Di sebuah gedung diadakan sebuah acara Pelantikan para jaksa baru. Semua berpakaian rapih dan menggunakan sepatu formal berwarna hitam. Namun ada satu perempuan yang berdandan nyentrik dengan menggunakan high heels, dan juga beragam accessories. Perempuan itu bernama Ma Hye Ri. Jaksa senior memanggil namanya ke atas podium untuk penyerahan sertifikat kelulusan dan Ma Hye Ri pun berjalan ke atas podium dengan santai dan membuat semua jaksa baru melirik kepadanya karna penasaran melihat sosoknya. Hye Ri sampai di atas podium untuk menerima sertifikat dan dia pun foto bersama dengan jaksa senior. (Argh pengen high heelsnya deeeeh )
Setelah acara foto bersama dengan para jaksa baru, Hye Ri menghampiri panitia acara perayaan para jaksa baru untuk nanti malam. Panitia bertanya, apakah ibu Hye Ri sakit? Hye Ri menjawab kalau ibunya ini sekarang sedang ada di dalam ruang oprasi. Hye Ri memasang mimik wajah sedih sehingga si panitia pun berkata bahwa Hye Ri pasti ga bisa datang ke acara perayaan nanti malam. Hye Ri mengangguk sedih. Akhirnya si Panitia pun mengijinkan Hye Ri tidak datang ke acara perayaan nanti malam. Panitia juga ikut sedih karna di hari bahagia untuk Hye Ri eh Ibunya malah sakit. Hye Ri lalu bilang mau pergi ke rumah sakit sekarang juga. Panitia pun mengijinkan Hye Ri pulang terlebih dahulu.
Hye Ri berjalan menuruni tangga dan langsung membuka jubah wisuda jaksa. Semua orang langsung melirik ke arah Hye Ri karna dandanan Hye Ri yang memakai mini dress, high heels, dan juga berbagai accessories. Hye Ri tidak mempedulikan tatapan orang lain dan terus berjalan pergi sambil tersenyum senang ketika melihat sertifikat jaksa yang dia sudah miliki.
Hye Ri bukannya pergi ke rumah sakit, tapi dia pergi ke sebuah toko yang menjual pakaian ski dan juga peralatan ski. Hye Ri membeli pakaian ski yang langsung di pakai dan juga beberapa peralatan ski lainnya. HP Hye Ri berbunyi dan itu adalah panggilan dari temannya yang bernama Yoo Na. Yoo Na nanya apakah Hye Ri membeli pakaian dan peralatan ski baru?? Hye Ri berjalan keluar toko dan melihat dandanan barunya di depan kaca lalu bilang kepada Yoo Na kalau dia ga mungkin mengambil pakaian ski di rumah karna takut ketahuan oleh ayahnya. Yoo Na tertawa dan bilang kalau Hye Ri hanya beralasan karna pasti Hye Ri tidak mau memakai pakaian ski 2 tahun lalu. Hye Ri ngejawab kalau dia tentu saja ga mau pake baju itu karna dia tidak pernah main ski selama kuliah Hukum untuk menjadi jaksa.
Hye Ri lalu berkata bahwa dia akan pergi duluan ke tempat ski. Yoo Na bilang kalau dia akan pergi menyusul setelah mengecek beberapa barang di gudang butik yang dia jaga dan Yoo Na benar-benar tidak sabar untuk pergi ke tempat ski itu. Hye Ri juga bilang kalau dia memikirkan hal di tempat ski itu maka hatinya seperti yang deg-degan. Yoo Na lalu mengingatkan Hye Ri bahwa undangan dan juga kamar suite yang di pesan itu berkat dirinya. Hye Ri memasukan peralatan ski ke mobil sport merahnya dan bilang kalau dia sudah membawa 2 kartu kredit milik ibunya jadi mereka berdua tidak perlu khawatir.
Yoo Na lalu nanya, "Ya, bagaimana cara kau membuat ayahmu tidak datang ke acara pelantikanmu sebagai jaksa?" Hye Ri ngejawab, "Yoo Na, apakah kau tidak tau kalau otakku ini cemerlang? IQ ku 128." Ma Hye Ri pun langsung masuk ke dalam mobilnya mengemudi menuju tempat ski. (128? my IQ 140 :">)
Nyonya Ma (Ibunya Hye Ri) duduk di atas tempat tidur rumah sakit sementara Tuan Ma (Ayahnya Hye Ri) memarahi istrinya itu karna dia mendengar kabar bahwa istrinya tiba-tiba pingsan di rumah sehingga menelfon 911 tapi ketika sapai di rumah sakit, Nyonya Ma terlihat baik-baik saja. Nyonya Ma dengan takut bilang kalau dia mungkin menderita Anemia. Tuan Ma tambah marah dan bilang, "Dengan ukuran tubuhmu seperti ini kau Anemia? Anemia?" Nyonya Ma menunduk takut dan bilang kalau Anemia itu ga ada hubungannya dengan ukuran tubuh.
Tuan Ma lalu bilang, "kau pingsan dan hampir mati lalu menelfonku? Kapan kau akan mati? Harusnya aku ada di acara pelantikan anakku dan mengambil foto bersama. Tetapi kau mengacaukannya." Nyonya Ma terlihat sedih dan nanya "Kenapa kau datang ke sini?" Tuan Ma menjawab dengan marah, "Untuk mengurus kematian istriku. Aku kita kau akan mati makanya aku datang." Nyonya Ma tambah terlihat sedih. Tuan Ma bilang, "Hari ini adalah hari pelantikan anak dari Ma Sang Tae yang akan menjadi jaksa. Ya Jaksa Ma Hye Ri. Harusnya aku mengambil foto bersama dengan anakku itu. Dasar kotoran anjing." Nyonya M sudah mulai berkaca-kaca karna dimarahi seperti itu. Tiba-Tiba ada dokter yang datang, "Tuan Ma, kau pasti sangat khawatir bukan?" Tuan Ma kaget dan langsung berbalik menghadap si dokter, "Istriku, bagaimana keadaannya?"
Hye Ri mengendarai mobil sport merah miliknya sambil menelfon ibunya. Nyonya Ma bilang, "Karna anakku yang seorang jaksa maka sekarang aku harus melakukan Ct Scan, dan beberapa pemeriksaan lainnya." Hye Ri tersenyum dan bilang kalau pemeriksaan buat kesehatan itu tidak terlalu buruk. Nyonya Ma bilang kalau dia sudah melakukan pemeriksaan kesehatan bulan lalu. Hye Ri nanya, "Ibu, apa kau marah padaku?". Nyonya Ma ngejawab kalau dia hapal betul watak Hye Ri yang keras kepala makanya dia terpaksa ikut permainan Hye Ri untuk kali ini. Hye Ri lalu bilang kalau dia sudah mendapatkan sertifikat jaksa jadi tidak datang ke acara perayaan nanti malam juga tidak apa-apa, lagipula Hye Ri pergi ke tempat ski ini untuk mengambil 'baby'-nya yang sangat penting bagi kehidupan Hye Ri.
Nyonya Ma bilang kalau dia tidak bisa membayangkan jika seandainya Tuan Ma mengetahui hal ini semua. Hye Ri ngejawab kalau ayahnya itu ga mungkin tau hal ini. Hye Ri juga akan membawakan 'baby' untuk ibunya itu. Nyonya Ma pun bilang "Bawakan aku tas Grace." Hye Ri senyum dan ngejawab, "Oke"
Hye Ri sampai di tempat ski. dia hanya mengambil beberapa uang lembar, kunci mobil dan juga peralatan ski. Sementara barang lainnya dia simpan di dalam mobil. Dan diam-diam ada orang yang memperhatikan kedatangan Hye Ri dan berkata, "Sesuai dugaan, dia pergi bermain ski terlebih dahulu."
Ada sebuah mobil hitam yang datang ke tempat ski itu dan turunlah 2 orang laki-laki yang ternyata seorang jaksa. Jaksa Yoon Se Joon dan asistennya datang ke tempat ski ini untuk menangkap seorang plagiat brand-brand terkenal yang bernama Kim Dong Suk. Jaksa Se Joon yakin kalau Dong Suk akan datang ke tempat ski itu karna nanti malam akan di adakan acara peluncuran brand terkenal Gioberni di dekat tempat resort ski ini. Asisten Jaksa Se Joon itu bilang kalau nanti malam juga akan di adakan acara pelelangan produk Grace Kelly yang pasti bikin semua wanita tergila-gila. Jaksa Se Joon bilang kalau semua wanita itu bermimpi menjadi seorang putri.
Hye Ri siap meluncur untuk bermain ski tapi sebelumnya dia ngomong pada dirinya sendiri, "Hye Ri, Jaksa Ma Hye Ri. Kamu sudah menderita terlalu banyak, kamu sudah bekerja keras. aku bangga padamu. Sekarang kau bisa meninggalkan semuanya dan bersenang-senang dalam hitungan satu." Hye Ri pun langsung meluncur bermain ski dan lagi-lagi ada orang yang diam-diam memperhatikan Hye Ri.
Joong Suk yang merupakan Jaksa Senior bertanya ke anak buahnya "Dimana Jaksa Se Joon?". Anak buahnya yang berama Jung Sun yang merupakan jaksa wanita menjawab, "3 tahun yang lalu ada sebuah kasus yang bernama Watchgate dimana 80.000 jam tangan merek Swiss laku terjual dan pendapatannya mencapai 200 juta won. " Lalu Joong Suk nanya, "Yang artis-artis pakai?" Jung Suk mengangguk lalu menjelaskan kembali, "Orang kaya, selebritis bahkan pedagang mengalami kerugian senilai 30 miliar won. Dan ketika mencari bukti, mereka kehilangan Kim Dong Suk tepat di depan mata mereka. Dan ternyata Kim Dong Suk ini bekerja di sebuah pasar gelap penyelundupan."
Joong Suk lalu nanya, apakah kasus ini di tangani oleh Jaksa Se Joon? Jung Sun ga ngejawab pertanyaan itu dan bilang kalau hari ini ada sebuah acara peluncuran sebuah brand terkenal di resort ski dan kemungkinan Kim Dong Suk akan datang kesana. Joong Suk nanya, "Mungkin? Itu baru kemungkinan bukan pasti dan Jaksa Se Joon datang kesana bahkan tanpa memberi kabar kepada atasannya?" Jung Sun menjelaskan kembali bahwa Kim Dong Suk ini sudah dalam pencarian selama 3 tahun. Joong Suk mengerti namun tetap saja Jaksa Se Joon seharusnya melaporkan hal ini terlebih dahulu kepadanya karna Joong Suk adalah atasan Se Joon.
Jaksa Se Joon sedang menatap beberapa foto dan informasi tentang Kim Dong Suk. Asistennya itu datang untuk memberikan baju ski dan dia nanya, ada sejarah apa antara Se Joon dengan Kim Dong Suk? Jaksa Se Joon menjawab kalau Gioberni itu merupakan merek yang terkenal bahkan sampai ke Hollywood dan bisa dipastikan Kim Dong Suk ini akan datang untuk meng copy brand terkenal ini. Asistennya mengerti kalau Kim Dong Suk ini akan meng copy produk brand ini karna pasti akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar sekali. Jaksa Se Joon menunjukan foto Kim Dong Suk dan meminta asistennya itu agar mengingat jelas wajah Kim Dong Suk.
Hye Ri masih bermain ski dan dia kaget begitu melihat jam karna hari sudah sore tapi Yoo Na belum menelfon juga kepadanya. Hye Ri mencari HPnya dan dia ingat kalau dia meninggalkan HPnya itu di dalam mobil makanya Hye Ri pun langsung menyudahi acara bermain ski-nya itu dan pergi ke mobilnya.
Ketika Hye Ri menghampiri mobilnya, dia kaget karna melihat ada seorang laki-laki yang ada di dalam mobilnya. Hye Ri pun langsung berteriak Pencuri. Laki-laki itu kaget dan langsung kabur dengan membawa barang-barang Hye Ri. Hye Ri pun langsung menjatuhkan peralatan skinya dan berlari untuk mengejar pencuri yang kabur dengan menuruni bebukitan, Hye Ri encoba mengejarnya namun dia malah tergelincir jatuh dan tidak berhasil mengejar pencuri itu. Hye Ri pun langsung berfikir untuk menelfon polisi makanya dia datang ke mobilnya untuk mengambil HP namun HPnya itu tidak ada karna di ambil oleh pencuri itu. Hye Ri lalu ingat pakaiannya di dalam bagasi makanya dia langsung mengecheck-nya dan ternyata kopernya tidak ikut dicuri juga. Hye Ri sudah merasa tenang karna pakaiannya tidak di curi, namun dia teringat kartu kredit ada di dalam tas yang di ambil oleh pencuri dan dia pun langsung lemas mengetahui hal itu.
Hye Ri langsung masuk ke dalam hotel dan meminta resepsionis agar menelfon polisi untuk mengabarkan kalau mobilnya di bongkar pencuri. Resepsionis udah mau menelfon polisi namun Hye Ri langsung bilang agar menelfon polisinya dan meminta polisi datangnya nanti saja setelah acara peluncuran brand Gioberni. Resepsionis mengerti dan mau melaporkan namun lagi-lagi Hye Ri merubah pikirannya dan bilang ke respsionis agar dia masuk kedalam suite dulu baru nanti dia akan melaporkannya nanti kepada polisi.
Rsepsionis pun mengecheck kamar suite yang di pesan oleh Hye Ri dan bilang sudah ada seseorang yang menempati kamar itu. Hye Ri berfikir bahwa Yoo Na sudah datang dan masuk ke kamar duluan makanya Hye Ri pun langsung membawa kopernya menuju kamar suite sementara si resepsionis bilang kalau Hye Ri itu wanita yang aneh.
Hye Ri langsung megetuk-ngetuk pintu kamar suite meminta Yoo Na agar segera membukakan pintu. Tapi ternyata yang membukakan pintu bukanlah Yoo Na melainkan seorang laki-laki. Hye Ri menatap bingung laki-laki itu dan nanya, "Siapa kau?" Laki-laki yang bernama Seo In Woo itu menjawab, "Kamu lah yang menekan bel dan mengetuk pintu." Hye Ri pun bergumam dan bilang kalau dia mengetuk pintu karna kamar suite itu adalah kamarnya dan Yoo Na. Hye Ri lalu nanya apakah Yoo Na yang membawa In Woo datang? In Woo menggeleng. Hye Ri jadi bingung dan nanya kenapa In Woo ada di kamar suiet itu? In Woo tersenyum dan bilang kalau kamar suite itu adalah kamarnya. Hye Ri jelas kaget.
Hye Ri pun menelfon Yoo Na dari dalam kamar In Woo. Hye Ri bilang ke Yoo Na kalau pihak hotel menerima telfon dari Yoo Na yang meng-cancel pesanan kamar suite. Yoo Na bilang kalau dia tidak pernah menelfon pihak hotel sama sekali untuk meng-cancel. Hye Ri jadi semakin bingung dan meminta Yoo Na segara datang untuk bertanggung jawab. Yoo Na pun bilang kalau dia sudah meninggalkan pesan ke Hye Ri yang bilang bahwa dia tidak bisa datang. Hye Ri pun jelas kaget.
Yoo Na menjelaskan butiknya tiba-tiba kedatangan tamu yang memesan gaun pesta makanya dia harus lembur malam ini untuk bekerja. Hye Ri bilang kalau tasnya itu di curi dan dia ga mau tau pokonya Yoo Na harus datang. Yoo Na tetap bilang kalau dia ga bisa datang karna tamunya sudah datang di butik. Hye Ri jadi semakin panik karna itu artinya Yoo Na masih ada di Seoul dan Hye Ri pun bilang kalau dia akan membayar berapapun kepada Yoo Na asal Yoo Na segera datang. Yoo Na tetap tidak bisa datang karna tamunya ini adalah tamu VVIP dan lagi ada 8 orang tamu. Hye Ri bersikukuh akan membayar berapapun juga asal Yoo Na datang.
Yoo Na menatap para tamunya dan dia pun meminta maaf kepada Hye Ri. Hye Ri tambah panik dan bilang, "Ya Yoo Na jika kamu tidak datang apa yang harus aku lakukan? Bagaimana dengan peluncuran Gioberni? Bagaimana dengan sepatu Grace-ku? Jika kau tidak datang maka aku tidak bisa membayangkannya, Yoo Na!!" Yoo Na langsung mematikan telfon dan Hye Ri jadi tambah kesal. Hye Ri mencoba menelfon Yoo Na kembali namun tidak di angkat-angkat.
Hye Ri pun bilang kepada In Woo dan resepsionis kalau Yoo Na tidak pernah membatalkan pesanan kamar suite itu. Resepsionis bilang kalau di komputer hotel tercatat pembatalan. Hye Ri melihat jamnya dan dia pun bilang kepada Resepsionis agar memberikan dia kamar yang baru. Resepsionis meminta maaf karna tidak ada kamar lagi yang kosong di hotel itu. Resepsionis menjelaskan bahwa hari itu adalah hari valentine dan lagi minggu depan hotel dan tempat ski akan tutup jadinya pengunjung sangat banyak yang datang.
Hye Ri pun bilang kepada In Woo kalau dia tidak bisa melepaskan kamar ini begitu saja karna tidak ada kamar kosong lagi. In Woo nanya apa maksud Hye Ri? Hye Ri pun ngejawab kalau In Woo harus menyerahkan kamar itu kepadanya. In Woo nanya, "Kenapa aku harus menyerah? Karna aku laki-laki dan kau wanita?" Hye Ri menjelaskan bahwa dirinya lah yang pesan kamar duluan dan kesalahan hotel lah yangmembuat In Woo mendapatkan kamar ini. In Woo bilang kalau itu kan kealah hotel bukan kesalahan dirinya, dan lagi In Woo sudah membayar kamar hotel itu. Hye Ri menatap si resepsionis yang sedang menelfon dan pergi keluar dari kamar.
Hye Ri kebingungan dan bilang kalau dia akan membayar biaya hotel 2 kali lipat. In Woo nanya, "Kapan kau akan membayarnya? Bukankah kau kehilangan dompetmu? Apakah kau punya uang lagi?" Hye Ri ga mau kalah dan bilang kalau dia bisa meminta orang lain membawakan uang padanya. In Woo nanya, siapa yang akan membawakan uang kepada Hye Ri? Hye Ri menjawab tentu saja ayahnya akan segera mengirimkan uang padanya. In Woo lalu nanya, "Lalu aku harus menginap dimana? Tidak ada kamar kosong. " Hye Ri ketawa dan bilang ada hotel lainnya. In Woo senyum dan nanya, "Kenapa bukan kau yang pergi ke hotel lain?"
Si Resepsionis datang dan membawa buklet bunga serta beberapa barang lainnya. In Woo bilang, "Apakah kau pikir seorang laki-laki akan menggunakan kamar suite sendirian di hari Valentine ini?" Hye Ri jelas kesal dan nanya, kenapa In Woo tadi bersikap mau menyerah? In Woo balas nanya, kapan dia melakukan hal itu? Hye Ri ngejawab kalau tadi In Woo seperti yang mau menyerahkan kamar hotel itu padanya dengan bertanya-tanya tentang uang. In Woo menjelaskan kalau tadi dia hanya ingin mengingatkan Hye Ri bahwa Hye Ri itu kehilangan dompetnya.
Resepsionis bilang kepada Hye Ri bahwa pihak hotel akan membantu mencarikan Hye Ri kamar lain karna Hye Ri terlihat begitu kasihan. Hye Ri nanya apakah ada hotel lain di dekat sini? Resepsionis menjawab bukan hotel melainkan motel. Jelas Hye Ri tidak mau. In Woo lalu nanya, "Apakah kau mau berbagi ruangan ini? Aku bisa membiarkanmu tinggal di kamar kosong di lantai atas. " Hye Ri nanya, "Bukannya kamu sedang menunggu pacarmu?" In Woo diam sebentar lalu menjawab "Ya aku menunggu seorang wanita." Jelas Hye Ri tidak mau mengganggu makanya dia buru-buru pergi keluar dari kamar suite itu sementara In Woo hanya tersenyum.
Hye Ri mencoba menelfon ibunya dari meja resepsionis di Lobby hotel. Terdengar ada pengumuman yang mengumumkan bahwa Acara peluncuran brand Gioberni akan di mulai 10 menit lagi. Jelas Hye Ri tambah panik apalagi ibunya tidak juga mengangkat telfon. Hye Ri bergumam kesan sekaligus bersyukur bahwa dirinya itu tidak seperti ibunya yang sudah mulai mengantuk jam segini. Ternyata Nyonya Ma tertidur ketika sedang menonton sinetron.
Akhirnya Hye Ri pun terpaksa berganti baju dan berdandan di dalam mobilnya. Hye Ri masuk kedalam acara peluncuran produk itu dan langsung memperhatikan produk-produk yang di tampilkan. Dan ternyata orang yang duduk di damping Hye Ri, diam-diam merekam acara peluncuran ini. sementara itu Jaksa Se Joon dan asistennya ikut mengawasi acara peluncuran produk ini.
Hye Ri bilang kepada orang yang di sampingnya itu untuk meminjam HP. Wanita di samping Hye Ri pun dengan ragu-ragu meminjamkan HPnya itu. Jaksa Se Joon dan asistennya mencari-cari sosok Kim Dong Suk namun tidak menemukannya juga. Se Joon bilang kalau aksi kejahatan Kim Dong Suk yang terakhir itu 3 tahun lalu jadi pasti uang Dong Suk sekarang sudah menipis makanya akan melakukan kejahatan lagi sekarang. Jaksa Se Joon juga bilang kepada asistennya itu agar melihat orang-orang yang mencurigakan juga karna kemungkinan besar Kim Dong Suk memiliki kaki tangan.
Acara pelelangan produk Grace Kelly yang special edisi pun di buka. Hye Ri langsung berbinar-binar matanya begitu melihat sepatu Grace Kelly yang amat dia inginkan. Hye Ri lagi-lagi meminjam HP kepada wanita di sebelahnya dan dia tidak sengaja menekan panggilan cepat angka 1 karna dia pikir itu HPnya. Terdengar suara laki-laki yang mengangkat telfon itu yang ternyata Kim Dong Suk.
Dong Suk : Apakah sudah selesai?
Hye Ri : Belum-belum
Dong Suk : Lalu mengapa menghubungiku? Apakah sudah merekam semuanya?
Hye Ri kebingungan dan langsung mematikan HP. Lalu ada sms yang masuk dari Kim Dong Suk, "Apakau kau tertangkap?" Hye Ri bingung dengan pesan sms itu dan tidak mempedulikannya. Hye Ri mencoba menelfon ke rumah dan yang mengangkat telfon adalah ayahnya. Hye Ri panik dan langsung mematikan telfon lagi.
Sementara itu Kim Dong Suk yang mengira acara sudah selesai pun langsung masuk ke dalam gedung dimana acara pelelangan di mulai.
Acara pelelangan di mulai dan yang ditunjukan pertama adalah sepatu pernikahan Grace Kelly yang di desain lebih modern. Dan lagi sepatu Grace Kelly ini hanya dibuat 7 pasang setiap tahunnya. Hye Ri masih mencoba menelfon ibunya dan akhirnya meninggalkan pesan dan meminta ibunya itu segera mengirimkan uang kepada hotel tempat dia menginap. dari arah belakang terlihat In Woo yang datang ke acara pelelangan juga.
Pelelangan sepatu Grace Kelly di mulai dan Hye Ri langsung ikut menawar. Yang tidak di sangka adalah In Woo juga ikut menawar sepatu Grace Kelly itu dengan harga 6 juta Won. Jelas Hye Ri tidak mau kehilangan sepatu kesayangannya itu makanya dia langsung menawar dengan harga 7 juta won. Tidak ada yang berani menawar sepatu Grace Kelly lagi sehingga sepatu Grace Kelly itu pun jatuh ketangannya Hye Ri. Dengan sangat bersemangat Hye Ri langsung berdiri bangga karna sepatu itu akan menjadi miliknya sementara yang lainnya bertepuk tangan riuh. Dan terlihat Jaksa Seo Joon yang menerima telfon dari asistennya itu dan terlihat kaget.
Selesai acara pelelangan, Hye Ri tidak bisa membayar sepatu Grace Kelly itu makanya dia menggadaikan mobilnya namun pihak panitia tidak menerimanya. Hye Ri terus membujuk namun panitia tidak mau tau hal itu. Jaksa Se Joon sedang menelfon dan mendapatkan kabar bahwa Kim Dong Suk datang ke tempat ski itu dengan menggunakan mobil sewaan. dari arah belakang terlihat Kim Dong Suk yang masuk ke dalam gedung. Hye Ri menjelaskan ke pihak panitia bahwa dia datang itu bukannya mau main ski tapi untuk sepatu Grace Kelly itu dan sialnya hari ini dia kecurian. Hye Ri tidak sengaja melihat Jaksa Se Joon yang memakai pakaian ski yang sama dengan pakaian ski pencuri tadi siang makanya dia pun buru-buru mengejar Jaksa Se Joon yang juga mau mengejar Kim Dong Suk.
Jaksa Se Joon pun terjatuh dan menatap wajah Hye Ri lama. Asistennya datang dan langsung membantu Jaksa Se Joon untuk berdiri dan tanpa sengaja asistennya itu melihat kalung yang di pakai oleh Hye Ri. Jaksa Se Joon diam sebentar dan dia ingat tentang Kim Dong Suk makanya dia dan asistennya buru-buru berlari keluar untuk mengejar Kim Dong Suk. Sementara itu Hye Ri kaget mendengar kalau laki-laki yang tadi dia tangkap adalah seorang Jaksa. Hye Ri teringat dengan Sepatu Grace Kelly dan langsung mencari panitia.
Jaksa Se Joon dan asistennya itu terus mengejar Kim Dong Suk yang kabur. Sementara itu Hye Ri menghampiri pihak panitia untuk meminta sepatu Grace Kelly miliknya. Pihak panitia bilang sudah menjualnya kepada orang lain. Hye Ri jelas langsung kesal karna dia lah yang memenangkan acara lelang tersebut. Pihak Panitia bilang ke Hye Ri kalau misalnya Hye Ri mau protes maka mereka bisa menempuh jalur hukum. Hye Ri pun diam tidak berkomentar kembali.
Jaksa Se Joon masih terus mengejar Kim Dong Suk. Kim Dong Suk terjun turun ke bukit di bawahnya dan Jaksa Se Joon juga ingin turun untuk mengejar namun asistennya langsung mencegah karna itu terlalu bahaya. Jaksa Se Joon langsung memerintahkan asistennya itu untuk menutup semua jalan keluar dan tidak membiarkan mobil sewaan Kim Dong Suk itu keluar dari tempat ski. Asistennya itu terlihat kesal karna tidak bisa menangkap Kim Dong Suk dan dia pun bilang kalau perkiraan Jaksa Se Joon tentang Kim Dong Suk yang akan datang itu ternyata benar.
Hye Ri dengan lesu berjalan ke arah mobilnya. "Harusnya hari ini tidak seperti ini. Aku kehilangan sepatuku, aku lapar dan aku ingin pulang. Kenapa semuanya jadi begini?" Hye Ri berteriak kesan dan tiba-tiba terdengar suara ban pecah dari mobilnya Hye Ri. Jelas Hye Ri tambah kesal.
Hye Ri pun masuk ke dalam hotel untuk menunggu orang membenarkan mobilnya. Resepsionis menghampiri Hye Ri dan bilang kalau montir sedang dalam perjalanan namun ada 4 mobil yang ban-nya pecah juga jadi kemungkinan montir itu akan datang aga lama. Hye Ri nanya berapa lama kira-kira? Resepsionis mengatakan kemungkinan besar 2 sampai 2,5 jam. Hye Ri jelas kesal. si resepsionis sudah mau pergi tapi Hye Ri langsung mencegahnya, resepsionis pun berbalik dan bilang tidak ada telfon ke hotel untuk Ma Hye Ri. Hye Ri langsung tambah lesu. Resepsionis nanya "kenapa anda tidak menelfon temen dekat anda lainnya?" Hye Ri ngejawab kalau dia hanya hapal nomor telfon Ayah, Ibu, Rumah dan Yoo Na. sedangkan yang lainnya dia hanya hapal nomor panggilan cepatnya saja.
Hye Ri melihat In Woo yang datang ke hotel dan membawa sepatu Grace Kelly yang seharusnya jadi miliknya. Hye Ri pun langsung pergi ke kamarnya In Woo. In Woo nanya ada apa Hye Ri datang? Hye Ri mengatakan kalau dia mau berbagi kamar suite itu dengan In Woo. Hye Ri lalu menjelaskan kalau dia ingin kembali ke Seoul tapi ban mobilnya pecah jadi dia tidak bisa kembali. In Woo bilang kalau hari ini pasti hari sial Hye Ri. Hye Ri nanya, apakah pacar In Woo memperbolehkannya untuk tinggal dikamar itu juga? In Woo ge ngejawab dan hanya bilang ke Hye Ri kalau Hye Ri bisa menggunakan kamar di lantai 2. In Woo mengingatkan Hye Ri agar membayar biaya hotel setengahnya.
Hye Ri lalu nanya apakah pacar In Woo tidak datang? In Woo diam sebentar dan ngejawab kalau dia sedang menunggu. In Woo lalu bilang akan bertemu dengan Hye Ri besok pagi karna dia mau pergi main ski dahulu. In Woo pun pergi keluar kamar dan membawa peralatan ski-nya. Hye Ri langsung berkomentar kalau In Woo bermain ski sambil menunggu pacarnya datang dan pasti In Woo sangat menyukai pacarnya itu.
Hye Ri langsung melihat sepatu Grace Kelly yang ada di ruang tengah kamar hotel. Hye Ri mencoba sepatu itu dengan takut-takut dan ternyata sepatu itu pas sekali di pakai di kakinya Hye Ri. Hye Ri berkomentar kalau pacarnya In Woo itu adalah perempuan yang sangat beruntung. Hye Ri juga bilang kalau wanita itu sangat kejam jika tidak daang menjumpai In Woo padahal In Woo membelikan sepatu Grace Kelly itu. Sementara itu In Woo tidak pergi bermain ski, dia duduk di cafe hotel dan dia tersenyum.
Jaksa Se Joon dan asistennya berhasil menemukan mobil sewaannya Kim Dong Suk. Asistennya itu nanya, "Bagimana jika Kim Dong Suk meninggalkan mobil ini dan kabur?" Jaksa Se Joon langsung menjawab, "Dia sudah kabur." Jelas asistennya itu kaget. Jaksa Se Joon menjelaskan ada beberapa jalan yang tidak di jaga dan pastinya Kim Dong Suk bisa kabur dengan bebas. Asistennya pun mengeluh karna tadi ada masalah kecil dan akhirnya mereka tidak berhasil menangkap Kim Dong Suk.
Mobil sewaan Kim Dong Suk itu berhasil di bongkar dan Jaksa Se Joon pun langsung memeriksa isi mobil sementara asistennya itu diperintahkan untuk memeriksa bagasi mobil.
Hye Ri pergi mandi dan berendam busa. dia bilang kalau pacar In Woo tidak akan datang. Hye Ri juga bersikukuh bilang kalau pacar In Woo itu tidak akan cocok memakai sepatu Grace Kelly itu. Hye Ri lalu bertanya, "Kenapa laki-laki itu mau memberikan sepatu ini pada wanita yang bahkan tidak datang sama sekali. Apakah ini lelucon?"
Hye Ri ketiduran ketika berendam dan dia tidak sengaja kepalanya masuk ke dalam air busa itu. jelas saja Hye Ri panik karna dia tidak bisa bangung karna terlalu licin. tiba-tiba In Woo datang dan membantu Hye Ri bangun dari bath tub, Hye Ri tambah kaget begitu melihat In Woo dan mengusir In Woo keluar. Hye Ri memasukan wajahnya ke dalam air di bathtub karna malu sementara itu In Woo mengambilkan handuk dan melilikan handuk ke tubuh Hye Ri. Hye Ri semakin berteriak dan mengusir In Woo. In Woo membela diri dengan bilang bahwa pintu kamar dan kamar mandinya terbuka. Hye Ri tidak menerima penjelasan In Woo dan terus berteriak mengusir In Woo keluar dari kamarnya.
Hye Ri langsung menutup pintu dengan menghalanginya dengan kursi dan juga meja. sementara itu In Woo menuruni tangga dan tersenyum begitu mendengar omelan Hye Ri.
Besoknya... Hye Ri ternyata tidak tidur di kasur melainkan tidur di kursi yang menghalangi pintu agar In Woo tidak bisa masuk kedalam kamarnya. In Woo mengetuk-ngetuk pintu dan meminta kunci mobil Hye Ri karna mau di ganti bannya yang pecah.
Hye Ri turun dari kamarnya dan melihat kalau sepatu Grace Kelly itu masih ada dan itu artinya pacar In Woo tidak datang. In Woo menghampiri Hye Rin dan menawarkan makan pagi bersama. In Woo bilang kalau dia sudah memesankan makanan untuk Hye Ri dan Hye Ri tidak boleh protes karna In Woo yang membayarnya, Hye Ri langsung bilang kalau dia akan membayarnya nanti. Hye Ri melihat makanan yang di pesan oleh In Woo yang ternyata salad, Hye Ri ngomong di dalam hati kalau In Woo benar-benar tau selera makanannya.
In Woo nanya apakah mata Hye Ri membengkak makanya pake kacamata? Hye Ri pun langsung melepaskan kacamatanya dan bertanya berapa biaya yang mesti dia bayar, setangah biaya hotel, sarapan dan juga perbaikan ban. In Woo langsung mencatatnya dan Hye Ri meminta In Woo menambahkan uang 100.000 won untuk dia membayar bensin dan juga membayar tol. In Woo langsung berkomentar bahwa Hye Ri ini orang yang ga tau malu karna meminta uang 100.000 won kepada orang asing. Hye Ri langsung meminta rekening In Woo agar dibayar secepatnya namun In Woo menjawab kalau dia tidak hapan dengan nomor rekeningnya karna yang mengurus semua itu sekertarisnya.
Akhirnya In Woo mencatat nomor HPnya dan memberikannya kepada Hye Ri agar segera menghubungi dirinya jika sudah mendapatkan uang. Hye Ri nanya kenapa In Woo tidak menanyakan identitasnya? Bagimana jika Hye Ri tidak membayar? In Woo nanya, "Lalu apakah aku harus melihat kartu identitasmu? KTPmu? Kamu kan tidak memilikinya. Dan Apakah kau tidak akan membayar?" Tentu saja Hye Ri langsung bilang akan membayar segera. In Woo pun tidak mempermasalahkan apa-apa lagi.
Hye Ri : "Kemarin kau menunggunya? Kenapa wanita itu tidak datang? Lalu apa yang akan kau lakukan dengan itu?"
In Woo melihat sepatu Grace Kelly itu.
Hye Ri : "Dia tidak datang lalu untuk apa kau menunggu dan membeli sepatu itu? Kau tidak seharusnya membeli sepatu itu karna mungkin saja wanita itu akan memakai sepatu itu ketika berjalan dengan laki-laki lain."
In Woo : "Benarah? Aku akan mencoba memberikan itu kepada wanita itu dan melihat apa yang akan terjadi."
Hye Ri : "Bagaimana jika tidak cocok? Apakah kau tau ukuran kakinya?"
In Woo : "Mungkin cocok."
Hye Ri : "Sepatu Grace Kelly tidak bisa di pakai sembarangan orang. Kau tau Paris Hilton? Muskipun dia mempunyai uang tapi dia tidak bisa memakainya karna ukuran kakinya terlalu besar. Dan, apakah ukuran kaki pacarmu itu 235?"
In Woo : "Walaupun begitu banyak wanita yang menginginkannya muskipun tidak bisa memakainya. "
Hye Ri : "Jadi kau akan memberikan sepatu itu kepadanya?"
In Woo : "Apakah aku tidak boleh memberikan kepadanya?"
Hye Ri : "Kenapa kau memberikannya kepada wanita yang bahkan tidak datang?"
In Woo : "Lalu aku harus bagaimana? Aku tidak bisa memberikanya ke sembarangan orang dan aku tidak bisa meninggalkannya."
Hye Ri : "Jual saja padaku. Pemilik sebenarnya itu adalah aku. Jika saja aku tidak kehilangan tas. Aku datang ke sini untuk sepatu ini. tapi setalah datang ke sini, aku kehilangan tas, pesanan kamarku di batalkan, susah tidur, dan seperti di neraka. Apakah kamu mau memberikan sepatu ini kepada wanita yang bahkan tidak menginginkannya?"
Akhirnya In Woo menjual sepatu Grace Kelly itu kepada Hye Ri. Hye Ri dengan bangga berjalan keluar dari kamar hotel menggunakan sepatu Grace Kelly itu. Hye Ri menyimpan nomor telfon In Woo di saku belakang rok mininya dan ketika dia mau masuk ke dalam lift, sepatu Grace Kellynya hampir terinjak maknya Hye Ri langsung menatap sepatunya dan tidak sadar kalau nomor telfon In Woo yang di simpan di saku roknya sudah tidak ada. Hye Ri terus berjalan keluar dari pintu hotel dan In Woo tersenyum melihatnya dari arah lantai 2.
Hye Ri pulang ke rumah dan langsung menunjukan sepatu Grace Kelly itu kepada ibunya.
Hye Ri : Cantik bukan? Sexy bukan? Huh Huh ?
Nyonya Ma : Tidah terlihat jelek
Hye Ri : Semua wanita meninginkan ini dan jika memiliki sepatu ini maka akan hidup bahagia
Nyonya Ma : Siapa yang memiliki ini dan berakhir bahagia? Hye Ri : Kau tau Demi Moore? Dia menikahi laki-laki yang 16 tahun lebih muda darinya. Dia ketemu suaminya itu setelah menggunakan sepatu ini. Dan pula Grace Kelly menjadi seorang putri.
Nyonya Ma : Tapi kau membeli ini dengan uang apa? Bukankah tasmu hilang?
Hye Ri : Huh?
Hye Ri teringat dengan In Woo yang memberikan catatan kecil berisi nomor HPnya. Hye Ri pun mencari catatan kecil itu namun tidak menemukannya sama sekali. Hye Ri panik dan bilang kalau misalnya dia tidak menemukannya pasti In Woo menyangka dirinya ini benar-benar pencuri. Nyonya Ma nanya apakah orang itu meminjamkan uang kepada Hye Ri tanpa menanyakan identitas Hye Ri terlebih dahulu? Hye Ri bales nanya ke ibunya itu, apakah aku terlihat seperti mau mencuri? Nyonya Ma berfikir sebentar dan nanya, "Apakah mungkin orang itu anak dari konglomerat?" Hye Ri mengacuhkan omongan ibunya dan terus mencari nomor telfon In Woo.
In Woo berjalan kaki memasuki sebuah kedai kecil dan menyapa seorang wanita yang dipanggilnya Nui (sister). In Woo langsung bilang kalau wanita itu harus pergi jalan-jalan jika sedang kesepian. In Woo mengambil gelas soju dan meminumnya lalu berkomentar kalau wanita itu pasti sangat kesepian sampai-sampai tidak meminum soju yang sudah dibuka lebih dari 2 jam. Wanita itu nanya kenapa In Woo bisa mengetahui hal itu? In Woo menjawab, karna rasa soju itu begitu datar. Wanita itu lalu bilang, "Jika aku di lahirkan kembali maka aku akan memilih tinggal dengan seorang seniman." In Woo bertanya, "Jadi kau mau hidup dengan laki-laki lagi jika dilahirkan kembali? Sangat membosankan."
Wanita itu bilang, untuk hidup bersama dengan seorang laki-laki maka harus mengetahui perasaan wanita itu sebelum wanita itu membuka mulutnya dan aku hanya ingin tau bagaimana rasanya itu. In Woo nanya, "Apa yang terjadi beberapa hari yang lalu sehingga kau berbicara seperti ni? Siapa lagi sekarang?"
Hye Ri makan bersama dengan ayah dan ibunya. Tuan Ma nanya dimana kantor Jaksa Hye Ri? Hye Ri menjawab kalau dia tidak akan memiliki kantor untuk beberapa bulan karna harus belajar dulu di kantor Jaksa yang lebih senior. Tuan Ma lalu bilang kalau anak-anak maupun orang dewasa akan datang kepada Hye Ri yang sekarang seorang Jaksa. Nyonya Ma bilang kalau guru akan menjadi guru, jaksa akan menjadi jaksa, reporter akan menjadi reporter lalu kenapa harus begitu terkejut?? Akhirnya makan bersama itu dihabiskan dengan berdebat antara Tuan Ma dan juga Nyonya Ma.
Keesokan harinya para Jaksa senior datang ke kantor Jaksa dengan mobil hitam-hitam dan turun dari dalam mobil dengan menggunakan blazzer hitam. Joong Suk nanya kenapa para jaksa datang sangat pagi sekali? Jung Sun menjawab kalau mereka diperintahkan datang pagi oleh Joong Suk karna akan ada Jaksa baru. Joong Suk baru inget masalah itu dan mereka semua pun membahas beberapa hal sambil berjalan menuju gedung kantor.
Tiba-tiba ada mobil sport berwarna merah yang masuk ke dalam parkiran gedung jaksa dan memakirkannya begitu saja. Hye Ri turun dari mobil sport dengan pakaian yang mini dan langsung berjalan masuk ke gedung melewati Joong Suk dan beberapa jaksa lainnya. Jaksa Lee Min Suk bilang mungkin saja perempuan yang barusan lewat itu adalah jaksa baru. Jung Sun bilang sepertinya hal itu tidak mungkin. Jaksa Chae Ji Won pun bilang mungkin saja perempuan yang lewat itu mau nagih uang kredit.
Para Jaksa pun bersama-sama masuk ke ruangannya Joong Suk dan mereka kaget melihat perempuan yang atdi di parkiran ada di dalam ruangan Joong Suk. Hye Ri pun langsung memperkenalkan dirinya yang akan menjadi jaksa baru. Semuanya bengong melihat dandanan Hye Ri. Joong Suk juga ikutan kaget dan bengong, lalu dia bilang kepada Hye Ri agar segera memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada Jaksa senior yang lainnya. Hye Ri langsung mengangguk senang.
Hye Ri bertemu dengan Jung Sun yang masih heran dengan gaya dandanan Hye Ri. Hye Ri nanya apakah Jung Sun mau berbicara sesuatu kepadanya karna dari tadi Jung Sun terus menatapnya? Jung Sun tidak menjawab dan menunjukan ruangan Jaksa senior dimana Hye Ri harus memperkenalkan dirinya. Dan terlihat di depan ruangan itu ada tulisan : Jaksa Yoon Se Joon.
Hye Ri masuk ke ruangannya Se Joon dan bilang kalau dia ini jaksa baru dan mau memperkenalkan diri. Se Joon ingat sama wajah Hye Ri dan bingung karna Hye Ri adalah seorang jaksa. sementara itu Asistennya Se Joon terlihat tidak ingat dengan Hye Ri. Hye Ri langsung memperkenalkan diri di hadapan Se Joon dan dia kaget begitu melihat wajah Se Joon. Se Joon bertindak seperti tidak pernah melihat Hye Ri dan menyuruh Hye Ri duduk di meja yang sudah di siapkan. Hye Ri sendiri bingung dan nanya dalam hati, "Apakah dia benar-benar tidak ingat?"
Semua jaksa bekerja mengatasi kasus sementara Hye Ri membersihkan meja barunya yang penuh dengan debu. Salah seorang terdakwa yang sedang di periksa oleh Se Joon berkomentar kalau ruangan jaksa itu penuh dengan bau kosmetik. Lalu seorang terdakwa yang terlihat pria berhidung belang meminta Hye Ri untuk membawakan air minum untuknya. Hye Ri bilang kalau dia ini bukan pesuruh melainkan seorang Jaksa. Laki-laki hidung belang itu langsung mencoba menggoda Hye Ri dengan bertanya apakah dia bisa di introgasi oleh Jaksa yang cantik seperti Hye Ri? Jelas Se Joon kesal karna suasana ruang jadi ribut makanya dia memukul meja meminta semuanya diam.
Hye Ri akhirnya di panggil untuk bertemu dengan Jung Sun yang langsung memberikan nasihat kepada Hye Ri agar Hye Ri datang ke kantor itu sebagai Jaksa bukannya sebagai wanita. Hye Ri lalu bilang kalau dia akan mengganti rok pendeknya itu dan juga stocking yang dia pakai ini besok. Hye Ri juga lalu berkomentar bahwa setiap orang pastinya memiliki gaya yang berbeda. Lalu Jung Sun bilang kalau sebagai jaksa baru maka Hye Ri harus mengetahui banyak hal.
Jung Sun pun mengajarkan Hye Ri beberapa hal di antaranya adalah: Setiap hari ketika mau makan siang maka Hye Ri harus bertanya menu apa yang di inginkan oleh seniornya lalu membuat reservasi di restaurant dan juga mengumpulkan uang.Lalu Hye Ri juga harus memberi tau setiap senior jaksa saatnya makan siang. Jung Sun juga menjelaskan bahwa setiap minggu dan bukan suka ada publikasi kasus. Jung Sun juga bilang kepada Hye Ri kalau nanti malam akan diadakan acara penyambutan Hye Ri sebagai jaksa baru.
Hye Ri lalu nanya kenapa mereka menunggu di depan lift? Jung Sun menjawab kalau mereka harus menunggu para senior datang untuk bersama-sama makan siang. Hye Ri dalam hati bilang, "Makan siang dan juga nanti makan malam?" Hye Ri buru-buru bilang bahwa dia ada keperluan mendadak makanya tidak bisa ikut makan siang bersama dengan yang lainnya.
Joong Suk membagi-bagi kasus yang akan di tangani beberapa jaksa. Se Joon mengambil satu kasus dan memberikannya kepada Hye Ri. Se Joon bilang kalau misalnya ada kesulitan maka langsung saja tanyakan kepadanya. Hye Ri mengangguk mengerti lalu melihat kasus pertamanya itu.
Malamnya mereka merayakan kedatangan Hye Ri sebagai jaksa baru dan Joong Suk menyebut Hye Ri sebagai Jaksa yang memiliki selera fashion. Joong Suk berpidato sebentar dan diam-diam Hye Ri tersenyum melihat Se Joon. Llau setiap senior jaksa pun memberikan soju kepada Hye Ri, Hye Ri meminumnya sampai habis membuat semua jaksa senior pun langsung bengong menatapnya. Hye Ri lalu nanya, dimana mereka akan pergi untuk putaran kedua? Joong Suk sempat bingung tapi akhirnya setuju pergi ke tempat lain.
Putaran kedua mereka pergi ke tempat karaoke. Di tempat karaoke Hye Ri berganti baju dengan pakaian yang lebih sexy dan nakal. jelas semuanya kaget melihat dandanan Hye Ri yang seperti itu sementara Hye Ri cuek saja bernyayi dan menari-nari kesenangan. Putaran kedua ini selesai dan semua jaksa langsung memasukan Joong Suk kedalam taxi karna Joong Suk benar-benar sudah mabuk parah.
Para jaksa yang lainnya siap mau pergi ke tempat putaran ketiga namun Hye Ri yang sudah mabuk langsung berjalan pergi duluan. Jung Sun memanggil Ma Hye Ri untuk kembali namun Hye Ri tidak mempedulikannya. Hye Ri sempat terjatuh ke kap mobil orang lain dan terlihat jelas ada seorang laki-laki di dalam mobil itu. Hye Ri tidak melihat kedalam mobil itu dan ketawa ketiwi berjalan masuk ke mobilnya. Ya ternyata laki-laki di dalam mobil itu adalah In Woo yang langsung pulang ke apartemennya yang ada di lantai atas gedung dan dia terlihat lelah.
Pagi-pagi Nyonya Ma masuk ke dalam kamar Hye Ri untuk menimbang berat badan Hye Ri. Setelah di timbang ternyata Hye Ri turun 300gram. Hye Ri bilang kalau dia tidak makan apa-apa kemarin tapi selanjutnya terdengar suara Hye Ri yang mau muntah dan itu membuat ibunya langsung menyipitkan mata menatap Hye Ri yang cuek dan memakai maskara.
Jung Sun pergi ke kantor semobil dengan Se Joon. Sampai di lapangan parkir kantor, Jung Sun bilang kalau tingkah Hye Ri kemarin pasti membuat shock orang-orang. Se Joon berkomentar kalau Hye Ri sepertinya sedang sedikit stress. Jung Sun lalu bilang kalau dia penasaran dengan penampilan Hye Ri yang baru karna kemarin Hye Ri berjanji akan berubah. Se Joon berkomentar bahwa Hye Ri bukanlah tipe ayang akan berubah hanya dalam 1 malam.
Hye Ri tiba-tiba muncul di belakang Se Joon dan Jung Sun lalu bertanya, "Apakah kalian pacaran? Kenapa turun dari mobil bersamaan? Apakah Kalian menikah?!" Jung Sun menatap Hye Ri kesal apalagi dandanan Hye Ri sama sekali tidah berubah. Jung Sun meminta Se Joon masuk ke kantor terlebih dahulu sementara dia mau ngomong dulu dengan Hye Ri
Jung Sun marah ke Hye Ri karna Hye Ri sama seklai tidak berubah dan berpenampilan. Hye Ri bilang kalau rok yang dia pakai sekarang sudah lebih panjang 1 cm dari yang kemarin dan lagi hari ini dia tidak memakai stocking jala. Jung Sun langsung marah dan nanya apakah Hye Ri bermain-main dengan dirinya? Hye Ri menjawab kalau dirinya juga memiliki pilihan, Hye Ri juga bilang kalau ini lebih baik dari pada Hye Ri menolak omongan Jung Sun kemarin. Jung Sun nanya apakah Hye Ri akan berpakaian seperti ini terus? Hye Ri menjawab kalau dia ingin mengejar kebahagiaan pribadi jadi tidak salah.
Jung Sung marah dan bilang kalau mereka ini kerja di pemerintah jadi tidak boleh seperti ini. Jung Sun akhirnya marah-marah ke Hye Ri dan bilang kalau Jaksa perempuan macam Hye Ri lah yang membuat nama jaksa perempuan buruk. Hye Ri membela dirinya dan Jung Sun tambah kesal. Hye Ri tidak mau mencari masalah dan berdebat lebih lama makanya dia pun langsung pegi duluan.
Hye Ri mulai mengintrogasi tersangka. Si tersangka sudah mau memberikan alasan namun Hye Ri tidak menerima dan langsung menyiapkan hukuman buat si tersangka itu. Se Joon dan para jaksa yang ada di ruangan lainnya langsung melihat ke arah Hye Ri dengan tatapan aneh.
Dan di lantai bawah geudung kejaksaan terlihat In Woo yang datang dan memakai lencana seorang Pengacara.
Se Joon ngomong ke Hye Ri kalau Hye Ri itu harus bisa memberikan kesempatan terdakwa ngomong memberikan alasan. Hye Ri bilang kalau dia tidak tau. Lalu Se Joon juga bilang kalau pencuri itu bisa dihukum denda saja tidak di penjara lama. Hye Ri berkomentar kalau dia mengikuti prinsip-prinsip mendasar yang berlaku. Se Joon kembali menjelaskan kalau Hye Ri juga harus mempertimbangkan situasinya apalagi perampok yang kasusnya ditangani oleh Hye Ri itu merampok demi istrinya yang mau melahirkan bahkan kelaparan tidak makan selama 2 hari. Hye Ri nanya, "kenapa harus mempertimbangkan situasi pribadi?Aku ini jaksa bukan pekerja sosial. Jadi bagaimana mungkin aku mempertimbangkan tiap situasi pribadi?" Se Joon bilang kalau yang di omongin Hye Ri itu tidak salah jadi sebaiknya perdebatan ini dihentikan.
Hye Ri pergi ke kamar mandi untuk membenari make-up-nya lalu dia kembali ke ruangan kerjanya. dia melihat ada seorang laki-laki yang datang dan sedang bertemu dengan Se Joon. Hye Ri kaget begitu melihat kalau laki-laki itu adalah In Woo. Hye Ri berfikir, "Kenapa laki-laki itu ada disini? Apakah dia mau menuntutku?" Hye Ri panik dan langsung berteriak kencang. Se Joon dan In Woo pun langsung menatap Hye Ri yang panik.
0 comments:
Post a Comment