Tuesday, October 26, 2010

Baek Seung Jo's Diary 10

"Ibu, aku akan menelfonmu"
"Aku pergi Eun Jo..."

Berharap aku menyampaikan pesan ini
melalui Eun Jo untukmu.

Aku menatapmu
tapi kau sedang dalam duniamu yang sedih
dan menghiraukan ku.

Tidak dapat memelukmu, seperti memeluk Eun Jo.
Tidak dapat seperti Ibu.
Bahkan tidak dapat memintamu untuk menjaga dirimu.

Karena aku bodoh sepertimu,
tidak dapat berkata, "Jagalah dirimu saat aku tidak ada."
hanya dapat melihatmu...

Untuk menemaniku menuju masa depan,
sekarang kau harus beristirahat,
jadi ayo lakukan yang terbaik untuk terbang tinggi.



Kita... Berharap kau dapat menemukannya dalam beberapa hari.
Bekerja keraslah untuk menemukannya.

Wajah sedih itu sepertinya aku tidak akan melihat kembali...
Tetap datang hingga akhir.

Ini waktu yang lama...
Kau melambaikan tanganmu sambil mengucapkan, "Hello!"
Pergi kedalam hatiku tanpa permisi.



Mungkin tanpa disadari aku juga berharap akan hal itu?
Itulah kenapa aku begitu senang saat melihat wajahmu.

Apa yang harus aku lakukan?
Kamu...

Apa yang aku maksud padamu,
Bagaimana bisa kau begitu gigih padaku...

Cinta yang kau miliku untukku, tidak akan berakhir...
Kenapa aku tidak mau menemukan kau menjengkelkan?

Melihatmu yang memegang cangkir kopi dengan kedua tanganmu,
saat kau menguap, memukulkan pensilmu,
memiringkan kepalamu saat menemukan pertanyaan yang kau tidak mengerti

Kamu dapat bahagia walaupun sendirian,
Oh Ha Ni. Sekarang ini seperti kebiasaan.
Kamu seperti Oxygen untukku.

Hanya seperti pohon yang selalu ada di sisiku.



Apa yang terjadi?
Ini sudah beberapa hari sejak aku terakhir melihatnya.

Apakah dia sakit?
Dia tidak akan ---

Menunggu itu menyiksa.
Apakah dia merasa lelah ?

Untuk menungguku.
Dimana kamu sekarang...

Seolah-olah kakiku seperti yang mengembang,
tidak dapat duduk untuk melakukan sesuatu.

Ini sudah 2 minggu sejak terakhir kali kedatangannya.

Apakah aku merindukannya?

Hanya memperhatikan mengenai seseorang
yang selalu datang kemari setiap hari dan
berhenti datang secara tiba-tiba.
Apakah hanya karena ini?

Aku tidak dapat tenang.

Menjadi sangat sensitif saat mendengar pintu terbuka,
Berusaha keras untuk mencarimu setiap hari.
Tapi ini selau berakhir tidak ada apa-apa.

Seperti orang bodoh... Bodoh!
Mungkin juga bertanya secara langsung.



Menanggung semua ini sendirian...
Giliran aku yang memucat.
Melihat penderitaanmu...
Kenapa hatiku merasa tersakiti?

Hatiku benar-benar sakit...
Aku tau ini akan terjadi,
itu lah mengapa aku datang untuk melihatmu secara langsung.

Jangan merasa sedih hanya karena Yoon He Ra. Bodoh!
Tidak bisakah kau lebih percaya diri?

Kau itu kuat!
Lakukan yang terbaik pada segala hal, Oh Ha Ni.
Oh Ha Ni yang dapat menangis karena rasa sakit orang lain.
pertama dan hanya satu Oh Ha Ni.
Untuk dirimu sendiri...

Benar sekali, tidak ada yang harus aku katakan kembali.
Aku juga melakukan salah paham mengenai kau dan Senior Kyung Soo.

Kenapa kita jadi seperti ini?
Kita dapat saling mengerti jika kit benar-benar memikirkannya.
Tapi kita selalu marah, hanya karena hal kecil...

Apakah aku ketularan penyakitmu? Penyakit bodoh!



Ini bahkan belum setengah hari sejak aku mengatakan
padamu bahwa aku tidak tinggal bersama He Ra
dan kini kau muncul.

Di tengah hujan, bahkan bibirmu berwarna ungu...

Bagaimana bisa kau menderita begini?
Benar-benar ingin datang kemari?

Kamu... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan padamu.

Terjebak dalam hujan dan gemetaran...
Melihatmu berjalan masuk, aku tidak memiliki ide apa yang harus aku katakan.

Ini sangat sedih saat melihat bibirmu berwarna ungu,
Tapi melihat dirimu yang tidak menghargai dirimu sendiri,
Sangat ingin memarahimu.

Kenapa kau sangat keras kepala?

Apakah aku dapat mengerti hal ini?
Aku hanya berdiri disini, kau tidak perlu melakukan apapun.
Hanya menerima perasaanmu, bisakah aku lakukan?

Kau selalu mengejutkanku.

Hanya melihat padaku dan berlari mendekat,
Tanpa mempedulikan yang lainnya.

Aku tetap tidak bisa sepertimu, hanya kau yang bisa melakukan ini.



Berkata bahwa aku berdarah dingin hanya karena,
aku tidak membiarkan dia tidur di atas kasur.
Aku dapat merasakan Oh Ha Ni berbaring di sampingku.
Tegang karena menjadi gugup.

"Kamu, apakah kamu gugup?"
"Tidak... Tidak.."
Mengatakan hal yang sebaliknya menunjukan perasaanmu.

Bodoh!Bukan hanya kau yang merasa gugup.
Aku juga merasa gugup.
Walaupun aku ini pangeran dingin,
tapi darah mudaku ini tidak membeku...
Aku selalu mencoba mencamur perasaanku padamu kedalam kata kasar,
Untuk menyerang hal yang aku sebut rasional.

"Menghabiskan malam bersama denganku
dan tidak tahu apa yang akan terjadi?"

Contohnya speerti ciuman,
Ya, sesungguhnya aku ingin menciummu.
menginginkan kehangatan itu.

Tapi jika itu terjadi dalam keadaan ini,
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kamu sangat hangat di balik punggungku,
Tapi... Tapi... Tapi aku hanya bisa menahan diriku sendiri.



Laki-laki berusia 20 tahun
Melihat perempuan berjalan masuk kedalam kamar yang gelap...
Apakah kamu tahu bahwa ini hal yang sangat sulit?
Bahkan ini bukanlah perempuan yang aku benci...

Sepanjang waktu seperti ini, Laki-laki menjadi binatang!

Jadi aku hanya bisa menghilangkan perasaanku
ini kedalam sebuah hal yang di sebut "lelucon"

Bagaimana bisa kau menjatuhkan pakaian dalammu
dan pergi begitu saja kedalam kamar mandi?

Bodoh, Oh Ha Ni!
Apa yang kamu buat aku bayangkan hah?
Apakah kau ini benar-benar perempuan?

Walaupun aku selalu membuat lelucon mengenaimu,
mengatakan bahwa kau berhenti berkembang sejak Sekolah Dasar,
Tapi itu semua hanya lelucon,
kamu tidak boleh menerima hal itu sebagai kata-kata nyata!

Kau menggunakan handuk di depanku,
ini benar-benar menganggu.
Samar-samar harum yang datang itu datang dari tubuhmu...

Bahumu yang pucat.... Aku selalu bersembunyi dari itu...



Jangan menyalahkan dirimu.
Walaupun fisikmu tidak luar biasa, tidak sempurna.
Oh Ha Ni, kehidupanmu sungguh berharga dan cantik

Aku hanya tidak ingin untuk hidup di jalan yang Ibuku sudah rencanakan.
Aku hanya merasa sedih memiliki Ibu yang begitu special.
Karena ibuku yang selalu mendandaniku seperti anak perempuan,
Teman-temanku mengejekku.

Walaupun aku sudah bersekolah di Sekolah Dasar,
sebagian dari temanku masih mengingat kejadian aku memakai baju perempuan

Aku membenci diriku yang menerima apapun yang orang lain rencanakan.
Juga membnci Ibu yang melakukan hal ini padaku.

Sejak muda, aku menutup pintu hatiku.
Mungkin ini lah sebabnya kenapa aku begitu kasar pada Orang Tuaku.
Aku tidak bisa membiarkan ibuku melakukan hal ini kembali padaku.
Jika sesuatu terjadi diantara kita,
ini hanya akan menjadi apa yang ibuku inginkan.

Aku tidak dapat menerima itu.Perasaan dalam yang kau milikki untukku,
Ibuku pasti merasakan hal itu juga.
Aku menjadi sakit karena hal itu dan pergi begitu saja dari itu.
Jadi untuk sekarang, aku akan menoleransinya.
Kamu itu seperti angin musim semi yang meniup hatiku.

Malam ini, tidak dapat tidur.
Melihat wajahmu, hatiku menjadi begitu lembut.


0 comments: