Title : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin
Cros Posting : Facebook
Cast :
- Yesung As Lee Hyun Seok
- Kim Kibum As Lee Sang Joon
- Sulli As Han Hyun Mun
- Krystal As Kim An Kyu
- Kwon Sang Woo As Kang Ahjussie (True Cast of Drama Cinderella Man)
- Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
- Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
- Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
- Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Genre : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)
PLEASE DO NOT COPY
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo readers.. Mianhae jeongmal mianhae aku baru bisa share chapter ini cause kemarin aku sakit dan banyak kerjaan jadi ajah ga bisa bikin nih chapter... *curcol...
Well pasti udah pada penasaran donk sama kelanjutannya,,,?? ya kan??? ya dong????? Yesungdalah langsung ajah kita cek Chapter 5 nya daripada kepo... tapi seperti biasa Author mau ingetin semua nih supaya tetap menjaga keaslian karya2 author... DILARANG KERAS MENGCOPY KARYAKU!!!! Good Readers Biasakan LIKE sebelum membaca dan Biasakan KOMEN setelah membaca^^!!! Ok lah kalo begetu... Happy reading All ^_*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
RECAP CHAPTER 4
Aku kembali ke ruanganku, aku masih memikirkan keanehannya hari ini "bukankah Sang Joon paling enggan membungkuk kepadaku? tapi kenapa dia hari ini membungkuk padaku?" aku masih teringat saat Sang Joon membungkuk tadi "dan kenapa dia begitu gugup? Bukankah selama ini dia selalu dingin menghadapiku?" gumamku masih bingung dengan Sang Joon hari ini "aahhh!! memusingkan" sahutku. Tiba-tiba Sang Joon keluar dari ruangannya bersama Kang ahjussie "Annyeong Kyu An ya" sapa Kang ahjussie membuatku tersentak "ah annyeong ahjussie, annyeong Kwajangnim" aku dengan sigap berdiri dan membungkuk "kami mau keluar sebentar, aku mohon meja kwajangnim dibersihkan ne!" seru Kang ahjussie "ne ahjussie" sahutku tersenyum, "mwo?" kulihat Sang Joon tersenyum padaku sebelum meninggalkanku. Aku terpaku menatapnya hingga bayangnya tak lagi nampak "ada apa ini?" tanyaku penuh rasa penasaran.
RECAP CHAPTER 4 END
***
CHAPTER 5
Hyun Seok's POV
"Ahjussie, kau mau mengajakku kemana?" tanyaku mengikuti Kang ahjussie yang langkahnya begitu cepat "ikuti saja! tidak usah bawel!" tukas ahjussie menyebalkan. Tak lama kemudian aku dan Kang ahjussie sudah sampai di lobi hotel, ia mengajakku memeriksa pekerjaan para karyawan dan memeriksa kepuasan para tamu. "welcome to our hotel, let me introducing our boss! His name is Lee Sang Joon and my name is Kang He Suk" sahut ahjussie Kang berbicara dengan salah seorang tamu hotel yang berwajah Eropa, aku tak mengerti bahas Inggris sama sekali. Mereka bicara apa? mengapa menyuruhku bersalaman dengan tamu tersebut. Aku menyambut uluran tangan tamu asing tersebut dan memaksa tersenyum "nice to meet you sir!" sahut ahjussie kurasa bisa kuikuti "nice to meet you sir" sahutku kembali mengulas senyum di wajah tampanku "nice to meet you too sir" sahut tamu asing itu melempar senyuman padaku, kulihat ahjussiepun tersenyum padaku. Mungkin dia terkejut aku bisa bicara inggris, padahal tanpa ia tahu aku hanya menirukan apa yang ia ucapkan tanpa kutahu maknanya... hahahaha aku terkekeh dalam hati.
Kulihat tamu asing itu menjauhi kami dan berbicara dengan tamu lain, ahjussie kembali mengajakku berbicara dan berinteraksi dengan tamu lainnya. "Annyeong haseyo! Lee Sang Joon imnida" sahutku berkenalan pada salah satu tamu hotel kami "noona! apa kau suka menginap di hotel kami?" tanya ahjussie pada Noona berbaju merah tersebut "ne, mulon imnida! Pelayanan di hotel ini sangat memuaskan, pelayannya ramah-ramah. Semua fasilitas ada bahkan kulinerinya pun sangat memuaskan, enak sekali hidangan-hidangan di sini. Saya suka" ucap yeoja berbaju merah tersebut tersenyum sumringah. Ahjussie terus mengajakku berbincang dengan tamu-tamu hotel seharian ini, yang membuatku tak mengerti sebenarnya apa tujuannya mengajakku menemui semua hotel?. Lelah aku seharian harus mondar-mandir menyalami semua tamu.
Setelah seharian menemui para tamu, aku dan ahjussie kembali ke rumah dengan peluh membebani pundakku "aahhh lelah sekali rasanya" aku menggumam seraya menjatuhkan diriku di atas sofa empuk ruang tengah "hey! kau jangan bermalas-malasan! Tugasmu masih banyak, cepat kau bersihkan dirimu dan temui aku segera! Arasseo?" titah ahjussie sepertinya tidak bisa melihat aku senang sejenak "paborasseo" gerutuku membathin "ne arasseo Kang ahjussie" sahutku lemas. Ahjussie meninggalkanku sendiri di ruang tamu, ah kurasa memejamkan mata sebentar tak akan memakan waktu banyak.
Skip
"Aigho!!!! Sang Joon ah ireona!!! (Astaga!!!! Sang Joon bangunlah!!!)" kudengar suara seseorang memekik telingaku namun aku masih enggan membuka mata, lagipula yang ia bangunkan bukan aku tapi Sang Joon "Sang Joon ah! Ah aniya, Hyun Seok ah ireona! (Sang Joong! Ah bukan, Hyun Seok bangunlah!)" teriaknya kini membuatku tersentak "itu kan namaku? aigho! aku tertidur! itu pasti suara ahjussie" gumamku dalam hati dikerumuni rasa takut. Perlahan kubuka mataku dan berusaha menatap ahjussie "lho?" aku tersentak karena tak ada ahjussie di hadapanku "ah syukurlah! Kukira tadi itu nyata, ternyata hanya mimpi. Bahkan di mimpipun Kang ahjussie nampak menyeramkan" gumamku mengusap dada "jadi menurutmu aku ini menyeramkan heu?" sahut seseorang mengejutkanku "ahjussie!! ka.. kau, sejak kapan kau kau ada di belakangku?" sahutku terkejut setengah mati "sejak kau tertidur pulas 30 menit lalu" sahut Kang ahjussie menyilangkan kedua tangannya di atas dada "mwo? 30 menit? jeongmal?" tanyaku tambah terkejut, aku benar-benar kelelahan nampaknya sampai tak sadar tertidur "jadi tadi bukan mimpi ne?" tanyaku memberanikan diri menatap Kang ahjussie "ne, kajja ireona! (ya, ayo bangun!) Bersihkan dirimu! kau ini benar-benar anak nakal! Tugasmu masih banyak jadi jangan bermalas-malasan! Kajja paili wasseo (ayo cepatlah!) kau bersihkan dirimu!" seru ahjussie benar-benar garang "ne ahjussie, mianhae" sahutku lalu buru-buru menghindarinya.
Setelah selesai membersihkan diri, aku menemui ahjussie di ruang makan.. Perutku mulai bernyanyi, lapar maksudku tapi kenapa perasaanku mendadak tidak enak? "ada apa ini?" tanyaku heran. Aku melangkah sampai tiba di ruang makan "mwo? bukankah itu tunangan Sang Joon? aish! mau apa dia ke sini?" gumamku dalam hati terkejut melihat yeoja itu di depan meja makan "ah! Sang Joon ya! Kajja kita makan!" sahut ahjussie ternyata menyadari keberadaanku dan ia berusaha lambaikan tangannya ke arahku, kulihat yeoja itu menoleh indah ke arahku "ne ahjussie (baiklah paman)" sahutku berjalan lambat menuju meja makan bundar tersebut "Chagiya? kenapa kau lemas? apa kau sakit?" tanya yeoja itu menatapku seraya membelai rambutku. Ish, dia membuatku takut saja... Selama ini aku tak pernah berpacaran, aku jadi gugup "eottokhae? (bagaimana ini?)" gumamku dalam hati "ah aniya, aku hanya lapar saja sejak pulang kerja aku belum sempat makan?" gumamku mencoba relax "jinjjayo? (benarkah?)" tanya yeoja yang belum ku ketahui namanya tersebut membuka matanya lebar, aku mengangguk "kalau begitu? kau mau makan apa? biar aku yang siapkan? mau ini? atau ini?" lanjutnya seraya menunjuk satu-satu ke arah sajian di meja makan. aku menatap ahjussie, ahjussie mengedipkan matanya dua kali seperti mengisyaratkan sesuatu "yang mana chagi?" sahutnya membuyarkan lamunanku "mwo? yang mana saja aku suka" sahutku asal "geureyo, aku sendokkan! Kau makan yang banyak ne, sehabis itu istirahat! Akan kutemani kau malam ini" sahutnya membuatku yang sedang meneguk segelas air putihpun mendadak tersendak "uhuuu.. uhu..." aku terbatuk membuatnya dan ahjussie panik "chagiya gwenchanayo? (Sayang kau tidak apa-apa?)" yeoja itu mengusap-usap punggungku "ah aniya, naega gwenchanayo (ah tidak, aku tidak apa-apa)" jawabku masih berusaha mencari oksigen "aish yeoja ini? kenapa bicara seperti itu? apa maksudnya?" gumamku dalam hati.
Setelah selesai makan malam, ahjussie menarik tanganku menuju kamarnya "ish! ahjussie ini senang sekali menarik tanganku" pikirku. Sesampainya di kamar ahjussie, ia mengunci pintu, ish dia mau apa? "sebenarnya ini di luar rencana, aku tidak tahu kalo Kyu An ya akan ke sini malam ini. Kau masih ada jadwal pelajaran tapi bagaimana kita akan belajar jika Kyu An ada di sini?" sahut Kang ahjussie sepertinya membicarakan yeoja itu "jadi namanya Kyu An?" tanyaku mengangguk-angguk tak jelas "ne arasseo ahjussie, tenang saja! setelah makan malam, tenagaku penuh kembali jadi aku siap kembali belajar" lanjutku seraya memukul ringan perutku "geureyo, lalu bagaimana cara kita mengusir dia?" sahut ahjussie berbisik padaku "mwo? jika aku tertidur apa dia akan pulang?" sahutku dengan nada yang sama, ahjussie menampakkan ekspresi berpikir, kulihat ia mengernyitkan dahinya "eottokhae?" tanyaku "dicoba saja deh! kajja kita keluar!" seru ahjussie "ne" balasku lalu membuntutinya di belakang.
Aku memasuki kamarku dengan diikuti Kyu An dan ahjussie "Kyu An ya, aku mengantuk! Apa kau masih mau di sini? kau tahu? menunggu aku tidur itu membosankan lagipula aku tidak sakit, aku baik-baik saja jadi kau tidak perlu menemaniku malam ini! Kan sudah ada ahjussie" sahutku ketika sampai di kamar, aku segera duduk di tempat tidur empukku "jheongmal? kenapa kau selalu menolakku untuk menginap di sini?" sahut Kyu An duduk di sampingku "aish!! kita itu bukan suami istri jadi tidak baik tinggal satu atap, jika para karyawan tahu kita satu atap kau mau reputasimu dan aku hancur? huh?" ujarku membuat ahjussie tersenyum, sepertinya ia setuju dengan ucapanku "benar juga! geureyo, aku pulang! Tapi benarkan kau baik-baik saja?" ia menatapku khawatir "ne, aku sehat! lihat saja! aku berkeringat dan suhu badanku tidak panas. Jadi kau tidak perlu khawatir ne chagiya!" sahutku berusaha meyakinkannya "mworago? kau memanggilku chagiya?" lho kenapa dia tersentak, apa Sang Joon ah tidak pernah panggil dia 'chagiya' "ne chagiya, kenapa kau tersentak?" tanyaku menatap kedua matanya "selama ini kau tidak pernah mau menyebutku chagiya, tapi malam ini kau menyebutku chagiya? kau benar tidak demam?" jawabnya nampak guratan ragu di wajahnya "gwenchana, untuk malam ini aku ingin menyebutmu chagiya. Gwenchanayo?" sahutku berusaha mengelak "ne gwenchana, geureyo kau istirahatlah! Aku bisa pulang sendiri" sahutnya berdiri seraya memegangi kedua tanganku "ne, annyeonghi jumuseyo Kyu An chagiya" sahutku memaksa tersenyum "ne annyeonghi jumuseyo Sang Joon chagiya.. chu....." ia mencium keningku, aku tersentak hingga terpaku. Ia berlalu dari kamarku bersama ahjussie yang mengantarnya "ia menciumku?" gumamku masih dalam posisi tegak.
Hyun Seok's POV End
***
Kyu An's POV
Malam ini aku berkunjung ke rumah Sang Joon, aku makan malam dengannya. Menyenangkan sekali melihat ia tersenyum berkali-kali ke arahku, bahkan ia lahap sekali menyantap hidangan makan malamnya. Meskipun aku masih tak mengerti dengan perubahan sikapnya tapi ini sangat menyenangkan, sebelumnya aku tak pernah bisa melihat Sang Joon makan dengan lahap, tersenyum ke arahku bahkan ia selalu enggan memanggilku 'chagiya'. Membingungkan tapi tak apalah, semoga saja perubahan dia jadi lebih baik akan mempermudah langkahku untuk menjadi istrinya dan menguasai semua harta warisan nenek tua itu. Setelah mengunjungi Sang Joon, aku kini berada dalam mobil menuju jalan pulang tapi aku ingat aku ada janji dengan seseorang di Busan. Itu terlalu jauh tetapi aku sudah terlanjur janji dengan namja itu, akupun terus mengendarai mobilku menuju Busan hingga tepat pukul 09.10 KST aku sudah sampai di depan butik di mana dulu aku dan Sang Joon pernah memesan baju.
Aku turunkan kakiku dan berjalan melewati pintu kaca butik tersebut "annyeong haseyo noona! ada yang bisa kubantu?" sapa pelayan yang tempo hari membantuku dan Sang Joon memilih baju "annyeong, aku ingin bertemu dengan Cho Kyuhyun apa dia ada?" balasku angkuh "ah ne dia ada di ruangannya, noona langsung saja ke ruangannya!" sahut yeoja itu ramah padaku "geureyo, di mana ruangannya? Tunjukan padaku!" sahutku celingukan "ne, ikuti aku!" sahut yeoja itu lalu kuikuti langkahnya.
"Ini ruangannya" sahut yeoja itu sampai di depan pintu sebuah ruangan "nde, gomapseumnida" sahutku "nde, cheonmaneyo" balasnya lalu pergi meninggalkanku. Aku mengetuk pintunya "masuk!" kudengar serunya dari balik pintu "annyeong haseyo Kyuhyun ssie" sapaku sedikit membungkukkan badan "annyeong haseyo Kyu An, silahkan duduk!" sahut namja yang sudah lama kusuka itu berdiri dan mempersilahkanku duduk "ku kira tokomu sudah tutup, aku ingin ke sini tapi ragu" ujarku menatapnya "ah ne, jam 11 tokoku tutup. Kenapa kau ragu?" sahutnya tersenyum manis "ah aniya, oh ya aku ingin kau buatkanku sebuah gaun pesta yang indah. Apa kau bisa?" sahutku seraya membuka-buka album foto di meja Kyuhyun "tentu saja, memang kau akan pakai gaun itu kapan?" tanyanya sebelum meneguk segelas kopi "sekitar tiga minggu lagi, di Hotel akan ada perayaan ulang tahun Sang Joon. Aku butuh gaun yang cantik dan indah, apa kau bisa selesaikan dalam waktu tiga minggu?" sahutku kembali menatap kedua bola mata indahnya "akan kuusahakan, kau ingin yang seperti apa? apa kau punya contoh designnya? atau kau ingin designer kami yang menentukkannya?" tanyanya mendekatkan wajahnya di depanku, membuat jantungku berdebar kencang.
"aku tak punya contoh design, aku ingin designer handalmu yang tentukan dan tidak boleh ada yang mempunyai gaun sama seperti milikku. Arasseo?" sahutku menyipitkan kedua mataku "eum arasseo" sahutnya kini menjauhkan wajahnya dari hadapanku "kau mau warna apa?" tanyanya kembali "eummm, aku ingin warna cerah, terserah warna apa yang penting cocok denganku!" sahutku "geureyo, biar nanti kita diskusikan dengan designerku tapi besok saja ne" sahutnya kembali memulas senyuman indahnya "ne, geureyo sekarang aku pamit. Selamat malam Kyuhyun ah" sahutku berdiri seraya melempar senyuman manisku "ne, apa kau mau kuantar?" dia menawarkan tumpangan padaku, membuat hatiku berbunga "ah aniya, aku bawa mobil jadi aku bisa pulang sendiri. Baiklah annyeong Kyuhyun ah" sahutku lalu pergi meninggalkannya "ne annyeong Kyu An" kudengar ia balas ucapanku.
Aku kembali berada dalam mobilku, setiap kali habis bertemu dengannya aku pasti selalu terbayang-bayang senyumannya "dia itu benar-benar idamanku. Punya senyuman indah, matanya bagus, dan sejak dulu ia selalu bisa memperlakukanku dengan lembut" gumamku senyum-senyum tak jelas "dia berbanding terbalik sekali dengan Sang Joon, ia tak pernah senyum padaku apalagi memperlakukanku dengan lembut tapi tak apalah lagipula yang kubutuhkan hanya warisannya bukan dirinya. Jika ia mati karena penyakitnya dan aku sudah menjadi istri sahnya, sudah tidak perlu diragukan lagi seluruh hartanya jadi milikku.. heu" gumamku tersenyum licik "hahahaha aku tak sabar ingin menikmati hasilnya" aku terpingkal membayangkan hidupku menjadi lebih mewah.
Kyu An's POV End
***
Hyun Seok's POV
Setelah Kyu An pergi, aku kembali menghabiskan waktu bersama ahjussie, kini ahjussie mengajarkanku cara berjalan yang benar "mwo?" sahutku tersentak mendengar ucapan ahjussie yang menyuruhku belajar berjalan dengan benar "memangnya selama ini cara jalanku salah? aku ini bukan bayi ahjussie masa harus belajar berjalan, kau ini yang benar saja?" protesku mendengus "ish! mana ada bayi sebesar dirimu? bukan itu maksudku" bela ahjussie manyun "lalu apa?" tanyaku mengernyitkan kedua alisku "cara berjalanmu itu berantakan, sedangkan cara berjalan seorang manajer itu harus baik dan berwibawa, mana ada manajer yang berjalan seperti ini?" sahut Kang ahjussie menirukan cara jalanku yang melenggok cuek "ahjussie, memang cara jalanku seperti itu. Aku kan bukan model, aku hanya penjual ramyeon jadi cara jalanku tidak mungkin seperti model" belaku manyun "aku tahu kau penjual ramyeon, tapi akan membuatmu seperti tuan muda sungguhan! ikuti cara jalanku seperti ini!" kini ahjussie berjalan tegap ala model "ah begitu saja aku juga bisa ahjussie" sahutku sombong "jinjja? coba kau tunjukkan!" serunya mencibirku, aku menirukan cara jalannya dengan diakhiri menunjuk ke arahnya dengan kedua tanganku terbentuk seperti mau menembak dan bibir sedikit dimanyunkan plaaakkkk.... dia memukul kepalaku "auw, ada apa?" sahutku mengusap kepalaku yang sakit "pabo! mana ada seorang manajer berjalan sepertimu? huh?" tukasnya keras.
Ahjussie mengambil beberapa buku tebal dari rak buku "mwo? itu buat apa?" tanyaku heran melihatnya membawa buku tebal itu "letakkan ini di atas kepalamu!" sahutnya membuatku semakin tak mengerti "mwo? untuk apa?" sahutku tersentak "sudah jangan bawel! cepat letakkan!" serunya memaksa "ne" sahutku lalu meletakkan tiga buah buku tebal itu di atas kepalaku "kue kue..." sahutku bercanda "kau mau kuhajar?" sahut ahjussie membuatku tersenyum "hehehe, ah ahjussie ini tidak punya selera humor pantas saja kau cepat tua" ejekku "kauuu..." teriaknya kesal hendak melayangkan tangannya tapi aku sudah siap menyilangkan kedua tanganku "hyaaatttt" teriakku menyilangkan kedua tanganku "sudah-sudah hentikan! kau harus mulai serius!" serunya mendadak memasang ekspresi serius "nde ahjussie chagi" sahutku manja.
Aku mulai melenggak lenggok belajar berjalan dengan benar mengikuti titah ahjussie hingga tepat pukul 11.00 KST "ahjussie aku lelah" keluhku duduk terkapar di sofa "ya sudah lanjutkan besok, sekarang istirahatlah!" serunya membuatku tersenyum lega "ne ahjussie, aku tidur ne! annyeonghi jumuseyo" sahutku "annyeonghi jumuseyo! ingat besok kau harus bangun pukul 6 pagi!" sahutnya kudengar samar di belakangku "nde" sahutku berlalu menuju kamar. Sesampainya di kamar, aku pun segera membanting tubuhku dan perlahan kurasakan mataku semakin berat.
Narasi...
Dilain tempat, tepatnya dari kamar seorang yeoja bernama Hyun Mun. Nampak Hyun Mun baru saja sampai di rumah dan membersihkan kamarnya. Ia nampak lelah sekali setelah seharian bekerja, setelah selesai membereskan kamar dan tempat tidurnya, ia pergi menuju kamar mandinya dan membersihkan diri serta mengganti seragam kerjanya dengan piyama tidurnya yang berwarna biru langit bergambar panda kesukaannya.
Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, matanya belum bisa terpejam karena masih ada pikiran yang mengganjal di benaknya. Matanya menatap langit-langit atapnya yang berwarna putih. Entah apa yang sedang mengganggu pikirannya hingga sulit untuk cepat-cepat pergi ke alam bawah sadarnya.
Narasi End...
***
Hyun Mun's POV
Aku masih belum bisa memejamkan mataku, sesuatu mengganggu pikiranku. Entah kenapa aku mendadak merindukan Hyun Seok "Hyun Seok, eottokhae jinasimnika? kenapa kau belum mengabariku? apa kau tidak merindukanku?" gumamku terbesit wajah Hyun Seok diotakku "aku ingat, ada seseorang yang mirip sekali denganmu! Namanya..." lanjutku tiba-tiba teringat sosok manajer yang tempo hari mengambil tuxedonya di butik "Sang Joon... ne namanya Sang Joon, tetapi dia berbeda sekali denganmu Hyun Seok. Dia jauh lebih tampan dan lebih rapi dibandingkan kau" gumamku membayangkan Sang Joon dan Hyun Seok berdampingan "ah aniya, untukku kau tetap sahabatku yang terbaik. Annyeonghi Jumuseyo Hyun Seok ah" sahutku lalu menutup wajahku dengan baed cover dan berusaha pejamkan mata.
Tak terasa, sinar matahari sudah berkumpul memenuhi kamarku. Menembus setiap celah jendela kamarku, menghangatkan tubuhku pagi ini. Aku membuka mata perlahan, kurentangkan kedua tanganku seraya duduk di tempat tidurku "aaahhh kenapa malam cepat sekali berlalu?" gumamku masih merasakan kantuk yang sangat "sebaiknya aku cepat bersiap-siap, jangan sampai Kyuhyun memarahiku karena terlambat masuk" sahutku buru-buru beranjak dari tempat tidur, lalu mencari handuk dan segera menuju kamar mandi "joheun achiemeyo appa!" sapaku melihat appa sudah berada di dapur menyiapkan sarapan "joheun achiemeyo Hyun Mun! kau mau mandi?" tanyanya menatap ke arahku "ne, aku mandi dulu ne appa" sahutku membuka pintu kamar mandi "ne... paili wasseo! (ya ... cepatlah!)" sahutnya kudengar dari balik pintu kamar mandi.
Aku siap berangkat menuju butik, Kyuhyun bilang hari ini aku dapat pekerjaan mendesign gaun untuk untuk kekasihnya Sang Joon, kalau tidak salah namanya Kim An Kyu. Suatu kehormatan bagiku bisa mendapat tugas ini. Aku jadi lebih bersemangat bekerja hari ini. "Joheun achiemeyo Kyuppa!" sapaku melihat Kyuhyun sedang sibuk membuka kunci pintu butik "ah joheun achiemeyo Hyun Mun" sapanya kulihat sedikit terkejut "kau ceria sekali?" tanyanya seraya melangkah ke dalam "jinjjayo? memangnya ekspresi bahagiaku nampak ne?" sahutku membuntutinya "ne nampak sekali" sahutnya menoleh ke arahku "kau mau tahu kenapa aku bahagia sekali hari ini?" sahutku melihat Kyuppa mengganggukkan kepalanya "itu karena kau mau memberikanku tugas mendesign gaun lagi, ini membuatku bersemangat karena Nona Kim An Kyu menyukai rancanganku" ujarku sumringah "begitu, ne arasseo! kau tahu kenapa dia menyukai rancanganmu?" aku menggelengkan kepalaku "karena designmu indah, full colour tapi tetap elegan dan designmu terbatas karena tak ada di pasaran" ujarnya membuatku menganggukkan kepala "arasseo" sahutku tersenyum lebar "ya sudah aku mau ke ruanganku" sahut Kyuppa membalikkan badannya "ne" balasku.
Hyun Mun's POV End
***
Hyun Seok's POV
Hari ini aku kembali ke hotel, bekerja seperti biasa. Di dalam ruanganku, ahjussie mengajariku cara mengoperasikan komputer "lalu untuk membuat ini membentuk tabel bagaimana ahjussie?" tanyaku padanya ketika aku melihat satu dokumen dengan gambar tabel di dalamnya "lihat aku, caranya seperti ini..." sahut ahjussie sambil mengajariku "ah ne arasseo" sahutku mengangguk "ah komputer itu sulit ahjussie, lebih mudah memasak ramyeon" lanjutku sedikit pusing "kau ini, ramyeon saja yang ada di pikiranmu! cepat kerjakan soal dariku ini!" serunya ketus "aku belum terlalu paham ahjussie" ujarku manja "sudah cepat kerjakan! jika kau tidak bisa kerjakan soal semudah ini, kau tidak dapat jatah makan siang. Arasseo?" serunya benar-benar kejam "ne aku coba" sahutku menyerah.
Setelah 30 menit berlalu, aku sudah selesaikan soal-soal dari ahjussie. Kini giliran ia yang memeriksa jawabanku "joah, ya sudah kau boleh dapatkan makan siang!" sahut ahjussie tersenyum padaku "baru kali ini aku lihat dia tersenyum" gumamku dalam hati "asyikkkk... kajja ahjussie kita makan siang, aku lapar sekali" sahutku dengan semangat 45 "ne, kajja" sahutnya lalu keluar dari ruanganku.
Aku dan ahjussiepun keluar dari ruangan kami, berjalan menuju lobi bersama. "mwo?" aku terkejut melihat yeoja yang sedang berbincang dengan Kyu An.....
TBC
Mwo??? TBC???? kan lagi seru thor kenapa TBC?? penasaran deh jadinya *plaakkkk.... author lagi belagak jadi readers.... hehehehe... adakah readerku yang penasaran dengan kelanjutannya??? huuuummmm kira-kira siapa ya yeoja yang ada di Hotel Seoul yang sedang berbincang dengan Kyu An???? Tunggu jawabannya di Next Chapter ne!!! C U Later.... Paii Paii.... Jangan LUPA LIKE and KOMENnya ne ^^... Author selalu tunggu...^^
0 comments:
Post a Comment