Saturday, June 26, 2010

Style (Episode 5)


Sinopsis Style
Episode 5


Bapak tua yang datang menemui Woo Jin sepertinya ayah biologis Woo Jin . Bapak itu udah tua , sakit-sakitan dan jalannya harus di kursi roda. Bapak itu minta Woo Jin masuk ke Style karena dulu style itu ia buatkan untuk ibunda Woo Jin. Nama “Style” itu adalah usul ibunya. Walau bagaimanapun dia menyayangi ibu Woo Jin yang mau berpacaran dengannya walaupun saat itu dia sudah tua . Woo Jin menolak karena merasa dia bukan keluarga mereka.

Seo Jung masih lembur di kantor , Min Joon menemuinya. Dia menyarankan

“Kalau kau penasaran tanyakan saja maksud ciuman mereka itu?”, kata MinJoon. Dia juga berkata bahwa Park Ki Ja membeli sepatu hijau itu sendiri. “Bagaimana alau kita juga kencan untuk membalas dendam pada mereka”, canda Min Joon. Seo Jung kaget, tapi Min Joon hanya mengucek rambut SEo Jung lalu pergi begitu saja.

Min Joon sebenernya stress akan hubungan kakak senior pujaannya (Ki Ja) dan Woo Jin. Dia menari sepuas-puasnya untuk menghilangkan galau hatinya.

Pagi hari Seo Jung bangun dengan ceria dia mau mengubah diri dia menjadi baru dan semangat. dia juga mulai berusaha memperhatikan penampilannya yang cuek dan minta temannya memake up dirinya. Seo Jung datang pagi-pagi ke kantor. Ki Ja heran. Seo Jung berkata dia akan berubah mulai saat ini. Tapi tetap saja riasan wajahnya dan bajunya masih dikritik masih jauh dari standar Ki Ja.

Park Ki Ja dengan serius meeting dengan anak buahnya untuk merancang edisi khusus majalah Style. Seo Jung diminta kembali konsentrasi meliput PM wanita. Seo Jung menguntit hari-hari PM. Di sana dia kembali bertemu dengan musuh lamanya (di eps awal) yang selalu menghalanginya meliput PM.

Park Ki Ja kali ini kehilangan Min Joon yang tidak ke kantor dia mengkhawatirkannya. Ki Ja menemui Min Joon di rumahnya dan minta Min Joon tidak mencampur adukkan masalah pribadi dan pekerjaan. Tapi Min Joon masih ngambek ceritanya.

Presdir Son, tau ayahnya menemui Woo Jin. Dia menekan Woo Jin bahwa dia tidak mungkin merebut Style darinya karena Style itu miliknya.

Dari presdir, Ki Ja tau sedikit banyak asal usul Seo Woo Jin, dia mengirimkan Woo Jin paket dokumen yang tentang sejarah Style. Woo Jin kesal apa lagi yang dimaui Park Ki Ja darinya.an Ki Ja berjanji dengan rekan bisnisnya di restoran Woo Jin. Dia minta dibuatkan artikel untuk edisi khusus. Setelah itu dia menemui Woo Jin. Woo Jin dengan penuh curiga menanyakan maksud Ki Ja memberinya dokumen sejarah Style.

“Apa kau tak takut aku akan menendangmu begitu aku masuk ke Style?!”, kata Woo Jin sinis.

Park Ki Ja minta ruangan Pemimpin Redaksi dibereskan dari barang-barang Kim Ji Won karena dia ingin pindah ke ruangan itu. Ji Won datang menengok ke kantor dan heran barangnya sudah disingkirkan Ki Ja.

“Aku hanya pergi dinas 20 hari!”, Ji Won marah

“Aku pastikan setelah 20 hari juga barangmu tidak ada di sini lagi”, sindir Ki Ja.

Ji Won menemui adiknya yang bekerja di majalah lain. adiknya ini musuh bebuyutannya Seo Jung. Dia meminta adiknya meliput tentang PM Go dan Seo Woo Jin karena itu yang sedang akan diliput Ki Ja. Ji Won dendam dan ingin menggagalkan rancangan edisi khusus yang dibuat Ki Ja.

Seo Jung pulang ke rumah dan mendapati Kap Joo teman sekamarnya membawa pacarnya orang asing untuk tinggal bersama mereka. Seo Jung pusing dan risih.
“Tenang saja dia bukan laki-laki dia ini orang asing”, kata Kap Joo cuek.

Beredar berita miring tentang PM Go mengenai pakaiannya yang buruk. Ki Ja melihat ini peluangnya untuk bisa meliput PM Go. Dia menemui sekretarisnya dan berjanji akan merancangkan pakaiannya dan memohon jadwal pemotretan.

Seo Jung menengok seniornya Min Joon di rumahnya. Di sana dia sambil menyiapkan rancangan baju untuk PM Go. Min Joon memberinya saran. Ayah Seo Jung yang merupakan penjahit jas sedang ada di SEol, Min Joon dan SEo Jung minta bantuan ayahnya untuk membuatkan/mempermak Jas seperti rancangan Seo Jung.

Ki Ja mendapat laporan bahwa Woo Jin menerima pemotretan dari majalah lain dalam rangka acara amal. Dia marah merasa rencananya diserobot juga marah pada Woo Jin yang bersedia diwawancarai majalah lain.Dia menghampiri acara itu dan langsung melabrak majalah itu , dia juga berbicara tegang dengan Woo Jin.

Mereka lalu keluar Ki Ja memukul Woo JIn dengan tasnya dan menyindir tentang asal usul keluarga/ masa lalu Woo Jin. Woo Jin yang gantian marah dia minta Ki Ja minta maaf, tapi Ki Ja kabur. Woo Jin mengejarnya sampai tempat parkir. Woo Jin bersikukuh minta Ki Ja minta maaf tapi Ki Ja juga bersikukuh cuek. Woo Jin menarik baju Ki Ja sampai robek. Min Joon da Seo Jung kebetulan datang berusaha melerai mereka. Tapi mereka menolak urusan mereka dicampuri.

Ki ja tiba di rumahnya dia merenung. Malamnya dia kembali menemui Woo Jin di restorannya. Ki Ja meminta maaf. Woo Jin masih kesal dan menganggap ucapan Ki Ja yang dingin hanya basa basi. Ki Ja mengaku bahwa dia sebenarnya bukan orang tanpa perasaan. Dia hanya berusaha menyingkirkan perasaan pribadi dan masalah pekerjaan. Woo Jin menganggap kali ini ucapan Ki Ja tidak ada yang ditutup tutupi dia mencium Ki Ja.

Seo Jung kembali menyelesaikan artikel bersama Min Joon di rumah Min Joon. Dia tiba-tiba berkata

“Kenapa sering terlihat Woo Jin dan Ki Ja bertengkar hebat. Jangan-jangan mereka saling jatuh cinta?”

Min Joon merenung lama sekali. Dia lalu berkata pada Seo Jung

“SEo Jung sudahlah kau tinggal saja di sini. Tinggallah bersamaku”, pinta Min Joon.

Seo Jung kaget dia cuma melongo…

0 comments: