Friday, February 22, 2013

Fakta Unik Pria Korea

type='html'>

  • Namja Adalah Bahasa Korea yang Artinya Cowok atau Bahasa Gaulnya Cowok Korea. Di bawah ini beberapa fakta tentang Namja Korea :
  • Rata-rata tinggi namja korea adalah 175-185
  • Namja korea suka sama fashion dan mereka suka pake baju trendi dan cerah maybe karena kulit mereka bagus jadi cocok pake warna apa aja
  • Kebanyakan Namja Korea punya selera humor yang bagus dan mereka kadang-kadang kaga malu bertingkah konyol 
  • Yang pastinya Namja Korea punya tubuh bagus ga krus ga gendut,hehehe,wlau ada juga yg Six Pack^^
  • Mereka suka melakukan love sign pada orang yang mereka cintai
  • Namja korea di kenal sangat perasa , jika yeoja nya minta putus maka ia akan sakit hati kadang sampai menangis *-*
  • Namja korea kalo nyatain cintanya langsung , engak melalui via sms/tlpn ^^
  • Kalau cwe-nya marah Namja korea kadang memohon-mohon supaya engak marah contoh “chagi,jeongmal mianhae mianhae,mianhae”
  • Namja korea dikenal sangat setia (jarang banget yang ngelakuin selingkuh)
  • Namja korea biasanya ngajak kencan di area ice skating/tempat karokean
  • Kalo yeoja nya kedinginan , dia suka gosok2 tangannya lalu nempelin ke pipi cwenya *omo!! so sweet*
  • Namja korea kadang suka meluk Yeoja-nya dari belakang secara tiba-tiba
  • Kalo yeoja-nya kedinginan (sampai gemeteran) namja korea langsung ngelakuin (HOT KISSING) *kyaaaa mauuuuuuu
  • Namja korea kalo ngeliat cewenya suka Deket-deket
  • Namja korea paling sering kissing di kala hujan *-*
  • Banyak Namja korea kalo udah ngelakuin french kiss suka ngelap bibirnya
  • Namja korea gak berani sentuh-sentuh bagian sensitive yeoja-nyaa …
  • Di korea itu biasanya eomma dan appa dari masing-masing udah tau kalo mereka itu pacaran ^^
  • kalo orang tua nya udah percaya bangett ama itu namja , gak jarang mereka ninggalin mreka ber2 begitu aja
  • Namja korea paling kesel kalo yeoja-nya caper ke namja lain
  • Namja korea kadang suka nyuapin cewenya
  • Kalo misalnya mau kencan , mreka lebih suka jalan dari pada naek mobil
  • Gak jarang namja di korea bawa tas yeoja nya^^
  • Di korea rata-rata yeoja ama namjanya suka pake baju,jaket,sweatter yang sama*-*
  • Namja korea suka banget ngelus rambut yeoja nya
  • Dikorea namja bermasker bertebaran dimana-mana
  • Namja korea jarang nge sms yeoja nya tapi lebih sering nelfon yeoja nya

credit : jralwaystogether


Thursday, February 21, 2013

Cinderella Boy [Chapter 1]

type='html'>

Title     : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin [ Cloud3424 ]
Cros Posting : Facebook

Cast     :
  • Yesung As Lee Hyun Seok
  • Kim Kibum As Lee Sang Joon
  • Sulli As Han Hyun Mun
  • Krystal As Kim An Kyu
Cast Additional :
  • Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
  • Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
  • Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
  • Yuri As Yuri (Han Hyun Mun's Friend)
Rating  : G (General)
Genre   : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)

PLEASE DO NOT COPY

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   Annyeong Haseyo Readers...... Author kembali membawa sebuah fanfiction bertema "Yesung", actually author ga mau pake "Yesung" lagi karena banyak masukan yang minta cast lain but kali ini author minta maaf banget karena setelah diseleksi, ternyata peran ini lebih pantas di pakai oleh "Yesung" lagi.... But don't worry! Cerita yang author sajikan tetap menarik kok, So jangan bosen2 baca fanficku yaaaa!!!!!

   Well, fanfic ku kali ini sebenernya original buatan ku hanya saja author terinspirasi dengan jalan cerita dari salah satu drama korea yaitu "Cinderella Man" tapi tenang ajah, meski begitu author tetap usahakan ceritanya berbeda dengan "Cinderella Man" kenapa? Karena author sendiri ga pernah nonton drakor itu sampai tamat *gubrak. Yesungdahlah tak perlu berpanjang-panjang lebar dengerin cuapan author yang gaje satu ini, mendingan langsung cek sendiri ajah ya jalan fanfic baru author yang satu ini!!! Happy Reading Chingudeul ^_*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lee Hyun Seok's POV


    Perkenalkan, namaku Lee Hyun Seok, panggil aku Hyun Seok dan usiaku baru menginjak angka 23 masih muda bukan? hehehee, aku berasal dari keluarga miskin bahkan aku sudah lama tak punya orang tua, di sini aku hanya tinggal dengan ahjussieku yang punya toko ramyeon di desa ini.. pekerjaanku tak lain dan tak bukan adalah berjualan mie ramyeon seperti yang kulakukan saat ini. "Ramyeon!!! ramyeon!!! ramyeon enak!! kajja siapa yang mau beli ramyeon, datanglah padaku!! kajja!! kajja!! Belilah ramyeon padaku!!!" teriakku sembari terus mengayuh sepeda andalanku "kajja noona, ahjumma, ahjussie! semua makan ramyeon!!!" lanjutku masih bersemangat mengayuh sepeda. Aku menghentikan mengayuh sepeda setelah kudengar suara seseorang memanggilku dari kejauhan, sepertinya dia pelanggan pertamaku pagi ini... senangnya. "ah annyeong ahjumma Kim! ahjumma, kau memanggilku?" sapaku terhenti di depan salah satu rumah mewah "ne, aku ingin menikmati semangkuk ramyeonmu di pagi hari  yang dingin ini! aku pesan satu porsi ne!" sahut ahjumma paruh baya itu seperti biasanya "ah ne ahjumma, tunggu sebentar! aku segera siapkan ramyeon spesial untukmu!" sahutku melempar senyuman andalanku padanya, kemudian aku membuka box tempat penyimpanan bahan-bahan ramyeonku, aku buatkan ahjumma langgananku ini ramyeon yang spesial.

   Setelah melayani ahjumma Kim, aku kembali melanjutkan perjalananku hingga menuju sebuah gang kecil yang nampak tak asing bagiku. Terang saja, ini kan sudah jalur trayekku berjualan biasanya. Aku kembali meneriakan kata-kata andalan ku hingga banyak langgananku yang berdatangan untuk menikmati semangkuk ramyeon pedas buatanku. Aku memang tidak bisa memasak makanan lain selain ramyeon maka dari itu untuk bertahan hidup aku hanya mengandalkan keahlianku dalam meracik ramyeon dan menjual ramyeon adalah tugasku untuk membantu ahjussie berjualan.

   Aku sendiri memiliki harapan besar untuk membuka kedai ramyeon, maka dari itu aku selalu berusaha menyisihkan sedikit dari keuntungan berjualanku setiap hari, maklum saja aku bukan dari keluarga berada jadi aku tak punya banyak uang untuk membuka usaha sendiri. Kembali pada kegiatanku, kini aku sedang berada di perjalanan pulang, aku melewati kota Seoul yang indah dan terdapat banyak gedung tinggi "andai saja aku bisa menginap di hotel mewah itu???" sahutku seraya berhenti di depan salah satu hotel bernama "Seoul Hotel" aku memerhatikan sebuah hotel ternama di Seoul yang tinggi menjulang ke langit itu "ah Hyun Seok kau bermimpi rupanya, sampai kapanpun kau tak akan pernah bisa menginap di hotel mewah itu! jangankan menginap, sekedar menginjakkan kaki saja itu tidak mungkin. Memangnya kau boleh berjualan ramyeon di sana? hahaha aku yakin ramyeon di hotel itu pasti jauh lebih enak dari milikku..." sahutku terkekeh sesekali memukul keningku. Aku kembali mengayuh sepedaku dan melewati hotel mewah tersebut.


   Setelah seharian berjualan, rasanya melelahkan. Aku pun mengayuh sepedaku menuju rumah kecilku yang lumayan jauh dari kota Seoul. Sesampainya di depan rumah aku kembali mendengar suara seseorang meneriakan namaku. Berasa jadi artis yang selalu diteriakan namanya oleh fans, hehehe aku terkekeh. Suara ini tak asing bagiku "Hyun Seok!!" teriak suara yang sepertinya berasal dari pita suara seorang yeoja. Aku menoleh ke belakang ke arah sumber suara "ah!! annyeong Han Hyun Mun ah!" ternyata suara itu berasal dari sahabat baikku dan yeoppo yaitu Han Hyun Mun. "kau baru pulang?" tanya sahabatku yang neomu neomu yeoppo ini seraya tersenyum padaku "ne aku baru pulang, kau dari mana?" tanyaku menatap kedua matanya yang indah "jualanmu habis?? ah aku dari rumah saja, begitu melihat kau melewati rumahku aku langsung menyusulmu" ucapnya benar-benar nampak anggun "ne jualanku habis, pelangganku bertambah banyak hari ini. wuah kau menyusulku karena rindu padaku ne?" sahutnya mengejeknya "ish kau ini! syukurlah jika memang begitu, aku turut bahagia" balas Hyun Mun kembali tersenyum "itu harus, kau memang harus turut bahagia dengan apa yang sudah terjadi pada sahabatmu ini.. hehehehe" sahutku dibumbui tawa ringan dan Hyun Mun mengikuti tawaku.

Lee Hyun Seok's POV End

***

Lee Sang Joon's POV


    Annyeong, perkenalkan.. namaku Lee Sang Joon, panggil aku Sang Joon. Usiaku baru menginjak angka 23, aku berasal dari keluarga kaya bahkan di usiaku yang masih muda ini aku sudah menduduki posisi manajer di sebuah hotel milik keluargaku di kota Seoul. Masa depanku sudah terjamin bukan?, aku tinggal dengan halmoniku (nenek) maklum saja kedua orangtuaku kini tinggal di luar negeri tepatnya di negara Jerman. Seperti hari-hari biasanya, seharian aku selalu berkutat dengan pekerjaanku di hotel mulai menghadiri rapat direksi, memeriksa pekerjaan karyawan di setiap divisi bahkan hingga memeriksa dekorasi di setiap ruangan. Melelahkan, kadang aku ingin sekali berlibur panjang tanpa harus memikirkan semua pekerjaanku yang menumpuk. "Coba kau lihat di bagian lobby! apa halmoniku sudah sampai?" seruku memerintah sekretarisku sekaligus yeojachinguku yang bernama Kim An Kyu atau biasa dipanggil Kyu An "baiklah, aku segera memeriksanya!" balas Kyu An tersenyum manis seperti biasanya. Sebenarnya aku tidak begitu menyukainya tetapi eomma dan appa mengikat kami di hubungan pertunangan "paborasseo" gerutuku setiap kali melihat tingkah manjanya.


   Aku melanjutkan pekerjaanku di ruanganku sementara Kyu An pergi memeriksa lobby. Selang beberapa menit, Kyu Anpun datang bersama dengan halmoniku "halmoni! mianhada bukan aku yang menjemputmu!" sapaku melihat halmoni muncul dari balik pintu "ne gwenchanayo cucuku! duduklah! aku tak mau mengganggu pekerjaanmu, jadi lebih baik Kyu An saja yang menjemputku. Benarkan Kyu An?" sahut halmoniku yang selalu membanggakan Kyu An, kulihat Kyu An melempar senyum ke arah halmoni "benar halmoni, lagipula aku senang bisa bertemu dengan halmoni setiap hari" ucap Kyu An yang terdengar seperti mencari muka. Aku mengerlingkan mataku mendengar ucapan Kyu An "kau benar-benar cerdik Kyu An" gerutuku kesal jika mengingat dia hanya ingin menghabiskan hartaku saja.

   Kyu An mengajak halmoniku keluar sementara aku sedang bersiap-siap untuk pulang.. "huuuhh!! yeoja itu, pergi kemana dia bersama halmoniku? paborasseo!" gerutuku sembari merapikan meja kerjaku yang berantakan. Selesai merapikan semua barangku, dengan sigap aku menghubungi Kyu An melalui ponsel "yoboseyo! Kyu An! Di mana kau dan halmoni saat ini?" tanyaku mengkhawatirkan halmoni "mwo? di mall? kau ini, kenapa kau mengajak halmoni ke mall? jika ia kelelahan bagaimana?" sahutku dengan nada sedikit galak "baiklah, kau tunggu di sana! aku akan jemput kalian!!!" aku segera menutup panggilan dengannya dan berlari menuju parkiran untuk menjemput mobilku di sana kemudian aku pun bergegas menuju mall yang dimaksud Kyu An.

   Mobilku berhenti di depan mall dan kulihat Kyu An sedang menungguku ditepi jalan bersama halmoni, aku pun turun untuk membukakan pintu untuk halmoni "kenapa hanya halmoni saja yang kau layani, aku juga kan yeojachingumu! layani aku juga donk chagiya!" Kyu An merengek aegyo membuatku diam dan menuruti kemauannya tersebut. "Gomawo chagiya, pangeranku" sahutnya begitu sudah di dalam mobil "ne cheonma chagi" balasku memaksa tersenyum. Aku pun mengantar kedua yeoja ini kembali ke rumah.

Lee Sang Joon's POV End

***

Author's POV

   Sang Joon mengantar halmoninya terlebih dulu agar halmoni bisa beristirahat, setelah itu iapun melanjutkan perjalanannya menuju apartemen Kyu An yang letaknya tak terlalu jauh dari rumahnya. Sang Joon yang selalu bersikap dinginpun tak banyak bicara ketika berduaan dengan tunangannya Kim An Kyu, meski Kyu An terus berusaha mengajaknya berbincang.

   Sesampainya di depan apartemen, Kyu Anpun diturunkan. Lalu dengan cepat ia berlalu dari hadapan yeoja bertubuh semampai tersebut.

Author's POV End

***

Hyun Seok's POV

    Malam ini dingin sekali, aku berencana keluar untuk berbelanja ke pasar menggunakan sepeda kesayanganku tetapi rasanya tubuhku membeku, dingin sekali. Membeli kopi panas di kedai kopi kurasa itu ide bagus, siapa tahu saja bisa mengusir rasa dinginku malam ini. Aku memarkir sepedaku di depan kedai kopi yang tak terlalu jauh jaraknya dari rumahku, akupun berlari menuju kedai tersebut "annyeong! eseo oseyo? (apa kabar! ada yang bisa dibantu?)" sapa seorang pelayan cantik yang bernama Yu Ri ini menyapaku ketika aku sampai di depan meja pesan "annyeong Yu Ri ah! kau nampak cantik malam ini... hehehe" aku sering bercanda dengannya karena dia adalah sahabat Hyun Mun "kau ini bisa saja, kau mau pesan apa? capucino? mocacino? atau original?" balas Yu Ri tersipu malu setiap kali kupuji kecantikannya, membuatku terkekeh "ne seperti biasa, aku butuh kopi original yang benar-benar panas. Bisa kau buatkan sekarang?" jawabku sesekali menggosok-gosokkan kedua tanganku "ne tentu akan kubuatkan sekarang" sahut Yu Ri kemudian berkutat dengan alat pembuat kopi canggihnya itu "Yu Ri ah kapan kau libur?" tanyaku mengajaknya berbincang "molla, minggu ini aku sibuk sekali. Memang kenapa?" jawab Yu Ri masih sibuk menunggu kopinya keluar dari mesin tersebut "aku dan Hyun Mun ingin mengajakmu berlibur" sahutku tersenyum ke arahnya "kemana?" tanya Yu Ri menatapku "kami ingin berlibur ke Gyeongju, bersantai disana pasti sangat menyenangkan. Kajja kau ambil libur!!!" sahutku menyipitkan kedua mataku "mollayo, lihat nanti saja! Ini kopimu" Yu Ri memberikan segelas kecil kopi pesananku "gomawo Yu Ri ah" sahutku seraya mencoba merogoh uang receh di dalam saku celanaku yang dalam "ah ini, uangnya" sahutku begitu aku mendapatkan uang recehku.


    "Cepatlah kau ke pasar! jika kau terlambat, ahjussie pasti akan memarahimu!" Yu Ri membuatku takut "ne aku pergi dulu ne.. Gomawo Yu Ri ah! Annyeong!" sahutku lalu membalikkan badanku seraya meniupkan kopiku yang panas "ne cheonma, hati-hati di jalan ne Hyun Seok" sahut Yu Ri di belakangku. "Mwo????" aku tersentak melihat seseorang melewati pintu dengan wajah yang ternyata mirip denganku, namja itu berpapasan denganku. Sama halnya denganku, ia pun memerhatikanku dari ujung kaki hingga ujung rambut "mirip sekali? kau mencuri wajahku ya?" sahutku pada namja itu seraya menunjuk ke arahnya, namja ini memiliki fisik sama denganku hanya saja penampilannya jauh lebih rapi dan keren dibandingkan penampilanku.

Hyun Seok's POV End

***

Sang Joon's POV

  

   Setelah mengantar Kyu An pulang, rasanya tubuhku membutuhkan secangkir kopi untuk mengembalikan semangatku yang mulai mengendur. Aku kira aku butuh secangkir kopi, aku pun mencari kedai kopi di sekitar rumahku, kulihat ada sebuah kedai kopi kecil yang tak jauh dari rumahku. Aku putuskan untuk mampir ke kedai kopi tersebut sebentar. Aku memarkir mobil mewahku di depan kedai kecil tersebut, kulangkahkan kakiku ke dalam. "Mwo??? gumamku dalam hati tersentak melihat seorang namja mirip denganku berjalan berlawanan arah denganku, aku memerhatikan namja tersebut dari ujung kaki hingga ujung rambut "dia siapa? kenapa aku seperti bercermin?" gumamku dalam hati masih seraya memerhatikan sosok tersebut "mirip sekali? kau mencuri wajahku ya?" sahut namja itu menunjuk ke arahku. Namja itu memang mirip denganku tetapi penampilannya sama sekali jauh  dariku, penampilannya seperti berandalan. Penuh aksesoris di tubuhnya, mulai dari rantai yang menyilang di celananya, warna rambutnya yang sedikit merah dan memakai jaket tebal serta celana sedikit kebesaran seperti gaya artis R'n'B hingga banyak handband yang melilit ditangannya, bertolak belakang sekali dengan style ku "kau siapa???"  tanya kami berdua kompak saling menunjuk ke arah masing-masing "aku Lee Hyun Seok, kau?" sahut namja itu menatapku aneh, aku yakin dia berasal dari keluarga biasa karena kulihat penampilannya yang jauh dari kata rapi dan keren "aku Lee Sang Joon" sahutku ragu "mwo??? marga kita sama??? kau ini siapa?" tanya namja tersebut membuat kami tersentak sadari marga kami sama. Sebenarnya dia itu siapa? kenapa dia begitu mirip denganku????... 


TBC (To Be Continue)


Eummmmm Chapter pertama beres,,, Author sengaja buatnya sedikit, karena baru tahap intro. Eottokhae???? Penasaran gug??? semoga Chapter pertama Cinderella Boy bikin readers penasaran ne???? Low gug penasaran berarti harus tunggu chapter selanjutnya... Ok RCLnya selalu Author tunggu!!!! Good Readers always give input to author, so Masukan dari kalian selalu author tunggu!! Gamsahamnida ^_^  

Wednesday, February 20, 2013

Cinderella Boy [ Chapter 2 ]

type='html'>

Title     : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin [ Cloud3424]
Cros Posting : Facebook

Cast     :
  • Yesung As Lee Hyun Seok
  • Kim Kibum As Lee Sang Joon
  • Sulli As Han Hyun Mun
  • Krystal As Kim An Kyu
Cast Additional :
  • Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
  • Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
  • Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
  • Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Rating  : G (General)
Genre   : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)

PLEASE DO NOT COPY

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeong haseyo,,,, Eottkhae jinasimnika chingudel??? Author datang special bawa cast-cast author yang kece badai..... Mau menghibur reader semua dengan cerita kami... hehehe,,, Sebelum melanjutkan membaca author cuma mau bilang Good readers harus bisa hargai karya author, karena ini hasil jerih payah author. Murni dari otak author. Jadi Jangan Meniru atau MENGCOPAS fanfic buatanku ne!! COPAS hukumnya HARAM. Dan Good Readers harus jadi reader aktif, sebelum membaca biasakan Likenya dan setelah membaca jangan lupa biasakan berkomentar. Kasih saran, kritik, atau penilaian itu harus!! So Jangan Jadi Reader Passive ne!!!

Chapter sebelumnya bakal auhtor recap sebelum dilanjutkan ke chapter selanjutnya tujuannya supaya readers kembali mengingat sedikit adegan chapter sebelumnya... Author baikan?? hehehe *abaikan...

Well, ga perlu panjang lebar deh.... Langsung ajah ke Te Ka Pe!!!!!

"HAPPY READING ^o^" 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

RECAP CHAPTER 1

   Setelah mengantar Kyu An pulang, rasanya tubuhku membutuhkan secangkir kopi untuk mengembalikan semangatku yang mulai mengendur. Aku kira aku butuh secangkir kopi, aku pun mencari kedai kopi di sekitar rumahku, kulihat ada sebuah kedai kopi kecil yang tak jauh dari rumahku. Aku putuskan untuk mampir ke kedai kopi tersebut sebentar. Aku memarkir mobil mewahku di depan kedai kecil tersebut, kulangkahkan kakiku ke dalam. "Mwo??? gumamku dalam hati tersentak melihat seorang namja mirip denganku berjalan berlawanan arah denganku, aku memerhatikan namja tersebut dari ujung kaki hingga ujung rambut "dia siapa? kenapa aku seperti bercermin?" gumamku dalam hati masih seraya memerhatikan sosok tersebut "mirip sekali? kau mencuri wajahku ya?" sahut namja itu menunjuk ke arahku. Namja itu memang mirip denganku tetapi penampilannya sama sekali jauh  dariku, penampilannya seperti berandalan. Penuh aksesoris di tubuhnya, mulai dari rantai yang menyilang di celananya, warna rambutnya yang sedikit merah dan memakai jaket tebal serta celana sedikit kebesaran seperti gaya artis R'n'B hingga banyak handband yang melilit ditangannya, bertolak belakang sekali dengan style ku "kau siapa???"  tanya kami berdua kompak saling menunjuk ke arah masing-masing "aku Lee Hyun Seok, kau?" sahut namja itu menatapku aneh, aku yakin dia berasal dari keluarga biasa karena kulihat penampilannya yang jauh dari kata rapi dan keren "aku Lee Sang Joon" sahutku ragu "mwo??? marga kita sama??? kau ini siapa?" tanya namja tersebut membuat kami tersentak sadari marga kami sama. Sebenarnya dia itu siapa? kenapa dia begitu mirip denganku????... 

RECAP END

***
CHAPTER 2

Sang Joon's POV

   Aku benar-benar terkejut mendengar marga kami sama. "Dia siapa?? tidak mungkin aku memiliki seorang saudara kembar kan?" gumamku menatapnya curiga "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahutku menatapnya dengan rasa angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" kulihat namja berandalan tersebut tak terima dengan ucapanku "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahutku menatapnya sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!" gerutu namja tersebut belum sempat kujawab namun ponselku beredering "halmoni calling" begitulah tulisan di layar LCD ponsel mahalku. Dengan sigap aku mengangkat teleponnya dan membalikkan tubuhku, aku enggan menghiraukan namja berandal itu "dasar namja angkuh!" kudengar namja tersebut berbicara demikian.


Hyun Seok's POV

   Ini benar-benar mengejutkan, aku berdebat dengan namja yang mirip denganku itu. Aku heran kenapa wajahku ada padanya?? bukankah wajahku ini limited edition?? (dikira tas limited edition). "mungkin ini hanya kebetulan kau dan aku mirip, seingatku aku adalah anak tunggal jadi tidak mungkin aku punya saudara kembar, apa lagi saudara kembar yang miskin. Itu sangat mustahil" sahut namja itu kulihat menatapku angkuh "mwo? lagipula siapa yang ingin diakui sebagai kembaranmu? kau ini angkuh sekali!" aku tidak terima dengan ucapannya, lagipula siapa juga yang berharap menjadi kembarannya? ahh namja ini terlalu percaya diri "aku angkuh? biar saja, aku kaya jadi aku pantas angkuh. Nah jika kau yang angkuh baru tidak pantas. Sebab miskin saja sudah angkuh bagaimana jika sudah kaya?" sahut namja tersebut memandangku dengan sinis "mwo? siapa yang angkuh? ish kau ini tidak mengenalku tapi cara bicaramu seakan mengenalku. paborasseo!"gerutuku kesal, dia ini siapa berani menilaiku begitu?. Dia mengacuhkanku, neomu neomu paborasseo! "dasar namja angkuh!" ujarku menggerutu.

   Aku pergi meninggalkan kedai kopi Yu Ri, aku mengayuh sepedaku menuju pasar. Udara dingin menusuk hingga ke dalam tulang rusukku, padahal aku sudah memakai jaket tebal tapi itu bukan suatu masalah bagiku, aku terus melanjutkan perjalananku untuk berbelanja. "Fightiiiiingggg!!!!" teriakku mencoba menyemangati diri sendiri.

Hari Selanjutnya...

   Aku merapikan semua bahan ramyeon ke dalam box yang akan kubawa berkeliling hari ini, kulihat cuacanya hari ini tidak bagus. Langit begitu gelap padahal ini sudah pukul 08.00 Pagi, tapi tak apalah, bukankah jika hari ini turun hujan maka ramyeonku akan terjual lebih cepat???. Membayangkan hal itu membuatku benar-benar berharap hari ini akan turun hujan.





   Setelah selesai merapikan semua bahan, aku bergegas mengganti pakaianku. Berselang 10 menit, aku siap berangkat untuk menjajakan jualanku. "Ramyeon!!! ramyeon!!! ramyeon enak!! kajja siapa yang mau beli ramyeon, datanglah padaku!! kajja!! kajja!! Belilah ramyeon padaku!!!" aku kembali meneriakan kata-kata pamungkasku "kajja ahjumma, ahjussie, noona, hyung, halmoni, haraboji! Kajja makan mie ramyeon denganku!! ramyeonku adalah ramyeon terenak di Gangnam!!" aku masih bisa mengeluarkan suaraku dengan sangat lantang.

   "Hyun Seok!!!!" kudengar seseorang menyerukan namaku, bang! aku lihat sosok yeoppo di seberang jalan. Aku melambaikan tanganku tak lupa dengan sepaket senyuman untuknya. Aku mencoba menyeberang dan menuju yeoja yeoppo itu "Hyun Mun!" sapaku begitu sampai dihadapan yeoja yang kumaksud "ku kira kau tidak melihatku melewati tokomu makanya aku tidak mampir" lanjutku setelah menopang sepedaku dengan standarnya "kau ini, meski aku tidak melihatmu seharusnya kau tetap mampir. Ini kan jam makan siangku, aku lapar dan enggan ke restoran" sahut Hyun Mun sedikit aegyo "ah ne mianhae aku kira kau sudah makan dan bosan dengan mie ramyeonku, kau kan hampir setiap hari mengkonsumsi daganganku. Kenapa enggan ke restoran? bukankah disana banyak makanan enak?" sahutku tersenyum "aku tidak pernah bosan makan ramyeonmu, kau tahu kenapa?" kulihat Hyun Mun menyipitkan kedua matanya, aku menggelengkan kepalaku "karena menurutku ramyeonmu sangat sangat sangat lezat hingga tak ada yang menandingi, aku yakin ramyeon di hotel Seoulpun bisa dikalahkan oleh buatanmu" ujar Hyun Mun menyanjungku, membuatku ingin terbang "ish! kau ini! nemang paling bisa menyanjungku" sahutku membuat Hyun Mun tersenyum lebar "ya sudah karena kau hari ini sudah berhasil mengambil hatiku maka aku akan membebaskan kau dari biaya pembayaran ramyeonku alias gratis... hehehe" lanjutku seraya menyiapkan ramyeon spesial untuk Hyun Mun.



   Sebenarnya aku sudah lama menyukai Hyun Mun tapi aku belum berani menyatakan perasaanku padanya, aku takut perasaanku merusak persahabatanku dengannya. Yu Ri adalah satu-satunya orang yang mengetahui perasaanku pada Hyun Mun tapi aku menyuruhnya untuk menjaga rahasia ini. Aku menyayangi Hyun Mun karena keanggunannya dan keramahannya, oh satu lagi dia sangatlah keibuan membuatku selalu nyaman berada di sampingnya. Setelah beres menyiapkan dua mangkuk ramyeon spesial, aku dan Hyun menikmati makan siang kami bersama di teras toko baju tempat di mana Hyun Mun bekerja. Menikmati semangkuk ramyeon dengannya sudah cukup menyenangkan untukku, ditambah lagi melihatnya tertawa lepas bersamaku... ahhh rasanya dunia ini indah sekali, aku enggan mati terburu-buru... hahaha.

Hyun Seok's POV End


***
Hyun Mun's POV

    Siang ini hujan turun dari langit, padahal aku sedang menikmati semangkuk ramyeon buatan sahabatku. terpaksa aku dan Hyun Seok masuk ke dalam toko pakaian bosku dan meminta izin untuk menghabiskan ramyeon kami "bos, aku dan Hyun Seok bolehkan menumpang makan disini? di luar hujan. Sekali ini saja, boleh ya? jebal!!" aku memohon pada bosku yang memiliki nama Cho Kyuhyun "baiklah, tapi cepat kau bereskan makannya ne, karena sebentar lagi akan ada beberapa klien kita yang sudah memesan baju akan mengambil pesanan mereka! arasho?" tukas Kyuhyun selalu bersikap tegas namun selalu baik padaku "ne arasho! Gomawo" sahutku membungkukkan badanku, kulihat Hyun Seok ikut membungkukkan badannya seraya berkata "gomawo Kyuhyun ah". Aku dan Hyun Seok kembali menikmati semangkuk ramyeon kami sambil menikmati gemericik hujan di luar sana, sementara Kyuhyun masih sibuk mengatur pakaian yang sempat dibuat berantakan oleh pelanggan "pelanggan itu benar-benar menyebalkan" kudengar Kyuhyun menggerutu kesal seraya melipat beberapa baju, dari kejauhan aku hanya tersenyum mendengarnya menggerutu.

   Setelah usai menghabiskan ramyeon, aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Karena hujan di luar belum juga reda, maka Hyun Seok tak bisa berjualan dan akhirnya membantu aku dan Kyuhyun di toko. Hyun Seok dan Kyuhyun memang cukup akrab karena setahuku mereka adalah teman semasa SMA. Ada satu orang lagi yang selalu ikut bergabung dengan Kyuhyun dan Hyun Seok, namanya adalah Kim Ryeowook, mereka bisa berkumpul minimal sebulan 4 kali di kedai Yu Ri namun sudah beberapa minggu ini aku tak melihat Ryeowook ah. Kudengar Ryeowook sedang sibuk membuka usaha baru jadi ia belum sempat untuk menemui kami.

   Hujan reda, Hyun Seok pun segera berpamitan denganku dan Kyuhyun "Hyun Mun aku pamit ne, aku harus menjajakan sisa jualanku hari ini. Gomawo sudah menyisihkan waktumu untukku" Hyun Seok membungkuk lalu mengerling sebelah matanya padaku "ne cheonma Hyun Seok, kau hati-hati ne!" sahutku hanya mampu tersenyum "ne, Kyuhyun ah gomawo sudah mengizinkanku makan disini. Aku pamit ne.. annyeong!!" Hyun Seok pun tak lupa ucapkan terima kasih pada Kyuhyun seraya melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah Kyuhyun "ne Hyun Seok, cheonma. annyeong" balas Kyuhyun kulihat melambaikan tangannya pada Hyun Seok dari meja kasir.

Hyun Mun's POV End

***
 Sang Joon's POV


   Aku baru saja keluar dari ruang rapat, aku lihat Kyu An berusaha mengejar langkahku di belakang "Sang Joon! tunggu aku!" serunya seraya berlari mengejarku "heu.. aku yakin kau sulit berlari, kau tidak sadar high heels yang kau pakai itu terlalu tinggi?" gumamku dalam hati seraya tersenyum licik. Aku sengaja tak hiraukan seruannya namun ternyata ia berhasil menyamai langkahku "paborasseo" gerutuku kesal "Sang Joon kenapa langkahmu begitu cepat? kau berjalan aku berlari, bagaimana jika kau berlari? aku harus apa? melelahkan" gerutunya memanyunkan bibirnya "benarkah? aku rasa aku jalan tidak tergesa-gesa jadi tidak mungkin langkahku begitu cepat?" sahutku datar seraya menatap ke depan "tapi bagiku langkahmu sangat cepat, tidak bisakah langkahmu menyamaiku?" gumamnya masih seperti mengejarku "bagaimana caranya?" tanyaku belagak polos, tiba-tiba Kyu An menarik tanganku dan menggandengnya "begini caranya" sahutnya benar-benar tak habis akal "jadi kau tak akan bisa lebih dulu dariku, kita kan sudah tunangan kenapa kau masih mau berjalan sendiri? Apa kau tidak kasihan padaku?" sahutnya membuatku ingin menghilang dari hadapannya "anio, buat apa aku kasihan padamu? kau kan tidak cacat, masih bisa berjalan sendiri untuk apa kugandeng?" sahutku sinis, ku lihat ekspresinya nampak kesal pada ucapanku "aku memang tidak cacat tapi aku kan tunanganmu, aku ingin diperlakukan istimewa olehmu. Apa kau tidak mengerti juga?" sahutnya masih tak mau kalah denganku "anio!" jawabku datar ternyata bisa membuatnya diam seketika.

   Aku berencana akan mengambil pakaian pesananku untuk acara pertemuan direksi esok di sebuah toko pakaian yang letaknya lumayan jauh dari hotelku. Aku berangkat bersama dengan Kyu An karena ia pun sudah memesan sebuah dress indah di toko tersebut. "Paborasseo, kenapa aku harus selalu bersamanya?" gerutuku sembari menyetir mobil mewahku. Dua puluh menit kemudian, aku dan Kyu An sudah sampai di toko pakaian tersebut. Aku dan Kyu An berjalan bergandengan menuju ke dalam, di depan pintu kami sudah disapa oleh salah satu pelayan "annyeong haseyo, oseo oseyo?" sapa seorang pelayan yang kulihat nampak cantik dan sederhana "annyeong, kami ingin mengambil pakaian pesanan kami apa sudah ada?" jawabku tersenyum pada pelayan cantik itu "oh tuan dan nona yang memesan tuxedo putih dan gaun putih berpita itu bukan?" lagi-lagi pelayan itu melempar senyuman indahnya "ne" jawabku singkat "mari kuantar untuk melihat pesanan anda!" sahut pelayan yang membuat jantungku berdebar ini seraya menunjukkan jalannya. Aku dan Kyu An mengikuti pelayan tersebut sampai di depan ruang fitting dress, si pelayan itu menyuruhku menunggu sementara ia mengambil pesanan kami.



   "Ku lihat kau tersenyum terus padanya? kau kenapa chagiya?" tanya Kyu An sepertinya mulai mencurigai tingkahku "anio! memang kenapa jika aku tersenyum? bukankah yeoja itu tersenyum pada kita? jadi apa salahnya aku membalas senyumannya?" aku berusaha mengelak "jheongmal? bukankah kau ini paling malas tersenyum?" Kyu An membuatku mati kutu "sudahlah, itu tidak penting jadi tidak perlu dibahas!" aku berusaha mengalihkan pembicaraan padanya. Yeoja itu datang membawakan pesanan kami "ini milik tuan" sahutnya seraya menyodorkan tuxedo pesananku "gomawo" sahutku kembali tersenyum "cheonma, dan ini milik nona" sahutnya kini menyerahkan gaun milik Kyu An "gamsahamnida" Kyu An menjawab dengan nada ketus "dia kenapa? cemburu?" gumamku melihat ekspresi Kyu An. Aku dan Kyu An masuk ke dalam ruang fitting masing-masing, setelah beres memakai tuxedo aku keluar dan ternyata bersamaan dengan keluarnya Kyu An "wuah, kalian cocok sekali" ujar pelayan yeoja itu mengacungkan kedua jempolnya padaku dan Kyu An "jinjja?" sahut Kyu An kulihat tersenyum sumringah "ne" sahut yeoja itu masih belum melepaskan senyuman indahnya, aku sendiri berusaha bersikap biasa saja mendengar pujiannya.


   "Hyun Mun sudah beres?" kudengar salah satu pelayan berbisik pada yeoja itu, jadi namanya Hyun Mun? yeoppo yeoja "ani" sahut Hyun Mun berbisik lalu kembali tersenyum padaku dan Kyu An "ya sudah kami ganti pakaiannya dulu, lalu dibungkus ya!" sahutku kembali menatap Hyun Mun "ne tuan" sahut Hyun Mun sedikit menundukkan kepalanya.

   Aku dan Kyu An sudah berada di depan meja kasir untuk membayar barang belanjaan kami, Hyun Mun kulihat sudah kembali sibuk dengan konsumen lainnya dan mengacuhkanku "kau melihat apa?" tanya Kyu An membuyarkan lamunanku "ah anio, wae?" tanyaku nampak terkejut "kau terus memerhatikan pelayan itu, kau ini kenapa?" Kyu An mulai membuatku kesal "aku bilang tidak ada apa-apa, sudahlah kau ke mobil duluan! Aku bayar belanjaan kita dulu" sahutku sedikit keras "ne, tapi kau jangan genit pada pelayan itu ya! Dia bukan levelmu, kau kan milikku! Arasho?" Kyu An menekanku dengan tegas "ne" jawabku singkat agar ia cepat menyingkir dari hadapanku. Aku membayar belanjaanku, lalu pergi meninggalkan toko tersebut. Aku berharap bisa kembali bertemu dengan Hyun Mun.

Sang Joon's POV End

***
Kyu An's POV

    Aku baru saja selesai mengambil barang pesananku di sebuah toko pakaian ternama dengan tunanganku Sang Joon tapi aku benar-benar kesal padanya. Sejak tadi aku melihat ia terus melempar senyumannya untuk pelayan yeoja di toko tersebut, paborasseo! Pada yeoja itu dia sepertinya mudah sekali untuk tersenyum sedangkan padaku, ia tidak pernah tersenyum semanis itu. Dia itu kenapa? "jangan-jangan kau menyukai yeoja itu ne" tanyaku dalam hati seraya terus menatap Sang Joon curiga "kenapa sejak tadi kau menatapku seperti itu?" sepertinya Sang Joon menyadari aku memerhatikannya sejak tadi "ani" sahutku singkat.


   Aku sampai di depan apartemenku, aku buka sitbeltku perlahan sebelum turun dari mobil Sang Joon "sudah sampai, kau istirahatlah!" seru Sang Joon kuanggukkan "gomawo sudah mengantarku, kau hati-hati ne! Annyeong" sahutku lalu membuka pintu mobil dan berjalan lemas tak bersemangat. Aku membuka pintu apartemenku dan melangkah ke dalam kamar "aku pulang eomma" sahutku melihat rumah begitu sepi "ne chagi" kudengar suara eomma dari dapur, aku pun pergi ke dapur mencari eomma "eomma" seruku aegyo seraya memeluk eomma yang sedang menyiapkan hidangan makan malam dari belakang "kau sudah pulang chagi" tanya eomma menatapku "eum, eomma aku lapar!" aku sudah terbiasa manja pada eommaku "ya sudah kau ganti pakaian dulu ne! sementara eomma siapkan makan malamnya" sahut eomma tersenyum padaku "ne eomma, gomawo" sahutku membalas senyumannya lalu beranjak menuju kamarku diatas.

Kyu An's POV End

  ***

Hyun Seok's POV


   Malam ini aku seperti biasanya, berbelanja ke pasar tetapi setelah ke pasar aku harus menjemput Hyun Mun terlebih dahulu karena malam ini ahjussie tak bisa menjemputnya. Aku mengayuh sepedaku dengan kecepatan tinggi, karena aku takut Hyun Mun menunggu ku dengan lama. Tak sampai 30 menit aku sudah sampai di depan toko pakaian Hyun Mun, ku lihat Hyun Mun sedang berbincang dengan Kyuhyun di depan toko mereka yang sudah tertutup rapat oleh rolling "annyeong" sapaku membuat keduanya menoleh "annyeong" balas Kyu dan Hyun Mun bersamaan menoleh ke arahku "Kyu aku dan Hyun Seok pulang duluan ne! kau hati-hati ne bos!" sahut Hyun Mun sedikit dibumbui candaan seperti biasanya "ne, kalian juga hati-hati ne!" Kyu tersenyum ke arah kami berdua. Aku mulai mengayuh sepedaku sementara Hyun Mun sudah duduk tenang dibelakang seraya melingkari pinggangku dengan kedua tangannya. Posisi yang selalu menguntungkan aku, hehehe....
   Sepanjang jalan, aku dan Hyun Seok banyak mengobrol bahkan sesekali menyanyi bersama, menyanyikan lagu kesukaan kami. Lovely Day milik Super Junior adalah lagu kesukaanku dan Hyun Mun. Kami sangat menikmati setiap liriknya, bagiku lagu ini sangat indah, enak didengar dan romantis apa lagi jika kunyanyikan bersama Hyun Mun...^^
I wanna hold your hands
(I wanna hold your hands)
I wanna kiss to your lips
(I wanna kiss to your lips)
I wanna fall in love with you
It must be beautiful lovely day
It must be beautiful lovely day


    Begitulah bunyi lirik bagian reffnya, aku berharap itu jadi kenyataan... Beberapa saat kemudian aku sampai di depan rumah Hyun Mun, ia turun perlahan dari sepedaku lalu tersenyum padaku "gomawo kau sudah menjemputku malam ini" sahutnya tersenyum benar-benar membuat hatiku meleleh bagaikan es krim terkena paparan matahari "ne cheonma chagi... ops!!! hehehe bercanda, ya sudah masuklah dan selamat beristirahat! Annyeonghi jumuseyo Hyun Mun ah" sahutku ingin sekali memanggilnya 'chagi' "kau ini mengagetkan... ya sudah kau pulang sana! Annyeonghi jumuseyo Hyun Seok oppa" mwo dia memanggilku oppa, senangnya. Aku pun kembali mengayuh sepedaku menuju jalan pulang.

  Belum sampai ke rumah tiba-tiba aku tertabrak sebuah mobil yang tiba-tiba datang dari arah kiriku di perempatan jalan "aaaauuuuwww" teriakku terjatuh, dan semua bahan belanjaanku berantakan.. Tanganku, tanganku berdarah. Aku melihat pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dan hendak menghampiriku "mwo???" aku tersentak melihat pengendara itu......




TBC....


Mwo???? Author ikutan Hyun Seok.. hehehe... Nah Lho Hyun Seok ketemu siapa lagi ne??? hmmpppp!!! penasaran donk???? hohoho *evillaugh..... Kalo penasaran jangan lupa baca Chapter selanjutnya ne^^.... Jeongmal Gomawo buat yang mau dengan ikhlas RCL di fanfic author^^...

Tuesday, February 19, 2013

Cinderella Boy [Chapter 3]

type='html'>

Title     : Cinderella Boy
Author : Han Ha Rin [ Cloud3424]
Cros Posting : Facebook

Cast     :
  • Yesung As Lee Hyun Seok
  • Kim Kibum As Lee Sang Joon
  • Sulli As Han Hyun Mun
  • Krystal As Kim An Kyu
Cast Additional :
  • Kyuhyun As Cho Kyuhyun (Han Hyun Mun's Boss)
  • Sungmin As Lee Sung Min (Lee Hyun Seok's Friend)
  • Ryeowook As Kim Ryeowook (Lee Sang Joon's Friend)
  • Yu Ri As Yu Ri (Han Hyun Mun's Friend)
Rating  : G (General)
Genre   : Romance
Disclaimer : Cinderella Man (Drakor)

PLEASE DO NOT COPY

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Annyeonghaseyo Readers!!! *bow
Author datang membawa Sejuta cerita seru, menarik, romantis dan lucu pokonya kalo kata Mbak Syahrini ceritanya cetar membahana ... wkwkwk.. Pokonya sesuatu lah di chapter ini..*cius? miapah?
Emang author satu ini GaJe deh ah...  Well, sebelum dilanjut ke chapter selanjutnya Author seperti biasa, akan merekap ulang cuplikan dari chapter sebelumnya supaya yang udah baca bisa kembali mengingat chapter sebelumnya... Yesungdahlah tak usah berlama-lama mendengar author bicara ngalor ngidul *what the meaning of ngalor ngidul* abaikan....
yuk mendingan capcus ciiinnn kita ke Te Ka Pe...!!!
OH ya seperti biasa author ingetin jangan lupa RCLnya ya.. ya ya ya???? Sebelum membaca biasakan Like dan setelah membaca jangan lupa masukannya buat author. Komeng, saran dan pujiannya Author terima dengan baik..^_^
 Okay!! Enjoy your Ride.. Ride to my world of fanfiction!! Enjoy Reading chingudeul"
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 RECAP CHAPTER 2

  Belum sampai ke rumah tiba-tiba aku tertabrak sebuah mobil yang tiba-tiba datang dari arah kiriku di perempatan jalan "aaaauuuuwww" teriakku terjatuh, dan semua bahan belanjaanku berantakan.. Tanganku, tanganku berdarah. Aku melihat pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dan hendak menghampiriku "mwo???" aku tersentak melihat pengendara itu......

RECAP CHAPTER 2 END

***
CHAPTER 3

Hyun Seok's POV


   "Mwo?" aku tersentak melihat pengendara itu ternyata namja yang tempo hari bertemu denganku di kedai Yu Ri, aku bangun dari posisiku yang sempat jatuh tersungkur dengan indah di atas aspal "kau?" tunjukku dengan suara lantang "apa kau tidak bisa menyetir? apa kau tidak lihat aku?" aku mulai naik pitam melihat ekspresinya yang menyebalkan itu "ini! kau lihat? aku terluka karena kecerobohanmu? kau ini.. jika kau baru belajar menyetir kenapa kau menyetir sendirian tanpa pemandu? untung saja lukaku tidak parah jika lukaku parah dan kehilangan nyawaku, aku akan menggentayangi hidupmu. arasseo?" lanjutku semakin kesal melihat dia diam saja. Aku terdiam, mencoba mengatur napas "sudah bicaranya?" sahut namja itu angkuh "mwo?" tanyaku tak mengerti seraya menggaruk kepalaku yang tak gatal "jika sudah selesai bicaranya, cepatlah kau menyingkir dari hadapanku karena kau sudah menyita waktuku sekitar..." namja itu melirik ke arah arlojinya "20 menit" lanjutnya benar-benar membuatku naik pitam "kau ini! kau ingin ribut denganku rupanya huh?" sahutku menyingsingkan kedua lenganku "aku kira kau sudah selesai bicara, masih belum juga? kalau begitu silahkan kau lanjutkan!" aku benar-benar berada di puncak emosi, tanpa banyak kata aku melayangkan pukulan tepat mendarat di wajah mulusnya itu, mulutnya mengeluarkan darah tapi tidak sebanyak darah yang keluar dari tanganku "rasakan itu! aku sudah selesai bicara, gamshahamnida" sahutku sedikit membungkuk lalu membangunkan sepedaku dan meninggalkan namja itu "paborasseo" kudengar ia meneriaki kata-kata itu dengan kesal tapi aku menghiraukannya.

Hyun Seok's POV End
 

***

Sang Joon's POV

   Aku baru saja pulang dari hotel, pekerjaanku menumpuk sehingga harus pulang terlambat. Sepertinya aku merasakan kantuk yang berat, pandanganku kabur sehingga tak bisa berkonsentrasi. Ah tidak, kurasa bukan hanya mengantuk tetapi jantungku, jantungku kambuh. Rasanya menyakitkan "aku pasti bisa sampai rumah" gumamku menyemangati diriku, keringat dingin mengucur deras ditubuhku. Aku menghentikan mobilku dipinggir jalan untuk meminum obat sejenak. Glekkk.. gleekkk... aku menelan beberapa tablet penghilang rasa sakitku, diam sejenak untuk mengatur napas dan kupejamkan mata sejenak. Lima belas menit kemudian aku merasa lebih segar, kini aku kembali mengemudikan stirku dan melanjutkan perjalanan.

   Perjalananku sudah hampir sampai, aku membawa mobilku dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi karena masih merasakan sakit di jantungku. Tiba-tiba aku melihat seorang pengendara sepeda hendak menyebrang, aku tak sempat menginjak rem sampai tak sengaja menabrak pengendara sepeda tersebut "aigho! Bagaimana keadaannya?" aku menengok sejenak ke depan dari dalam mobil "mwo? dia itu namja berandalan itu kan? aigho! kenapa aku harus berurusan lagi dengannya?" gerutuku semakin terkejut melihat si pengendara sepeda tersebut. Aku turun dari mobil dengan sikap dinginku, "kau?" dia berani sekali menunjukku "apa kau tidak bisa menyetir? apa kau tidak lihat aku?" sahut namja itu tak kujawab, aku tetap berada di posisiku yang tenang "ini! kau lihat? aku terluka karena kecerobohanmu? kau ini.. jika kau baru belajar menyetir kenapa kau menyetir sendirian tanpa pemandu? untung saja lukaku tidak parah jika lukaku parah dan kehilangan nyawaku, aku akan menggentayangi hidupmu. arasseo?" sahut namja itu kulihat bercucuran darah disikunya.


    "sudah bicaranya?" sahutku dalam posisi coolku "mwo?" sahut namja berandal itu garuk kepalanya yang sepertinya belum dikeramasi sejak seminggu yang lalu "jika sudah selesai bicaranya, cepatlah kau menyingkir dari hadapanku karena kau sudah menyita waktuku sekitar..." sahutku tertahan sejenak sambil melihat arloji mewahku "20 menit" lanjutku setelah menghitung berapa lama ia dan aku berdiri di jalan ini "kau ini! kau ingin ribut denganku rupanya huh?" sepertinya namja itu semakin kesal padaku "aku kira kau sudah selesai bicara, masih belum juga? kalau begitu silahkan kau lanjutkan!" sahutku masih stay cool dan tak menghiraukan emosinya sama sekali. Buuukkk....... aaww sakit, brengsek! namja itu memukul wajah tampanku. Kurasakan aliran darah hangat keluar dari sudut bibir indahku, aku mengusap darah tersebut seraya menatapnya dengan sinis "rasakan itu! aku sudah selesai bicara, gamshahamnida" ujar namja itu benar-benar memancing emosiku "paborasseo" teriakku melihatnya berlalu dari hadapanku.


   Aku melanjutkan perjalananku menuju rumah, sesampainya di rumah aku segera melangkah menuju kamar halmoni. Aku mengintipnya dari balik pintu, aku melihat halmoni sudah tertidur lelap. Aku pun kembali menutup pintu kamar halmoni dan beranjak menuju kamarku. Aku mengganti pakaianku, kemudian mengompres lukaku tadi dengan sedikit es agar esok bisa kembali normal. Sembari mengompres luka, aku merebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Aku mencoba memejamkan mataku sejenak "mwo?" aku tersentak melihat sekelebat bayang yang terlintas dipikiranku "kenapa aku kembali teringat senyuman manis Hyun Mun?" ujarku tersenyum sendiri. "Ada apa denganku? apa aku menyukainya?" aku kembali teringat senyuman ramahnya, benar-benar menenangkan hati.

Sang Joon's POV End

***
Author's POV

   Hyun Seok pulang ke rumahnya dalam keadaan lemas, jalannya sedikit mengurangi kecepatan. Ia memasukkan sepeda kesayangannya ke dalam kedai yang ada di depan rumahnya. Setelah selesai memasukkan sepeda, ia segera masuk ke dalam rumahnya. Sementara di tempat lain, Hyun Mun masih sibuk berkutat dengan buku dan pensil untuk membuat sebuah design pakaian. Sejak kecil Hyun Mun memang sudah memiliki cita - cita sebagai designer baju terkenal. Hyun Mun menoleh ke jendela, ia memikirkan Hyun Seok yang sedari tadi belum juga memberi kabar.

    Hyun Mun berniat menelpon Hyun Seok namun ia kembali urungkan niatnya melihat malam sudah semakin larut, ia putuskan untuk menemui Hyun Seok besok pagi saja.

Author's POV End

***
Hyun Seok's POV

   Aku sampai di depan rumah, aku buru-buru menyimpan sepedaku ke dalam kedai. Setelah kedai terkunci rapat, aku segera melangkah masuk ke dalam rumahku "aku pulang" sahutku lemas berharap ahjussie sudah tertidur "kenapa tidak ada yang menjawab? apa ahjussie sudah tidur? syukurlah" sahutku berbisik sedikit memperlambat gerakku agar tak terdengar ahjussie "kau kira aku sudah tidur?" suara ahjussie mengejutkanku setengah mati "aigho! ahjussie" seruku menoleh ke belakang "kau mengejutkanku, kukira kau sudah sampai di pulau mimpi ternyata masih disini" lanjutku berusaha menyembunyikan tanganku "aku menunggumu pulang, sebab aku harus segera membuat mie tapi kenapa kau pulang terlambat? kau tidak lihat sudah pukul berapa sekarang?" sahut ahjussie membuatku menoleh ke arah jam di dinding yang sudah menunjukkan angka 11 malam.


    "mianhae tadi aku menjemput Hyun Mun terlebih dahulu, jadi agak terlambat. jeongmal mianhada ahjussie" sahutku membungkukkan badan 90 derajat "sudah sudah! hentikan membungkuk! tegakkan badanmu!" kudengar ahjussie menyuruhku menghentikannya "gomawo ahjussie!" pelukku riang "ne ne cheonma! lepaskan pelukanmu anak nakal! aku tak bisa bernapas" gumam ahjussie membuatku sejenak terlupa dengan rasa sakit di tanganku "hehehe, ya sudah aku ke kamar mandi dulu ne ahjussie! Ini belanjaannya" aku menyodorkan bahan ramyeon yang tadi kubeli "ne, gomawo! lho... tanganmu kenapa anak nakal?" omo ahjussie melihat lukaku, ish cerobohnya aku "ani ahjussie! hmm... ini... ini hanya luka kecil, tadi waktu aku memboncengi Hyun Mun kami terjatuh dan tanganku tergesek di aspal.. ah tapi ini bukan luka besar! ahjussie tenang saja ne!" sahutku berbohong "jeongmalyo?" ahjussie menatapku penuh kecurigaan nampaknya "ne ahjussie" ujarku ragu "sini! biar ku obati" sahut ahjussie menarikku.

   Ahjussie mengambil sebotol alkohol 70 % dan kapas serta tak lupa sebuah plester luka, dia menyuruhku diam sementara dia membersihkan lukaku. Ahjussieku ini memang tak ingin melihatku terluka sedikitpun, dia pernah bilang padaku bawha eomma dan appa telah berpesan padanya untuk menjagaku sepenuhnya maka dari itu ahjussie sangatlah perhatian padaku "gomawo ahjussie" sahutku seraya menatap ahjussie yang sibuk membersihkan lukaku "untuk apa?" tanya ahjussie menoleh ke arahku "ish! ahjussie ini, belagak tidak tahu" aku memanyunkan sedikit bibir sexyku "untuk malam ini lah, gomawo kau sudah mau mengobati lukaku. Saranghanda ahjussie" sahutku kemudian menarik tanganku dan membentuk sebuah love dari rangkaian kedua tanganku "sini tanganmu! kau ini, memangnya aku ini kekasihmu sehingga kau nyatakan cintamu padaku huh? kurasa kau memang saatnya membutuhkan seorang yeoja ne?" ahjussie menarik tanganku dan perkataannya sangat menyebalkan "ish! ahjusssiiieeee!!!!" teriakku malah ditertawakan olehnya "hahahaha" ahjussie tertawa terpingkal "wae?" tanyaku kesal "kau ini! tingkahmu masih seperti anak usia sepuluh tahun, bagaimana Hyun Mun mau menyukaimu?" aku segera menutup mulut ahjussie. Ahh dia ini memang menyebalkan "aaahhh!! ahjussie aku lelah, aku mau tidur. Annyeonghi jumuseyo" sahutku kesal dan terburu-buru, aku segera berlari menuju kamarku dan menutup pintu "haha dasar anak itu" kudengar ahjussie masih berbicara sembari tertawa, paborasseo.

Hari Selanjutnya

   Aku baru saja selesai mandi, aku masih mengelap rambutku dengan handuk kecil berwarna putih sembari keluar untuk memeriksa bahan-bahan makanan yang sudah tersedia di kedai "joheun achiemeyo ahjussie" sapaku melihat ahjussie tengah sibuk menyiapkan beberapa item untuk berjualan di kedai hari ini "joheun achiemeyo Hyun Seok ah! Kau sudah mandi?" balas ahjussie menatapku "tentu saja" balasku, aku menatap cermin besar yang terpajang di dinding dapur "aigho!! tampan sekali namja itu? lihat rambutnya!" begitu indah" sahutku di depan cermin memerhatikan bayanganku seraya menyentuh cabang rambutku "hidungnya mancung sekali! tengok matanya!" aku seperti ini setiap pagi hari setelah mandi "matanya indah, tajam! kau ini sangat sangat tampan boy!" sahutku kembali seraya tersenyum "memang kau sangat tampan Hyun Seok ah!" ahjussie selalu bilang begitu dan merangkul pundakku acap kali aku melakukan hal seperti ini "hehehe, tentu saja!" jawabku penuh rasa percaya diri. Ini adalah caraku untuk memulai hariku agar aku lebih percaya diri, hehe tak ada salahnya bukan memuji diri sendiri?.


   Setelah bersiap-siap, aku pun mengeluarkan sepeda andalanku "Hyun Seok!" seruan seseorang menahan pedal di kakiku, aku menoleh ke arah sumber suara "annyeong Hyun Mun" sapaku menundukkan kepala "annyeong, kau mau berangkat?" tanya yeoja itu selalu dengan senyuman mautnya, aku menganggukan kepalaku dengan cepat "semalam kenapa kau tidak menghubungiku? bukankah setiap kali kau habis menjemputku kau akan mengabariku?" sahut Hyun Mun mengingatkanku hal itu "ah ne, mianhae aku lupa. Semalam aku terlalu lelah samapi-sampai aku lupa memberitahumu aku sudah sampai rumah dengan selamat. Mianhae" aku kembali menundukkan kepalaku "gwenchanayo"sahut yeoja itu "tanganmu? ada apa dengan tanganmu?" ujar Hyun Mun sepertinya telah melihat lukaku "ah ani, bukan apa-apa! ini hanya lecet saja, semalam aku sempat terjatuh di pasar dan tanganku tergesek sesuatu hingga lecet tapi tak apa" aish lagi-lagi aku berbohong "jinjjayo?" tanya Hyun Mun nampaknya mencemaskanku "ne, sudah ya aku berangkat! aku takut kesiangan. Kau juga harus berangkat kerja bukan?" aku mengalihkan pembicaraan ini takut Hyun Mun bertanya lebih jauh "ne, nanti aku berangkat. Kau hati-hati ne! Annyeong" Hyun Mun membungkukkan badannya dan tersenyum manis padaku "ne, annyeong" sahutku lalu mulai mengayuh sepedaku dan meneriaki kata-kata andalanku.

Hyun Seok's POV End

***

Sang Joon's POV

   Mobilku sudah terparkir rapi di salah satu parkiran hotel, aku berjalan menuju kantorku dengan penuh rasa percaya diri. Nampak seperti biasanya, setiap pagi semua pegawai berbaris rapi di sepanjang jalan menuju hotel hanya untuk sekedar menyapaku "Joheun Achiemeyo kwajangnim ( Selamat Pagi General Manager )" sapa semua karyawan bersamaan, terdengar seperti paduan suara. Aku membungkukkan badanku dan berusaha tersenyum padanya "joheun achiemeyo naneun hwesawon ( selamat pagi karyawanku )" balasku kemudian melanjutkan langkahku menuju ruanganku di lantai atas lantai 6.

   Aku  mulai mengerjakan beberapa pekerjaanku, mulai dari menanda tangani setiap dokumen dari para karyawanku hingga siang ini harus menemui tamu asing yang akan datang dari negara Jepang yang akan mengadakan kerja sama dengan hotelku. "Chagiya! Ini data yang harus kau tanda tangani untuk jadwal pertemuan besok!" Kyu An menyodorkan beberapa berkas di mejaku, aku memeriksa satu persatu berkas tersebut dan menanda tanganinya dengan cermat dan teliti "gomawoyo, ini sudah kutanda tangani semua" aku mengembalikan berkas-berkas tersebut "ne, cheonma chagi" Kyu An tersenyum padaku "Kyu An! jadwal pertemuanku dengan investor dari Jepang hari ini pukul berapa?" tanyaku sembari membolak-balik sebuah dokumen, Kyu An duduk di batang kursiku sehingga memperdekat jarak antara aku dengannya "ne, pertemuanmu dengan investor tersebut usai jadwal makan siang. Jadi kau tak perlu khawatir! Kita makan siang bersama ne chagiya?" ujarnya merangkul pundakku "mianhae, hari ini aku sudah ada janji dengan temanku jadi aku tidak bisa menemanimu makan siang" sahutku datar "nuguseyo?" tanya Kyu An menatapku dengan tajam "kau ini, apa semua temanku harus kau kenal?" sahutku kini menatap kedua matanya "ani, tapi kenapa kau lebih mementingkan temanmu itu dibandingkan aku?" Kyu An memanyunkan bibirnya "anio! bukan aku mementingkan dia, tapi aku sudah lama tak bertemu dengannya dan hanya hari ini saja aku bisa bertemu dengannya" ujarku "ah ne, baiklah" sahut Kyu An lalu bergegas keluar meninggalkan ruanganku.


   Jam makan siang, aku segera berangkat ke sebuah kafe. Di sana sudah ada seorang teman sekaligus mantan asistenku yang sudah menantiku. Setelah lima belas menit aku mengendarai mobilku akhirnya aku sampai di kafe tersebut, aku berlari menuju ke dalam. Aku memerhatikan ke segala arah, mencari sosok tersebut "Sang Joon Kwajangnim" seseorang memanggilku dari jauh seraya melambaikan tangannya memberitahu keberadaannya "ahjussie!" seruku segera berlari menghampirinya. "Annyeong ahjussie" sapaku membungkuk "annyeong kwajangnim! kau semakin tampan rupanya" balas Ahjussie Kang tersenyum sumringah "ahjussie kau bisa saja!" sahutku tersipu "silahkan duduk, waktu kita tidak banyak!" sahutku seraya duduk di salah satu bangku menghadap mantan asistenku yang sudah kuanggap sebagai ahjussieku sendiri "ne, aku tahu kau orang sibuk jadi aku pun tidak meminta waktu banyak.. hahaha" balas ahjussie tertawa. Kamipun berbincang-bincang sembari makan hidangan makan siang kami, kami benar-benar saling merindukan satu sama lain. Rencananya kami adalah ahjussie kembali menjadi orang kepercayaanku di kantor hanya saja kini aku menaruhnya di posisi kepala pelayan bukan sebagai asistenku seperti dulu.

  Setelah bertemu dengan ahjussie, aku kembali ke kantor untuk menemui investor Jepang. Aku berdiskusi dengan investor Jepang yang bernama Hiromasa tersebut di dalam ruang rapat, kami membicarakan beberapa poin untuk mecapai satu kesepakatan. Setelah selesai rapat dengannya, aku kembali ke ruanganku. Aku meluruskan kakiku di atas meja, aku mencoba memejamkan kedua mataku yang lelah. Aigho! jantungku, kenapa jantungku kembali sakit "sakit, jantungku!" keringat dingin membasahi tubuhku, aku panik mencari botol obatku. "Kemana obatku?" aku semakin merasakan sakit yang hebat, aku tak mampu mengatur napasku, pandanganku gelap. Bluukkk.... aku terjatuh.
 
   Dalam posisi tersungkur di lantai, aku masih bisa mendengar suara jejak langkah seseorang yang memasuki ruanganku namun aku sudah tak sanggup membuka mataku "Sang Joon?" suara Kyu An terdengar samar.

Sang Joon's POV End

***

Kyu An's POV

   Setelah usai menemani tunanganku rapat dengan salah satu investor, aku pun melangkahkan kaki menuju toilet. Aku ingin memeriksa penampilanku siang ini, masih tampak cantik. "Naneun yeoppo yeoja (aku wanita cantik)" sahutku menatap cermin "Sang Joon, beruntung sekali kau bisa mendapatkanku" aku kembali bergumam seraya tersenyum dengan bayanganku dicermin. Selesai memeriksa penampilanku, aku berniat menemui Sang Joon di ruangannya, karena sesuai list kegiatannya saat ini ia tak punya jadwal apapun jadi aku rasa kami bisa bermesraan di sana.


   Aku melangkah menuju ruangannya, ku pegang gagang pintu tersebut "Sang Joon?" sahutku tersentak melihat Sang Joon sudah tersungkur di lantai "Sang Joon ah! ireona! (Sang Joon bangun!)" sahutku berusaha menyadarkannya dengan memukul ringan kedua pipinya, namun usahaku sia-sia. Aku harus memanggil ambulan, aku mengambil ponselku lalu mencari nomor Rumah Sakit langganan Sang Joon, aku pun segera menelpon ke pihak Rumah Sakit tersebut.

   Dua puluh menit kemudian, aku sudah berada di depan ruang UGD. Menunggu Sang Joon diperiksa, perasaanku benar-benar cemas acap kali melihat penyakitnya kambuh. Aku menelpon halmoni "yoboseyo halmoni" sapaku "ne halmoni, dia sedang di UGD saat ini! Ne aku menunggumu" sahutku lalu menutup telepon. Selang beberapa menit, Dokter keluar dengan dua susternya lalu menyuruhku untuk menemani Sang Joon di dalam. Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa hari mulai gelap sementara aku dan halmoni masih belum bisa melihat Sang Joon terbangun. Dokter menyuruhku dan halmoni pulang untuk beristirahat karena jam besuk pun sudah habis. Aku dan halmonipun pulang, meninggalkan Sang Joon dengan penuh rasa khawatir.

Kyu An's POV End

***

Sang Joon's POV

   Perlahan aku membuka mataku, aku masih bisa merasakan sakit di bagian jantungku. Ketika berhasil membuka mata, seorang perawat menghampiriku "Tuan, kau siuman?" sahut perawat tersebut menatapku "tunggu sebentar ya Tuan, aku panggilkan Dokter" sahutnya kembali lalu meninggalkanku pergi. Tak lama kemudian perawat itu kembali ke kamarku bersama dengan Dokter pribadiku "annyeong Sang Joon ah" sapanya membungkukkan badannya padaku "annyeong" jawabku lirih "biar kuperiksa sebentar keadaanmu ya tuan" serunya kuanggukkan. Setelah memeriksa keadaanku, ia pun mulai membicarakan keadaanku "Sang Joon ah, Joseumnida! aku harus beritahu keadaanmu" sahutnya membuatku khawatir "ne gwenchanayo" sahutku "keadaanmu semakin memburuk, kau harus segera mendapatkan donor jantung yang tepat jika tidak kupastikan hidupmu tak bisa bertahan lebih lama" ujarnya membuatku sedikit terkejut "bagaimana ini? apa aku harus menjalani pengobatan dan operasi di sini?" tanyaku ingin mendapat kejelasan lebih "kurasa tidak, tuan harus melakukan semua itu di Amerika, karena peralatan medis kami masih kurang lengkap tuan" sahut Dokter itu membuatku semakin bingung "ne araho, gomapseumnida atas infonya Dok" sahutku "ne cheonmaneyo tuan, istirahatlah yang cukup! Saya permisi tuan" sahutnya lalu meninggalkanku.


   Aigho, aku tidak mungkin meninggalkan pekerjaanku! Tapi aku juga tidak ingin sakit seperti ini, aku harus bagaimana. Aku berpikir keras mencari solusinya, hingga akhirnya aku terpikirkan sesuatu "ah ne, namja berandal itu" aku tersenyum licik menemukan solusinya "benar! bukankah wajahku dengannya itu mirip? Bagaimana jika ia menggantikanku sementara? Apa akan ada yang bisa membedakan kami?" sahutku benar-benar ingin mewujudkan ide gilaku.

  Tiga Hari Kemudian

   Aku sudah bisa pulang dari Rumah Sakit, namun tak ada satu orangpun yang mengetahui kabar kepulanganku. Aku sengaja merahasiakan dari siapapun, karena aku ingin mencari namja berandal itu hari ini. Aku menyusuri setiap jalan di Gangman menggunakan taksi, aku melihat namja tersebut keluar dari salah satu gang dengan mengendarai sepeda. "Ahjussie berhenti disini!" sahutku pada sopir taksi tersebut lalu membayar tarifnya dan berlari menemui namja itu "tunggu!" teriakku menghentikan namja itu, ia menoleh ke arahku "annyeong! kau masih ingat padaku?" sapaku berusaha baik padanya "tentu saja, ada apa kau menemuiku?' tanya namja itu menatapku sinis "bisa kita bicara sebentar?" kataku menatapnya penuh harap.


   "bicara saja!" sahut namja itu jutek "tidak di sini, kau bisa ikut denganku sebentar?" sahutku menggelengkan kepalaku "museun suriya? (apa maksudmu?)" tanya namja itu "yang ingin kubicarakan denganmu cukup panjang jadi tidak bisa dibicarakan di pinggir jalan begini" sahutku berusaha menjelaskannya "lalu bagaimana dengan daganganku? aku harus berjualan, jika tidak aku akan dimarahi ahjussie" sahut namja itu "tenang saja! aku akan bayar semua daganganmu, eottokhae?" sahutku tersenyum padanya "mworago? (apa katamu?" namja ini benar-benar melatih kesabaranku "aku akan membayar semua daganganmu asalkan kau mau ikut denganku. Eottokhae?" uajrku mempertegas maksudku "jeongmal?" ku lihat guratan bahagia di wajahnya "ne" sahutku "geureyo, aku mau ikut denganmu" aku berhasil membujuk namja yang belum ku ketahui namanya itu ikut bersamaku. Akupun pergi bersama dengan namja asing tersebut, sementara ia menitipkan sepedanya di salah satu penitipan kendaraan.

Sang Joon's POV End

TBC

Eottkhae? Chapter ini seru tak??? Kira-kira apa ya ide gilanya Sang Joon?? dan dia mau apakan Hyun Seok ya???? Penasaran??? Tunggu jawabannya di Chapter selanjutnya ne!! RCLnya author tunggu selalu... Gomawoyo ^^

Monday, February 18, 2013

B2ST Yoseob untuk merilis album solo Mini diproduksi oleh Junhyung

type='html'>

B2ST Junhyung baru-baru ini mengungkapkan tracklist misterius dan para penggemar menebak apakah idola mereka akan membuat debut solo atau B2ST sedang melakukan Come backnya. Yah tampaknya kedua asumsi yang salah karena telah terungkap bahwa tracklist adalah untuk debut solo resmi Yoseob itu!

Cube Entertainment telah mengkonfirmasi bahwa Yoseob akan merilis album solo pertamanya mini di 26 dengan trek yang dihasilkan oleh anggota Junhyung sesama.

CEO Hong Seung Lagu mengungkapkan kegembiraan dan rasa percaya diri dalam kemampuan Junhyung saat ia berkomentar, "Silakan mengevaluasi Junhyung, yang saya telah diakui dan dipercaya, sebagai produsen yang akan diawasi oleh dunia."

Solo pertama Yoseob album, 'The First Collage' akan dirilis pada tanggal 26, sehingga menantikan, dan pastikan untuk pergi memeriksa tracklist di artikel sebelumnya

Source : Allkpop
Translate : Cloud 3424
 
 

Sunday, February 17, 2013

Seungri Bigbang Menyatakan pda Fans Bahwa itu Benar Twitter miliknya

type='html'>

Big Bang Seungri telah bergabung dengan dunia Twitter!

Maknae mengikuti G-Dragon dan Taeyang dalam langkah-langkah mereka untuk bergabung dengan situs jejaring sosial. Seungri menghabiskan hampir 3 jam mencoba untuk meyakinkan penggemarnya bahwa ia sebenarnya Seungri nyata, tweeting selebriti lain seperti Psy, 2NE1 Dara, KARA Hara, serta hyungs nya G-Dragon dan Taeyang.

Akun tersebut akhirnya diikuti oleh Twitter resmi YG Entertainment itu. Dia kemudian tweeted kepada para penggemarnya bahwa ia berada di Las Vegas, dan telah mengungkapkan bahwa dia telah sampai semua malam minum Red Bull. Dia juga tweeted gambar hotelnya, dan akhirnya mengumumkan ia akan tidur di sekitar 07:00 PST dengan foto matahari pagi dari kamar hotelnya.

Seungri juga tweeted Ashton Kutcher dan bertanya apakah dia ingat dia.


 Seungri terdengar seperti dia menikmati upaya untuk mempelajari Twitter! Chingudeul bisa Follow Twitter Seungri Oppa berikut @ ForvictoRi


Source : allkpop
Translate : Cloud3424