Absennya Man-bok langsung dimanfaatkan oleh Myeong-suk, yang dengan cepat meminta supaya TOP Group menutup divisi bagian penjualan makanan. Namun dengan berani, Dong-gyu (yang hadir di rapat tanpa jabatan penting) menentang dan mendapat dukungan dari Chan-min.
Di saat pusing memikirkan strategi menyelamatkan divisi bagian makanan, Dong-gyu dikejutkan oleh kemunculan Soo-ha (yang datang jauh-jauh dari desa demi bertemu dirinya). Siapa sangka, sambutan pria itu begitu dingin, bahkan ia meninggalkan sang gadis malang dengan ekspresi yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Nekat mencari hingga ke TOP Group, Soo-ha kelabakan saat diberitahu kalau Dong-gyu tidak berada di kantor. Berpapasan dengan Chan-min, ia diajak pemuda itu makan siang bersama. Meski begitu, pikirannya tidak bisa lepas dari Dong-gyu dan terus berulang-ulang berusaha menelepon meski hasilnya gagal.
Meminjam ponsel sang kakak Joon-young, Soo-ha terkejut saat Dong-gyu menyebut tidak akan mau berbicara dengan gadis itu lagi. Sang kakak hanya bisa terdiam melihat perkembangan tidak menyenangkan tersebut, dan saat tinggal berdua, berusaha membujuk Chan-min untuk mau membiarkan Chan-min bahagia dengan Dong-gyu.
Dong-gyu mulai kehabisan akal karena makanan yang dihasilkan oleh perusahaannya tidak mengalami perkembangan rasa yang berarti meski telah mengikuti instruksi Soo-ha, dan sang asisten berinisiatif untuk pergi ke Hwa Ahn Dang dan kembali merekam para penghuni disana saat memasak.
Dasar apes, ia tertangkap dan diusir oleh Soo-ha. Dalam keadaan kepepet, sang asisten akhirnya buka mulut soal Dong-gyu yang terus berusaha menghindar hingga sakitnya Man-bok. Mendengar cerita tersebut, gadis itu akhirnya mengerti apa yang terjadi dan memaksa untuk diantar ke Seoul.
Meski telah sadar, Man-bok menolak untuk bertemu Dong-gyu dan menyampaikannya lewat sang putri Yoo-il. Ditengah rasa putus asanya, pemuda itu tidak sadar bahwa Soo-ha terus menunggunya sejak siang didepan rumah.
Begitu berpapasan, Soo-ha dengan bercucuran air mata menyatakan perasaan yang sesungguhnya ke Dong-gyu, yang langsung dibalas oleh pelukan dan kecupan. Sadar pria yang dicintainya berada dalam keadaan mabuk, sang pewaris Hwa Ahn Dang memapah Dong-gyu masuk ke dalam rumah.
Tidur bersama di sofa dalam posisi saling berpelukan, keduanya tidak sadar kalau pagar rumah tidak terkunci. Man-bok dan Yoo-il yang tiba keesokan paginya sempat mengira kediaman mereka dimasuki maling............sampai melihat kemesraan Dong-gyu dan Soo-ha.
Bisa ditebak, keduanya langsung disidang oleh Man-bok yang marah besar. Tidak ingin gadis yang dicintainya tersakiti lagi, Dong-gyu langsung menyebut kalau dirinya bakal menikahi Soo-ha, yang langsung diangguki. Siapa sangka, Man-bok mengajukan syarat yang cukup berat.
Thursday, April 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment