Tuesday, October 26, 2010

Baek Seung Jo's Diary 9

"Jika kamu benar-benar menyukai He Ra... Aku..."

"Tapi kenapa kau tidak menarik He Ra denganmu
saat berlari, justru malah menarikku?"

Oh Ha Ni adalah yang menanyakan pertanyaan bodoh itu!

Kau selalu saja membuat tebakan yang liar
dan karena kau selalu membawa dirimu kedalam
tebakan liar yang kau buat itu,
kau tidak dapat melihat perasaanku!

Bisakah kamu, walaupun hanya satu detik atau dua detik,
tetap berdiri dan menatap mataku dalam?

Lihatlah seberapa besar posisimu di dalam mataku ini.

Jika kau melihatnya, kau bisa mengetahui perasaan kenapa aku
meninggalkan He Ra dan menarikmu untuk berlari bersamaku.
Oh Ha Ni bodoh!



"Ini bukan benci, walaupun bersamamu bukan hal yang mudah
namun ini bukan benci!"

Benar, itu dia.
Oh Ha Ni, kau terlalu berbeda dariku.
Bagaimana kamu menunjukan pada orang lain
perasaanmu yang tidak bersyarat?
Bagaimana bisa kau mengatakan benci tapi
kau tetap berani untuk mendekat?

Pada mulanya... Aku tidak memiliki ide
Bagaimana cara bisa bersamamu.

Lalu perlahan-lahan aku memulai melihatmu,
setelah melihat dengan jelas, Aku mengerti itu.

Aku mengerti bahwa tidak semuanya harus seperti
yang aku pikirkan benar.

Mengerti bahwa kau tidak salah,
jika pertanyaannya tidak salah, maka ayo cari tahu.
Perlahan...



Sejujurnya, hari saat kau menyakiti dirimu sendiri,
dan kita harus menyerah pada pertandingan itu,
Saat aku menggendongmu pulang,
Aku mengerti itu, bisa hanya berhenti

Stop membangun tembok pertahanan dalam hatiku,

Nafasmu di punggungku memberikan kehangatan,
sangat menyenangkan seperti menemukan anak anjing yang tersesat.



Ini seperti pemisahan untuk beberapa hari kebelakang,
terbayar sudah...
Tidak peduli seberapa besar aku mendorongmu,
kau tetap berjalan walau apapun terjadi.

Aku memutuskan untuk menerimanya, membiarkan hatiku menerima.
seperti sungai yang tidak bisa di bendung,
berdoa agar ini tidak begitu melelahkan.

Karena aku membiarkan hatiku untuk bebas,
hatiku yang pernah terlibat ini, karena itu
tidak mengerti sosok seperti apa aku ini.
Sekarang, melihat padamu!

Mulai sekarang, aku tidak akan menyembunyikannya dari ini.
Mulai sekarang, aku akan tetap berdiri disini untuk sesaat.
Menunggu untuk gadis itu.

Kamu seperti bisa mendengarkan air yang mengalir,
hanya dengan sekali sentuhan...
Kamu seperti dapat mengalir melalui jariku...

Sekarang aku mulai untuk mengerti dirimu...



Oh Ha Ni!!!
Terkadang aku tidak bisa mengerti
seperti apa kau sebenarnya ini.
Sangat sulit untuk mengerti dirimu.
Melakukan semua hal ini di depan orang banyak,
bagaimana ini tidak menjadi lelucon untuk orang lain?

Kau mungkin berfikir bahwa kau orang yang tulus,
dan juga sama untuk orang lain, maka kau salah!
Tolonglah lebih waspada bila kau adalah orang lain!
Aku akan sangat berterima kasih.

Aku sengaja berjalan pergi, berakting seperti tidak melihatnya.
Cara kau bersama dengan orang lain...
Meskipun aku tau aku bisa mengertimu,
karena aku tau kau tidak bersalah.

Tidak yakin jika ini karena aku memutuskan untuk menerima Oh Ha Ni,
benar-benar marah setiap saat.
Membandingkan saat Bong Joon Gu menggendong Oh Ha Ni,
Membandingkan saat dia berjongkok di balik semak bersama Senior Kyung So
Kali ini benar-benar lebih marah.

Bahkan mereka berciuman?

Ini tidak nyatakan? Tidak nyata!
Orang yang Oh Ha Ni sukai hanya aku! Dia hanya akan menciumku!
Aku mencoba sangat keras untuk menahan rasa marahku,
tapi sepertinya ini tidak bekerja.

Jumlah dari kapasitasmu menempati hatiku,
sama dengan bagaimana aku begitu membenci kejadian ini!

Seperti terjebak di tengah jalan,
tidak dapat bernafas!



"Gossip dengan senior Kyung Soo..."

"Aku sangat ketakutan, aku takut jika melakukan hal yang salah
pada Eun Jo dan dapat membuatnya dalam bahaya."

Sambil terisak, kau menyatakan perasaan yang kau rasakan
bahwa kau tidak berani sebelumnya.
Kau yang menangis di lenganku, memelukmu seperti ini,
Aku tidak dapat berkata-kata.
Walaupun aku merasa lebih baik setelah
mendengarkan penjelasan situasinya,
tapi aku merasa bersalah karena terlalu mencurigaimu,
Jadi aku sengaja menolakmu.

Meskipun aku tahu bahwa mataku yang dingin membuatmu sedih,
tapi bocah laki-laki di diriku ini tidak mau tumbuh dewasa.
Walaupun begitu, kau tetap merawat adikku.
Perhatian pada Eun Jo, mengkhawatirkan Eun Jo,
Kegelisahanmu terhadap gossip itu...
Memelukmu yang gemetaran
Hari ini adalah pertama kalinya aku merasa bahwa bocah laki-laki
di diriku ini yang tidak mau tumbuh dewasa amat membenciku.

Menangislah, menangislah sebisa yang kau bisa.
Hingga kau tidak merasa sedih kembali.
Hingga air matamu tidak merasa sakit kembali.



"Anak laki-laki itu, melakukan pemeriksaan setiap hari,
suntikan, obat, tidak dapat melakukan hal yang dia inginkan."

Tanpa di ketahui, air mata mulai ada di mata Oh Ha Ni...
Walaupun kau menangis, itu tidak akan dapat membantu apapun.
Tapi kau selalu seperti ini, menangis untuk orang lain.
Benar, seperti itu lah hatimu.

Hal yang kau miliki, perhatian hangat yang kau miliki untuk orang lain,
sesuatu yang tidak aku miliki.

"Jika itu kamu, jika kamu memutuskan
untuk menjadi dokter maka ini seperti membalikan koin!"
"Aku harap kau bisa menjadi dokter dan membantu
anak kecil seperti No Ri, dan tentunya pasien lainnya
yang tersiksa karena penyakitnya"

"Aku harus menjadi dokter karena kau yang meminta?"
"Yeah benar! Bukankah itu ide yang bagus?
Dokter adalah profesi yang cocok untukmu.
Baek Seung Jo memakai jubah putih,
pasti terlihat sangat tampan."

Seolah-olah ini mengenai dirimu, menatapku dengan
penuh keyakinan lebih dari yang aku miliki,
berkata bahwa dia berharap aku menjadi dokter.



Oh Ha Ni, tiba-tiba aku merasa...
mungkin ini bukan hal yang buruk.
merawat pasien yang sakit, mengobati orang,
dan juga merasa ini sesuatu yang sangat jauh.

Hanya saat ini aku menyadari,
rasa ketakutan yang aku miliki untuk area ini aku tidak mengerti.
Mempu membantu orang lain yang menderita karena penyakitnya,
mungkin ini akan menjadi apa yang kau katakan,
ini adalah sesuatu dengan prestasi yang luar biasa.

Pada saat itu, aku masih tidak mengetahui apa yang Oh Ha Ni katakan hari ini
menjadi sesuatu faktor yang penting bagi hidupku.



Kamu, sesekali menatap bintang, sesekali menatapku.

Aku, sesekali menatapmu, sesekali menatap bintang.
Walaupun kita tidak saling menatap mata satu sama lain.

"Ini akan sangat berterima kasih jika kau tidak menjadi beban."
Walaupun ini keluar dari kebiasaan,
Kata-kata kasar itu keceplosan keluar dari mulutku.

Tapi aku harap kamu menerima apa yang aku pikirkan,
ini sangat bagus karena kau kembali...



Oh Ha Ni...
Selamat datang kembali Oh Ha Ni...

Pikiranku kacau karena
hal yang kau pikirkan.

"Berharap kau akan menjadi dokter."

Hal yang kau katakan pada hari itu,
itu selau muncul dipikiranku setiap malam.

Apakah ini yang seharusnya aku lakukan?
Apakah aku bisa melakukanny dengan baik?
Bisakah aku keluar dari dunia yang penuh dengan diriku?



Aku melihat dunia yang berbeda karena pikiranmu,
mengerti bahwa dunia yang berbeda hanya menjadi berbeda
dan bukan hal yang salah.
Aku ingin mengalami dunia ini lagi.

Bahkan jika aku melakukan hal itu, aku tidak dapat bersamamu.

Hari ini, aku belajar untuk meninggalkanmu.
Berjalan menuju jalan yang kau ajarkan padaku, sendirian.



"Aku pikir sekarang adalah saatnya aku mempertimbangkan
apa yang aku inginkan untuk masa depanku.
Aku berharap dapat meninggalkan dunia ini,
untuk mencari jati diriku."
Setelah mempertimbangkan hal itu beberapa hari,
Aku mengatakan apa yang aku pikirkan pada orang tuaku.

"Baiklah. Kau harus mencari pengalaman."
Meskipun, aku mengatakannya pada Bapaku
yang mengkhawatirkan masa depanku karena
aku tidak tertarik belajar Ekonomi.
Tapi Bapaku selalu memberikan dukungan padaku.
Aku harus berterima kasih padanya.

"Ha Ni baru saja pindah tidak lama..."
Ibu masih saja mengkhawatirkan Ha Ni.

Faktanya, Ibu mungkin tidak tahu,
sesungguhnya hal ini harus dilakukan padanya.
Ibu tidak tahu bahwa,
Ha Ni lah yang menunjukan dunia lain ini padaku.

Hanya berharap Ha Ni tidak akan sedih...
Berharap dia akan mengerti bahwa aku pindah bukan karena membencinya.
Bukan hanya karena kau bukanlah bunga yang indah dan merasa bersalah.
Aku berharap kau akan menyadari nilai unik dirimu.

Mengetahui bahwa di bawah tekanan yang kuat,
walaupun ini pohon yang kecil ini sangat berharga.
Mengetahui bahwa ini pohon yang kecil yang dapat
menerima semua orang ini sangat berharga.

Meskipun ini normal, tapi ini banyak dan banyak sekali hal
yang kamu dapat harta karun di dunia ini
ini, adalah yang kau ajarkan padaku.



0 comments: