Saturday, October 30, 2010

Baek Seung Jo's Diary 13

He Ra mengatakan untuk mencoba dan mulai berpacaran?
Memulai?
Berbicara mengenai memulai....
Menurutku.... Apakah aku mampu memulai hal baru dengan orang lain?
Hatiku ini sudah benar-benar di tempati oleh seseorang.
Aku hanya meminta sebuah tempat kecil, lalu kemudian aku tidak akan meminta sesuatu hal lainnya lagi.

Tapi baiklah...
Aku akan bersikap bodoh dan kau dapat menempel padaku hingga akhir.

Gaji karyawan bulan ini juga di gunakan untuk
pembayaran perkembangan mainan.
Sekarang aku menyadari betapa sulitnya hidup di dunia ini.
Ini terlalu menyeramkan dan mengerikan...
Aku hanya bisa menutup kedua mataku ini.



Kenapa kau tidak kembali ke kamarmu untuk menangis?
Suara lembut tangisanmu itu terdengar hingga kamarku.
Mendengar suara tangisanmu itu membuat hatiku pedih.
Seolah-olah hati ini tercabik-cabik menjadi potongan kecil.
Melakukan hal yang membuatmu membenciku ini...
Ini juga cukup menyakiti hatiku, seperti akan mati.
Namun.... Kenapa kau tetap menangis begitu sedih?

Apa yang kau ingin aku lakukan?
Aku tidak dapat menangis sepertimu.
Aku juga tidak dapat marah sepertimu,
karena semuanya ini adalah pilihanku.
Aku hanya dapat membenci orang bodoh sepertiku ini.
Dan kemudian merasakan rasa sakit yang sama seperti
banyak duri yang menusuk seluruh tubuhku ini.
Apa yang dapat aku lakukan....



Menerima pesan, "Tidak peduli seberapa sibuk dirimu, jangan lupa makan! Berakting seperti pacarmu. He Ra."
Tapi justru hal ini membuatku memikirkan dirimu....
Kamu selalu berharap aku akan
memperkenalkan kau sebagai pacarku di depan orang lain.
Tapi... ketika aku memikirkan hal untuk melakukan apa yang kau inginkan...
Hal ini tiba-tiba membuatku membenci diriku sendiri.

Meskipun aku tidak dapat mengakui perasaanku padamu,
tapi aku dapat menyampaikan melalui pesan, benar bukan?

"Tidak hadir tanpa alasan. Gajimu akan di potong!"
Ya pesan itu memiliki arti sesungguhnya,
"Apa kau kurang sehat? Makanlah dengan baik dan jangan bersedih kembali."



"Dimana Oh Ha Ni?"
Sekarang setiap pagi aku bangun dan aku menyadari
bahwa semua hal yang aku inginkan adalah melihatmu!
Pergi berkencan? Kencan!
Aku hanya pergi kencan buta beberapa hari yang lalu
dan kini kau sudah pergi berkencan dengan seseorng?
Dengan siapa kali ini kau bergi berkencan?
Laki-laki yang memiliki selera unik.

Kenapa aku tidak pernah memikirkan fakta
bahwa Oh Ha Ni mungkin dapat berpaling.
Senyummu yang cerah.... Hatimu yang baik...
Ternyata hal ini dapat di miliki oleh orang lain...

Kenapa?
Pada saat itu hatiku "BANG BANG!"
dan rasanya sangat sakit. Tiba-tiba ada angin yang
membuat lubang besar dengan nama Oh Ha Ni.

Tidak ada seorang pun yang bersiap-siap saat aku akan pergi,
dan juga tidak ada yang mengomel padaku dan berkata,
"Apa kau membawa dompetmu? Kunci rumah?"
Kau memasuki hidupku seperti ini dan kau meninggalkannya seperti ini?



"Kalian berdua benar-benar serasi."
Mengatakan kebalikan dari yang aku rasakan adalah
hal yang terbaik yang dapat aku lakukan untuk sekarang ini.
Ya melakukan hal yang terbaik, Memberi salam pada Oh Ha Ni.
Apakah aku tidak selalu melakukan hal ini?

Pikiranku terus memikirkan hal ini.
Tidak dapat mengerti dan mengetahui hatiku,
tidak dapat mengatakan hatiku padamu.

Melihatmu bersama Bong Joon Gu, aku tidak dapat terkejut.
Tidak peduli dengan seberapa besar perasaan marah di dalam diriku ini,
hingga rasanya aku ingin mematahkan
tangan yang terus mengenggam tanganmu itu.

Tapi untuk menyembunyikan perasaanku ini... Bagiku ini tidak mudah.



Aku seharusnya tidak pernah keluar dari pintu itu.
Tidak peduli seberapa bahagia yang kau katakan saat bersama Bong Joon Gu,
Tidak peduli seberapa besar aku ingin berteriak kencang
mengatakan bahwa aku menyukaimu!

Aku seharusnya tidak pernah membuka pintu itu.
Sekarang dengan memegang gagang pintu itu adalah satu-satunya harapanku.
Aku hanya dapat memastikan bahwa pintu itu terkunci erat.
Aku hanya dapat memastikan bahwa hatiku ini terkunci erat.

Seperti orang bodoh aku tidak mengetahui apa-apa dan terus melanjutkan hidup.
Ya menjadi orang yang tidak mengetahui dirimu dan melanjutkan hidup.

Walaupun sekarang aku sedang bersama dengan He Ra,
tapi yang ada di mataku hanya ada kamu!
Tatapanmu saat sedang bercanda,
Tatapanmu saat sedang marah.
Semua itu seharusnya aku keluarkan dari pikiranku.

Waktu saat kita makan bersama,
Waktu saat kita belajar bersama dan tertidur,
Waktu saat kita menghabiskan malam bersama,
Waktu saat kita berbagi ciuman manis.

Ya bersikap aku sudah melupakan semuanya.
Walaupun kita saling berpapasan,
aku hanya bersikap sudah melupakanmu dan melanjutkan hidupku ini.
Ya seperti kejadian hari ini,
bahkan jika pikiranku mengenai dirimu tiba-tiba datang,
aku hanya dapat membiarkannya itu terjadi.



He Ra membuatku nyaman, dia cantik, langsing dan ramping,
bermain tennis dengan baik, dia cerdas
dan kita dapat berkomunikasi dengan baik.
Dan kami membaca banyak buku, ya segalanya akan membaik.

Eun Jo yah~
Biarkan saja hak ini terjadi.
Aku perlahan-lahan mungkin akan jatuh cinta pada He Ra.
Bersikap seperti orang bodoh yang dapat melupakan semua ini dengan tiba-tiba.

Aku selama ini ragu tapi aku tetap memutuskan meninggalkan kamu.
Kamu lah yang meninggalkanku,
Kau yang tidak pernah bisa kembali tetap membuatku tidak dapat membantu.
Bahkan jika itu adalah suara angin, aku akan membayar perhatian untuk itu.

Berfikir bahwa kau mungkin akan kembali,
berada di jangkauan mataku...
Itu akan baik-baik saja dan memberikan aku waktu.
Ya aku dapat melupakanmu dan
jatuh cinta pada He Ra.
Hanya menunggu waktu yang akan datang.



"Hari ini Ha Ni akan menjawab lamaran Bong Joon Gu!!"
Joo Ri dan Min Ah mengikutiku dari belakang,
dan mereka berbicara dalam volume
yang besar hingga aku dapat mendengarnya.

Aku benar-benar tidak mempercayai hal ini.
Ha Ni akan menikah?
Aku membayangkan Ha Ni akan tersenyum pada Bong Joon Gu,
mencium Bong Joon Gu.
Ini membuat hatiku meledak marah.

Aku akan segera kehilangan perasaan itu
dan meninggalkan rasa yang tidak dapat aku terima.
Mengapa aku merasa di tinggalkan?
Aku tidak pernah melakukan apapun untuknya, kenapa tidak pernah?
Bahkan kita tidak pernah tersenyum bersama dan membicarakan masa depan.

Bagaiman pun aku berharap kau akan ada di sisiku,
apa yang harus aku lakukan dengan sikap egois ku ini?

Jangan katakan padaku bahwa aku hanya bisa mengabaikan perasaan batin ini.
Aku merasa seperti tenggelam di lautan,
Aku tidak dapat bernafas dan aku terus berjuang.
Aku menutup mataku dan terus berjuang.

Akhirnya aku menyadari bahwa Oh Ha Ni itu seperti udara yang dapat membuatku bertahan hidup.
Hanya jika kau denganku maka aku dapat bernafas lega.
Apa yang harus kulakukan?
Baek Seung Jo, apa yang harus kau lakukan?
Hatiku bimbang...



Kenapa aku ada diini?
Apa ada sesuatu yang ingin aku katakan padanya?
Jika aku menunggu Hingga Ha Ni datang, lalu apa yang akan aku katakan?
Atau aku datang karena aku ingin memastikan sesuatu?
Atau karena aku ingin mendengar secara langsung dirinya yang menerima lamaran dari Bong Joon Gu?

Mununggumu yang berjalan di bawah hujan menuju arahku,
Menunggu dirimu yang seharusnya aku lepaskan,
Menunggu dirimu yang ingin aku genggam,
Menunggu dirimu yang aku ingin minta agar tidak pergi dariku.



"Apakah kau mencintai Bong Joon Gu?"
"Tentu aku menyukainya. Dia bahkan menyukai hampir 4 tahun!"
Ha Ni mengatakan kata-kata yang seperti pisau membelah hatiku.
Melihat darahku yang keluar dari hati ini....
Akhirnya aku menyadari perasaanku!

"Jika seseorang mengatakan menyukaimu, apakah kau juga akan menyukainya?
Kau menyukaiku dan kau tidak akan bisa menyukai orang lain selain aku!
Apa aku salah hah?"
Aku berteriak seperti itu padamu.

Awalnya aku berfikir bahwa perasaan untuk Ha Ni ini akan mudah di lupakan.
Tapi hatiku yang egois ini sangat yakin
bahwa aku tidak dapat hidup tanpa Ha Ni.
Dan aku pun menyadari fakta lainnya...
Jika aku kehingan dia, aku akan hidup dalam penyesalan untuk seumur hidup.

"Ya kau benar! Aku hanya menyukaimu! Lalu apa yang harus aku lakukan? Kau bahkan tidak pernah menatapku sama sekali!"
Baiklah aku mendengar kalimat yang kau katakan itu sudah cukup.
Aku hanya perlu untuk mendengar bahwa kau menyukaiku...

Sama halnya dengan angin dalam hujan yang menyapu kasih sayangku padamu.
Tidak peduli berapa kali aku berteriak bahwa kau milikku.
Ini tidak cukup....
Aku mendekatimu dan bibirku menemukanmu...
Sejak kita berbagi ciuman untuk pertama kali,
aku tidak pernah melupakan perasaan bibirmu itu.
Bibir yang selalu memanggil namaku...



Lalu aku menyadari bahwa sejak aku bersumpah akan melupakanmu hingga sekarang ini, aku tidak akan pernah berhasil melupakanmu sama sekali.

Kau. Mirip dengan air hujan yang masuk kedalam tubuhku.
Merindukanmu seperti badai yang membawaku lebih dekat denganmu.
Mulai sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan kau pergi kembali.
Aku tidak akan membawa diri ini untuk memasuki kegelapan neraka.

Aku tau hal ini akan terjadi,
Sejak hari itu, melihat kau bekerja keras dan
itu membuatku berfikir bahwa kau adalah tipe yang sangat special.

Sejak kau berteriak akan melupakanku, aku sangat marah.
Sejak di bangku taman dimana kau tertidur nyenyak...
Wajah cantik itu terlihat di wajahmu.


0 comments: