Saturday, May 29, 2010

Sinopsis Personal Taste Episode 16

Tuan Park marah besar dan mengusir Jin Ho. Jin Ho bukannya pergi tapi malah bilang kepada Tuan Park kalau awal Tuan Park membuat Sang Go Jae itu untuk Istri dan Anak yang di cintainya, tapi sekarang Sang Go Jae malah membuat istrinya Tuan Park meninggal dan Anaknya menderita. Jin Ho terus membahas masalah itu membuat Tuan Park hanya bisa diam saja.



Kae In melihat wajah ayahnya yang keliatan menderita juga lalu dia memarahi Jin Ho dengan bilang bahwa Jin Ho ga berhak ngomong hal seperti itu kepada dia dan ayahnya. Jin Ho membela diri dengan mengatakan bahwa Kae In bukanlah penyebab meninggal ibunya Kae In. Kae In makin kesal dengan Jin Ho yang ikut campur terus makanya dia langsung bilang ke Jin Ho bahwa dirinya di mata Jin Ho bukan apa-apa, hanya sebatas orang yang dimanfaatkan jadi Jin Ho sebaiknya tidak usah peduli dia. Jin Ho langsung diem di tegur kaya gitu sama Kae In. Kae In ngusir Jin Ho pergi lalu dia pergi masuk ke dalam rumah.

Tuan Park keliatan tertekan atas omongan Jin Ho dan dia pun berkata kepada Jin Ho agar segera pergi dari Sang Go Jae dan jangan pernah menginjakan kaki lagi di Sang Go Jae. Tuan Park masuk ke dalam rumah sementara Jin Ho matanya mulai berkaca-kaca.




Kae In dan Young Sun sedang ada di ruang khusus kerja Kae In di gallery dan memberes-bereskan beberapa perabotan yang sudah selesai. Kae In minta bantuan Young Sun untuk membantunya mendekor ruangan tapi Young Sun tidak bisa karna dia harus pergi menemani anaknya imunisasi. Sang Joon datang membawa makanan dan Young Sun pun meminta tolong Sang Joon membantu Kae In tapi Sang Joon juga ga bisa dengan alasan sibuk. lalu keduanya menyarankan agar Jin Ho saja yang membantu. Raut wajah Kae In langsung berubah ketika mendengar nama Jin Ho dan dia pun mengalihkan pembicaraan dengan membahas roti yang di bawa Sang Joon. Sang Joon sama Young Sun cuma bisa saling tatap ngeliat tingkah Kae In.



Kae In turun dari tangga sambil ngeliatin beberapa dokument. Dia ga sengaja denger pembicaraan Young Sun dan juga Sang Joon yang lagi ngebahas tentang perusahaan Jin Ho yang mulai kacau ngebuat Jin Ho lupa segala-galanya dan hanya fokus ke pekerjaan. Sang Joon juga bilang kalau misalnya salah paham akan desain milik Jin Ho dan Sang Go Jae masih terus berlanjut maka akan semakin sulit perusahaan mereka untuk bangkit. Young Sun menanggapi omongan Sang Joon dengan bilang kalau Jin Ho itu terlalu gengsi untuk mengakui bahwa dirinya itu stress karna pisah sama Kae In. Kae In yang denger itu langsung pergi naik ke ruangan kerjanya.



Kae In mencoba melupakan Jin Ho dengan fokus ke pekerjaannya juga sampai-sampai dia tertidur di ruangannya itu. Jin Ho datang ke ruangannya Kae In dan menatap Kae In yang sedang tertidur. Jin Ho berjongkok di samping Kae In menatap wajah Kae In cukup lama lalu dia mengambil sweater Kae In dan menyelimutinya. Setelah itu Jin Ho pergi keluar begitu saja dan Kae In masih dalam keadaan tertidur.



Kae In terbangun karna mendengar ada yang memanggil namanya dan yang memanggil namanya adalah Chang Ryul, bukan Jin Ho!! Kae In nanya apakah ada orang lain yang masuk ke ruangannya ini? Chang Ryul noleh ke kanan kiri dan bilang kalau dia tidak melihat siapa-siapa lagian ini sudah malam. Kae In cuma diem lalu nanya ada apa Chang Ryul datang? Chang Ryul ngejawab kalau dia mau mengantar Kae In pulang. Kae In berdiri dari duduknya dan sadar kalau ada sweater di punggungnya, Kae In nanya apakah Chang Ryul yang memakaikannya? Chang Ryul ngejawab tidak. Kae In buru-buru memakai sweaternya dan pergi bersama Chang Ryul.



Chang Ryul menarik Kae In ke dalam mobilnya agar mau di antar pulang. Kae In sempet menolak dan bilang dia akan pulang naik taksi saja tapi Chang Ryul terus memaksa Kae In pulang dengannya dan akhirnya Kae In pun mau. Chang Ryul jelas senang sementara Jin Ho yang diam-diam melihat dari jauh cuma bisa pasrah. (Jin Ho kenapa jadi pengecut gini? Bangun wooooy!)



Mr.Dong bertemu dengan Tuan Park dan meminta Tuan Park melihat sebuah desain. Tuan Park melihat desain itu dengan antusias dan ketika di tanya oleh Mr.Dong bagaimana tanggapannya tentang desain itu, Tuan Park menjawab kalau desain itu sangat brilliant dan dia pun bertanya desain karya siapa ini? Mr.Dong menjawab kalau itu desain karya Jeon Jin Ho! Tuan Park yang denger nama Jin Ho di sebutkan cuma bisa bengong sebentar lalu kembali melihat-lihat desain itu.



Ayahnya Chang Ryul bertemu dengan Ayahnya Mr.Dong dan menjelaskan bahwa perusahaan Jin Ho yang ikut proyek gallery kini sedang mengalami masalah dana dan Ayahnya Chang Ryul menghasut Ayahnya Mr.Dong agar mengeluarkan perusahaan Jin Ho dari daftar peserta desain gallery. Dan sepertinya Ayahnya Mr.Dong mulai kena hasutan itu.

Tidak di sangka, di depan ruangan restaurant tempat Ayahnya Chang Ryul dan Ayah Mr Dong sedang mengobrol masalah perusahaan Jin Ho, ada Tuan Park dan juga Mr.Dong yang awalnya mau bertemu dengan Ayah Mr.Dong. Mr.Dong bilang kepada Tuan Park sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk bertemu jadi sebaiknya mereka berdua pergi makan saja.

Akhirnya Tuan Park dan Mr.Dong pergi makan. Tuan Park nanya kenapa Mr Dong menyerahkan desain Jin Ho itu kepadanya? Mr.Dong menjawab kalau dia berharap Tuan Park akan menilai desain itu juga secara adil. Mr Dong juga bilang kalau misalnya Jin Ho memang berniat mencuri desain Sang Go Jae, maka tidak mungkin Jin Ho sudah memiliki desain baru dan menyerahkannya dalan waktu yang begitu cepat.



Di dalam perjalanan, Sang Joon bilang kepada Jin Ho agar meminjam uang di bank saja namun Jin Ho menolak. Sang Joon kembali mengusulkan agar mereka meminjam uang kepada ayahnya Tae Hoon dan lagi-lagi Jin Ho menolaknya karna dia tidak mau berhutang budi. Di tengah perjalanan, Jin Ho mendapat telfon dari Mr.Dong yang mengajak Jin Ho ketemuan di sebuah bank.

Jin Ho masuk ke dalam bank itu dan langsung ketemu dengan Mr.Dong yang memperkenalkan 2 orang staf bank. setelah 2 orang staf bank itu pergi, Jin Ho nanya ada apa Mr.Dong manggil dia ke bank? Mr.Dong pun menjelaskan maksud dia untuk meminjamkan dana untuk perusahaannya Jin Ho dan tentu saja Jin Ho menolaknya! Mr.Dong terus membujuk Jin Ho agar mau meminjam uang darinya dengan bilang bahwa mereka adalah teman jadi harus saling membantu. Jin Ho menolak dan berniat pergi.

Tapi Mr Dong menghentikan Jin Ho dan bilang kalau sebenarnya Mr.Dong ingin meminjamkan uang kepada Jin Ho karna dia tidak mau Jin Ho kalah bersaing dalam proyek gallery hanya karna masalah dana. Mr.Dong pun jujur mengatakan bahwa desain Jin Ho masuk ke dalam babak final maka dari itulah Mr.Dong ingin Jin Ho bisa terus maju dan tidak di persulit hanya karna masalah uang. Jin Ho kaget denger itu. Mr.Dong mengucapkan selamat lalu menawarkan Jin Ho itu beristirahat sejenak menenangkan pikirannya di villa milik Mr.Dong. Jin Ho diam saja dan merasa memiliki balas budi kepada Mr.Dong.



Dan bodohnya, Mr.Dong malah bilang ke In Hee bahwa Jin Ho akan pergi beberapa menuju villanya. In Hee jelas langsung membuat rencana lain di otaknya yang busuk itu huh -__-"



Hari ini adalah perayaan gallery anak-anak yang dibuat oleh Kae In dan Mr Dong bersama In Hee dan juga seorang tamu datang mengucapkan selamat. Mr Dong dan si tamu pergi masuk untuk melihat-lihat sementara In Hee berdiri di depan pintu masuk mengobrol sebentar dengan Kae In. In Hee melihat hasil kerjanya Kae In dan tidak disangka-sangka memuji Kae In dan juga mengucapkan selamat. Kae In tersenyum dan bilang terima kasih kepada In Hee.

In Hee masuk ke dalam gallery anak-anak dan Sang Joon datang menghampiri Kae In dengan membawa booklet bunga. Kae In senang dan mengucapkan terima kasih. Sang Joon memuji hasil kerja Kae In dan berkata kalau saja Jin Ho datang memberikan selamat dan muga memberikan bunga kepada Kae In. Senyum di bibir Kae In hilang dan Sang Joon ngerti kalau dia udah salah bicara makanya dia langsung kabur masuk ke dalam gallery anak anak itu untuk melihat-lihat.



Tuan Park datang juga ke acara pembukaan gallery anak-anak itu dan membuat Kae In terharu apalagi Tuan Park datang dengan membawa booklet bunga mawar merah. Akhirnya mereka berdua pergi keluar sebentar untuk mengobrol. Tuan Park mengakui bahwa selama ini dirinya sudah terlalu egois dengan tidak memikirkan perasaannya Kae In yang pasti lebih sakit. Kae In bilang kalau dia mengerti maksud ayahnya itu karna ayahnya sangat mencintai ibunya. Tuan Park berkata bahwa dia juga mencintai Kae In seperti mencintai istrinya itu.

Tuan Park bilang kalau dia membakar semua foto Kae In bersama ibunya dan juga menutup ruang bawah tanah itu di lakukan demi Kae In agar Kae In tidak terluka jika mengingat peristiwa yang terjadi kepada ibunya itu. Tuan Park juga mengatakan bahwa dia sempat marah pada dirinya sendiri karna Kae In ternyata menyukai hal yang sama dengan ibunya bahkan sama-sama membuat furniture yang semakin membuat Tuan Park teringat akan almarhum istrinya dan membuatnya sedih.



Kae In matanya mulai berkaca-kaca melihat ayahnya yang ahirnya berkata jujur dan terbuka. Tuan Park melihat tangan Kae In dan mengangkatnya lalu bilang bahwa dulu tangan Kae In sangat kecil tapi sekarang tangan Kae In sudah tumbuh hampir sebesar tangannya dan itu artinya Kae In semakin tumbuh dewasa. Tuan Park berkata bahwa Kae In selama ini sudah bekerja keras. Kae In terharu dan menangis lalu memeluk ayahnya itu.



Dari arah jauh ternyata Jin Ho melihat ayah dan anak yang berpelukan itu dan dia lebih memilih untuk pergi. Kae In dan Tuan Park bergandengan tangan mau pergi ke gallery anak-anak. Kae In melihat punggung Jin Ho yang berjalan pergi dan dia pun bilang kepada ayahnya bahwa dia mau pergi sebentar.



Kae In pergi mencari-cari sosok Jin Ho dan mencoba menelfonnya. Jin Ho sedang berdiri di balik sebuah tembok dan Kae In mendengar suara HPnya Jin Ho. Kae In bertanya kenapa Jin Ho diam-diam selalu mengikuti Kae In. Jin Ho menjawab kalau dia ga pernah ngikutin Kae In. Kae In bilang kalau Jin Ho itu pembohong, Kae In tau kalau waktu itu yang menyelimuti Kae In dengan sweater adalah Jin Ho. Jin Ho diam saja dan mengaku kalau dia adalah pembohong. lalu Jin Ho berkata, "Memang aku berbohong, dan semuanya akan membaik jika kita tidak saling bertemu lagi. Aku akan mengemas barang jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk bertemu." Jin Ho pergi ninggalin Kae In yang cuma bisa menatap punggung Jin Ho yang semakin jauh.



Jin Ho datang ke Sang Go Jae dan mulai mengemasi barang-barangnya yang tinggal sedikit. Jin Ho melihat ruangan kerja Kae In dan dia jadi ingat waktu dulu Kae In mau menakuti Jin Ho. Jin Ho yang mengingat hal itu hanya bisa diam. Jin Ho masuk ke kamar Kae In dan menginta dulu dia pernah mengelus perut Kae In ketika Kae In sedang sakit. Jin Ho melihat ada boneka singa Jin Ho dan kembali teringat ketika Kae In memukul-mukul boneka itu karna Jin Ho belum pulang juga. Jin Ho berdiri di depan pintu keluar Sang Go Jae dengan mata sedih dan memutuskan untuk pergi.



Mr.Dong memberikan selamat kepada Kae In dan Kae In juga mengucapkan terima kasih kepada Mr.Dong yang sudah mempercayai dia untuk membuat desain gallery anak-anak itu. Mr.Dong bilang kalau Jin Ho ga dateng pasti karna sedang ada di villanya. Kae In berkata kalau dia sudah tidak peduli karna mereka sudah putus. Mr.Dong jelas kecewa denger ucapan Kae In dan dia bilang kalau awalnya dia merelakan Jin Ho kepada Kae In karna dia yakin Kae In bisa mencintai Jin Ho dengan tulus. Kae In menjawab kalau dirinya bukan apa-apa dimata Jin Ho.



Di Sang Go Jae, Kae In dan Tuan Park sudah akur dan akrab. Mereka makan apel bersama di ruang tengah dan Tuan Park menertawai cara Kae In yang memotong Apel. Tuan Park meihat potongan Apel itu lalu menatapnya lama dan dia pun tersenyum. Kae In nanya ada apa? Tuan Park pun bilang kalau dia sekarang mengerti kenapa Jin Ho mengambil konsep Apel. Kae In bingung dan nanya, Jin Ho tidak menggunakan konsep Sang Go Jae dan malah menggunakan konsep Apel? Kae In mengingat kalau dulu dia pernah memberikan Jin Ho seuah meja kecil yang dibentuk seprti apel dan dari situlah Jin Ho mendapatkan ide konsep Apel.

Kae In langsung berdiri dan bilang kepada ayahnya itu kalau dia harus pergi ke suatu tempat dan dia harap ayahnya itu mengerti.



Jin Ho berdiri di pinggir sungai dalam keadaan basah karna cuaca sedang hujan deras dan dia tidak memakai payung. tiba-tiba saja ada yang datang dan membawakan payung untuk Jin Ho dan orang itu adalah IN HEEEEEE!! In Hee basa basi bilang kalau dia takut Jin Ho nekat akan melompat ke sungai. Jin Ho tidak mempedulikan In Hee dan pergi. In Hee ga patah semangat dan terus mengikuti Jin Ho



Sementara itu Kae In ada di dalam taxi dalam perjalanan menuju Villanya Mr.Dong. Kae In menelfon Mr.Dong dan bertanya dimana alamat villanya itu.

Jin Ho masuk ke dalam rumah setelah mandi dan In Hee mulai mencari perhatian lagi dengan memeriksa kening Jin Ho yang ternyata panas. In Hee bilang kalau dia akan diam di villa itu untuk merawat Jin Ho. Jin Ho menolak dan meminta In Hee pergi saja karna selama ada In Hee di dalam villa maka Jin Ho akan lebih memilih tidur di dalam mobil. In Hee ga peduliin omongan Jin Ho dan mau mencari obat. Jin Ho memejamkan matanya bersandar di sofa dan berkata, "Kim In He... Aku tidak membutuhkanmu jadi pergilah... percuma kau mencari obat karna aku bukan demam tapi patah hati dan tidak ada satupun yang mengerti hatiku". In Hee bilang kalau dia bersedia menunggu Jin Ho beberapa tahun sampai Jin Ho benar-benar akan membuka hati untuknya. Jin Ho berdiri dari duduk dan berniat pergi, In Hee nanya Jin Ho mau pergi kemana? Jin Ho ngejawab kalau dia akan tidur di mobil.




In Hee keluar dari dalam villa dan bertemu dengan Kae In yang datang. Kae In ti the point mengatakan kepada In Hee bahwa In Hee tidak akan punya kesempatan di hatinya Jin Ho. In Hee kesel dan bilang kepada Kae In kalau dia tau Kae In itu selama ini berpura-pura baik kepada dirinya hanya karna kasian dia tidak punya keluarga.
Kae In : Aku menganggapmu sebagai keluargaku dan aku selalu ada di saat kau membutuhkan ku.
In Hee : Aku selama ini hanya pura-pura baik kepadamu karna aku membutuhkan tempat tinggal.
Kae In : Kau selalu membantuku jika aku sedang ada masalah dengan ayahku. aku tau kamu tidak berpura-pura.
In Hee : Aku membencimu dan aku tidak suka menjadi keluargamu!
Kae In : Jangan berbohong!!
In Hee : Aku tidak berbohong! Aku sangat sangat membencimu! Kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan dan aku tidak akan pernah mendapatkan itu. Aku membencimu!
Kae In : Aku tidak pernah merebut apapun darimu! Kau tidak pernah melihat dirimu sendiri bahwa kau mempunyai segalanya! Kau tidak pernah menyadari bahwa kau memiliki semuanya!

In Hee cuma bisa diam memikirkan kata-kata Kae In. Kae In meninggalkan In Hee dan masuk ke dalam villa untuk mencari Jin Ho.




Kae In mencari-cari Jin Ho di dalam villa tapi dia tidak berhasil menemukan Jin Ho dimanapun juga. Kae In keluar dari villa dan melihat In Hee yang masih berdiri di luar. In Hee berkata kepada Kae In bahwa selama ini dia selalu ada di hadapan Jin Ho tapi Jin Ho tidak pernah sekalipun menatap dirinya. In Hee sepertinya menyerah mengejar Jin Ho dan pergi. Kae In mencoba mencari Jin Ho di taman belakang dan dia melihat Jin Ho yang ada di dalam mobil. Kae In mencoba membangunkan Jin Ho dan bertanya mengenai kabar Jin Ho. Jin Ho membuka mata sedikit menatap Kae In lalu kembali tertidur.



Entah bagaimana caranya, Kae In berhasil membawa Jin Ho kedalam kamar di villa. Kae In merawat Jin Ho yang sedang sakit dan bertanya bagaimana keadaan Jin Ho sekarang? Jin Ho kaget ada Kae In di sisinya lalu dia memunggungi Kae In menyuruh Kae In agar pulang saja karna ayah Kae In pasti nanti khawatir. Kae In awalnya ga mau pulang karna mau mengurus Jin Ho yang sedang sakit namun karna Jin Ho terus mendesak akhirnya Kae In pun berdiri dan pergi.



Sebelum Kae In pergi, Jin Ho malah menarik tangan Kae In dan meminta Kae In agar tidak pergi dari sisinya. Jin Ho memeluk Kae In dari belakang dan meminta Kae In agar tidak pergi dari sisinya. Kae In mulai berkaca-kaca matanya dan berkata bahwa dia akan mempercayai Jin Ho, muskipun Jin Ho memanfaatkan Kae In tapi Kae In tidak akan pernah marah karna dia percaya Jin Ho. Jin Ho kaget denger ucapan itu lalu menarik Kae In dan menciumnya.



Setelah ciuman, mereka posisinya saling berhadapan. Jin Ho mencoba membuka pakaian Kae In dengan ragu-ragu dan dia kaget begitu tangan Kae In mencegah tangan Jin Ho. Jin Ho merasa di tolak makanya dia mengurungkan niat membuka pakaian Kae In. Kae In menarin tangan Jin Ho dan meletakan di dadanya. Jin Ho menatap Kae In yang seolah-oleh mengisyaratkan bahwa Kae In percaya pada Jin Ho. dan mereka pun kembali ciuman.



Paginya, Kae In bangun tidur dan senyum melihat wajah Jin Ho yang masih tidur. Tiba-tiba Jin Ho bergerak dan Kae In pura-pura tidur. Jin Ho bangun dan senyum juga melihat Kae In. Jin Ho mencium kening Kae In dan bilang kepada Kae In kalau dia tau Kae In pura-pura tertidur. Kae In pun mulai membuka matanya. Jin Ho mengolok-ngolok kejadian semalam yang membuat Kae In jadi malu dan menutup dirinya dengan selimut. Jin Ho masuk ke dalam selimut bercanda dengan Kae In.



Jin Ho membawakan minuman untuk Kae In dan mereka duduk berdua sambil menatap pemandangan di luar. Jin Ho bilang kalau dia berharap nanti bisa membuat mesin waktu. Kae In nanya mesin waktu untuk apa? Jin Ho bilang agar bisa memutar waktu kembali ke usia Kae In 5 tahun. Jin Ho bilang kepada Kae In agar tidak menyalahkan diri sendiri mengenai hal yang terjadi kepada ibu Kae In. Kae In senyum dan Jin Ho merangkulnya. Kae In bilang kalau Jin Ho tidak perlu membuat mesin waktu karna sekarang sudah ada Jin Ho di sisi Kae In dan Kae In senang akan hal itu.



Jin Ho mengantar Kae In pulang. Kae In mengajak Jin Ho masuk dulu ke dalam Sang Go Jae namun Jin Ho menolak dengan alasan dia belum siap bertemu ayah Kae In. Tiba-tiba Tuan Park datang dan melihat Jin Ho bersama Kae In sedang bergandeng tangan. Tuan Park bilang ke Jin Ho kalau dia menanti penjealasan dari Jin Ho. akhirnya Jin Ho pun masuk ke Sang Go Jae dan mencoba menjelaskan.



Tuan Park to the point nanya apakah Jin Ho mencuri desain Sang Go Jae miliknya? Jin Ho diam saja. Kae In menjelaskan ke ayahnya itu kalau Sang Joon yang mencurinya bukan Jin Ho tapi Jin Ho mulai membuka mulut dan bilang benar dia lah yang mencuri desain itu. Tuan Park dan Kae In sama-sama kaget. Jin Ho menjelaskan bahwa Sang Joon itu adalah karyawannya jadi Jin Ho sebagai atasan Sang Joon ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Jin Ho juga bilang bahwa emang awalnay dia berniat mencuri namun karna Kae In maka semuanya berubah dan tidak ada niat mencuri sama sekali.



Tuan Park mulai mengerti kenapa Jin Ho menyerahkan desain baru. Tuan Park pun mengucapkan selamat kepada Jin Ho karna Jin Ho masuk ke babak selanjutnya untuk proyek gallery. Jin Ho senyum dan bilang dia sudah tau dari Mr.Dong. Kae In kaget dan nanya ke Jin Ho kenapa Jin Ho ga ngasih tau dia bahwa Jin Ho sudah lolos? Jin Ho berbisik bilang kalau dia niatnya ngasih tau nanti. Kae In manyun kesel. Jin Ho meminta maaf dan Kae In berbisik "Aku benci kau!" Mereka berdua adu mulut di depan Tuan Park yang cuma bisa melihat mereka berdua.

Tuan Park nanya apa yang membuat Jin Ho tertarik sama Kae In? Jin Ho salting di tanya seperti itu sementara Kae In menunggu jawaban Jin Ho. Jin Ho mengatakan bahwa selama ini dia hanya mengikuti perasaan hatinya yang membawa dirinya mencintai Kae In. Tuan Park lalu nantangin Jin Ho untuk minum bersama. Kae In mencoba mencegah dan bilang kalau Jin Ho ini baru sembuh. Jin Ho ga dengerin omongan Kae In dan setuju dia yang akan membeli bir-nya. Tuan Park tersenyum singkat.



Kae In pergi ke kantor Jin Ho dan membawa roti untuk Tae Hoon dan juga Sang Joon. Pas mereka sama-sama mau mulai makan, pintu kantor terbuka dan Ibunya Jin Ho masuk ke dalam. semuanya berdiri memberi salam dan Kae In terlihat kaget.



Kae In dan Ibu Jin Ho minum teh bersama dan mereke mengobrol banyak tentang Jin Ho. Kae In jujur mengatakan bahwa dia iri melihat anak laki-laki sangat begitu dekat dengan ibunya. Kae In juga berkata bahwa dulu ketika mendengar omongan Jin Ho dan Ibunya itu di telfon dia merasa iri karna dia tidak pernah mengalami hal seperti itu. dan selama ini Jin Ho amat sangat melindunginya seperti seorang ibu. Ibu Jin Ho cukup tersentuh dengan omongan Kae In dan mulai merestui hubungan Jin Ho dan Kae In dan bilang ke Kae In agar lain kali mampir main ke rumah.




Saatnya persentasi mengenai desain proyek untuk gallery di mulai. Mirae Group di wakili oleh Chang Ryul yang mempersentasikan konsep desainnya. selanjutnya M group di wakili oleh Jin Ho yang mempersentasikan konsep desain. Tuan Park sebagai juri memberikan pendapat tentang dua desain ini dan bilang kalau keduanya ini sama-sama memiliki nilai yang tertinggi. Mirae Group mendapatkan nilai tertinggi karena desain yang bersifat tradisional dan juga modern. sementara M Group juga mendapatkan nilau tinggi karena desain yang bersifat terbuka dan sangat unik. Jin Ho dan Chang Ryul sama-sama senang desain mereka di puji.




Saatnya pengumuman tiba dan Mr.Dong lah yang membacakan hasilnya. Mr Dong berkata bahwa yang memenangkan proyek gallery adalah M Group. Sang Joon langsung berdiri dan tepuk tangan paling meriah untuk Jin Ho. Sementara Chang Ryul dan ayahnya terlihat sangat kecewa. Tuan Park juga ikut tepuk tangan pelan mengakui keunggulan Jin Ho.



Kae In beridri di luar menunggu hasil dari Jin Ho. yang keluar duluan dari ruang persentasi adalah Chang Ryul. Chang Ryul menghampiri Kae In dan bilang kalau untuk proyek ini dia benar-benar berusaha semampu dia dan jika hasilnya dia kalah maka dia akan menerima hasil itu dengan lapang dada. Chang Ryul bilang kalau selama ini dia sudah berbuat curang kepada Jin Ho jadi Jin Ho pantas mendapatkan Kae In.

Chang Ryul mengulurkan tangan mengajak Kae In berjabat tangan, Kae In menerima jabat tangan Chang Ryul yang bilang bahwa jabat tangan ini sebagai ucapan selamat untuk Jin Ho. Kae In senyum karna Jin Ho yang memenangkan proyek namun senyumnya langsung hilang karna kasian sama Chang Ryul. Kae In meminta maaf namun Chang Ryul bilang ga perlu minta maaf. Chang Ryul mengucapkan salam perpisahan dan pergi. Kae In menatap punggung Chang Ryul yang menjauh.



Di belakang Kae In sudah berdiri Jin Ho, Kae In mengucapkan selamat dan Jin Ho tersenyum. Jin Ho nanya apakah Kae In tau arti dari desain apel Jin Ho itu? Kae In bilang dia tau dan sudah memaafkan Jin Ho.



Malamnya mereka semua mengadakan pesta kecil-kecilan merayakan keberhasilan proyek. (Mereka kaya lagi triple date loh. Jin Ho-Kae In, Young Sun-Sang Joon, Hye Mi-Tae Hoon. ) Sang Joon bilang kalau pesta kecil-kecilan ini akan semakin menarik jika Kae In menyanyi. Kae In ngejawab kalau dia ga bisa nyanyi. Tae Hoon pun bilang kalau misalnya Kae In ga bisa nyanyi maka Kae In harus minum soju. Kae In pun siap mau minum soju tapi Jin Ho melarangnya. Kae In ga dengerin omongan Jin Ho dan meneguk soju itu.



Tuan Park menanti kedatangan Kae In dan kaget melihat Kae In yang di gendong oleh Jin Ho dalam keadaan tertidur. Jin Ho meminta maaf dan bilang akan mengantar Kae In masuk ke kamarnya tapi Tuan Park bersikeras agar Kae In di gendong oleh ayahnya saja. Jin Ho keliatan senyum dan mau menyerahkan Kae In ke Tuan Park tapi Tuan Park ga kuat gendong Kae In dan Jin Ho pun kembali menggendong Kae In. Jin Ho permisi mengantar Kae In ke kamar tidur sementara Tuan Park tersenyum sambil megangin pinggangnya.



Jin Ho menyelimuti kae In lalu Tuan Park memanggil Jin Ho keluar agar mereka bisa mengobrol sebentar. Jin Ho dan Tuan Park ngobrol di teras depan. Tuan Park mengatakan kepada Jin Ho bahwa Jin Ho benar kalau Sang Go Jae ini desain yang gagal. dahulu Tuan Park sembrono dengan membuat lantai kaca untuk tempat bermain Kae In, Tuan Park bermaksud membuat itu agar Istrinya bisa melihat Kae In yang sedang bermain tapi justru hal itulah yang membuat istrinya meninggal. Tuan Park juga bilang bahwa Jin Ho benar kalau selama ini Kae In sangat menderita.

Jin Ho mengatakan bahwa dia tau kalau yang menderita itu bukan hanya Kae In tapi juga Tuan Park. Jin Ho juga mengucapkan maaf karna dulu dia terlalu berkata pedas membuat Tuan Park kesal. Tuan Park menatap Jin Ho dan bilang kalau dia harus kembali ke inggris jadi untuk sementara dia kan menitipkan Kae In kepada Jin Ho. Jin Ho senyum senang. Tuan Park bilang lagi kalau misalnya Jin Ho macem-macem ke Kae In maka dia sendiri yang akan menguburkan Jin Ho di dalam Sang Go Jae. Jin Ho cuma ketawa dan bilang dia bersedia menjaga Kae In.



Jin Ho dan Kae In keluar dari kamar ganti dan memakai pakaian seperti kembar, cuma bedanya baju Kae In warna pink yang Jin Ho warna biru. mereka foto bersama dan tersenyum. lalu mereka juga pergi naik sepedah ke taman.


Kae In duduk di kursi taman dan tiba-tiba saja banyak anak kecil mendatangi Kae In dan membawa banyak balon. yang paling terakhir datang adalah Jin Ho yang juga membawa balon tapi hanya satu. Kae In menerima balon dari Jin Ho. Jin Ho bilang kalau dia sedang melamar Kae In sekarang. Kae In kaget dan melepas semua balon. Jin Ho langsung bilang, "Kenapa kau melepaskannya? di balon tadi ada cincin." Jin Ho langsung berjongkok meminta Kae In naik ke pundaknya agar bisa mengambil balon yang tersangkut di pohon.

Kae In terus mencoba menggapai cincin yang di talikan di balon. Akhirnya Kae In mendapatkan cincin itu dan dia senang.



Jin Ho menemui Mr.Dong yang sedang menatap lukisan. Mr.Dong mengucapkan selamat atas rencana pertunangan Jin Ho dan Kae In. Jin Ho menjawab terima kasih. Mr.Dong menghembus nafas pelan dan bilang kalau dia pasti akan merasa kesepian tidak ada Jin Ho dan Kae In di sisinya lagi. Jin Ho senyum dan bilang kalau Mr.Dong kesepian maka silahkan saja telfon ke rumah. Mr.Dong bales senyum. Jin Ho memberikan salam lalu pergi meninggalkan Gallery.



Jin Ho pergi menemui Chang Ryul. Chang Ryul mengucapkan selamat dan bilang kalau dia akan pindah ke China. Jin Ho diem sebentar lalu mereka mengobrol akrab membahas masa kecil mereka dahulu. Mereka bilang mungkin jika bukan karna sikap egois ayahnya Chang Ryul maka sekarang ini Jin Ho dan Chang Ryul menjadi sahabat baik. di akhir pembicaraan mereka, Chang Ryul senyum dan mengucapkan selamat sekali lagi.




Young Sun dan Sang Joon melihat foto hasil USG kehamilan dan mereka ketawa-ketawa melihat hasil itu. Mereka tampak seperti pasangan suami istri dan pas duduk di sofa tiba-tiba saja ada yang menarik kuping Sang Joon, Sang Joon awalnya mau marah tapi begitu melihat kalau laki-laki yang menjewernya adalah suami Young Sun, Snag Joon langsung ciut karna suami Young Sun bener-bener tampang preman.

Young Sun bermanja ke suaminya dan bilang kalau dia meminta Sang Joon menemani untuk foto USG karna dia ga mau sendirian. Suami Young Sun melihat ke arah Sang Joon sangar dan pergi keluar. YounG Sun memukul Sang Joon dan bilang kalau suaminya itu terlihat cemburu kepada Sang Joon. Sebagai ucapan terima kasih maka Young Sun akan membuatkan kencan untuk Sang Joon.



Sang Joon kaget denger kata kencan dan ketika melihat jamnya, Sang Joon langsung lari pergi karna dia ada janji ngedate. Young Sun memberikan semangat.

Hye Mi akhirnya pacaran sama Tae Hoon. mereka pergi ke toko HP dan Tae Hoon memilihkan HP untuk Hye Mi. Tae Hoon meminta balasan cium di pipi sebagai ucapan terima kasih dan dengan malu-malu, Hye Mi mencium pipi Tae Hoon. Tae Hoon minta sekali lagi tapi Hye Mi langsung memukul lengan Tae Hoon.

j

Sang Joon terburu-buru berlajan memasuki restaurant dan dia melihat ada In Hee. mereka saling sapa dan bingung mau ngomong apa lagi akhirnya mereka pisah karna Sang Joon harus ketemu teman kencannya dan juga In Hee harus ketemu teman kencannya.

Teman kencan Sang Joon belum apa-apa sudah memberikan daftar syarat-syarat kepada Sang Joon yang membuat Sang Joon jadi malas. In Hee juga ternyata teman kencannya sangat membosankan karna terus membahas tentang index saham. Mata In Hee dan Sang Joon saling bertemu dan mereka akhirnya memutuskan pergi minum-minum bareng.



Sang Joon bilang kepada In Hee bahwa In Hee itu mirip dengan Jin Ho yang memiliki ambisi besar. In Hee bertanya bagaimana Kae In dan Jin Ho sekarang? Sang Joon ngejawab kalau mereka akan segera tunangan. Sang Joon jujur bilang kalau In Hee itu benar-benar tipe wanita sesuai seleranya. In Hee memanggil, "Sang Joon." Sang Joon ngejawab, "Apa?" In Hee, "Bagaimana kalau kita pacaran?"



Kae In dan Jin Ho duduk di teras Sang Go Jae sambil menatap langit. Kae In membahas mengenai nama Sang Go Jae yang di berikan oleh ibunya. ibunya dulu berkata bahwa Sang Go Jae itu artinya siapapun yang tinggal di rumah ini maka akan bahagia. Jin Ho senyum dan bilang kepada Kae In bahwa mereka juga harus hidup bahagia di Sang Go Jae ini.

Kae In : "Laporan cuaca Park Kae In. Aku tau bahwa tidak semua hari akan berjalan dengan cuacar yang cerah. namun jika Laki-laki ini ada di sampingku maka aku akan menguatkan diriku untuk melewati segalanya."

Jin Ho : "Aku selalu berlari tanpa lelah seperti anak kecil yang mengelilingi lingkaran. Tapi aku bertemu dengan wanita ini yang membuatku berhenti untuk berhenti sesaat dan sekarang aku mengetahui hal itu. "



The End

0 comments: