Wednesday, July 7, 2010

Sorry, I Love You (Episode 15)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 15


Sejak pertemuan dengan Moo-hyeok, semangat hidup Yune mulai meredup. Menganggap ibunya sengaja membuang sang kakak dan Seo-kyung, ia meminta Deul-hee untuk tidak lagi peduli karena Yune sendiri sudah pasrah dengan nasibnya.

Perubahan itu sudah tentu membuat Deul-hee terpukul, ia berusaha menebus kesalahannya dengan mengunjungi Seo-kyung. Dasar apes, saat itu wanita yang sebenarnya adalah anak kandungnya tersebut sedang bertengkar hebat dengan Moo-hyeok, yang berbuntut dengan perginya pemuda itu.

Moo-hyeok sendiri ketika itu marah mendengar niat Seo-kyung yang ingin menikah dengannya, dan tambah panas melihat Deul-hee muncul sambil membawa banyak hadiah. Ia menduga bahwa itulah usaha sang ibu untuk menyogok kakak-beradik itu, tanpa tahu kalau Deul-hee mulai merasakan keterikatan batin yang kuat dengan Seo-kyung.

Perubahan sikap Eun-chae yang semakin sering melamun mulai disadari Yune, yang langsung menduga bahwa penyebabnya karena gadis itu selalu memikirkan Moo-hyeok. Terkejut oleh tudingan Yune, Eun-chae permisi keluar dan menelepon Moo-hyeok namun begitu suara pemuda itu terdengar, ia tidak dapat berkata apa-apa dan cuma bisa meneteskan air mata.

Moo-hyeok langsung tahu ada sesuatu yang tidak beres, dan langsung berlari ke rumah sakit. Eun-chae sendiri sempat mengira kalau pemuda itu menyusul dan berdiri didepannya, sayang lagi-lagi itu hanya khayalannya. Saat diajak masuk kedalam oleh Yune, ia tidak tahu kalau di luar Moo-hyeok benar-benar menyusul.

Yune yang sadar dirinya tidak bisa menahan Eun-chae akhirnya menyampaikan ucapan yang mengejutkan : ia bersedia melepaskan Eun-chae asalkan gadis itu tidak bersama Moo-hyeok. Saat tinggal sendirian, ia menelepon Moo-hyeok dan memintanya untuk juga mau melepas Eun-chae namun ditolak.

Ketika hendak pulang ke rumah, Eun-chae yang lagi-lagi melamun mengalami kecelakaan dan nyaris saja dipukul seorang pria. Namun dari belakang muncul seseorang yang menahan : Moo-hyeok. Sempat mengira kalau itu adalah bagian dari halusinasinya, Eun-chae langsung mendekap pria itu sambil menangis ketika merasakan debaran jantung Moo-hyeok.

Sejak kejadian itu, sifat Eun-chae yang ceria kembali seperti semula. Bahkan, berulang kali ia mendapat kejutan ketika Moo-hyeok mendadak muncul dan menolongnya. Ketika tiba di rumah, Moo-hyeok meminta maaf pada Kal-chi dan mengatakan bahwa perlakuan kasarnya pada Seo-kyung disebabkan karena ia tidak punya waktu lagi untuk mengajari wanita itu.

Meski masih kecil, Kal-chi ternyata cukup sensitif dan melaporkan ucapan Moo-hyeok tersebut pada kakek angkatnya sambil menangis. Ketakutannya kalau sang paman bakal meninggal semakin mendekati kenyataan ketika ia mendapati Moo-hyeok terkapar di kamar mandi, ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Eun-chae yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas ke rumah sakit, sambil menunggui Moo-hyeok ia teringat dengan ucapan pemuda itu yang memintanya untuk menjaga Seo-kyung dan Kal-chi. Di tempat lain, Deul-hee mengaku pada Dae-chun kalau dirinya merasa semakin dekat dengan Moo-hyeok, sehingga pria itu makin salah tingkah.

***

Ditemani Min-joo, Moo-hyeok berjuang melawan rasa sakitnya sambil terus memikirkan Eun-chae, ia seolah mampu merasakan gadis itu masih terus menungguinya. Min-joo sendiri merasa sangat tersentuh, apalagi Eun-chae tidak menyerah dan terus berusaha meneleponnya meski tidak diangkat.

Min-joo akhirnya menyerah, ia memberitahu Eun-chae tempat dimana Moo-hyeok berada. Begitu bertemu, Moo-hyeok bersikap dingin dan mengusir Eun-chae, namun kali ini gadis itu pantang mundur dan terus duduk menunggu di depan pintu kamar pemuda itu. Saat malam tiba, Moo-hyeok yang tidak tahan lagi akhirnya membopong Eun-chae kedalam.

Saat berada didalam kamar, Eun-chae mengulangi beberapa perkataan Moo-hyeok yang pernah disampaikan padanya hingga pria itu luluh, ia akhirnya setuju menghabiskan waktu bersama Eun-chae selama seharian di pinggir sebuah pantai.

Di tempat lain, Dae-chun mendatangi rumah Seo-kyung dan meminta kakek tua yang merawat wanita itu untuk mengurungkan niatnya mempublikasikan buku yang isinya membongkar aib masa lalu Oh Deul-hee namun tidak digubris meski pria itu sudah mengaku dirinyalah yang bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa Moo-hyeok dan Seo-kyung.

Berada bersama Moo-hyeok yang terus merasakan sakit kepala bukan hal mudah bagi Eun-chae, namun dengan telaten ia merawat pria itu sambil membisikkan supaya Moo-hyeok tidak perlu malu untuk berteriak bila merasakan sakit yang amat sangat.

Ketika malam tiba, Moo-hyeok sempat gugup ketika Eun-chae meminta pemuda itu tidur disebelahnya. Sadar kalau ia tidak bisa memberi masa depan yang indah pada gadis itu, Moo-hyeok dengan cepat meminta Eun-chae untuk tidak macam-macam dengannya.

Begitu membalikkan badan, dari belakang Eun-chae dengan erat memeluk pemuda itu. Menjelang pagi saat Moo-hyeok masih terlelap, diam-diam Eun-chae mengambil foto pemuda itu dari bagian mata, wajah, hingga bibir. Tak terasa, air mata gadis itu menetes dengan deras dan kali ini, ia tidak bisa membendung tangisnya.

0 comments: