Title : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin
Cros Posting : Facebook
Cast :
- Yesung As Lee Hyun Seok
- Kim Kibum As Lee Sang Joon
- Sulli As Han Hyun Mun
- Krystal As Kim An Kyu
- Kwon Sang Woo As Kang Ahjussie (True Cast of Drama Cinderella Man)
- Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
- Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
- Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
- Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Genre : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)
PLEASE DO NOT COPY
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong Haseyo... Gimana Kabarnya? Gimana masih mau Baca kelanjutan fanficku ga???? Yang Mau Monggo silahkan dibaca, yang sudah bosan yesungdah jangan dibaca.. hehehehe... Well Thor ga bakal banyak Ngomong nih, karena bingung mau ngomong apa... (linglung thor?) Yesungdah thor cuma mau ingetin rules seperti biasa ne!
1. Biasakan LIKEnya sebelum membaca
2. KOMEN diwajibkan setelah usai membaca (komen boleh berisi komentar, kritikan atau saran tapi NO BASH and NO SARA ya Komentarnya)
3. Keep Original... No Plagiarisme... COPAS = DOSA
4. Gamsahamnida buat yang sudah Mematuhi rulesnya author *Bow
5. Kajja Kita mulai membaca^^ (Happy reading)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku berhasil membawanya ke Busan, aku bisa menjalankan misiku hari ini. Semoga saja aku bisa menemukan jawaban atas pertanyaanku selama ini. Sesampainya di Busan, aku memarkir mobilku di salah satu kedai kecil di pinggir jalan "di mana kita? kau mau makan? kau sudah lapar lagi? huh?" aku menatapnya curiga "yakk!!! siapa yang mau makan? ini kedai ramyeon milik ahjussieku, aku hanya tinggal bersama ahjussie ibuku sudah tidak ada dan aboji aku tak pernah tahu aku punya aboji" sahutnya kesal "mworago? ibunya sudah tidak ada dan ia tidak tahu sosok ayahnya? apa maksudnya?" gumamku dalam hati "ya sudah! kau mau masuk tidak? akan kutraktir ramyeon! kajja!" ia menarik tanganku untuk segera masuk ke dalam kedai kecil tersebut "ahjussie!!!" seru anak itu membuat seseorang muncul dari balik dapur "ne" sahut seseorang dari dapur "mwo?" aku tersentak melihat sosok pria tersebut.......
RECAP CHAPTER 10 END
***
CHAPTER 11
Kang Ahjussie's POV
Aku benar-benar terkejut melihat sosok namja tersebut "bukankah ia Jung Yun Ah kakaknya Jung Eun Hwa?" tanyaku masih menatap namja tersebut "kau??? bukankah kau Kang Min Suk?" tanya namja itu ternyata benar mengenaliku "ne aku Min Suk, bukankah kau Yun Ah? Kakak Jung Eun Hwa ne?" tanyaku kini berhadapan dekat dengannya sementara kulihat Hyun Seok hanya terdiam menatap heran ke arah kami "mau apa kau ke sini?" tanya Yun Ah tegas "aniya, aku hanya ingin tahu sedikit kehidupan Hyun Seok? Aku benar-benar terkejut melihatmu ada di sini. Apa benar Hyun Seok anak Eun Hwa?" jawabku tetap tenang "ne dia anak adikku Eun Hwa" jawabnya benar-benar membuatku semakin terkejut "hey! kalian kenapa berbincang berdua? apa aku tak dianggap?? kalian saling mengenal? Apa benar aku kembaran Sang Joon?" tanya Hyun Seok menyela "ne, kau memang kembaran Sang Joon" ucapnya membuatku semakin terkejut "dari awal aku sudah mengira kau adalah kembaran Sang Joon dan ternyata kecurigaanku terbukti, bagaimana jika Nyonya Lee tahu? dia pasti akan sangat membencimu?" ujarku pada Hyun Seok.
Kulihat ia terdiam memikirkan sesuatu "seberapa besar ia akan membenciku?" tanya anak itu nampak murung "mollasseo! Jika dia tidak membencimu itu adalah sebuah mukjizat bagimu!!" sahutku mencoba membuat anak ini kembali tenang "heu??? mukjizat?? aku yakin mukjizat hanya mimpi, ia pasti sangat membenciku sama seperti membenci ibuku dan ia pasti akan mengusirku sama seperti ia mengusir ibuku dulu, benarkan Jung ahjussie?" sahutnya dengan pandangan kosong tanpa makna dan kulihat Jung Yun Ah menganggukkan perkataannya "tapi aku tak pernah membencimu dan ibumu Hyun Seok!" ujarku mencoba menghiburnya yang sudah nampak ingin menangis "gomawo" sahutnya lalu pergi, lho dia mau kemana "Seoki ah! kau mau kemana?" teriak Yun Ah tak dihiraukan olehnya "mungkin dia butuh waktu untuk sendiri" sahutku mengira-ngira.
Kang Ahjussie's POV End
Kang Ahjussie's POV
Aku benar-benar terkejut melihat sosok namja tersebut "bukankah ia Jung Yun Ah kakaknya Jung Eun Hwa?" tanyaku masih menatap namja tersebut "kau??? bukankah kau Kang Min Suk?" tanya namja itu ternyata benar mengenaliku "ne aku Min Suk, bukankah kau Yun Ah? Kakak Jung Eun Hwa ne?" tanyaku kini berhadapan dekat dengannya sementara kulihat Hyun Seok hanya terdiam menatap heran ke arah kami "mau apa kau ke sini?" tanya Yun Ah tegas "aniya, aku hanya ingin tahu sedikit kehidupan Hyun Seok? Aku benar-benar terkejut melihatmu ada di sini. Apa benar Hyun Seok anak Eun Hwa?" jawabku tetap tenang "ne dia anak adikku Eun Hwa" jawabnya benar-benar membuatku semakin terkejut "hey! kalian kenapa berbincang berdua? apa aku tak dianggap?? kalian saling mengenal? Apa benar aku kembaran Sang Joon?" tanya Hyun Seok menyela "ne, kau memang kembaran Sang Joon" ucapnya membuatku semakin terkejut "dari awal aku sudah mengira kau adalah kembaran Sang Joon dan ternyata kecurigaanku terbukti, bagaimana jika Nyonya Lee tahu? dia pasti akan sangat membencimu?" ujarku pada Hyun Seok.
Kulihat ia terdiam memikirkan sesuatu "seberapa besar ia akan membenciku?" tanya anak itu nampak murung "mollasseo! Jika dia tidak membencimu itu adalah sebuah mukjizat bagimu!!" sahutku mencoba membuat anak ini kembali tenang "heu??? mukjizat?? aku yakin mukjizat hanya mimpi, ia pasti sangat membenciku sama seperti membenci ibuku dan ia pasti akan mengusirku sama seperti ia mengusir ibuku dulu, benarkan Jung ahjussie?" sahutnya dengan pandangan kosong tanpa makna dan kulihat Jung Yun Ah menganggukkan perkataannya "tapi aku tak pernah membencimu dan ibumu Hyun Seok!" ujarku mencoba menghiburnya yang sudah nampak ingin menangis "gomawo" sahutnya lalu pergi, lho dia mau kemana "Seoki ah! kau mau kemana?" teriak Yun Ah tak dihiraukan olehnya "mungkin dia butuh waktu untuk sendiri" sahutku mengira-ngira.
Kang Ahjussie's POV End
***
Hyun Seok's POV
Aku benar-benar terkejut mendengar percakapan ahjussie, malang sekali nasibku? Pikiranku kacau seketika mendengar pernyataan Kang ahjussie "kenapa ia membenci kami hanya karena kami miskin? Apa kemiskinan adalah sebuah dosa?" gumamku menangis sembari terus melangkahkan kakiku entah kemana tujuannya. "Jika kelak halmoni mengetahui identitasku ia pasti akan mengusirku? Ia pasti akan sangat membenciku?" gumamku seraya sesekali menendang kerikil yang menghalangi jalanku "ah sialnya hidupku, andai saja aku adalah orang kaya mungkin aku dan eomma tak pernah diinjak-injak orang kaya itu, tragis" gumamku menatap ke langit biru kota Busan. Aku terus melangkah tanpa arah, entah apa yang ada di pikiranku saat ini yang jelas semua menjadi gelap gulita "awww..." rintih seseorang, tubuhku tak sengaja menabrak tubuh seorang yeoja di lawan arah jalanku "mianhae, aku tidak sengaja menabrakmu" sahutku membungkukkan badan tanpa melihat wajah yeoja itu "Seoki ah! ada apa denganmu? kenapa melamun di jalan?" sahut yeoja itu memakiku "mwo? Hyunie? ah mianhae, naneun gwenchanayo" sahutku datar lalu pergi meninggalkannya "Seoki ah!" serunya tak ku hiraukan "Seoki ah changkaman!" ia menahan tanganku "mwo?" tanyaku datar "kau kenapa? apa kau sakit? kenapa kau begitu acuh padaku?" tanya Hyun Mun menatapku penuh tanya "animnida, sudah kukatakan naneun gwenchanayo. Annyeong!" jawabku membungkukkan badanku kembali lalu melanjutkan langkahku.
Hyun Seok's POV End
Ku ganti high heelsku dengan sandal tipis yang tersedia di depan pintu masuk, aku berjalan menyusuri setiap ruangan menuju ruang makan yang letaknya tak jauh dari anak tangga "ah itu dia" sahutku melihat sosok nenek tua itu sedang menyiapkan beberapa menu makan siang dengan pelayannya "annyeong haseyo halmoni" sapaku membuatnya membalikkan tubuhnya ke arahku "annyeong haseyo, ah kau Kyu An ya? kenapa kau ke sini?" tanyanya sembari membawa sepiring bulgogi dan meletakkan di atas meja "ne halmoni, aku tak bisa bekerja karena Sang Joon tak masuk kerja hari ini" sahutku duduk di sampingnya "mworago? Sang Joon tak masuk kerja?" lho kenapa nenek tua ini malah berbalik tanya padaku, ada apa ini? "ne, kenapa halmoni terkejut? apa dia tidak ada di rumah hari ini?" tanyaku belagak manis di hadapan nenek tua ini "tadi pagi ia dan Kang berpamitan ke kantor tapi kenapa kau bilang ia tidak ada di kantor hari ini? kemana mereka pergi?" sahutnya kenapa malah lebih terkejut dariku, bukan jawaban yang kudapat malah pertanyaan darinya. Ah percuma buang-buang waktu di sini, kurasa aku harus cepat-cepat meninggalkan nenek tua ini "begitu rupanya? ya sudah halmoni, aku akan mencarinya. Aku pamit ne, annyeong!" sahutku berdiri dan membungkukkan badanku "ne annyeong, kau tidak mau makan siang terlebih dahulu?" sahutnya "aniya, gomapseumnida, aku pergi" sahutku "ne, hati-hati" balasnya segera kutinggalkan.
Hyun Seok's POV End
***
Hyun Mun's POV
Seperti biasa, setiap pagi aku berjalan menuju butik, dengan suasana hati yang sedang tidak enak aku tetap berusaha bekerja profesional. Aku berjalan menyusuri tepi jalan di Busan sembari sesekali memerhatikan toko-toko yang sudah buka "ah ini sudah siang rupanya? kukira masih pagi" aku tak pernah setenang ini ketika kutahu diriku terlambat masuk kerja, entah kenapa aku jadi enggan bertemu Kyuppa setelah melihat kejadian tempo hari di mana ia terang-terangan menarik tangan Kyu An dan meninggalkanku di Seoul sendiri "dia benar-benar menyebalkan? kenapa dia bisa bersikap seperti itu padaku?" pikirku tentang Kyuppa sembari melirik beberapa baju yang dipajang dengan manekin di beberapa etalase toko "ah menyebalkan mengingatnya, Kyuppa dan Hyun Seok sama-sama menyebalkan" pekikku kesal lalu melanjutkan langkahku dengan cepat "awww..." aku bertabrakan dengan seorang namja.
"mianhae, aku tidak sengaja menabrakmu" ujarnya menundukkan kepala "Hyun Seok?" tanyaku dalam hati menatapnya curiga "Seoki ah! ada apa denganmu? kenapa melamun di jalan?" makiku kesal dengannya "mwo? Hyunie? ah mianhae, naneun gwenchanayo" sahutnya dengan ekspresi datar membuatku terheran-heran "ada apa dengannya? kenapa dia bersikap seperti itu?" gumamku menatapnya yang berlalu dari pandanganku "Seoki ah!" seruku tak dihiraukannya, aku pun mengejarnya "Seoki ah changkaman!" seruku menarik tangannya hingga ia menoleh ke arahku "mwo?" tanyanya "kau kenapa? apa kau sakit? kenapa kau begitu acuh padaku?" tanyaku benar-benar mencemaskannya karena sikapnya dingin tak seperti biasanya "apa terjadi sesuatu padanya? atau dia berbalik marah padaku?" ujarku bertanya-tanya dalam hati "animnida, sudah kukatakan naneun gwenchanayo. Annyeong!" ujarnya lagi-lagi mengeluarkan ekspresi yang sama dan sekarang ditambah dengan membungkuk "mwosun suriya?" pekikku membatin melihatnya kembali melanjutkan langkahnya meninggalkanku "ada apa dengannya?" pekikku menatapnya berlalu begitu saja, aku kembali melanjutkan langkahku yang sempat terhenti.
Hyun Mun's POV
***
Narasi
Hyun Seok terus melangkah tanpa tujuan, beberapa kali airmatanya terjatuh saat mengingat getirnya nasib sang ibu. Sementara di Seoul, Kyu An sedang sibuk mengurus persiapan lomba design dengan para juri lainnya, karena ia diberikan kepercayaan oleh halmoni Sang Joon untuk menjadi salah satu juri lomba design tersebut. Sesekali Kyu An celingukan mencari sosok Sang Joon "kemana dia? kenapa dia tidak ada di kantor hari ini?" gumamnya seraya mencari sosok Sang Joon dikerumunan orang banyak "kenapa ia tak mengabariku tak masuk kerja? apa dia tidak menganggapku? ish paborasseo!" gerutunya nampak guratan kesal di wajahnya yang putih.
Kyu An mencoba menghubungi nomor ponsel Sang Joon berkali-kali namun ternyata hanya jawaban operator yang ia terima, ia kesal bukan kepalang hingga akhirnya berencana akan mencari tahu ke rumah Sang Joon. Ia segera mengambil tasnya dan dengan sigap mengendarai mobilnya.
Narasi End
***
Kyu An's POV
Aku menanti Sang Joon datang sejak tadi pagi namun hingga hampir jam makan siang tiba aku tak melihat sosoknya di hotel, kucoba hubungi ponselnya pun tak ada jawaban. Menyebalkan, aku kira aku harus mencari tahu keberadaannya saat ini, siapa tahu saja nenek tua itu tahu kemana cucunya pergi. Aku segera menancap pedal gas mobilku dan menuju rumah mewah Sang Joon "Sang Joon ya kau memang benar-benar harus kubasmi. Kau neomu neomu paborasseo pabo namja" gumamku sembari tetap memokuskan mataku memerhatikan jalan. Berselang waktu 10 menit, aku sampai di depan gerbang rumah namja angkuh itu. Kuturunkan kakiku dari mobil dan kutekan tombol bel beberapa kali hingga sekuriti membukakan gerbang besar terbuat dari kayu jati tersebut "Annyeong haseyo Noona!" sapanya membungkukkan badannya padaku "annyeong, apa halmoni ada?" tanyaku dengan gaya angkuhku "beliau di dalam Noona, tepatnya di ruang makan" jawabnya jelas, aku segera meluncur ke dalam mencari sosok nenek tua itu.
Ku ganti high heelsku dengan sandal tipis yang tersedia di depan pintu masuk, aku berjalan menyusuri setiap ruangan menuju ruang makan yang letaknya tak jauh dari anak tangga "ah itu dia" sahutku melihat sosok nenek tua itu sedang menyiapkan beberapa menu makan siang dengan pelayannya "annyeong haseyo halmoni" sapaku membuatnya membalikkan tubuhnya ke arahku "annyeong haseyo, ah kau Kyu An ya? kenapa kau ke sini?" tanyanya sembari membawa sepiring bulgogi dan meletakkan di atas meja "ne halmoni, aku tak bisa bekerja karena Sang Joon tak masuk kerja hari ini" sahutku duduk di sampingnya "mworago? Sang Joon tak masuk kerja?" lho kenapa nenek tua ini malah berbalik tanya padaku, ada apa ini? "ne, kenapa halmoni terkejut? apa dia tidak ada di rumah hari ini?" tanyaku belagak manis di hadapan nenek tua ini "tadi pagi ia dan Kang berpamitan ke kantor tapi kenapa kau bilang ia tidak ada di kantor hari ini? kemana mereka pergi?" sahutnya kenapa malah lebih terkejut dariku, bukan jawaban yang kudapat malah pertanyaan darinya. Ah percuma buang-buang waktu di sini, kurasa aku harus cepat-cepat meninggalkan nenek tua ini "begitu rupanya? ya sudah halmoni, aku akan mencarinya. Aku pamit ne, annyeong!" sahutku berdiri dan membungkukkan badanku "ne annyeong, kau tidak mau makan siang terlebih dahulu?" sahutnya "aniya, gomapseumnida, aku pergi" sahutku "ne, hati-hati" balasnya segera kutinggalkan.
Kembali kukendarai mobilku dengan penuh rasa kesal dan segudang pertanyaan "kenapa nenek tua itu malah berbalik tanya padaku? sia-sia aku menemuinya" pekikku kesal dengan usahaku yang tak berbuah hasil "kemana Sang Joon dan Kang ahjussie? kenapa mereka berbohong pada halmoni? ada apa dengan mereka?" ujarku memutar otak "aahh!!! kenapa aku tak bisa menemukan jawabannya?" pekikku lagi "sebaiknya aku menemui Kyuhyun chagiya, siapa tahu ia bisa menghiburku" pikiranku tiba-tiba merindukan sosok Kyuhyun. Aku segera menancap gas menuju Busan, kuharap Kyuhyun tak terlalu sibuk hari ini.
Aku sampai di depan butik Kyuhyun, setelah kuparkir mobilku aku segera menemuinya di dalam "annyeong haseyo" sapa salah satu pelayan ketika aku memasuki butik "annyeong, dimana Kyuhyun?" sahutku sembari melirik ke segala penjuru "Kyuhyun ssie sedang ada di ruangannya Nona, Nona langsung ke ruangannya saja!" ujarnya padaku "gomawo" sahutku segera menuju ruangannya, kulihat Hyun Mun sedang merapikan beberapa pakaian untuk ia pasangkan pada manekin. Ia menoleh ke arahku, kami bertatapan untuk sejenak hingga aku melewatinya dan masuk ke dalam ruangan Kyuhyun "Mr. Cho!!!" seruku begitu kubuka pintu ruangannya, kulihat ia sedang sibuk membaca sebuah buku. Ia menoleh ke arahku dan melempar senyuman manisnya "hey! chagiya? kenapa kau tidak bilang kau akan ke sini?" tanyanya bangun dari duduknya dan menghampiriku "sebenarnya aku tidak ada rencana kesini, aku habis mencari Sang Joon tetapi hasilnya nihil" ujarku manja "mencari Sang Joon? memangnya dia kemana?" tanyanya kini ada di hadapanku "molla, hari ini dia dan Kang ahjussie tidak masuk kantor tapi si nenek tua itu bilang mereka tadi pagi berpamitan akan ke kantor. Apa kau bisa membantuku mencarinya?" tanyaku kuakhiri dengan senyuman andalanku "untuk apa mencarinya? bukankah jika ia tidak ada itu lebih baik untuk kita?" sepertinya oppaku cemburu, aku tersenyum manis ke arahnya "oppa!! kau cemburu?" ejekku sembari menyandarkan kepalaku dibahunya "tentu saja" sahutnya ketus "oppa, aku itu mencarinya karena merasa ada yang janggal. Tempo hari aku melihat ia menandatangani berkas dan kulihat tanda tangannya berubah total, setelah kuingat-ingat sejak keluar dari Rumah Sakit sikapnya ada sedikit perubahan. Dia yang biasanya cuek dan jutek terhadap karyawan kini dia nampak lebih perhatian dengan pegawai, apa menurutmu itu tidak janggal?" ujarku kembali mengingat beberapa sikap Sang Joon yang berubah. "Benar juga, bagaimana kalau kita bicara di luar untuk mencari tahu ada apa dengannya? Jika bicara di sini aku takut Hyun Mun mendengar pembicaraan kita? Eotthae?" ujarnya membuatku teringat Hyun Mun "ah ne, kajja!" seruku segera mengajaknya pergi.
Kyu An's POV End
Kyu An's POV End
***
Sang Joon's POV
Pesawatku akhirnya landing juga di Korea, lelah sekali perjalanan jarak jauh. Aku benar-benar merindukan Korea. Sesampainya di bandara aku rasa aku harus menghubungi ahjussie terlebih dahulu, aku ingin mengajak Hyun Seok bertemu denganku di Busan karena aku belum bisa menampakan diriku di Seoul "yoboseyo" sahutku pada ahjussie via telepon "ahjussie eottokhae jinasimnika?" tanyaku sembari celingak celinguk takut ada yang mengenalku "geureyo, ah nado ahjussie. Kau di mana? aku ingin bertemu denganmu dan Hyun Seok sekarang?" sahutku lagi "mwo? kau sudah di Busan? Guereyo aku segera ke sana!" sahutku segera menutup panggilan dan segera mencari taksi "kita ke Busan ne agassie! Ppaili wasseo!" sahutku pada supir taksi tersebut "yoboseyo" sapaku pada Hyun Seok di seberang sana "Hyun kau di Busan? aku sudah pulang ke Korea, sekarang aku ingin bertemu denganmu! Tunggu aku di pinggir pantai sore ini ne!" sahutku padanya kudengar ia nampak sedih "ne, tunggu aku! Annyeong" sahutku menutup panggilanku.
Sesampainya di Busan, aku segera menemui Hyun Seok di pantai sore ini. Aku turun dari taksi dan segera mencarinya di tempat dulu kami melakukan perjanjian. Setelah berjalan beberapa jauh aku melihat sosoknya "ternyata aku merindukannya" gumamku merasakan rindu yang berat melihatnya "Hyun!!!!" teriakku membuatnya mengalihkan pandangannya dari arah pantai ke arahku "Sang Joon?" ia membalas panggilanku. Aku segera berlari ke arahnya "hosh.. hosh... hosh..." terdengar napasku lelah setelah berlari "eottokhae jinaseyo?" tanyanya membuatku berusaha berdiri tegak "jhaljineyo, kau?" sahutku masih terengah, kulihat ia menggelengkan kepala dengan wajah muram "waeyo? kau sakit?" tanyaku mengernyitkan dahi "aniya, Hyun kau tahu?" ia menatapku sedih, ada apa dengannya "mwo?" tanyaku semakin penasaran "ternyata kau benar saudara kembarku, Kang ahjussie dan Jung ahjussie yang bilang padaku tadi pagi" ujarnya benar-benar membuatku tersentak "mwo??? jinjjayo?" tanyaku belum bisa percaya padanya "ne, pantas saja aku tak pernah tahu siapa ayahku" kulihat Hyun Seok menitikkan airmatanya "nado, aku tak pernah diberitahu siapa ibu kandungku" ujarku tak mampu berkata-kata lagi "apa kau akan membenciku? sama seperti halmoni yang membenci ibuku?" tanyanya membuatku semakin terkejut "aniya! Justru aku senang bisa bertemu denganmu, aku sangat merindukanmu" ujarku segera memeluknya. Kami menangis bersama dan mungkin ia merasakan apa yang kurasakan juga.
Sang Joon's POV
***
Kyu An's POV
Aku dan Kyuhyun mencari tempat tenang untuk berbicara berdua, Kyuhyun oppa mengajakku ke pantai yang sedang terjadi matahari tenggelam "ah indahnya, dia benar-benar romantis. Aku semakin mencintaimu Mr. Cho" gumamku seraya bergandengan tangan dengannya dan berjalan menyusuri tepi pantai "oppa ini sangat indah, kau itu romantis sekali rupanya?" sahutku membuatnya menoleh ke arahku dan melukis senyuman indahnya "mulon, untukmu akan selalu kupersembahkan yang terindah. Jika saja bintang di langit bisa kuraih, aku pasti akan mempersembahkan hanya untukmu seorang" ujarnya membuatku merasa ingin melayang "aigho! kau itu manis sekali" pujiku tersenyum lebar.
Kamipun terus berjalan menikmati desiran angin laut dan menikmati matahari tenggelam yang terasa hangat di kulit. Langkahku terhenti seketika begitu melihat dua orang namja dari kejauhan sedang berjalan ke arah kami "wajah mereka? bukankah itu Sang Joon? kenapa aku melihatnya ada dua?" gumamku sembari terus menatapnya "oppa! tengok dua namja di depan? bukankah itu Sang Joon?" seruku pada Kyu, aku takut aku salah melihat "mwo? kenapa mereka ada dua? bukankah yang bersama Sang Joon adalah...." ucap Kyuhyun menahannya "nugu?" tanyaku dengan rasa penasaran yang hebat "Hyun Seok! Ne dia Hyun Seok sahabatku" lanjut Kyu membuatku terasa mendapatkan serangan jantung mendadak "mwo? coba aku panggil Sang Joon dan kau panggil temanmu bersamaan ne!" ujarku dianggukkan Kyu "Hyun Seok!" seru Kyu lantang memanggil temannya "Sang Joon" seruku tak kalah mengejutkan kedua namja itu. Kulihat kedua namja itu terkejut menatap kami......
TBC
Kyaaa,,,,, Penyamaran mereka sudah diketahui banyak orang.. Hmmm!!! Apa yang akan dilakukan Kyu An selanjutnya ya???? Penasaran?????? Makanay tunggu kelanjutannya ne... Gomawo...^^
0 comments:
Post a Comment