Kae In mengatakan kalau Jin Ho itu homo, lalu Kae In menantang In Hee untuk mencoba merayu Jin Ho dan bilang siapa tahu In Hee dapat merubah seleranya Jin Ho yanga walnya suka laki-laki kembali menjadi suka perempuan. In Hee bilang pasti Kae In bohong, Kae In membela diri dengan mengatakan bahwa dirinay tidak pernah berbohong seperti yang di lakukan oleh In Hee. Lalu Kae In juga bilang kalau dia lebih baik menyewakan kamarnay kepada Jin Ho dari pada ke In Hee yang telah merebut pacarnya. Kae In juga bilang kalau dia merasa jauh lebih nyaman bersama Jin Ho dengan mengetahui bahwa Jin Ho tidak akan mungkin menyakitinya. In Hee ga mau kalah dan bilang kalau Kae In itu ga mungkin di taksir sama laki-laki karna gaya Kae In yang payah dan In Hee juga bilang kalau dia tidak merebut Chang Ryul justru Chang Ryul yang suka sama dia.
Kae In semakin kesal dan menyuruh In Hee segera keluar dari rumahnya. In Hee bilang kalau dia pergi ke rumahnya Kae In itu karna dia tidak tahu mau tinggal dimana. Kae In bilang ke In Hee kalau In Hee adalah orang yang paling ga tahu sopan santun dan juga ga tau malu. In Hee marah dan bilang kalau dia ga tau mau pergi ke mana. Kae In menarin In Hee dan bilang ke In Hee kalau In Hee ga mau di pukul oleh dia maka segera pergi dari tempat ini sekarang. In Hee pun memilih untuk pergi dan bilang kalau lebih baik mereka mendinginkan pikiran dulu untuk memikirkan satu sama lain. Kae In langsung bilang kalau dia tidak mau meluangkan waktu untuk memikirkan orang kaya In Hee. In Hee kesal dan melihat ke arah Jin Hoo yang ada di depan kamarnya lalu In Hee membawa kopernya dan pergi.
Kae In masih terus mengomel dan bilang kalau In Hee benar-benar telah membuat dia kecewa sekali. Ketika Kae In membalikan badannya, dia kaget melihat Jin Hoo yang sudah berdiri di dekatnya. Kae In mengambil bor yang tadi dia bawa dan berniat pergi, namun Jin Hoo mencegah dan bertanya ke Kae In apa yang tadi Kae In kata kan kepada In Hee? Kae In ga ngerti dan Jin Hoo pun kembali bertanya apa maksud Kae In mengatakan kalau dia homo? Kae In bilang dia mengerti kalau Jin Ho ingin hal itu di rahasiakan dan dia bilang kalau dia tadi lagi emosi jadi ga sengaja mengatakan hal itu. Kae In juga menegur Jin Ho karna dia menganggap Jin Ho tidak menyembunyikan ke-homo-annya dengan baik dan sikapnya Jin Ho itu menunjukannya secara mencolok. Lalu Kae In bilang ke Jin Hoo agar tidak perlu khawatir karena dia akan menyimpan rahasia. Kae In komentar ke Jin Hoo kalau selera Jin Hoo itu campur aduk dan juga menyuruh Jin Hoo agar memilih salah satu dari 2 pacar Jin Hoo. Setelah ngomong demikian Kae In pun pergi ke dalam.
Jin Hoo yang masih diam di luar pun mulai mengingat ketika dia bertemu dengan Kae In di hotel dan kebetulan pada saat itu Tae Hoon datang dan berlutut ke Jin Hoo dan meminta agar Jin Hoo tidak pergi. Lalu dia kembali mengingat pertanyaan Young Sun yang bertanya apakah Jin Hoo dan juga Sang Joon sudah saling kenal sejak lama? Dari situ Jin Hoo berfikir jangan-jangan Kae In menyangkanya homo. Jin Hoo pun pergi ke kamarnya dan segera mengemasi barang-barangnya.
Kae In yang sedang di gudang tiba-tiba di hampiri oleh Jin Hoo yang meminta nomor HP-nya Kae In. Kae In pun memberikan nomor HP-nya tanpa mengerti maksud Jin Hoo. Jin Hoo lalu bilang kalau dia akan menghubung Kae In dan meminta Kae In mengembalikan uangnya dan barang-barangnya dia yang ada di rumah ini akan diambil nanti. Kae In kaget karna ternyata Jin Hoo berniat pergi dari rumah itu. Jin Hoo buru-buru masuk ke mobil dan Kae In juga mengejarnya dan meminta Jin Hoo janagn pergi namun Jin Hoo tetap pergi.
Ketika di jalan Jin Hoo memikirkan kata-kata Kae In yang bialng kalau dia itu homo dan dia pun langsung berteriak frustasi. Paginya Sang Joon masuk ke dalam ruangannya Jin Hoo untuk mengucapkan selamat pagi lalu kembalI keluar namun dia kembali masuk dan duduk di kursi. Sang Joon bertanya apakah ada masalah? Jin Hoo menjawab iya. Sang Joon kembali bertanya apakah masalah itu karena perempuan di rumah Sang Go Jae itu? Sang Joon kemudian berkomentar kalau sejak pertama bertemu dengan Kae In dia sudah yakin kalau perempuan itu tidak normal. Sang Joon juga bilang dia mengerti kalau perempuan itu menyukai Jin Hoo dan bertanya apa yang sekarang mereka harus lakukan? Jin Hoo dengan lemas mengatakan bahwa perempuan itu mengatakan sesuatu kepadanya. Sang Joon mencoba menebak dan bilang apakah perempuan itu mengajakmu kencan? Atau perempuan itu mengajakmu menikah? Jin Hoo mencoba mengatakan kalau dia disangka gay namun dia tidak kuat mengatakan itu dan bilang ke Sang Joon agar melupakan hal itu saja.
Lalu Jin Hoo bilang kalau dia sudah keluar dari rumah Sang Go Jae itu karna dari awal dia tidak merasa nyaman tinggal di rumah itu. Jin Hoo kemudian bilang agar mereka mulai membahas tentang proposal proyek gallery itu tanpa mengikuti konsep yang seperti rumah Sang Go Jae. Jin Hoo kemudian bilang kalau dia sudah membuat konsep rumah tradisional Korea untuk proyek gallery tersebut. Sang Joon terlihat tidak bersemangat dan bilang kalau mereka akan kalah kalau tidak menggunakan konsep rumah Sang Go Jae itu. Jin Hoo mencoba kembali menjelaskan konsep yang dia punya namun Sang Joon memotong omongan Jin Hoo Dan bilang kalau misalnya mereka kalah maka Jin Hoo bisa pergi kemana saja sementara dirinya akan memulai bisnis keluarga dengan membuka supermarket yang menjual lobak dan kubis. Sang Joon juga bilang kalau dia tidak mau tangannya sampe kotor ketika berjualan. Dan itu membuat Jin Ho cukup kesal.
Young Sun datang ke rumahnya Kae In dan mereka membahas tentang In Hee yang datang ke rumahnya Kae In. Kae In bilang ketika In Hee datang dia menarik rambut In Hee dan menyuruh In Hee untuk merayu Jin Ho yang gay. Young Sun bertanya apakah Jin Ho mendengar perkataan Kae In yang mengatakan kalau Jin Ho itu gay? Kae In mengangguk dan bilang karna hal itu lah maka Jin Ho meninggalkan rumah dan membawa barang-barang.
Kae In mencoba menelfon Jin Ho untuk mengajak kembali ke rumah namun Jin Hoo tidak mengangkat telfon Kae In dan mengirim SMS ke Kae In yang menyuruh Kae In agar cepat mengembalikan uangnya Jin Hoo terakhir hari ini. Young Sun pun mulai memarahi Kae In karna dia sudah susah payah membawa Jin Hoo untuk nge-kost namun Kae In malah membuat Jin Hoo keluar. Kae In bilang kalau dia tidak peduli dengan Jin Hoo dan akan berusaha untuk mencari Won Hoo dan mengembalikan uang kepada Jin Hoo.
Kae In pun mulai mencari Won Hoo ke tempat-tempat biasa Won Ho nongkrong. Mulai dari tempat game online, dan juag ke tempat sewa komik. Kae In melihat ada seseorang yang memakai kupluk warna kuning seperti yang di pakai Woon Hoo maka dia pun menghampiri orang itu dan memukulnya. Namun ternyata itu bukan Won Hoo dan Kae In pun langsung meminta maaf. Kae In kemudian mencari ke stasiun dan menanyakan Won Hoo ke orang-orang yang duduk di pinggir stasiun namun mereka tidak mengenak Won Ho. Kae In pun menelfon Won Ho dan meninggalkan pesan dengan mengatakan bahwa mereka akan membicarakan masalah ini baikbaik dan menemukan pemecah masalahnya.
In Hee sedang di tempat sauna sambil membersihkan make up-nya. Seorang ibu-ibu bilang ke temannya kalau mukanya In Hee itu sangat berbeda ketika tidak memakai make up. In Hee kesal dan bilang ke ibu-ibu itu agar membicarakan hal yang lebih penting. Si ibu-ibu tersinggung dan bilang akan melaporkan In Hee ke suaminya. (Who cares?)
Kae In pergi ke dokter untuk melepas perban di kakinya. Ketika mau keluar dari rumah sakit, Kae In melihat seorang wanita yang kakinya di perban dan di bantu berjalan oleh seorang laki-laki. Dia pun langsung ingat Jin Hoo yang mengantarkan Kae In ke rumah sakit ketika kakinya terkilir.
Jin Ho dan Sang Joon sedang memikirkan design rumah Sang Go Jae dan mereka bertanya kenapa tuan Park bisa membuat rumah seperti Sang Go Jae? Jin Ho berkomentar kalau menurut interview, Tuan Park membangun Sang Go Jae untuk istri dan anaknya. Lalu Sang Joon bilang ke Jin Ho kalau misalnya Jin Ho kembali ke Sang Go Jae maka Jin Ho harus mengingat detail rumah itu kembali. Jin Ho menolak dan bilang kalau dia tidak akan kembali ke rumah Sang Go Jae kalau uangnya belum di kembalikan.
Sang Joon membujuk Jin Hoo untuk berbaikan dengan Kae In dan membangun hubungan baik demi proyek gallery. Lalu Sang Joon juga bilang siapa tahu saja Jin Hoo beruntung dan bisa menjadi menantu tuan Park(ayanya Kae In hmm berarti jadi suami Kae In dong? Ah ga rido gw haha) Dan Jin Ho pun akan menjadi orang terkenal karna menjadi menantu tuan Park. Jin Ho kesal dan menyuruh Sang Joon diam saja.
Pintu terbuka dan Tae Hoon datang. Sang Joon kaget dan langsung menutupi design design rumah seperti Sang Go Jae. Sang Joon marah ke Tae Hoon dan meminta Tae Hoon mengetuk pintu dahulu sebelum masuk. Tae Hoon bilang kalau dia ke situ membawa tamu yang ingin bertemu dengan Jin Ho dan tamu itu adalah Kae In. Jin Hoo takut Kae In melihat design rumah Sang Go Jae sehingga dia pun buru-buru menarik Kae In untuk berbicara di luar. Tae Hoon nanya ke Sang Joon siapa perempuan itu? Dan Sang Joon menjawab kalau perempuan itu orang penting.
Kae In ternyata datang untuk meminta maaf atas perkataan dia semalam yang membeberkan rahasia Jin Ho yang sebenarnya gay. Kae In benar-benar minta maaf dan membujuk Jin Ho untuk kembali ke rumah. Jin Ho menolak dan meminta Kae In segera mengembalikan uangnya. Ketika Jin Ho akan kembali masuk ke kantornya, Kae In memanggin Jin Ho dan memberikan Jin Ho kotak yang isinya sebuah kursi dan meja dalam bentuk mini. Jin Ho bertanya apakah itu sebagai sogokan? Kae In bilang bukan, hadian itu sebagai rasa terima kasih dia karna dulu Jin Ho sudah mengantar dia ke rumah sakit. Jin Ho mengatakan makasih dan terlihat berfikir sejenak. Kae In menanyakan apakah Jin Ho akan kembali ke rumah? Jin Ho bilang makasih atas hadiah perpisahannya dan dia langsung masuk ke dalam kantor.
Sang Joon masuk ke ruangan Jin Ho dan melihat ada mainan kursi dan meja ukuran mini di meja kerjanya Jin Ho. Sang Joon bertanya apakah Jin Ho membelinya? Jin Ho bilang kalau itu hadiah dari seseorang. Ketika Jin Ho dan Sang Joon mau pergi ke gallery, Hye Mi datang dan marah-marah ke Jin Ho yang sudah meninggalkan rumah beberapa hari ini. Jin Ho bilang dia sibuk dan langsung pergi keluar. Hye Mi menyusul dan masih terus ngomel. Akhirnya Jin Ho bilang ke Hye Mi kalau dia merasa ga nyaman tinggal serumah dengan Hye Mi karna itu tidak baik di mata orang lain. Jin Ho pun langsung meninggalkan Hye Mi yang cembrut. Hye Mi melihat Tae Hoon dan mengajaknya berkencan asal Tae Hoon mau mencari alamat barunya Jin Ho.
Ayahnya Chang Ryul menghampiri mr.Dong(yang jadi juri dulu loh) yang kebetulan sedang bersama dengan sekertarisnya, In Hee. In Hee segera keluar karna Ayah Chang Ryul mengatakan ada hal penting yang mau dibicarakan dengan Mr.Dan. Ayang Chang Ryul memuji gallery yang akan dibuka oleh ayah Mr Dong dan dia pun mau memberikan lukisan yang merupakan lukisan kesukaannya itu kepada Mr.Dong. Mr Dong menolak dan bilang dia akan pergi menemui seseorang dan meninggalkan Ayah Chang Ryul yang kesal setengah mati.
Chang Ryul diam-diam mengintip mencari In Hee. Sekertaris Kim menyuruh Chang Ryul agar bangun dari mimpinya dan bialng kalau In Hee sudah bukan calon istrinya lagi. Jin Ho dan juga Sang Joon lewat dan Chang Ryul pun mengejek Jin Ho dengan mengatakan “Kirain perusahaan kecilmu itu sudah bangkut” Jin Ho tidak menanggapi hal itu sedangkan Sang Joon kesal dan berniat memukul Chang Ryul namun sekertaris Kim buru buru melindungi Chang Ryul dan Jin Ho pun buru-buru menarik Sang Joon.
Persentasi di mulai di gallery itu dengan dibuka oleh Mr.Dong yang mengatakan bahwa dia akan membuka proyek gallery dengan tema yang berbeda dari yang lain karna dia meminta kepada para arsitek untuk men-design gallery itu dengan tema tradisional korea.
Setelah persentasi selesai, Chang Ryul bertemu dengan In Hee dan bertanya dimana In Hee tidur semalam? In Hee tidak mempedulikan omongannya Chang Ryul. Tiba-tiba mereka bertemu dengan Jin Ho. In Hee sengaja mengatakan kepada Jin Ho kalau dia sangat berterimakasih tentang semalam. Chang Ryul kaget mendengar hal itu dan mulai berfikir yang tidak-tidak. Jin Ho mengerti maksud In Hee untuk memanasi Chang Ryul sehingga dia pun mengatakan hal yang membuat Chang Ryul semakin penasaran. Chang Ryul bertanya apa yang di maksud oleh Jin Ho? Jin Ho bilang kalau sepertinya In Hee mau hal itu hanya menjadi rahasia antara mereka. Chang Ryul kesal dan berniat menghajar Jin Ho tapi Jin Ho berhasil menangkap tangan Chang Ryul dan membuat Chang Ryul kesakitan.
Sekertaris Kim melerai mereka karna takut dilihat oleh ayah Chang Ryul dan benar saja ayah Chang Ryul melihat hal itu dan bilang kepada Chang Ryul agar tidak mencari masalah dengan orang yang tidak perah menang dari mereka. Jin Ho kesal dan mengatakan bahwa dia tidak akan kalah jika mereka semua bermain secara adil. Dan ternyata dari lantai atas, Mr. Dong melihat mereka semua.
Sang Joon amat sangat senang ketika mendengar Jin Hoo mengatakan agar bermain secara adil kepada ayahnya Chang Ryul. Tiba-tiba ada telfon masuk yang membuat Jin Ho kaget.
Ayah Chang Ryul dan Chang Ryul sedang ada di mobil. Chang Ryul bilang kalau dia sangat yakin akan memenangkan proyek karna dia memilki ayahnya. Namun ayahnay berkomentar bahwa Mr.Dong susah di ajak negosiasi. Lalu Ayahnya Chang Ryul bertanya tentang In Hee karna In Hee sepertinya sangat dipercayai oleh Mr.Dong. Chang Ryul bertaya jika In Hee berhasil membujuk Mr.Dong apakah itu artinya ayahnya menyetujui dia kembali dengan In Hee? Ayahnya bilang Iya! Chang Ryul pun kembali semangat dan meminta agar ayahnya memberikan dia kekuasaan penuh atas proyek gallery karna dia mau bertarung dengan adil melawan Jin Ho.
Jin Ho berlari masuk ke rumah sakit untuk menemui salah seorang pekerjanya yang terluka saat sedang bekerja. Mereka mengatakan bahwa hal itu bukanlah masalah dan itu bukan karena Jin Ho. Jin Ho di tarik keluar oleh Sang Joon yang mengatakan bahwa mereka sedang sial karna seorang klien mereka mengalami bangkut dan melarikan diri ke Filipina. Jin Ho pun mulai pusing karn aitu artinya mereka tidak punya biaya untuk membayar para pekerja dan mereka terancam bangkrut juga.
Jin Ho datang ke bank untuk meminjam uang namun Sang Joon langsung mengatakan bahwa Jin Hoo sudah gila karna mau meminjam uang unntuk membayar para pekerja. Sang Joon memberikan ide agar Jin Ho pergi ke Filipina saja dan menangkap klien-nya yang kabur itu. Jin Ho pasrah dan mengatakan bahwa dia akan kembali. Sang Joon kaget dan bilang jangan –jangan Jin Ho berfikir untuk mencuri? Sang Joon bilang kalau itu bukan ide baik karna Jin Ho bisa di penjara. Jin Ho pun mengatakan bahwa dia akan kembali ke Sang Go Jae dan Sang Joon pun langsung menyetujui hal itu.
Kae In menghampiri tukang jualan makanan di pinggir jalan yang merupakan langganan dia. Penjualnya kesulitan membenarkan sepatunya yang lepas sehingga Kae In membantunya membenari sepatu itu menggunakan lem.
Jin Ho datang ke Sang Go Jae dan mengambil beberapa surat yang ada. Jin Ho melihat keadaan rumah yang sangat berantakan dan menyebutnya kandang babi. Kae In kembali ke rumah dan kaget melihat Jin Ho dan dia pun langsung menghampiri Jin Ho dan bertanya apakah Jin Ho akan kembali? Jin Ho mengatakan kalau sebelum uangnya di kembalikan Kae In maka dia akan tinggal disitu. Kae In senang dan mengajak Jin Ho untuk makan ramen. Jin Ho tidak mau makan ramen sehingga dia mengajak Kae In pergi ke supermarket.
Jin Ho memilih-milih barang dan memasukannya ke trolly sementara Kae In hanya bermain-main saja. Sesampainya di kassir mereka berdua sama-sama tidak mau bayar. Kae In mengatakan bahwa barang-barang yang dibeli itu kebutuhannya Jin Ho dan dia tidak membutuhkan hal itu sama sekali. Jin Ho membalas dengan mengatakan kalau itu pekerjaan pemilik rumah untuk memenuhi keinginan penyewa rumah. Kae In bilang kalau dia ga bawa dompet dan Jin Ho juga ga bawa dompet. Akhirnya Jin Ho mengeluarkan HP-nya yang di scan dan uang di rekeningnya pun akan terpotong.
Jin Ho bertanya ke Kae In sudah berapa lama rumah tidak di bersihkan? Kae In bilang kalau Jin Ho awalnya tidak mau kembali ke rumah makanya buat apa rumah di bersihkan? Jin Ho bilang kalau dia mau tinggal di tempat manusia tinggal sehingga dia meminta Kae In untuk beres-beres. Kae In kembali bertanya apakah Jin Ho akan kembali ke rumah itu? Jin Ho bilang iya asalkan Kae In menjaga rahasianya. Kae In langsung berjanji kalau dia akan menjaga rahasia Jin Ho yang seleranya aneh dan tidak akan ngomong macem-macem.
Mereka berdua pun mulai membersihkan Sang Go Jae yang benar-benar kotor. Jin Ho meminta Kae In untuk mengepel lantai. Kae In pun mengepel lantai namun dia kesal melihat Jin Ho yang duduk sambil membaca buku. Makanya dia mulai mengeluh dan ketika Jin Ho melihat hasil pekerjaan Kae In yang tidak rapih dan Jin Ho pun ngomel dan mencotohkan cara mengepel yang baik. Akhirnya Jin Ho lah yang membersihkan rumah, ketika mencari Kae In ternyata Kae In sedang tiduran di kamarnya sambil melihat mainan mini yang dulu dibuatkan oleh ibunya yang seorang interior designer. Jin Hoo kembali mengingat kata-kata Sang Joon yang mengatakan bahwa istri dari tuan Park sudah meninggal. Jin Ho menanyakan tentang ibunya Kae In namun kae In mengalihakan pembicaraan dengan mengatakan bahwa mainan buatan ibunya sangat indah. Jin Hoo menyuruh Kae In untuk kembali bekerja.
Mereka mengumpulkan sampah-sampah untuk di buang dan Jin Ho menanyakan apakah foto Kae In dan Chang Ryul akan benar-benar dibuang? Kae In bilang iya. Jin Hoo mengambil frame dan membuang foto Kae In bersama Chang Ryul. Malam harinya Kae In datang ke tempat sampah dan melihat foto itu kembali. Dia juga mengingat kembali Chang Ryul dan In Hee yang akan menikah. Kae In berniat merobek foto itu namun ga jadi dan foto itu malah di bawa kembali ke kamarnya.
Chang Ryul memasukan pin untuk masuk ke apartemennya namun tidak bisa. In Hee yang sedang berendam di dalam menelfon ke HP Chang Ryul dan bilang ke Chang Ryul kalau dia yang membeli perabotan sehingga dia berhak tinggal di dalam. In Hee juga bilang kalau dulu Chang Ryul pernah mengatakan barang milik Chang Ryul maka barang milik IN Hee juga. Chang Ryul menjelaskan bahwa dia berbicara seperti itu karna awalnya mereka akan nikah. In Hee kesal dan mematikan telfon.
Young Sun datang dan kaget melihat Song Go Jae yang amat bersih. Kae In pun mengatakan bahwa seharian dia bersih bersih rumah karena Jin Ho bilang ingin tinggal di tempat yang layak.Young Sun senang mengetahui Jin Ho yang sudah kembali pulang dan meminta Kae In untuk baik kepada Jin Ho karna dia mau mengajak Jin Ho foto di majalah gay. Kae In lalu bertanya apa maksud awalnya Young Sun datang? Young Sun pun memberikan selembar kertas yang berisikan alamat Won Hoo. Kae In amat berterima kasih kepada Young Sun. Young Sun melihat Kae In kecapean sehingga dia pun membantu menggaruk punggung Kae In. Young Sun bertanya kapan terakhir kali Kae In mandi? Kae In menjawab 3 hari yang lalu maka Young Sun pun menyuruh Kae In untuk segera mandi.
Kae In pergi ke kamar mandi dan kaget melihat Jin Hoo yang ada di dalam kamar mandi baru mau memakai handuk. Kae In meminta maaf ke Jin Hoo dan bilang kalau dia tidak melihat hal yang bukan-bukan larena dia tidak memakai softlenst dan juga kacamata.
Jin Ho masuk ke kamarnya dan mematikan lampu. Tiba-tiba terdengar suara Young Sun dan juga Kae In yang sedang bercerita tentang Kae In yang melihat Jin Hoo di kamar mandi. Young Sun bertanya bagimana bentuknya? Kae In bilang ga begitu jelek. Jin Ho tersenyum. Tiba-tiba Young Sun bertanya kembali, maksud aku bukan itu tapi itunya, panjang tidak? Jin Ho pun jelas langsung kaget mendengar hal itu apalagi ketika Kae In menyebutkan yang macam-macam. Tiba-tiba ada telfon ke HP Jin Ho dari Hye Mi yang bilang kalau ibunya ga ada di rumah. Jin Ho pun langsung pergi keluar sementara Young Sun dan Kae In saling bertanya, apakah dia mendengar omongan kita dan pergi?
Jin Ho ternyata pergi ke sebuah restaurant tempat ibunya biasa diam dan ternyata benar saja dia melihat ibunya yang sedang duduk sendiri. Jin Ho datang dan ikut bergabung duduk bersama ibunya. Ibunya itu menceritakan tentng restaurant ini adalah restaurant favorite ibunya besama ayahnya dahulu. Lalu Ibunya bertanya ada dimana letak rumah mereka yang dahulu? Jin Ho tersenyum dan bilang kalau dia akan bekerja keras untuk mendapatkan rumah itu kembali untuk ibunya.
Kae In mencari-cari alamat yang diberikan oleh Young Sun. dan ketika membuka rumah itu ternyata yang tinggal di dalam adalah seorang nene-nene yang merupakan nenenya Won Hoo. Kae In melihat kalau neneknya itu sangat sayang kepada cucunya sehingga dia tidak tega mengatakan sesuatu tentang Won Ho apalagi nenenya meminta Kae In untuk membacakan surat yang di sangkanya dikirim oleh Won Hoo padahal itu surat penagihan hutang. Kang In semakin tidak tega membaca surat itu dan berbohong membacakan isi surat itu dengan bilang “nene apa kabar? Aku sangat sibuk akhir-akhir ini sehingga tidak bisa pulang cepat.” Nenenya tersenyum dan bilang kalau dia mengerti sibuknya Won Hoo. Sepulang dari rmah nene Won Ho, Kae In menelfon Won Ho dan meninggalkan pesan yang mengatakan bahwa dia akan berusaha mencari uang untuk membayar hutang Won Ho.
Jin Ho dan beberapa karyawan kantornya mengadakan pesta barbeque. Sepulang dari pesta itu dia mendengar suara teriakan Kae In dan Jin Ho pun buru-buru masuk ke kamar mandi namun yang dia lihat adalah Kae In yang memakai handuk saja. Jin Ho keluar dari kamar mandi dan mengatakan bahwa dia tidak berniat sama sekali untuk melihat tubuhnya Kae In. Kae In sempat marah namun dia mengerti kalau Jin Ho kan gay jadi pasti tidak menyukainya. Kae In pun memanggil Jin Ho dan meminta Jin Ho untuk membantu mencarikan softlenstnya yang jatuh. Jin Ho masuk ke dalam dan mencoba membantu Kae In namun dia aga risau karna melihat Kae In yang hanya memakai handuk saja. Kae In sibuk mencari softlensnya dan tergelincir namun Jin Ho buru-buru manangkap badannya Kae In. Tiba-tiba Jin Ho mendekati Kae In, Kae In mulai panik namun ternyata Jin Ho mendekati Kae In krna mau mengambilkan softlenst Kae In yang ternyata ada di bahunya Kae In.
Kae In mengajak Jin Ho untuk makan daging di luar namun Jin Ho tidak mau. Kae In ga sengaja nabrak Jin Ho dan mencium aroma daging di bajunya Jin Ho. Jin Ho tidak peduli dan masuk ke dalam kamar. Kae In sengaja duduk di depan pintu kamar Jin Ho dan bilang kalau teman satu rumahnya sangat jahat tidak mau menemani dia pergi makan di luar padahal dia belum makan sama sekali. Jin Ho terganggu dan akhirnya setuju menemani Kae In untuk makan di luar.
Jin Ho menunggu di depan rumah dan kaget melihat gaya pakaian Kae In yang sangat aneh. Kae In bertanya apakah dia harus berganti baju? Jin Ho bilang ga usah dan mereka pun langsung pergi cari makan.
Mereka makan di sebuah kedai sambil minum-minum. Kae In terlihat sudah sangat mabuk dan mulai membicarakan Chang Ryul yang bilang kalau dirinya itu mirip anak anjing. Jin Ho mengajak Kae In untuk cepat pergi namun Kae In masih belum mau pergi juga. Mr Dong ternyata datang ke kedai itu juga bersama teman-temannya dan Jin Ho pun berdiri member hormat. Jin Ho takut Kae In akan membuat malu dia di depan Mr Dong makanya Jin Ho menyuapi Kae In makan yang justru membuat Kae In beilang kalau Jin Ho sangat baik. Tiba-tiba Kae In berdiri dan bilang mau pergi ke kamar mandi.
Bibi pelayan dateng ke Jin Ho dan memberikan Jin Ho segelas soju. Jin Ho bilang dia tidak memesan itu dan ternyata yang memesan itu adalah seorang wanita tua yang mengedipkan matanya ke Jin Ho. Suami si wanita itu melihat hal itu dan marah ke Jin Ho. Kae In datang dan membela Jin Ho dengan bilang kalau Jin Ho ga mungkin menggoda wanita karna Jin Ho Gay! Jin Ho langsung di liatin sama semua orang yang ada di kedai dan Jin Ho pun langsung menutup mulutnya Kae In.
Kae In mau bayar tetapi dia baru inget dompetnya kosong makanya dia memanggil Jin Ho yang sudah kesal abis untuk membayar. Ketika mereka mau pergi keluar, Jin Ho dan Kae In memberikan salam pamit kepada Mr Dong yang tersenyum(Oh God please jangan bilang kalau ini orang gay juga!)
Jin Ho jalan duluan tanpa mempedulikan Kae In yang mengejarnya. Jin Ho marah ke Kae In dan mengingatkan Kae In untuk tidak mengatakan gay. Kae In meminta maaf dan menangis dan mengatakan bahwa dia amat sangat idiot. Jin Ho mengatakan tidak apa-apa dan memaafkan Kae In dan mengajak Kae In untuk pulang tapi ternyata Kae In justru tertidur di kursi pinggir jalan. Jin Hoo jelas kesal dan pergi meninggalkan Kae In yang tertidur begitu saja.
Ketika sudah mau sampai di rumah, Jin Ho tidak tega dengan Kae In dan dia pun kembali menghampiri Kae In dan membangunkannya degan paksa yang akhirnya membuat kaki Kae In terkilir kembali dan mau ga mau Jin Hoo harus menggendong kae In untuk sampai ke rumah. Kae In mengalungkan scarf yang dia pakai ke lehernya Jin Hoo dan terus bernyanyi-nyanyi. Ketika sudah muali dekat rumah, Kae In berkomentar bahwa punggungnya Ji Ho sangat hangat dan bertaya apakah punggung ayahnya juga hangat? Jin Ho bertanya apakah Kae In tidak pernah digendong? Kae In bilang kalau dia tidak pernah digendong sama sekali dan ini pertama kalinya dia di gendong oleh seseorang. Kae In lalu mengingat masa kecilnya ketika dia bermain, dia hanya bisa melihat punggung ayahnya saja. Dan Kae In bilang kalau dia beruntung mendapatkan teman serumah seperti Jin Hoo.
Sesampainya di rumah Jin Ho langsung menurunkan Kae In di sofa. Jin Ho berniat masuk ke kamar namun dia tidak tega melihat Kae In yang hampir jatuh sehingga dia membenarkan posisi kakinya Kae In. ketika Jin Ho membenarkan posisi kaki Kae In, Kae In bangun dan bertanya apa yang di lakukan oleh Jin Hoo? Jin Ho bilang kalau dia mau membenarkan posisi kaki Kae In. Lalu Jin Ho menyuruh Kae In pindah ke kamar. Kae In berkomentar kepada Jin Ho dan membuat Jin Ho kesal dan menyuruh Kae In untuk pindah ke kamarnya. Ketika Kae In mau berdiri, kakinya terasa sakit dan dia baru ingat kalau kakinya terkilir.
Akhirnya Jin Ho pun memijat kakinya Kae In. Kae In mengeluarkan suara aneh-aneh kaya di adegan porno dan itu bikin Jin Ho kesal dan menyuruh Kae In untuk tutup mulut. Jin Ho semakin kesal dan berbiat mau pergi ke kamarnya namun Kae In mencegah dan bilang kalau kakinya udah meningan berkat Jin Ho. Jin Ho pun pergi ke kamarnya dan Kae In bilang kalau mempunyai tempat satu rumah yang homo itu sangat hebat sambil memberikan jempolnya.
Sunday, April 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment