Tuesday, October 12, 2010

Sinopsis Playful Kiss Episode 10

Hari ini Seung Jo akan mulai pindah dari rumah. Ibu Seung Jo dan Eun Jo mengantar Seung Jo ke pintu depan dan menyampaikan beberapa nasihat, "Seung Jo... Jagalah dirimu. Ingat makan dan perbanyak makan sayuran dan buah. Jangan keluar malam hari dan..." Seung Jo memotong omongan Ibu dan berkata, "Aku mengerti. Aku mengerti." Ibu Seung Jo kembali berkata, "Telfonlah Ibu jika kau membutuhkan sesuatu dan ingat datanglah ke rumah sesekali." Seung Jo berkomentar, "Aku tidak memerlukan apapun."

Ha Ni sangat sedih melepaskan Seung Jo jadinya dia hanya bisa mengantar sampai pintu dan dia terus menunduk sedih. Seung Jo melihat Ha Ni dan berkata, "Aku pergi Eun Joo." Eun Jo sedih karena kakaknya ini akan pergi sehingga Eun Jo langsung memeluk Seung Jo.



Ha Ni melihat kepergian Seung Jo dan dia berkata dalam hati, "Dia pergi... Dia benar-benar pergi seperti ini. Aku sangat bahagia saat kembali ke rumah ini karne dapat tinggal kembali bersama Seung Jo. Walaupun dia sangat dingin dan kata-katanya sangat kejam, tapi aku merasa itu menyenangkan karena bisa bersamanya."

Ibu Seung Jo melihat Ha Ni menangis dan dia berkata, "Ha Ni jangan menangis. Kita tunggu saja dia. Dia tidak pergi jauh jadi tunggulah dia akan kembali." Ha Ni hanya tersenyum kecil dan menghapus air matanya.



Ha Ni menaiki bis dan dia berkata dalam hati, "Kini aku tidak bisa melihatnya selain di kampus. Dia... Dia mungkin sudah melupakanku. Huh menyedihkan."



Min Ah datang menghampiri Ha Ni yang sedang melamun dan bilang bahwa seminggu ini Ha Ni selalu terlihat lesu bahkan seperti Gurita yang tidak memiliki tulang. Min Ah memberikan semangat pada Ha Ni agar segera bangkit walaupun Seung Jo pergi dari rumah.

Terlihat Seung Jo dan teman-temannya sedang berjalan dan Min Ah pun berkata, "Ha Ni cepat sapa dia. Bukankah kau sangat merindukannya?" Ha Ni menggeleng dan berkata, "Tidak. Untuk sesaat aku merasa ketakutan untuk berbicara dengannya." Min Ah pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan mengajak Ha Ni pergi ke kantin untuk menemui Joo Ri yang sedang makan siang disana.



Joo Ri melihat Ha Ni yang lesu dan berkomentar, "Omo Ha Ni berubah menjadi beberapa tahun yang lalu." Min Ah juga berkomentar, "Ya. dia kembali seperti pada saat SMA dulu." Ha Ni diam saja. Joon Gu senang melihat Ha Ni dan langsung menyapanya tapi justru Ha Ni memalingkan kepalanya dan pergi.

Joo Ri dan Min Ah kasihan pada Joon Gu dan berkata, "Kau sudah berusaha keras Joon Gu dan sepertinya kau sedang senang. Ada apa?" Joon Gu menjawab, "Ya aku sedang senang. Jika seperti ini aku maka Ha Ni akan datang padaku dan itu membuatku semangat. Ini seperti aku sudah menghajar Baek Seung Jo. Bukankah menyenangkan?" Joo Ri dan Min Ah hanya geleng-geleng kepala dan pergi meninggalkan Joon Gu.



Joo Ri bertanya, "Kau apa tau dimana tinggalnya Seung Jo saat ini?" Ha Ni menjawab, "Entahlah." Min Ah bertanya, "Lalu bagaimana dengan tempat dia bekerja?" Ha Ni lagi-lagi menjawab, "Entahlah." Joo Ri benar-benar tidak percaya perempuan seperti Ha Ni bahkan tidak mengetahui dimana Seung Jo tinggal dan bekerja paruh waktu. Min Ah ikut sedih melihat Ha Ni dan bilang bahwa kehilangan orang yang di cintai memang menyedihkan.



Ha Ni ada kegiatan klub tennis dan dia mengumpulkan bola tennis dengan lesu. Bahkan pada saat bola mengenai kepalanya, dia tidak menyadari hal itu. Anggota klub pun mulai kebingungan melihat sikap Ha Ni yang sepeti itu dan bilang bahwa Ha Ni sangat aneh dan tidak seperti biasanya. Lalu beredar kabar bahwa Ha Ni terlihat lesu itu karena Seung Jo pergi dari rumah dan itu membuat Ha Ni sedih.

Ha Ni berkata dalam hati, "Seung Jo tidak datang untuk latihan Tennis. Aku tau kalau dia tidak akan datang tapi mungkin saja..."



Kyung Soo melihat Ha Ni yang lesu dan langsung memarahinya karena Ha Ni tidak mengumpulkan bola dengan baik. Kyung Soo berfikir sesuatu lalu berkata, "Ha Ni apakah kau mau meneraktirku makan malam?" Ha Ni langsung menggeleng dan menjawab, "Aku tidak mau!" Kyung Soo berkata lagi, "Benarkah? Aku merasa ini sebuah penghinaan. Tadinya aku ingin memberikanmu informasi mengenai Baek Seung Jo. Jika kamu tidak mau maka sudahlah ayo latihan saja."

Ha Ni langsung setuju dan berkata, "Ya aku setuju. Aku akan meneraktirmu." Kyung Soo senang dan berkata, "Baguslah aku tau tempat makan yang enak. Ini tidak terlalu mahal jadi kau tidak perlu memikirkannya." Ha Ni lalu bilang, "Lalu bagaimana dengan informasi yang akan kau berikan padaku?" Kyung Soo menjawab, "Ah informasi itu. Kau tau kan bahwa Seung Jo tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku jadi tentu saja informasi yang akan aku berikan padamu itu sangat bagus. Setelah latihan aku akan mengantarmu ke tempat Seung Jo bekerja." Ha Ni jelas langsung sangat senang dan bersemangat kembali.



Selesai latihan. Kyung Soo mengajak Ha Ni ke sebuah Restaurant. Ha Ni bertanya, "Apakah Seung Jo bekerja disini?" Kyung Soo mejawab, "Ya. Dia menjadi pelayan disini dan akulah yang mengenalkan tempat ini padanya. Dan sebenarnya aku juga bekerja di sini pada saat libur. Ayo masuk."

Mereka masuk ke dalam Restaurant dan ternyata pelayan yang menyambut itu kenal dengan Kyung Soo, "Oh Kyung Soo... Kau datang untuk bekerja hari ini?" Kyung Soo menjawab, "Tidak. Aku datang kemari sebagai penggan. Dan tolong siapkan 2 tempat."



Kyung Soo dan Ha Ni pun duduk dan melihat-lihat menu. Ha Ni maish mencoba mencari Seung Jo di dalam Restaurant itu namun Kyung Soo langsung berkata, "Ha Ni pesanlah makanan cepat." Ha Ni mengerti dan langsung melihat menu sambil berfikir lama. Tiba-tiba ada suara, "Apakah kau sudah memutuskannya? Cepatlah. Kau sudah melihat itu cukup lama dan seharusnya kau sudah bisa menentukannya." Ha Ni kaget mendengar suara itu karena itu adalah suara Seung Jo.

Seung Jo bersikap ketus pada Ha Ni dan Kyung Soo saat pemesanan dan dia juga langsung meninggalkan meja Ha Ni dan Kyung Soo. Kyung Soo berkata, "Ha Ni, bagaimana? Apa? Kenapa kau seperti mau menangis begitu?" Ha Ni terlihat sedih dan berkata, "Sudah lama sekalu aku tidak berbicara dengannya." Kyung Soo bertanya, "Kau berbicara dengannya? Aku hanya mendnegar bahwa tadi itu hanya pemesanan saja bukan pembicaraan. "



Ha Ni melihat Seung Jo yang sedang melayani tamu dan dia berkoemntar, "Omo... Bagaimana mungkin dia tetap terlihat sangat tampan dengan pakaiannya itu? Ah ya Kyung Soo... Apakah kau tau dimana Seung Jo tinggal?" Kyung Soo menjawab, "Tinggal? Ah aku belum tau mengenai itu." Ha Ni kecewa mendengar itu.

Seung Jo datang menghampiri meja Ha Ni dan Kyung Soo untuk mengantar pesanan. Seung Jo langsung pergi lagi setelah memberikan pesanan dengan wajah dinginnya. Ha Ni memanggil Seung Jo dan berkata, "Seung Jo Ah, Hallo. Dimana kamu tinggal sekarang?" Seung Jo menjawab, "Aku sedang bekerja." Ha Ni bertanya, "Apa kau marah karena aku datang kemari?" Seung Jo menjawab, "Aku tau kalau kamu pasti cepat atau lambat akan mengetahui tempat ini dan datang kemari. Bagaimanapun jangan beritahu yang lain!" Ha Ni mengerti dan tersenyum senang.



Mata hati melihat poster di Restaurant yang ternyata sedang membuka lowongan pekerjaan juga. Ha Ni bertekat untuk melamar pekerjaan di Restaurant itu juga agar bisa bersama-sama dengan Seung Jo.

Ha Ni menemui Manager dan bilang bahwa dia akan bekerja dengan keras. Manager kebingungan dan bilang bahwa dia baru saja menerima seseorang untuk bekerja dan ternyata orang itu adalah He Ra. Ha Ni jelas sangat kaget dan meminta pekerjaan pada Manager tapi Manager tidka bisa berbuat apa-apa lagi.

He Ra tersenyum menang dan berkata, "Sepertinya takdir mulai berubah. Semenjak Seung Jo pergi dari rumah, tempat dimana kau bisa melihat Seung Jo hanya di klub tennis kan? Tapi sayangnya dia jarang datang. Aku selalu sekelas dengan Seung Jo, bahkan satu tempat kerja dengan Seung Jo. Ya ampun bagaimana ini? Aku merasa bersalah padamu. Haha... Baiklah aku permisi untuk bekerja."



Kyung Soo makan dengan lahap sementara Ha Ni diam saja karena kesal. Kyung Soo bertanya, "Bagaimana? Apa kau mendapat pekerjaan? Baguslah jika sudah karena kita sudah menyelesaikan masalah. Kamu harus berterima kasih padaku karena aku lah yang membantumu." Ha Ni sedang kesal sehingga dia mengajak Kyung Soo cepat pergi.

Seung Jo menghampiri Ha Ni dan berkata, "Kau sudah mau pulang? Bagaimana dengan teh pesananmu?" Ha Ni baru ingat tentang itu dan bertanya, "Apakah kau bisa menyimpannya untuk besok? Besok aku akan kembali lagi kesini." Seung Jo jelas langsung berkata, "Tidak bisa! Dan aku tidak suka jika kau muncul kembali besok." Ha Ni berkata, "Aku janji tidak akan menganggumu. Bagaimanapun juga aku ini pelangganmu." Seung Jo tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya berkata, "Jangan bilang pada keluargaku!"

Ha Ni tersenyum dan bertanya, "Jadi aku boleh datang kemari?" Seung Jo hanya menghela nafas panjang.



Ha Ni belum pulang juga karena dia diam-diam masih melihat Seung Jo yang ternyata sedang mengobrol akrab dengan He Ra. Ha Ni melihat itu dan berkata, "Aku tidak bisa menenangkan hatiku jika He Ra selalu ada di sisi Seung Jo. Aku akan datang besok hari! Bagaimanapun juga aku senang melihatnya." Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan mengajak Ha Ni untuk cepat pulang.



Ha Ni pulang ke rumah dengan ceria. Ibu Seung Jo sedang makan malam bersama Eun Jo dan menawarkan Ha Ni untuk makan malam bersama. Ha Ni bilang bahwa dia sudah makan tadi. Ibu Seung Jo berkata, "Ah aku sudah lama tidak melihat Ha Ni tersenyum. Apa ada yang terjadi?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Tidak..."

Ibu Seung Jo berkata, "Sejak Seung Jo pindah kau terlihat sedih dan itu membuatku khawatir." Ha Ni mencoba bilang bahwa dia tau tempat kerja Seung Jo tapi dia ingat bahwa Seung Jo sudah mengancamnya dan meminta dia tidak memberi tahu pada siapapun juga mengenai dia bekerja di Restaurant. Tapi pada akhirnya Ha Ni menceritakan hal ini pada Ibu Seung Jo dan Eun Jo. Jelas Ibu Seung Jo sangat kaget dan ingin sekali datang kesana untuk melihat Seung Jo yang menjadi pelayan. dan tentu saja Eun Jo juga ingin melihatnya.

Ibu Seung Jo lalu berkata, "Hmm bagaimana jika besok kita makan malam disana?" Ha Ni kaget mendengarnya, "Apa? Tapi dia bilang ini harus di rahasiakan..." Ibu Seung Jo mendapatkan ide dan berkata, "Aish Aku mengerti. Bagaimana jika kita menyamar dan duduk di kursi pojok?" Eun Jo langsung setuju dan Ibu Seung Jo sangat gembira.



Ha Ni masuk ke kamarnya dan berfikir, "Seung Jo... Apa yang kau lakukan saat sendiri begini? Apa kamu sedang membuat makan malam atau membaca buku? Dimana kamu tinggal sekarang ini Seung Jo ah?"



Keesokan harinya. Di restaurant ada yang sedang makan malam bersama dengan teman-temannya dan mereka memesan makanan dengan banyak hal yang rumit. Salah seorang berkata. "Ya pelayan itu pasti tidak bisa mengerti apa yang kita pesan. Pelan-pelanlah mengatakannya." Seung Jo langsung mengulangi semua pesanan dengan tepat dan bahkan dia tidak menulis pesanan itu pada memo. Tamu pun langsung kagum pada Seung Jo dan bilang bahwa Seung Jo pasti sangat pintar.

Di meja lain terlihat Ibu Seung Jo, Eun Jo dan Ha Ni yang sedang menyamar. Eun Jo bilang bahwa Seung Jo sangat keren. Ibu Seung Jo berkata, "Ya dia berbakat tapi dia tidak imut. Dia akan terlihat imut jika tersenyum." Eun Jo bertanya, "Ibu... Apa kau pikir kita tidak akan ketahuan oleh Kakak?" Ha Ni panik dan Ibu Seung Jo berkata, "Tidak perlu khawatir. Kita menyamar dengan sangat baik."

Ibu Seung Jo memanggil pelayan dan yang datang adalah Seung Jo. Seung Jo sudah mulai curiga dan akhirnya tau kalau Ibu, Eun Jo dan Ha Ni menyamar dan dia pun membongkar penyamaran itu. Ha Ni langsung meminta maaf pada Seung Jo.



He Ra menghampiri meja Ibu Seung Jo dan memberikan salam. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget saat tau kalau He Ra ternyata kerja di tempat yang sama dengan Seung Jo. Ibu Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Ha Ni kenapa bisa seperti ini?" Ha Ni menjawab, "Maafkan aku. Dia mendahuluiku saat akan melamar pekerjaan."



Mereka sudah selesai makan bersama dan Ibu Seung Jo menasehati Seung Jo, "Ah pulang lah ke rumah sesekali. Dan hati-hati jangan sampai jatuh cinta pada He Ra! Jangan sampai!" Seung Jo menjawab, "Ya aku mengerti." Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Seung Jo ayo katakan padaku dimana kamu tinggal?" Seung Jo menjawab, "sudah pulanglah cepat." Seung Jo lansgung masuk ke dalam Restaurant.

Ibu Seung Jo menghampiri Ha Ni dan berkata, "Ha Ni, kau tidak boleh kalah dari He Ra! Ingatlah kalau kamu ini sangat gigih. Kamu harus beretmu dengannya setiap hari dan menempel padanya seperti lem! Datanglah setiap hari ke sini. Mengerti?" Ha Ni menganggukan kepala mengerti. Eun Jo berkomentar, "Tidak akan ada yang menyukai seorang penguntit. Kakaku sangat malang. Kasihan Seung Jo."



Min Ah dan Joo Ri sama-sama kaget saat tau kalau He Ra ternyata selalu mengikuti Seung Jo kemana pun juga bahkan hingga ikut bekerja di Restaurant yang sama dengan tempat Seung Jo bekerja. Min Ah berkomentar, "He Ra cantik dan tidak pantang menyerah. Hmm tidak ada cara lain selain kau datang ke sana setiap hari." Ha Ni bertanya, "Bukankah Seung Jo tidak akan menyukai hal itu jika aku selalu datang?" Joo Ri berkata, "Ya Ampun. Apa yang kau katakan? Kamu adalah Oh Ha Ni yang selalu mengejarnya walaupun dia berlari atau tidak menyukaimu sama sekali. Kau ini seperti jangkring yang melekat pada pohon seperti lem." Ha Ni setuju dengan hal itu.

Joo Ri bertanya, "Tapi masalahnya... Apakah kau punya uang dan waktu untuk datang kesana setiap hari?" Ha Ni baru memikirkan hal itu.



Ha Ni datang kembali ke Restaurant sambil membawa bukunya untuk belajar. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan bertanya, "Apa kau menyewa tempat ini? Apa hari ini kau belajar lagi?" Ha Ni menjawab, "Aku ada tugas yang harus di kumpulkan minggi depan." He Ra datang dan bilang pada Seung Jo bahwa dia yang akan melayani Ha Ni. Seung Jo pergi dan tentu saja Ha Ni sangat kesal melihat hal itu. Ha Ni bertanya, "Kau... Kau kenapa sengaja datang kemari?" He Ra tersenyum dan menjawab, "Sepertinya anda menganggu temanku. Apa yang ingin anda pesan?" Ha Ni sedang kesal dan menjawab, "Berikan padaku apa saja." He Ra berkata, "Baiklah. Tunggu sebentar."

He Ra kembali dan membawa pesanan Ha Ni. Ha Ni sangat kaget melihat makanan itu dan bertanya, "Hmm apa ini?" He Ra menjawab, "Ini adalah menu special Restaurant kami. Buknakah anda memintaku membawakan apa saja? Baiklah selamat menikmati." Ha Ni benar-benar kesal pada He Ra.



Seharian Ha Ni terus berada di Restaurant bahkan saat dia mulai merasa bosan, dia mencoba menghilangkan kebosanannya itu dengan merangkai tusuk gigi dan memainkan permainan yang ada di HPnya. He Ra menghampiri Ha Ni dan bertanya, "Apakah kau ingin aku menuangkan kopi yang ke5 untukmu? Sebenarnya jika anda meminum kopi hingga 6 gelas dalam 1 hari, ini akan membuat anda sakit perut." Ha Ni kesal dan berkata, "Terima kasih karena kau bahkan telah mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja."

He Ra berkomentar, "Pria macam apa yang akan menyukai perempuan yang hanya membuang-buang waktunya hanya untuk sesuatu yang tidak berguna? Jika aku menjadi pria maka aku akan merasa bosan dan kesal. Jadi... Bekerja keraslah."



Ha Ni ketiduran di Restaurant hingga akhirnya seorang pelayan membangunkan Ha Ni karena Restaurant sudah mau tutup. Ha Ni berjalan menuju kasir dan kaget saat tau kalau biaya makannya itu sangat mahal karena tadi dia dipesankan menu special oleh He Ra. Ha Ni mengeluarkan uangnya dan dia membayar dengan receh juga.

Ha Ni lalu bertanya pada kaisr, "Sampai jam berapa Baek Seung Jo bekerja?" Kaisr awalnya hanya diam tapi akhirnya dia menjawab, "Hmm mungkin hingga jam 9 malam ini." Ha Ni tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih



Ha Ni menunggu Seung Jo di luar Restaurant dan berniat mengikuti Seung Jo agar bisa tau dimana Seung Jo tinggal. Ha Ni terus menunggu dan yang dia lihat justru Seung Jo dan He Ra yang berjalan pulang bersama. Ha Ni berkata pada dirinya, "Mereka pasti berjalan bersama karena rumah mereka di daerah yang sama. Ya pasti begitu."



Ha Ni terus mengikuti Seung Jo dan He Ra yang masuk ke apartemen yang sama. Ha Ni sangat sedih dan berkata, "Apa? Seung Jo dengan He Ra tinggal bersama?" Ha Ni sangat kaget da dia benar-benar sedih.



Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu dan Ibu Seung Jo bertanya, "Ha Ni.. Ada apa? Kenapa kau pulang begitu telat? Aku snagat khawatir karena sudah hampir tengah malam." Ha Ni meminta maaf karena pulang telat. Ibu Seung Jo bertanya kembali, "Ada apa? Apa tadi ada pertemuan klub tennis? Apa sesuatu telah terjadi?" Ha Ni hanya menjawab, "Tidak. Semuanya baik-baik saja..."

Ibu Seung Jo masih kebingungan dan dia bertanya, "Apakah kamu ingin mandi? Aku akan menyiapkan air panasnya untukmu." Ha Ni berkata, "Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur. selamat malam." Ha Ni berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dan Ibu Seung Jo berkomentar, "Hmm aneh."



Ha Ni menangis dan berkata, "Seung Jo yang dulu tinggal di kamar sebelah, kini tinggal bersama He Ra. Apa maksud dari perkataannya yang bilang tidak membenciku? Dia tidak membenciku dan dia menyukai He Ri, apakah itu artinya? Mungkin saat ini mereka sedang...."

Ha Ni pun mulai membayangkan hal-hal yang mungkin saat ini sedang terjadi di antara Seung Jo dan He Ra dan tentunya bayangannya itu membuat dia semakin sedih.



Paginya, Ha Ni pamit pada Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan juga Eun Jo. Ibu Seung Jo tiba-tiba berkata, "Ha Ni, kenapa ada lingkaran hitam di bawah matamu? Mauatmu terlihat sembab dan wajahmu pucat." Ha Ni berkata, "Hmm benarkan? Semalam aku tidak tidur dengan nyenyak." Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau belajar semalaman?" Eun Jo langsung berkata, "Tidak mungkin!"

Ibu Seung Jo meminta Ha Ni agar tidak ke kampus saja tapi Ha Ni bersikeras ingin pergi ke kampus. Ibu Seung Jo berkaa, "Kalau kau merasa tidak enak badan, mintalah Seung Jo untuk datang ke rumah." Eun Jo berkomentar, "Ya mungkin jika Kakak melihat ini maka dia akan melunak padamu." Ha Ni berkata, "Mungkin begitu ah aku permisi pergi. Aku tidak nafsu makan, permisi." Ha Ni berjalan keluar dan dia tidak sengaja menabrak pintu.

Ibu Seung Jo benar-benar merasa aneh pada Ha Ni dan dia bertanya pada suaminya, "Apa pendapatmu mengenai Ha Ni?" Bapa Seung Jo berkomentar, "Hmm ini tidak seperti biasanya."



Ha Ni seperti biasa bertemu dengan Min Ah dan Joo Ri. Joo Ri bertanya, "Kenapa kau tidak makan? Kau sedang diet hah?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku hanya sedang tidak nafsu makan." Min Ah bertanya, "Kenapa? Apa karena Seung Jo? Berceritalah pada kami. Kami akan mendengarkan ceritamu." Ha Pun mulai bercerita bahwa dia akan menyerah mengejar Seung Jo. Min Ah sudah bosan mendengar itu dan bilang bahwa dia sudah mendnegar hal itu lebih dari 100 kali. Joo Ri juga bilang bahwa telinganya tidak mau mendengar hal itu lagi karena sudah bosan mendengarnya. Ha Ni menggelengkan kepala dan bilang bahwa untuk kali ini dia serius.

Ha Ni akhirnya menceritakan tentang Seung Jo dan He Ra. Joo Ri dan Min Ah kaget sekali mendengarnya. Joo Ri bertanya, "Mereka masuk kedalam sebuah apartemen bersama dan tidak keluar juga? Mungkinkah terjadi sesuatu?" Ha Ni sangat sedih dan bilang bahwa dia sungguh menyukai Seung Jo hingga rasa kecewa dan sakit hatinya itu menembus ke tulang. Min Ah berkomentar, "Patah hati memang menyakitkan..." Joo Ri pun ikut sedih karena Ha Ni sedih.



Ha Ni masuk kedalam kelas mata pelajaran dan dia melirik ke belakang untuk mencari Seung Jo namun tidak ada Seung Jo. Di kelas lain, Seung Jo juga melirik ke belakang untuk mencari Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. He Ra yang duduk di samping Seung Jo ikut melihat ke belakang mencoba mencari sosok yang di cari Seung Jo.



Di Restaurant juga Seung Jo merasa aneh karena tumben sekali Ha Ni tidak datang ke Restaurant. Ha Ni benar-benar merasa lesu hingga dia marahi oleh Kyung Soo karena dia tidak serius dalam berlatih. Joo Ri dan Min Ah melihat bahwa Ha Ni akhir-akhir ini sedih terus jadi mereka pun memutuskan untuk melakukan sesuatu.



Ya mereka memutuskan untuk mendatangi Seung Jo tapi Seung Jo tidak mengenali mereka. Min Ah dan Joo Ri jelas kesal pada Seung Jo karena selama ini dia selalu bersama Ha Ni tapi Seung Jo bahkan tidak mengingat teman-teman Ha Ni. Seung Jo berkata, "Aku selalu membuang ingatanaku yang aku rasa tidak penting. Ah aku ingat siapa kalian. Otak Kalian berada di satu level dengan Oh Ha Ni. Kau Joo Ri dan Kau Min Ah. Bukankah aku benar?" Joo Ri kesal dan bergumam, "Kenapa Oh Ha Ni bisa menyukai laki-laki sepertimu huh?" Seung Jo menjawab, "Ya Kamu benar. Lalu ada masalah apa?"

Joo Ri marah-marah, "Apakah kau pikir kau tidak keterlaluan? Ini mengenai Ha Ni, kau tau? Sepuluh hari terakhir ini dia terlihat lesu!" Min Ah ikut marah-marah, "Kami sebagai teman tentu saja tidak bisa tinggal diam melihat dia seperti ini." Seung Jo langsung bertanya, "Lalu apa maksud kalian menghampiriku hah?" Joo Ri dan Min Ah pun menjawab dengan berbarengan, "Tinggal bersama!" Seung Jo kebingungan, "Tinggal bersama apa?"

Joo Ri berkata, "Apa? Kau mau menyangkalnya hah sekarang kalau kamu tinggal bersama He Ra! Kata Ha Ni, kalian tinggal bersama dan dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri! Kau tau kalau Ha Ni itu menunggumu lebih dari 1 jam!" Min Ah ikut mengomel, "Apa kau harus meninggalkan rumah dan pergi tinggal dengan wanita lain? Setidaknya bereskan lah semua masalah. Kau ini benar-benar pengecut! Janagn pura-pura bodoh dan jadi lah laki-laki di depannya dan katakan dengan jujur!" Seung Jo berkata, "Baiklah. Yang perlu aku lakukan hanya berkata jujur saja bukan?"

Joo Ri berkata, "Jangan. Itu justru akan membuatnya lebih sakit hati." Min Ah setuju, "Ya dia itu terlalu sensitif." Joo Ri berfikir sesaat dan berkata, "Jadi intinya... Jangan menyakiti Ha Ni lagi!" Min Ah berkata, "Kami tidak memintamu untuk berhenti mencintai He Ra. Katakan saja pada Ha Ni bahwa dia sudah tidak memiliki harapan jadi sebaiknya menyerah. Oh Ha Ni memiliki cinta bertepuk sebelah tanganmu selama 4 tahun. Sudahlah kami pergi." Joo Ri dan Min Ah pergi meninggalkan Seung Jo yang tersenyum.



Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Joon Gu sedang berada di kantin kampus. Min Ah bilang pada Ha Ni bahwa Joon Gu sudah memasak makanan khusus untuk Ha Ni. Joo Ri berkomentar, "Kau harus makan yang banyak." Min Ah juga berkomentar, "Ya dia benar. Kau juga harus mulai mencari cinta baru." Joo Ri setuju dan berkata, "Kau pikir hanya ada satu pria saja di dunia ini? Masih banyak pria lain yang tampan di dunia ini." Joon Gu senang melihat itu dan tersenyum pada Ha Ni sambil menunjuk dirinya.

Ha Ni berkata, "Kalian semua benar. Tapi sayangnya aku sedang tidak ada nafsu makan. Makanlah kalian." Joon Gu berkomentar, "Ha Ni jangan bersedih. Kau membuatku ikut sedih. Kau harus makan walaupun sedikit."



Ha Ni duduk di bangku taman dan berkata, "Aku belum melihat Seung Jo 2 minggu terakhir ini. Benar, tanpa aku berusaha mencarinya kami tidak akan bertemu." Tiba-tiba ada yang bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan disini? Apa kamu sedang menunggu seseorang?" Dan ternyata yang bertanya itu adalah Seung Jo!

Seung Jo duduk di samping Ha Ni dan berkata, "Sudah lama kita tidak bertemu. Aku tidak melihatmu akhir-akhir ini." Ha Ni berdiri dan berkata, "Ah benar. Aku akan pergi duluan." Seung Jo menahan Ha Ni dan meminta Ha Ni duduk untuk menemaninya sesaat karena dia sedang menunggu seseorang. Ha Ni pun duduk kembali dan mencari topik pembicaraan, "Bagaimana dengan rumah barumu?" Seung Jo menjawab, "Bagus, Ruangannya luas." Ha Ni kembali bertanya, "Lalu bagaimana dengan makanan?" Seung Jo menjawab, "Hmm... baik. Aku kadang makan saat bekerja part time dan kadang kadang ada seseorang yang memasak untukku." Ha Ni kaget mendengar itu dan di dalam hati berkata, "Apa? Ada yang memasak untuknya?"

Ha Ni bertanya, "Karena kau tinggal sedirian, apakah kau merasa kesepian?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku menghabiskan banyak waktu bersama He Ra." Ha Ni sangat sedih mendengar hal ini.



Tiba-tiba ada seorang murid SMA perempuan datang dan berkata, "Guru. Aku sudah datang." Seung Jo melihatnya dan berkata, "Baguslah. Kau datang tepat waktu." Murid itu berkata, "Masuk Universitas Parang adalah impianku jadi aku akan belajar dengan sangat keras." Murid itu melihat Ha Ni dan bertanya, "Apakah kau Oh Ha Ni? Wah kau sangat mirip sekali dengan yang di katakan oleh Guru He Ra. Aku telah mendengar banyak hal tentang dirimu."

Ha Ni kebingungan dan bertanya, "Apa yang kau ketahui tentangku?" Murid itu menjawab, "Aku dengar bahwa kau murid terbawah di sekolahmu tapi berkat Guru Seung Jo maka kau bisa masuk kedalam 50 rengking teratas. Ini benar-benar menjadi sejarah!" He Ra datang dan Murid itu menghampirinya lalu berkata pada Ha Ni, "Guru He Ra ini mengajariku pelajaran Bahasa Inggris dan Guru Seung Jo mengajariku pelajaran Matematika. Saya belajar keras karena ingin masuk Universitas Parang. Mereka bahkan datang 3 kali seminggu ke rumahku. Ibuku sangat menyukai mereka sehingga sering membuat makanan untuk mereka juga. Tapi sepertinya Guru He Ra dan Ka Oh Ha Ni tidak begitu akrab ya."

Ha Ni berkata, "Jadi... Tempat yang waktu itu Kau dan Hera datangi.... Kalian tidak tinggal bersama?" Seung Jo berkata, "Tinggal bersama? Kau sangat ceroboh dalam menyimpulkan sesuatu! Aku pikir pekerjaan ini bagus karena bisa sekalian mendapat makan malam." He Ra mengajak Seung Jo pergi dan Seung Jo pun pamit pada Ha Ni. Ha Ni langsung tersenyum senang karena itu artinya Seung Jo dan He Ra tidak tinggal bersama.



Di rumah, Ha Ni membuat coklat. Ibu Seung Jo melihat itu dan menggoda Ha Ni, "Kau membuat coklat? Ah pasti akan di berikan pada seseorang yang special. Jangan-jangan kau akan memberikan ini pada... Astaga... Aku sudah menantikan hal ini sejak lama. Sepertinya kau sekarang sudah menjadi dirimu yang dulu lagi. Aku sangat khawatir padamu karena beberapa hari yang lalu kau sangat berbeda. Kali ini kau harus bersemangat dan bekerja keras. Berjuanglah!"

Ha Ni mencipi coklat buatannya dan ternayata rasanya tidak begitu enak. Ha Ni berkata, "Hmm ini tidak begitu enak tapi tidak apa-apa kurasa." Ha Ni merasa dadanya sedikit sakit dan dia bilang bahwa dia merasa sedikit sakit mungkin karena kemarin kemarin tidak makan. Ha Ni tidak mempedulikan itu dan tersenyum senang melihat coklat buatannya.



Ha Ni lalu mulai kembali berhayal.... Ha Ni memberikan sebuah kotak pada Seung Jo dan ternyata kotak itu berisi coklat. Seung Jo tersenyum dan bertanya, "Apa kau membuatnya sendiri?" Ha Ni mengangguk senang. Seung Jo berkata, "Ini terlihat cantik, rasanya patsi enak. Terima kasih." Lalu Seung Jo mengeluarkan sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Ha Ni, "Bisakah kau memakai ini di jarimu?" Ya di dalam kotak itu ada cincin yang sangat cantik dan Ha Ni langsung tersenyum senang.

Ha Ni kembali ke dunia nyata dan dia tersenyum malu-malu mengingat khayalannya itu dan dia berharap Seung Jo akan seperti itu saat dia memberikan coklat.



Ha Ni pergi untuk menemui Seung Jo dan sayangnya hujan turun sangat deras sehingga dia pun menaiki taxi. Dan sialnya lagi taxi itu berhenti di tengah jalan karena rusak. Ha Ni pun jadi kebingungan.



Seung Jo sedang mengobrol dengan He Ra di Restaurant. He Ra melihat ke pintu masuk dan melihat Ha Ni, "Ha Ni datang?" Ha Ni benar-benar basah kuyup dan dia menggiggil kedinginan bahkan mulutnya pun berwarna ungu pucat. He Ra tersenyum dan berkata, "Di luar sedang hujan deras tapi kau tetap datang? Wah kau benar-benar luar biasa." Sementara itu Seung Jo masih terus menatap Ha Ni seolah tidak percaya Ha Ni datang kembali.



Ha Ni duduk di kursi pelanggan dan He Ra mendatanginya, "Aku rasa kau percuma menunggui Seung Jo karena kami akan memberikan les jadi akan pulang larut malam. Ah kau akan memesan kopi? Tunggulah." Ha Ni melihat kotak coklatnya dan berkata, "Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin memberikan padanya tapi disini ada He Ra..."

He Ra datang membawa kopi pesanan Ha Ni dan langsung pergi. Ha Ni meminum kopi itu dan merasa sakit perut. Seung Jo datang memberikan handuk pada Ha Ni dan bertanya, "Ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat kurang sehat. Kau sebaiknya pulang saja." Ha Ni langsung menggeleng, "Tidak. Aku baik-baik saja." Seung Jo pun pergi meninggalkan Ha Ni.



Ha Ni berdiri dan langsung terjatuh. Seorang pelayan yang melihatnya langsung kaget dan menolongnya. Seung Jo berlari ke arah Ha Ni dan membantu Ha Ni. Sementara He Ra hanya diam melihat saja.



Ha Ni bangun dari ridurnya dan dia sudah ada di ruang Manager. Manager bilang bahwa tadi Seung Jo sudah memberikan penyelamatan penting pada Ha Ni. Ha Ni pun mengucapkan terima kasih. Manager bertanya, "Seung Jo apakah kau mengenai perempuan ini?" Seung Jo menjawab, "Ya." Manager berkata. "Kalau begitu kau tolong antar dia pulang ya." Ha Ni menolak namun Manager terus meminta Seung Jo untuk mengantar Ha Ni pulang.

He Ra tidak suka mendengar hal ini. Seung Jo meminta maaf pada He Ra karena He Ra harus bekerja sendirian. He Ra berkata, "Aku mengerti. Tolonglah Nona kecil pembawa masalah ini. Oh Ha Ni kau benar-benar mengangumkan."



Ha Ni dan Seung Jo menunggu di tengah jalan menanti taxi namun tidak ada taxi yang lewat karena hujan deras turun. Ha Ni melihat Seung Jo kehujanan walaupun sudah memakai payung makanya dia berkata, "Seung Jo kau basah, sini mendekatlah." Seung Jo berkomentar, "Kau yang sedang sakit jadi kau yang mendekat agar tidak kena hujan." Ha Ni hanya tersenyum.

Ha Ni berkata, "Seung Jo... Aku akan pulang berjalan ke stasiun jadi kau masuk saja kedalam untuk bekerja." Seung Jo berkata, "Butuh waktu 30 menit menuju stasiun dan denga hujan yang selebat ini mungkin jadwal pemberangkatan kereta pun akan di hentikan. Apartemenku hanya 10 menit dari sini, kau mau ikut? Di apartemenku kau bisa menelfon Ibu dan memeintanya untuk menjemputmu. " Tentu saja Ha Ni setuju karena itu artinya dia bisa tau tempat tinggal Seung Jo.



Ha Ni melihat kamar Seung Jo dan berkata, "Wow ini lebih bagus dari yang ku bayangkan. Kau bahkan memiliki dapur yang lengkap dan ini ada kamar mandi." Seung Jo diam saja dan mengganti bajunya yang basah. Ha Ni bertanya, "Apakah He Ra pernah datang kemari?" Seung Jo menjawab, "Kemari? Kau adalah yang datang pertama kemari." Ha Ni langsung terseyum senang mendengar hal itu.

Seung Jo menuangkan air dan bertanya, "Bagaimana keadaanmu sekarang? Ha Ni menjawab, "Aku sudah baikan." Seung Jo menasehati Ha Ni agar tidak minum kopi lagi saat perut sedang kosong. Seung Jo melemparkan handuk pada Ha Ni dan Ha Ni mencium handuk itu sambil berkata, "Ini... Hmm bau Seung Jo." Seung Jo berkata, "Bau apa? Itu handuk baru."

Seung Jo menelfon ke rumah dan bilang bahwa Ha Ni ada di apartemennya karena tadi Ha Ni pingsan di tempat kerjanya. Ha Ni melihat itu dan dia berkata dalam hati, "Kebersamaan kita ini akan berakhir setelah Ibu menjemputku." Ibu Seung Jo terdengar senang saat tau kalau kini Seung Jo sedang bersama Ha Ni. Seung Jo bilang bahwa dia tidak mendapatkan taxi jadi sebaiknya Ibu cepat menjemput Ha Ni. Tapi tiba-tiba saja telfon mati dan Seung Jo sangat kesal.

Ha Ni bertanya, "Ada apa? Apa yang di katakan Ibumu?" Seung Jo menjawab, "Dia tidak bisa menjemputmu karena di luar sedang hujan deras. Dia akan menjemputmu malam ini jadi kau akan tinggal disini malam ini."



Seung Jo pergi ke kamar mandi untuk mandi dan Ha Ni berkata dalam hati, "Omo... dia sedang mandi dan malam ini kita akan bersama? Situasi ini selalu muncul dalam novel percintaan. Apa yang harus aku lakukan? Dulu dituasinya ada di rumah keluarga Seung Jo tapi disini hanya ada kami berdua. Dan lagi hanya ada satu tempat tidur. Bagaimana ini?"

Seung Jo keluar dari kamar mandi dan itu membuat Ha Ni kaget. Seung Jo bertanya, "Apa kau tidak akan mandi?" Ha Ni menjawab, "Mandi? Ah ya aku akan mandi." Seung Jo bertanya kembali, "Kenapa? Kau gugup?" Ha Ni menjawab, "Gugup? Ah aku tidak mungkin." Seung Jo tersenyum sekilas lalu melemparkan bajunya pada Ha Ni, "Pakai itu. Itu satu-satunya bajuku jadi kalau kau tidak suka maka tidak usah dipakai." Ha Ni mengambil baju itu dan langsung masuk ke kamar mandi.

Ha Ni berkata, "Aku suka perasaan gugup ini. Ah tadi Seung Jo ada di kamar mandi dan kini aku yang ada di kamar mandi. Apa sekarang Seung Jo sedang menungguku? Hmm malam ini adalah pengalaman pertama untukku."



Joon Gu masih di Restaurant untuk bantu-bantu dan telfon pun berbunyi. Joon Gu mengangkat telfon yang ternyata telfon itu berasal dari Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo berkata, "Ini aku Ibu Seung Jo, apakah ada Papah Ha Ni? Ah apakah ini Joon Gu?" Joon Gu menjawab, "Ya aku Joon Gu. Saat ini Koki(Papah) sedang sibuk." Ibu Seung Jo pun berkata, "Ah kalau begitu, Joon Gu tolong sampaikan pesan ini pada Papah Ha Ni ya. Ha Ni tidak akan pulang hari ini tapi tidak perlu khawatir karena dia ada di rumah Seung Jo." Joon Gu sangat kaget mendengarnya.

Ibu Seung Jo berkata, "Aku pikir jika menjemputnya malam ini dengan cuaca hujan seperti ini akan buruk jadi lebih baik nanti di jemput saat sudah tidak hujan." Joon Gu bertanya, "Kau serius Nyonya? Ah dimana rumah Seung Jo hah?" Ibu Seung Jo tersenyum dan berkata, "Ah sayangnya aku tidak tau dimana dia tinggal. Lagipula... jika aku tau maka aku tidak akan memberi tau padamu. Baiklah aku tutup telfinnya sekarang ya...."



Papah bertanya, "Ada apa Joon Gu?" Joon Gu balik bertanya, "Koki.. Apakah kau tau dimana Seung Jo sekarang tinggal?" Papah menjawab, "Entahlah. Aku hanya tau bahwa dia kerja di Restaurant Keluarga yang menjual Ayam." Joon Gu buru-buru mengambil jaketnya dan pergi keluar.



Ha Ni selesai mandi dan berkata, "Hmm terima kasih." Seung Jo berkata, "Ya." Ha Ni kebingungan dan bertanya-tanya dalam hati, "Sekarang apa yang harus aku lakukan?"



Manager Restaurant tempat kerja Seung Jo sangat kaget saat melihat Joon Gu. Joon Gu bertanya, "Apa disini... disini ada pelayan bernama Baek Seung Jo?" Manager kebingungan dan tiba-tiba saja Joon Gu pingsan karena kehujanan.



Ha Ni duduk di kursi sambil terus melihat Seung Jo yang sedang membaca buku. Seung Jo selesai membaca buku dan berkata, "Baiklah aku akan tidur duluan." Seung Jo tidur dan Ha Ni berkata, "Baiklah ini sudah jam 12 malam. Aku akan tidur di lantai saja. Jadi kamu tidur saja di tempat tidur." Seung Jo berkomentar, "Tentu saja. Selimut hanya ada satu jadi jika kau kedinginan pergilah ke lemari untuk mengambil mantelku dan tidur."

Ha Ni kesal dan berkata, "Seharusnya dalam situasi seperti ini kau berkata, 'Hey apa yang amu katakan? Aku akan tidur di lantai dan kau tidur saja di tempat tidur.' Apa itu masuk akal?" Seung Jo berkata, "Aku tidak ingin mengatakan hal itu padamu." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa-apaan kau ini? Kau berkata seperti itu pada orang yang sakit? Kau benar-benar tidak memiliki perasaan. Kamu bukan manusia!" Seung Jo jelas langsung marah.



Tapi akhirnya Seung Jo mengalah dan tidur di lanati sementara Ha Ni di atas kasur. Lampu di matikan dan Ha Ni berkata, "Hmm aku benci kegelapan, bisakah kau menyalakan lampunya?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak bisa tidur jika tidak gelap." Ha Ni ketakutan dan bilang, "Hmm nanti ada hantu yang keluar..." Akhirnya Seung Jo bangun dan menyalakan lampu.

Ha Ni melihat Seung Jo dan bertanya kembali, "Kau... Apa kau tidak kedinginan?" Seung Jo menjawab, "Tentu saja aku merasa kedinginan. Bahkan punggungku rasanya sangat dingin." Ha Ni berkata, "Kalau begitu aku saja yang tidur di lanati." Seung Jo berkata, "Sudah tidurlah." Ha Ni masih tetap ribut dan akhirnya Seung Jo tidur di sebelah Ha Ni di kasur.



Ha Ni dan Seung Jo tidak bisa tidur semalaman. Ha Ni menelan ludah dan suara itu terdengar oleh Seung Jo sehingga dia berkata, "Apakah kamu gugup?" Ha Ni menjawab, " Kenapa kau terus bertanya seperti itu? Gugup? Ah tidak." Seung Jo kembali bertanya, "Lalu suara apa itu tadi? Terdengar seperti suara menelan ludah. Kamu menghabiskan malam denganku dan kamu tidak akan tau jika sesuatu akan terjadi. Mungkin seperti ciuman.Atau mungkin sesuatu yang lebih akan terjadi." Seung Jo bangkit dari tempat tidur dan Ha Ni ikut bangkit.

Seung Jo tidur memunggungi Ha Ni dan berkata, "Mungkin kamu mengharapkan ini tapi maaf aku tidak akan melakukan apapun. Tidurlah yang nyenyak." Ha Ni berbaring dan berkata, "Baiklah selamat malam."



Ha Ni berkata dalam hati, "Rasanya seperti mau mati. Tapi aku merasa lega. Tapi aneh... dia tidak melakukan apapun pada perempuan walaupun dalam satu tempat tidur begini? Apa dia mati rasa pada perempuan? Atau mungkin dia tidak meatapku seperti perempuan. Tapi ya memang aku tidak menarik." Seung Jo tiba-tiba berkata, "Apa kau menyalahkan dirimu sendiri? Aku hanya tidak ingin sesuatu terjadi seperti yang Ibuku inginkan. Jika sesuatu terjadi pada kita malam ini maka kita akan terjebak dan selamanya akan di atur oleh Ibuku. Jadi jangan mengharapkan apapun dan tidurlah..."

Ha Ni berkata dalam hati, "Benar. dia mengatakan bahwa dia tidak membenciku, Untuk alasan ini... aku merasa hangat dan sangat senang. Bisa tidur di samping Seung Jo... ini sangat berharga sehingga aku tidak bisa tidur." Ternyata Seung Jo juga merasa sulit tidur tapi dia memaksakan diri untuk memejamkan matanya. Ha Ni menatap punggung Seung Jo dan tersenyum.



0 comments: