakan Jin Ho yang sudah sakit perut sekali. Jin Ho menanyakan kamar mandi di apotek dan penjaga itu menunjuk kamar mandi di sebelah apotek namun ternyata kamar mandi itu di kunci dan kuncinya ada di si penjaga apotek. Jin Ho akhirnya masuk ke kamar mandi dan berteriak kesal ke Kae In.


Kae In mencoba menelfon Jin Ho untuk menanyakan kabar Jin Ho namun Jin Ho tidak mengangkat telfonnya dan Kae In pun jadi berfikir bahwa Jin Ho sehat atau tidak bukan urusan dia. Kae In pun segera berlari larna mau interview pekerjaan dan ternyata hujan mulai turun. Sang Joon mengantarkan Jin Ho ke mobil dan bilang agar Jin Ho hati-hati di jalan.

Chang Ryul pergi ke sebuah perusahaan di temani oleh bos perusahaan itu yang menjelaskan banyak hal. Si bos itu mengajak Chang Ryul untuk ke ruangannya dan ternyata Kae In sedang menunggu si bos itu untuk melamar pekerjaan. Kae In menjelaskan bahwa dia seoranag furniture designer namun si bos bilang kalau dia tidak membutuhkan seorang designer tapi membutuhkan sekertaris. Chang Ryul ang melihat Kae In langsung sembunyi dan merasa kasihan ke Kae In yang pergi meninggalkan perusahaan itu.


Ketika di lampu merah, sekertaris Kim bilang “lihat perempuan itu!” ternyata perempuan yang di maksud oleh sekertaris Kim adalah Kae In yang sedang berlari-lari di tengah hujan. Chang Ryul menyuruh sekertaris Kim turun dari mobil dan dia membawa mobilnya sendiri. Chang Ryul memperhatikan Kae In yang berlari kehujanan dan masuk ke minimarket dan makan mie di dalam.

Jin Ho bertemu dengan Mr.Dong untuk makan malam bersama. Mr.Dong bilang kalau dia sudah memindahkan lukisan kandinski dan atmosfernya berubah menjadi lebih baik. Mr.Dong mengatakan terimakasih atas saran Jin Ho waktu itu dan menunggu hasil design Jin Ho untuk proyel gallery. Tiba-tiba perutnya Jin Ho kembali sakit dan Mr.Dong mengatakan agar Jin Ho beristirahat saja dan makan malam di lanjutkan lain kali saja. Jin Ho bilang tidak perlu dan Mr.Dong memberikan dia saputangan dan bilang bahwa sebaiknya makan malam dilanjutkan lain kali dan dia harap saputangan itu di balikan kepadanya karna itu saputangan yang berharga baginya.

Kae In pulang ke rumahnya jalan kaki sementara itu Chang Ryul diam-diam mengikuti Kae In dari belakang menggunakan mobil. Chang Ryul sempat lama menunggu Kae In di luar rumah namun akhirnya dia memilih pergi dan dari arah belakang ada mobil Jin Ho yang melihat perginya mobil Chang Ryul tanpa tahu kalau itu adalah mobil Chang Ryul.


Kae In melihat Jin Ho baru datang dan cepat-cepat menghampiri Jin Ho untuk meminta maaf karna dia juga tidak tahu. Jin Ho ga ngerti apa tapi pas Kae In bilang tentang diare maka Jin Hio tambah kesal sama Kae In. Kae In bilang kalau dia mempunyai obat diare sehingga Kae In pun mencari obat di laci rumah. Jin Ho melihat lantai yang basah karena Kae In yang pergi ke sana kemari dalam keadaan basah juga. Jin Ho pun melemparkan handuk ke Kae In dan bilang agar Kae In mengeringkan diri dulu.

Jin Ho sedang menggambar di kamarnya tiba-tiba ada suara benda pecah dan teriakan Kae In. awalnya Jin Ho ga peduli tapi akhirnya Jin Ho menghampiri Kae In dan melihat kalau kae In menjatuhkan mangkok dan tangan Kae In terluka.

Kae In lalu memberikan Jin Ho bubur. Ketika Jin Ho mau makanbubur itu, dia curiga sama Kae In dan menyurh kae In makan bubur ituu terlebih dahulu. Kae In memakan bubur itu dan bilang kalau dia ga apa-apa maka Jin Ho pun harus memakannya. Jin Ho pun mulai memakan bubur itu. Kae In tersenyum dan bilang kalau mereka ciuman secara ga langsung. Jin Ho cuek dan membuat kae In ingin memukulnya. Jin Ho melihat luka di jari Kae In dan bertanya kenapa? Kae In pun bilang kalau luka di jarinya itu gara-gara membuat Tiram dan juga bubur untuk Jin Ho. Jin Ho menyuruh Kae In memakai hansaplast namun Kae In bilang ga perlu.


Tiba-tiba ada telfon masuk. Kae In melihat telfon itu dan kaget karna ternyata yang menelfonnya itu adalah Chang Ryul. Akhirnya Kae In mengangkat telfon itu dan hanya mendengarkan ocehan Chang Ryul yang bilang menunggu Kae In di luar untuk melihat wajah Kae In. Kae In memutuskan telfon dan Jin Ho bilang, apakah dia mai bertemu? Kae In pun bilang kalau Chang Ryul ada di depan menunggu dirinya. Jin Ho bilang agar Kae In ga keluar dan Kae In pun bilang kalau dia ga akan keluar. Tapi Jin Ho bilang kalau di jidat Kae In ada tulisan yang mengatakan bahwa dia ingin menemui Chang Ryul Kae In kesal dan bilang kalau dia tidak akan pernah keluar.

Chang Ryul terus menelfoni Kae In bahkan sampai jam 11 malam. Jin Ho melihat ke kotak obatnya dan berniat memberikan Kae In hansaplast untuk jarinya Kae In yang terluka, tapi yang dia lihat justru Kae In yang berlari-lari keluar untuk bertemu dengan Chang Ryul.

Kae In keluar rumah namun ternyata tidak ada Chang Ryul yang menunggu. Dia pun berniat masuk ke dalam rumah kembali tapi dia berjalan ke arah pinggir rumahnya dan melihat Chang Ryul yang bersender ke mobil dan menungggunya. Kae In tidak tega melihat Chang Ryul dan menyuruh Chang Ryul pulang dan tidur di rumahnya Chang Ryul. Chang Ryul berjalan mendekat ke Kae In dan Kae In pun bilang kalauIn Hee sudah tidak tinggal di ruamhnya jadi dia minta Chang Ryul pergi. Chang Ryul bilang kalau dia datang untuk menemui Kae In. Kae In kesal dan bilang, apakah karna abis hujan kau mengingat anjing bodohmu ini? Chang Ryul bilang kalau dia datang untuk meminta maaf.


Kae In yang masih kesal dengan Chang Ryul dan bilang kalau Chang Ryul itu egois. Chang Ryul meminta Kae In untuk memukulnya tetapi Kae In bilang ga mau memukul Chang Ryul karna takut tanganna kotor. Chang Ryul bilang kalau dia memang pantas terlihat kotor di depan Kae In. Lalu kae In bertanya kenapa Chng Ryul lebih memilih In Hee? Chang Ryul bilang kalau In Hee memberikan Chang Ryul segalanya. Kae In ga bisa terima dan bilang kalau dia selalu berusaha dandan cantik untuk Chang Ryul dan selalu mendengarkan keluh kesah-nya Chang Ryul, apakah itu tidak cukup? Chang Ryul bilang kalau dia itu laki-laki berfikiran sederhan adan tidak bisa berfikir panjang.

Tiba-tiba ada telfon masuk ke HP Chang Ryul yang merupakan telfon dari In Hee. Chang Ryul marah-marah ke In Hee dan menyuruh In Hee untuk tidur duluan saja. Kae In kaget mengetahui kalau Chang Ryul tinggal serumah dengan In Hee . Kae In bilang ke Chang Ryul kalau Chang Ryul tidak punya hati karna telah menyakiti hatinya. Kae In menyuruh hang Ryul pulang dan Kae In pun masuk ke dalam rumah.

Kae In masuk ke rumah dan bertemu dengan Jin Ho yang mengejek Kae In sebagai perempuan yang tidak memiliki harda diri karna muskipun sudah di sakiti tetapi Kae In masih bisa keluar menemui laki-laki yang sudah menyakitinya. Kae In kesal dan memukul-mukul Jin Ho dan berkata kalo dia memang menyedihkan. Jin Ho tambah mengejek Kae In sebagai wanita yang menyedihkan. Kae In kesal dan bilang kalau Jin Ho tidak pernah merasakan ada di posisi dia jadi tidak pernah merasa sedih.


Akhirnya Jin Ho menemani Kae In minum-minum. Kae In menumpahkan segala keluh kesahnya ke Jin Ho dan bilang kalau selama ini Chang Ryul hanya menganggap dia anak-naka bukan wanita! Jin Ho menyuruh Kae In untuk melupakan hal itu namun kae In bilang sulit melupakan hal itu apalagi dia merasa semua ini adalah salahnya. Jin Ho mengambil botol akhohol yang diminum Kae In dan bilang ke Kae In agar membuat Chang Ryul datang ke Kae In dan kembali kepada Kae In dengan perasaan menyesal. Kae In mendekat ke Jin Ho dan bilang, “Jin Ho ssi bisakah kau merubahku jadi wanita?”

0 comments: