Wednesday, September 1, 2010

Sinopsis My Girlfriend is a Gumiho Episode 6



Mi Ho dengan sangat senang bilang kepada Dae Woong bahwa mulai sekarang mereka ini adalah pasangan. Mi Ho dan Dae Woong menyatuhkan cincin mereka dan mereka tertawa. Dae Woong bilang, muskipun wajah mereka berbeda namun mereka akan menjadi pasangan untuk 100 hari kedepan. Mi Ho benar-benar gembira dan berkata, "Dae Woong. Karena kita ini pasangan... Ada sesuatu yang ingin aku lakukan. Apakah boleh aku melakukannya?" Dae Woong menjawab, "Karena kita pasangan, apa yang tidak boleh? Apa yang ingin kau lakukan?" Mi Ho pun langsung tersenyum senang.

Mi Ho meletakan sebuah mangkok di hadapan Dae Woong dan dia juga membawa sebuah handuk besar di tangannya yang menutupi wajahnya. Dae Woong kebingungan dan bertanya-tanya, "Mi Ho, kenapa kau membawa handuk?" Mi Ho menurunkan handuk itu perlahan-lahan dan Dae Woong pun kaget karna Mi Ho telah berdandan seperti pengantin wanita Korea. Dae Woong lalu berkata, "Stop! Kupikir aku tau apa yang akan kaulakukan... dan ini tidak boleh!" Mi Ho terus merengek dan bilang bahwa dia ingin sekali melakukan ini namun Dae Woong benar-benar melarang Mi Ho dan Dae Woong berkata, "Aku menjadi pacarmu karena mutiara itu. Dan kau ingin menjadikanku suamimu? Gumiho kau ini benar-benar tidak punya harga diri!" Dae Woong langsung berjalan meninggalkan Mi Ho.



Mi Ho kesal dan bilang, "Aku sudah merencanakan ini dari dulu. Huh mengecewakan sekali. Woong Ah! Kita kawin saja!" Dae Woong yang sedang berjalan pergi pun langsung berhenti melangkah dan berbalik menatap Mi Ho, "APA? Kupikir aku salah dengar. Tadi kau bilang apa?" Mi Ho tersenyum dan langsung menghampiri Dae Woong, "Kawin." Dae Woong kaget dan langsung tertawa,Mi Ho juga ikut tersenyum dan bertanya "Apa kau menyukai ideku?" Dae Woong masih terus tertawa dan berkata, "Ya ampun. Memikirkan menikah dengan Gumiho, aku akan muntahkan mutiara ini." Dae Woong langsung bersiap memuntahkan namun Mi Ho berkata bahwa Dae Woong tidak akan mudah memuntahkan mutiara itu karna Dae Woong sudah berjanji akan menjaga mutiara itu selama 100 hari dan kini Dae Woong benar-benar milik Mi Ho.

Dae Woong tiba-tiba menarik Mi Ho ke tembok dan dia seperti mau mencium Mi Ho dan bertanya, "Apa ini yang kau inginkan? Ayo lakukan!" Ketika Dae Woong mau menciumnya, Mi Ho langsung berkata bahwa dia tadi hanya bercanda dan meminta maaf. Dan ternyata ini semua adalah imajinasi Dae Woong.

Dae Woong mencoba menirukan imajinasinya itu dengan menarik Mi Ho ke tembok dan seperti mau mencium Mi Ho dan bertanya, "Apa ini yang kau inginkan? Ayo lakukan!" Mi Ho ternyata tidak meminta maaf, dia malah memeluk Dae Woong dan tersenyum senang. Dae Woong jadi ketakutan dan langsung berkata "Ah aku tadi hanya bercanda. Maaf... Lepaskan aku.. Lepaskan.." Mi Ho langsung cemberut dan melepaskan pelukannya ke Dae Woong. Dae Woong panik dan berlari masuk kedalam rumah.




Di dalam rumah, Dae Woong benar-benar tidak menyangka bahwa Mi Ho seberani itu. Lalu Dae Woong berfikir, "Apakah aku telah melakukan tindakan bodoh? Tidak! Pikirkan mutiara yang ada di dalam tubuhku. Kalau aku menyimpannya selama 100 hari maka ini akan berakhir."

Di luar rumah, Mi Ho tersenyum dan berkata "Manusia bercanda dengan Gumiho... Aku senang tanpa alasan dan dalam 100 hari aku akan menjadi manusia." Mi Ho benar-benar gembira dan dia juga sangat senang atas cincin yang di berikan oleh Dae Woong karna itu adalah cincin pasangan.



Dong Joo seperti biasa ada di ruangan khususnya dan dia membawa sebuah jam pasir dan dia berkata, "Mulai sekarang, dalam seratus hari salah satu sisi jam pasir ini akan kosong... dan salah satu sisi lainnya akan menjadi penuh."



Dae Woong bilang kepada Mi Ho, "Dari pada kita pergi berkencan, sebaiknya kita buat kontrak. Aku membutuhkan mutiara ini dan kau akan tinggal disini. Meskipun kita saling membutuhkan, tetapi masih ada batasan yang tidak boleh dilewati antara manusia dan Gumiho. Ingatlah itu!" Mi Ho tersenyum dan dia dia bilang bahwa dia mengerti dan tidak akan melakukan hal yang tidak disukai oleh Dae Woong. Dae Woong melanjutkan kalimatnya, "Lalu... Tatapanmu seperti ingin memakanku... Jangan melihatku seperti itu." Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah aku terlihat seperti ingin memakanmu? Ini aneh... Aku tidak merasa hal itu hari ini." Dae Woong kaget mendengar jawaban Mi Ho, "Hari ini?" Mi Ho sadar kalau dia salah bicara makanya dia langsung menghindar dengan bilang mau tidur namun Dae Woong langsung melarangnya dan meminta Mi Ho untuk menjelaskannya lebih jelas.

Dae Woong pun bertanya dengan takut-takut, "Kamu... ingin memakanku sebelumnya, benarkah?" Mi Ho kaget mendapat pertanyaan seperti itu dan bilang, "Kenapa kamu bertanya seperti itu padaku hah?" Dae Woong lalu bilang bahwa Mi Ho pastinya pernah berfikir bahwa dirinya ini sangat lezat. Mi Ho tetap diam saja tidak berbicara. Dae Woong berkata, "Kau ini Gumiho, kau punya insting dan kau pasti pernah melakukan kesalahan." Mi Ho bilang bahwa dia tidak akan mengatakan apapun juga. Dae Woong berkata bahwa dia akan mengerti jadi sebaiknya Mi Ho berkata jujur saja. Akhirnya Mi Ho pun jujur bilang bahwa dia pernah sekali berfikir bahwa Dae Woong pasti sangatlah lezat. Dae Woong benar-benar kaget mendengar hal itu dan langsung menjaga jarak. Mi Ho pun lalu bilang bahwa dia sebenarnya pernah berfikir dua kali bahwa Dae Woong sangat lezat. Dae Woong semakin kaget dan langsung berdiri dari duduknya.



Mi Ho lalu bertanya, "Kenapa? Kau bilang kau akan mengerti." Dae Woong kesal dan berkata, "Siapa yang akan mengerti? Bahkan... Aku merasa lebih baik tidak mendengarnya. Sebaiknya kita mulai jaga jarak." Mi Ho benar-benar merasa bersalah dan membujuk Dae Woong agar tidak marah tapi Dae Woong tetap bilang bahwa dia sekarang tidak berani menatap wajah Mi Ho. Dae Woong pun langsung naik ke bagian tempat tidurnya dan menutup tirai. Mi Ho benar-benar menyesal telah jujur. Dae Woong berfikir, "Dua kali? Bagaimana aku tau kalau ternyata dia erfikir seperti itu hingga tiga atau empat kali?"



Dong Hong pergi keluar kantornya dan dia menatap patung laki-laki yang tadi di bagian bokongnya itu ada bekas lipstik Bibi yang ditutupi oleh koyo. Dong Hong mengingat ajakan Bibi untuk makan sup udon namun tadi dia menolaknya karna berfikir bahwa bibi sudah memiliki suami, "Seharusnya aku dan dia ada di tempat sup udon sekarang..."

Di saat yang sama, Bibi sedang menatap koyo dan ingat mengenai Dong Hong yang berkata bahwa Dong Hong lebih menyukai bau koyo yang keras. Bibi mencium bau koyo dan berkata, "Ini pedih. Mata dan hatiku... benar-benar pedih.."



Dae Woong yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun karna mendengar suara tangisan seseorang. Dae Woong mencari sumber suara tersebut dan menemukan Mi Ho di dalam kamar mandi sambil menutup wajahnya. Dae Woong pun bertanya, "Kau membuatku takut. Ada apa denganmu?" Mi Ho mengangkat wajahnya dan bilang bahwa spidol di wajahnya tidak bisa hilang. Dae Woong juga kegt melihat itu dan bertanya, "Apa yang kau gunakan untuk mewarnai wajahmu itu?" Mi Ho pun memperlihatkan spidolnya yang ternyata spidol permanen. Dae Woong lalu berkata, "Kau ini benar-benar... Gumiho macam apa yang bodoh seperti ini?" Mi Ho cemberut dan Dae Woong pun mengajak Mi Ho untuk mencari solusinya.

Dae Woong pun mencari 'Bagaimana cara menghilangkan spidol permanen' di internet dan ternyata banyak sekali hasil yang keluar. Dae Woong pun berkata, "Ah banyak sekali. Ternyata banyak orang bodoh." Mi Ho lalu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku melakukan sesuatu sepeti manusia, bukan?" Dae Woong tertawa dan melanjutkan mencari solusi untuk menghilangkan spidol dari wajah Mi Ho. Akhirnya Dae Woong menemukan caranya yaitu dengan menggunakan salonpas air.



Dae Woong pun membantu Mi Ho membersihkan wajahnya dan Mi Ho pun bilang bahwa dia ingin sekali memakai riasan seperti para pengantin perempuan Korea. Mi Ho lalu bercerita tentang masa lalunya yang ingin sekali menikah namun tidak ada laki-laki yang mau dengannya karna beredar rumor bahwa Gumiho itu akan memakan hati laki-laki, Dan karena masalah itulah makanya dia terjebak di dalam lukisan.Dae Woong merasa kasihan juga dan bilang bahwa manusia ternyata sudah jahat dari dahulu. Mi Ho bilang bahwa dia itu tidak pernah memakan manusia, bahkan dia dulu pernah menghentikan harimau yang mau memakan manusia. Dae Woong pun kagum, "Jadi kau menghentikan manusia?" Mi Ho menjawab, "Iya. Aku menakut-nakuti harimau itu dengan mengatakan aku akan memakannya" Dae Woong pun mengerti kalau Mi Ho ternyata selama ini hanya menakut-nakuti saja akan memakan manusia.

Mi Ho lalu bilang kalau rumor dia memakan manusia itu sudah beredar selama 500 tahun dan pastinya akan sangat sulit di ubah. Dae Woong lalu bilang jika nanti dia sudah jadi aktor terkenal maka dia akan membuat cerita yang menghilangkan kesalahpahaman tentang Gumiho. Mi Ho jelas sangat senang. Dae Woong bilang bahwa dia akan membantu Mi Ho karna mutiara Mi Ho telah membantu karir aktingnya. Dae Woong lalu ingat mengenai hadiah yang dia sudah siapkan untuk Mi Ho makanya dia pun menyuruh Mi Ho untuk menunggu sebentar dan dia akan mengambilkan hadiahnya.



Dae Woong lalu bertanya, "Mi Ho, apa yang paling kau sukai?" Mi Ho tentu saja menjawab, "DAGING!" Dae Woong etrsenyum dan bilang kalau hadiah ini dibuat khusus untuk Mi Ho dan jika Mi Ho sangat menyukai hadian ini maka ekor Mi Ho harus dijaga agar tidak keluar. Mi Ho pun mengerti. Dae Woong lalu berkata, "Khusus untuk Gumiho, aku persembahkan ukuran besar Paha ayam.." Dae Woong menunjukan boneka paga ayam yang tadi di belinya dan Mi Ho pun langsung senang karna ukurannya yang sangat besar. Dae Woong melemparkan boneka paha ayam itu ke Mi Ho dan Mi Ho pun langsung menangkapnya dan tertunduk. Dae Woong kaget dan langsung menghampiri Mi Ho.

"Mi Ho kau baik-baik saja? Mi Ho? Kenapa? Apa kau tidak menyukainya? Apakah kau kecewa karna ini bukan daging sungguhan?" Dae Woong benar-benar panik dan takut jika Mi Ho menangis. Mi Ho menggelengkan kepala dan bilang bahwa dia amat sangat menyukai boneka itu dan dia takut air matanya akan keluar. Dae Woong pun merasa lega dan bilang lain kali dia akan mencoba mencari daging sapi. Mi Ho tersenyum dan menggigit boneka paha ayam itu. Dae Woong melarang Mi Ho untuk menggigitnya namun Mi Ho bilang bahwa dia harus menghargai pemberian Dae Woong dengan cara menggigitnya. Mi Ho lalu bilang jika paha ayamnya saja sudah besar maka pastinya ayam itu sangat besar sekali. Dae Woong berkata, Jika dia memiliki ayam yang sebesar itu maka semua masalahnya akan hilang sepertinya.




Hye In bertanya kepada Sun Nyeon, "Fakta bahwa Dae Woong terluka, apakah Dong Hong mengetahuinya?" Sun Nyeon menjawab bahwa ayahnya itu sepertinay belum tau. Sun Nyeon lalu bertanya, "Bukankah kau bilang akan membujuk dia untuk menyerah." Hye In bilang bahwa dia sudah membujuk Dae Woong tapi sDae Woong belum menanggapinya. Hye In melihat ke HPnya dan bertanya-tanya, "Apakah dia benar-benar terpukul?"



Sun Nyeon mengobrol dengan Byung Soo dan bilang bahwa Hye In ini sangat licik dan pintar membuat seseorang menyerah dan pastinya keadaan ini sangat sulit untuk Dae Woong. Byung Soo berfikiran sama dan bilang bahwa Dae Woong pasti sulit mengatakan kepada Dong Hong bahwa dirinya akan menyerah. Byung Soo lalu bilang bahwa dia akan mencoba mengatakan hal ini kepada Dong Hong.



Byung Soo datang ke tempat latihan dan melihat Dae Woong ada di tengah lapangan dan terjatuh. Dong Hong menarik kerah Dae Woong dan berkat, "Kamu! Siapa kamu? Bagaimana bisa kau melakukan ini? Itu tadi sempurna!" Byung Soo yang awalnya mau menemui Dong Hong pun langsung terdiam. Dong Hong meong langsunWoong menatap matanya dan Dong Hong langsung senang karna di mata Dae Woong tidak terlihat ketakutan sama sekali. Dong Hong terus memuji Dae Woong yang sangat berani berputar 360 derajat dan mendarat dengan satu kaki, biasanya orang-orang akan takut terluka parah namun Dae Woong sama sekali tidak merasa takut.

Dae Woong bilang bahwa dirinya ini bukan tipe laki-laki yang penakut. Dong Hong benar-benar senang dan bialng bahwa dia sangat terharu karna melihat aksi Dae Woong yang benar-benar mengangumkan.



Selesai latihan, Dae Woong berbicara dengan Byung Soo. Byung Soo bertanya, "Apakah kamu tampil dalam keadaan kesakitan?" Dae Woong meminta Byung Soo menatap matanya lebih dalam dan dia bertanya "Apakah ada rasa kesakitan dalam mataku ini?" Byung Soo jelas kaget dan menggelengkan kepalanya. Dae Woong lalu tersenyum dan bilang bahwa dia sudah baik-baik saja dan semua masalahnya sudah terselesaikan dengan baik. Byung Soo melihat ke tangan Dae Woong dan dia kaget karna di jari Dae Woong ada cincin.



Byung Soo cerita kepada Sun Nyeon bahwa di jari Dae Woong ada sebuah cincin yang terlihat seperti cincin pasangan. Sun Nyeon jelas kesal dan bertanya, "Kira-kira siapa itu?" Byung Soo menjawab, "Hmm mungkin Hye In noona."



Sun Nyeon langsung mendatangi Hye In dan meminta Hye In untuk memperlihatkan tangannya sebentar. Hye In memperlihatkan tangannya yang ternyata ada sebuah cincin juga. Sun Nyeon berkomentar bahwa cincin yang ada di tangan Hye In itu tidak terlihat seperti cincin pasangan. Hye In kebingungan. Sun Nyeon bertanya, "Unni, ini bukan cincin pasanganmu dan Dae Woong?" Hye In menjawab, "Bukan." Sun Nyeon pun bertanya-tanya, "Lalu, cincin pasangan siapa yang di pakai oleh Dae Woong?" Hye In yang tidak tahu masalahnya pun bertanya apa yang sedang di bicarakan oleh Sun Nyeon. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong sepertinya sudah mempunyai pacar baru. Hye In jelas kaget mendengarnya. Sun Nyeon juga bilang bahwa selama ini Dae Woong selalu populer di antara perempuan apalagi Dae Woong baru saja tanda tangan kontrak film.

Hye In bilang bahwa dia pikirDae Woong tidak bisa bermain dalam film itu. Sun Nyeon bilang bahwa tubuh Dae Woong baik-baik saja dan dia sudah mulai bermain film. Hye In diam saja mendengar hal itu. Lalu Sun Nyeon berkata, "Hmm ternyata ini benar-benar bukan Unni ya."



Hye In kembali ke mobilnya dan benar-benar kesal, dia terus bertanya-tanya "Cincin pasangan? Dengan siapa?" Hye In mencoba menelfon Dae Woong namun Dae Woong sama sekali tidak bisa di hubungi.



Mi Ho pergi ke rumah sakit hewan dan bertemu dengan Dong Joo. Mi Ho dengan sangat senang bilang kepada Dong Joo bahwa dia kini menjadi pacarnya. Dong Joo berkata bahwa Dae Woong pasti sangat memerlukan mutiara itu. Mi Ho menunjukan cincinnya dan bilang bahwa cincin itu di berikan kepada orang yang di sukai. Dong Joo tersenyum dan kembali berkata bahwa Dae Woong itu sebenarnya tidak menyukai Mi Ho dan Mi Ho bukanlah seorang manusia. Mi Ho bilang bahwa dia akan menjadi manusia dan Dae Woong pasti akan menyukainya kelak.

Dong Joo bertanya, "Kau sepertinya berharap Dae Woong akan menyukaimu. Kenapa kau bisa yakin?" Mi Ho menjawab, "Dia bilang bahwa aku ini special. Aku bisa lari cepat dan melompat tinggi. dia bilang aku ini hebat." Dong Joo membalas omongan Mi Ho, "Ada mobil yang lebih cepat dan ada pesawat yang dapat terbang tinggi. Kemampuanmu memang special tapi tidak berguna." Mi Ho tidak mau kalah dan terus berkata bahwa dia juga bisa mendengar dan melihat dari jauh. Dong Joo kembali tersenyum dan memperlihatkan HPnya lalu berkata, "Aku yakin bahwa ini dapat melakukannya lebih baik dari padamu." Mi Ho bilang bahwa Dae Woong memuji dirinya yang banyak makan. Dong Joo kembali berkata, "Itu artinya kau menghabiskan banyak uangnya dan mungkin dia menyukai gadis yang menghasilkan uang banyak.Dia mungkin tidak menerima itu."

Mi Ho kesal dan langsung berdiri dari duduknya dan berkata "Aku cantik sekali." Dong Joo tersenyum dan menjawab, "Ya aku akui itu. Tapi hanya percaya kecantikan dan menyerahkan dirimu pada seseorang akan ada akibatnya dari tindakan itu. Aku berikan nasihat padamu, Nanti jangan kawin dengan Dae Woong." Mi Ho kebingungan dan bertanya "Lalu apa yang harus aku lakukan?" Dong Joo pun memberikan saran, "Kau jangan terlalu terus terang meminta apa yang kau inginkan seperti sekarang ini, kau harus mencoba mempelajari apa yang manusia inginkan." Mi Ho bertanya-tanya, "Apa yang Dae Woong inginkan?" Dong Joo memberikan 2 tulang anjing kepada Mi Ho dan berkata, "Kau menyukainya bukan? Cobalah berfikir sambil memakannya." Mi Ho langsung menolak dan marah, "Kau pikir aku ini anjing?" Dong Joo tertawa dan meminta maaf namun pada akhirnya Mi Ho mengambil tulang anjing itu dan pergi dari ruangan Dong Joo. Dong Joo pun berkata, "Jangan makan itu di tempat umum."



Dae Woong sedang berlatih membaca skenario dan Mi Ho mulai mengganggunya dengan bertanya, "Dae Woong ketika kau memberikan boneka ini sebagai hadiah kepadaku, aku juga ingin memberimu hadiah. Apa yang kau inginkan dan akan membuatmu senang?" Dae Woong menjawabnya dengan singkat, "Aku ingin kau tenang." Mi Ho kesal dan kembali berkata, "Aku bilang, aku ingin melakukan sesuatu untukmu. Katakan apa yang kau inginkan. Wooooooooong-ah!" Dae Woong kesal dan meminta Mi Ho untuk diam.

Mi Ho bilang bahwa dia akan memenuhi apapun yang diinginkan oleh Dae Woong. Dae Woong pun langsung tertarik dan bertanya, "Benarkah? Lalu jika aku memintamu berhenti dari kecanduan memakan daging, apakah kamu akan memenuhinya?" Mi Ho langsung terdiam. Dae Woong pun berkata, "Aku tidak akan meminta yang macam-macam, jadi jangan khawatir. Tolong jangan ribut." Mi Ho mengerti dan berkata, "Aku akan tenang. Tapi lain kali pastikan apa yang kau inginkan dan aku akan melakukannya dengan segera." Dae Woong pun bilang bahwa dia akan memikirkannya. Mi Ho tersenyum dan bilang, "Ah ada seseorang yang datang kemari."



Dae Woong keluar rumah dan melihat ada 2 orang yang datang karna disuruh membereskan tempat Dae Woong oleh Dong Hong. Akhirnya Dae Woong langsung menemui Dong Hong dan meminta ijin untuk tetap di rumah kecil itu. Dong Hong bilag bahwa tempat itu sebenarnya di pakai sebagai gudang. Dae Woong bilang bahwa dia ingin fokus pada film makanya ingin tinggal di tempat itu dan dia pun berjanji akan memberes-bereskan barang-barang disitu bahkan akan melakukan ronda malam untuk menjaga keamanan gedung sekolah aksi milik Dong Hong.

Dae Woong lalu berkata, "Ah di payung itu ada debu. Aku akan segera membersihkannya." Dong Hong tertawa dan bilang, "Kemarin aku sudah membersihkan payung itu. Jika kau tinggal disini maka bibimu akan datang kemari..." Dae Woong pun bilang bahwa dia akan melarang bibinya untuk datang namun Dong Hong langsung bilang bahwa dia bukanlah tipe orang yang melarang orang lain untuk datang. Dong Hong pun akhirnya mengijinkan Dae Woong untuk tinggal di rumah itu.

Ketika Dong Hong mau pergi, dia kembali melihat ke Dae Woong dan bertanya "Sebentar. Apakah kau pernah melihat seorang gadis bergaun putih dan berambut panjang, dia bisa melompat dan berlari dengan sangat cepat. Apakah kau pernah bertemu dengannya?" Dae Woong melihat sosok Mi Ho dan dia pun langsung terdiam. Dong Hong meminta tolong kepadaDae Woong jika melihat sosok perempuan itu maka Dae Woong harus bisa mendapatkan nomor HPnya.



Dae Woong lalu bertanya kepada Mi Ho, "Mi Ho. Mungkinkah dia melihatmu ketika merusak tembok itu?" Mi Ho menjawab, "Aku tdak tahu. Terakhir kali, dia melihatku dan langsung mengejarku." Dae Woong pun meminta Mi Ho lain kali untuk lebih berhati-hati dan jika Dong Hong melihatnya maka Mi Ho harus langsung kabur. Mi Ho pun mengerti dan menganggukan kepalanya.



Dong Hong masih terus memikirkan tentang Sosok Mi Ho dan juga proyek yang ingin dia buat dengan tema Real Action, My Dream. Dong Hong berusaha mencari nama gadis itu namun sampe sekarang Dong Hong tidak tahu keberadaan gadis itu. Asisten Dong Hong datang dan mengajak Dong Hong untuk makan siang Sup Udon. Dong Hong selalu mengingat Bibi jika Sup Udon disebutkan makanya Dong Hong meminta asistennya itu untuk tidak membahas mengenai Sup Udon. Asisten Dong Hong kebingungan dan bertanya, "Lalu kau ingin makan apa?" Dong Hong pun menjawab, "Makanan hitam (Jajangmyeon Mie)"



Dae Woong memberikan Mi Ho sebuah tas dan bilang bahwa tas itu limited edition dan sangat keren. Mi Ho tidak mengerti mengenai limited edition makanya Dae Woong menjelaskan bahwa barang yang terbatas itu sangat bagus dan itu membuat Mi Ho terlihat seperti seorang fashionista dan sangat keren. Mi Ho jelas senang di puji seperti itu.

Perempuan tua itu lewat dan Mi Ho pun langsung menyapanya. Perempuan tua itu kaget dan Mi Ho bertanya, "Bibi, kau lihat tasku ini? Bukankah ini keren?" Perempuan tua itu hanya tersenyum hambar. Mi Ho melihat bahwa perempuan tua itu membawa tas yang isinya peralatan mandi dan memuji bahwa tas perempuan tua itu juga keren dan sangat fashionista. Perempuan tua itu hanya mengucapkan terima kasih. Mi Ho lalu berkata bahwa nanti dia akan datang ke restaurant Perempuan tua itu untuk makan ayam. Perempuan tua itu mengerti dan langsung pergi.

Dae Woong bertanya kepada Mi Ho, "Ya sejak kapan kau berteman dengan ahjumma itu?" Mi Ho tidak mengerti makanya Dae Woong bilang bahwa Mi Ho dan Perempuan tua itu saling meyapa, memuji dan lain-lain, itu adalah hal yang biasa di lakukan oleh seorang teman. Mi Ho baru mengerti dan bilang bahwa da memang berteman dengan perempuan tua itu. Dae Woong lalu bilang bahwa sekarang Mi Ho sudah keren karna memiliki teman manusia.



Tiba-tiba HP Dae Woong berbunyi dan itu panggilan dari Dong Joo. Dong Joo langsung bilang ingin berbicara dengan Mi Ho dan Dae Woong pun menyerahkan HPnya kepada Mi Ho. Mi Ho mengangkat telfon itu dan menjaga jarak dari Dae Woong agar Dae Woong tidak mendengar omongannya. Dae Woong yang tidak mengenal Dong Joo pun penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Mi Ho. Mi Ho berkata kepada Dong Joo bahwa dia sudah melakukan apa yang Dong Joo minta yaitu tidak membahas mengenai kawin dengan Dae Woong. Dong Joo senang dan bertanya tentang keinginan Dae Woong dan Mi Ho pun menjawab bahwa Dae Woong sedang memikirkan keinginannya.

Mi Ho terlihat bergembira ketika mengobrol dengan Dong Joo dan itu membuat Dae Woong sedikit kesal. Ketika Dae Woong mendekati Mi Ho, Mi Ho langsung menutup telfonnya dengan Dong Joo dan berkata pada Dong Joo bahwa dia nanti akan mengunjungi Dong Joo. Dae Woong bertanya, "Siapa itu?" Mi Ho pun menjelaskan, "Park Dong Joo. Dokter Dong Joo itu juga temanku."




Dong Joo kebingungan dengan Mi Ho yang buru-buru menutup telfonnya. Dong Joo tersenyum dan berkata, "Mungkin dia berfikir bahwa aku ini adalah temannya karna dia benar-benar tidak tahu apa yang aku telah katakan padanya."

Dae Woong mulai mengintrogasi Mi Ho dan bertanya banyak hal mengenai teman-teman Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa dia cukup dekat dengan Dong Joo karna Dong Joo sangat baik padanya. Dae Woong bilang bahwa Dong Joo itu baik kepada Mi Ho pasti karna tidak tahu bahwa Mi Ho itu seorang Gumiho dan Mi Ho tidak boleh menyembunyikan identitasnya dan bermain-main seperti ini. Dae Woong lalu bertanya banyak hal, "Seperti apa orang itu? Bagaimana bisa kau bertemu dengannya?" Mi Ho kesal dan meminta Dae Woong untuk tidak membahas tentang Dong Joo lagi. Dae Woong bilang bahwa dia itu bukan ingin tahu tapi hanya khawatir pada orang itu. Mi Ho bilang bahwa Dae Woong tidak usah khawatir karna dia tidak akan melakukan hal buruk pada Dong Joo.

Mi Ho berjalan duluan di depan Dae Woong sementara Dae Woong mengomel, "Kau tidak akan melakukan hal buruk padanya? Sementara kau selalu mengancam akan memakanku jika aku tidak membelikanmu daging. Dan kini kau berakting baik di hadapan temanmu itu?" Dae Woong mempercepat jalannya dan berkata pada Mi Ho, "Lain kali, aku merasa tidak nyaman, sesuatu bisa saja terjadi padanya dan katakan pada dia agar tidak menelfon ke HPku lagi." Mi Ho bilang bahwa dia mengerti dan akan langsung pergi menemui Dong Joo saja. Dae Woong benar-benar kesal dan berkata, "Dia ini pasti seorang laki-laki muda yang tertarik bergitu melihat wajah Mi Ho. Dasar bodoh!"



Di halte bis, Mi Ho berdiri di dekat sebuah poster daging sementara Dae Woong berdiri di depan pemberhentian bis. Mi Ho menoleh ke Dae Woong dan menunjuk poster daging itu namun Dae Woong tetap cuek berlagak seperti tidak mengenal Mi Ho. Para laki-laki yanga da di halte bis langsung melihat Mi Ho karna Mi Ho sangat cantik, bahkan anak kecil pun kagum atas kecantikan Mi Ho. Ada seorang laki-laki yang mau meminta nomor HP Mi Ho dan Dae Woong pun langsung merangkul Mi Ho sambil sengaja menunjukan cincin mereka berdua. Laki-laki yang mau mendekati Mi Ho pun langsung kaget dan tidak berani mengajak Mi Ho kenalan.



Di dalam bis, Mi Ho dan Dae Woong duduk di kursi yang berbeda. Lagi-lagi para lelaki di dalam bis terus menatap Mi Ho dan ada seorang laki-laki yang ingin pindah duduk di samping Mi Ho namun Dae Woong mendahuluinya dengan duduk di kursi samping Mi Ho dan mengangkat tangan Mi Ho yang mengenakan cincin. Laki-laki itu pun tidak berani mendekati Mi Ho dan langsung duduk kembali. Mi Ho lalu bertanya, "Kau bilang kita harus menjaga jarak. Kenapa kau yang mendekatiku?" Dae Woong pun menjawab, "Aku awalnya tidak peduli akan ini, tapi aku memiliki kewajiban untuk melindungi orang-orang bodoh ini jadi aku tidak mungkin hanya diam saja. Dan lagi impian masa kecilku adalah menjadi Batman dan aku tidak percaya bahwa kini aku melindungi mereka dengan cara ini.Benar-benar menyebalkan." Mi Ho yang mendengar itu hanya bisa tertawa.



Tiba-tiba ada yang menyapa Dae Woong dan karna awalnya Dae Woong menyangka bahwa yang menyapanya ini seorang laki-laki maka dia pun mau menunjukan cincin pasangannya namun karna ternyata yang menyapanya itu seorang perempuan maka Dae Woong pun langsung so cool dan melepaskan tangan Mi Ho. Ya perempuan itu adalah Min Yu dari You're Beautiful. Min Yu ini adalah adik kelasnya Dae Woong pada saat SMA dan mereka pun mengobrol akrab. Min Ho benar-benar tidak suka melihat Min Yu apalagi ketika Min Yu dan Dae Woong saling memuji dan Min Yu meminta nomor HP Dae Woong. Mi Ho langsung mengangkat jari-jari Dae Woong dan menunjukan cincin itu. Min Yu pun meminta maaf karna telah mengganggu waktu Dae Woong dan pacarnya, lalu Min Yu pun permisi turun duluan. Dae Woong melambaikan tangannya ke Min Yu dan Mi Ho pun ikut melambaikan tangannya ke Min Yu.




Dae Woong mengajak Mi Ho ke kampusnya dan Mi Ho langsung bilang bahwa cincin yang mereka pakai ini sangat bagus karna jika di tunjukan kepada orang-orang maka orang-orang akan pergi meninggalkan mereka berdua. Mi Ho lalu bertanya, Apakah Dae Woong marah karna Dae Woong tidak sempat mengobrol dengan Min Yu? Dae Woong menjelaskan bahwa Min Yu itu adalah adik kelasnya yang sangat dekat dengannya dan sudah sangat lama tidak mengobrol. Mi Ho bilang bahwa dia takut Dae Woong akan menikah dengan Min Yu. Dae Woong bilang bahwa meskipun dia ini populer namun dia hanya akan memilih seorang perempuan saja.

Mi Ho bertanya, "Seseorang itu.. Apakah perempuan yang kemarin?" Dae Woong menjawab, "Ya. Hye In lah orangnya." Mi Ho pun marah-marah dan bilang bahwa Dae Woong seharusnya pacaran saja dengan Hye In dari dulu. Dae Woong menjelaskan bahwa dia sudah berusaha keras bahkan sudah menyiapkan cincin untuk Hye In. Mi Ho bertanya, "Cincin? Mungkinkah cincin ini yang kau maksud?" Mi Ho benar-benar kecewa dan kesal kepada Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa Hye In belum menolak cincin itu bahkan Dae Woong tidak memberikan cincin itu kepada Hye In karna kini yang memakai cincin itu adalah Mi Ho. Mi Ho tetap saja kesal karna itu artinya cincin itu memang dibeli bukan untuk dirinya. Dae Woong bilang bahwa dia lah yang lebih sedih karna malah memberikan cincin itu kepada Mi Ho. Dae Woong lalu berkata, "Jika kau tak suka maka kembalikan saja. Baiklah aku saja yang akan melepaskan cincin ini. Cincin ini membuatku cemas saja jadi lebih baik aku melepasnya." Mi Ho cemberut dan meminta Dae Woong agar tidak melepaskan cincin itu.



Mi Ho lalu mengajak Dae Woong segera masuk ke gedung kampus namun Dae Woong bilang bahwa gedung kampus itu khusus di masuki oleh manusia saja dan itu artinya Mi Ho harus menunggu di luar. Mi Ho akhirnya duduk menunggu di luar sementara Dae Woong masuk kedalam gedung kampus. Dae Woong melihat Mi Ho yang duduk di luar dan akhirnya dia pun tidak tega meninggalkan Mi Ho begitu saja makanya dia kembali menghampiri Mi Ho dan mengajak Mi Ho masuk ke dalam kampusnya. Jelas saja Mi Ho sangat bergembira. Dae Woong memberikan persayaratan jika Mi Ho mau masuk kedalam, Mi Ho dilarang ribut dan harus tetap duduk tenang dan tidak berbuat macam-macam. Mi Ho pun setuju dan berjanji.

Dae Woong menjelaskan bahwa di dalam kampus itu mereka hanya perlu mendengarkan kata-kata dosen dan jika Dosen bertanya maka mereka dilarang melakukan kontak mata. Mi Ho tersenyum mengerti. Terlihat ada Hye In dan temannya di dalam kampus juga namun tidak melihat Mi Ho dan Dae Woong.

Mi Ho duduk di samping Dae Woong di dalam kelas dan Mi Ho bilang bahwa kelasnya ini sangat keren. Dae Woong lalu memberikan Mi Ho sebuah buku agar tidak terlalu tegang. Mi Ho membuka buku itu dan kaget karna buku itu berbahasa lain. Dae Woong bilang bahwa buku itu berbahasa inggris. Mi Ho meminta Dae Woong untuk membacakan buku itu. Sebenarnya Dae Woong juga tidak mengerti bahasa inggris makanya dia mengganti topik pembicaraan dengan bertanya, "Mi Ho, kau pasti sangat tegang?" Mi Ho menjawab, "Ya. Rasanya ekorku seperti mau keluar." Dae Woong bilang bahwa dia akan membantu Mi Ho menghilangkan rasa tegangnya dengan akan membelikan minuman soda untuk Mi Ho.



Ketika Dae Woong pau pergi keluar kelas untuk membelikan minum untuk Mi Ho, Dae Woong berpesan kepada Mi Ho agar tidak terlalu mencolok karna Mi Ho bukanlah mahasiswa disini. Mi Ho mengerti dan meminta Dae Woong segera membelikan minuman untuknya. Dae Woong pergi keluar dan Mi Ho benar-benar senang karna merasa seperti manusia.

Dae Woong bilang bahwa dia akan sangat memalukan jika tertidur di kelas di hadapan Mi Ho makanya dia ingin membeli kopi. Dan ketika dia mau membeli kopi, Hye In datang dan meminta Dae Woong untuk membelikan dia jus juga. Dae Woong panik karna dia harus melepaskan cincinnya dia dulu makanya dia melepas paksa cincin itu hingga terjatuh ke bawah mesin minuman dan barulah dia memberikan 2 buah jus untuk Hye In dan teman Hye In. Hye In melihat tangan Dae Woong yang ternyata tidak ada cincin dan dia pun senang. Hye In lalu meminta maaf tentang kejadian kemarin ketika dia memarahi Dae Woong, dia bilang bahwa dia ini khawatir kepada Dae Woong makanya seperti itu. Dae Woong bilang bahwa Hye In tidak usah khawatir kepadanya karna dia baik-baik saja. Hye In bertanya tentang kelas Dae Woong dan Dae Woong pun menunjukan kelasnya. Hye In pun pamit pergi duluan dan Dae Woong bilang bahwa nanti dia akan menghubungi Hye In.



Setelah Hye In pergi, Dae Woong langsung berusaha mengambil cincin yang ada di bawah mesin minuman dan cincin itu susah di ambil karna jatuhnya terlalu jauh. Hye In datang ke temannya dan bilang bahwa dia mau memberikan sesuatu untuk Dae Woong. Hye In berjalan menuju kelasnya Dae Woong dan Dae Woong yang melihat itu pun jadi panik karna takut Hye In akan bertemu dengan Mi Ho di kelas.

Mi Ho benar-benar menikmati waktunya di dalam kelas karna merasa seperti manusia. Ketika Hye In masuk kedalam kelas, Mi Ho sedang mengambil pulpen yang terjatuh di kolong sehingga Hye In tidak melihat Mi Ho. Dae Woong berlari ke kelas dan langsung menarik Hye In keluar secara terburu-buru.

Hye In jelas kaget dan bertanya, "Ada apa ini?" Dae Woong tertawa dan berkata, "Ah kau kaget haha Ya aku pikir aku ini memang penuh kejutan ya." Hye In tidak marah, dia hanya sedikit menggerutu saja. Dae Woong lalu bertanya, "Kenapa kau ke kelasku?" Hye In pun bilang bahwa dia mau memberikan Dae Woong sandwich. Lalu Hye In bilang bahwa hari ini dia tidak kelas jadi dia ingin duduk bersama Dae Woong di kelas Dae Woong. Dae Woong jelas panik dan bilang bahwa sebenarnya dia tidak ada jadwal kuliah karna Byung Soo melakukan sebuah kesalahan. Hye In senang dan mengajak Dae Woong untuk pergi makan bersama dan Dae Woong pun setuju. Dae Woong meminta Hye In menghitung sampai 100 sementara dirinya akan ke kelas untuk mengambil tasnya.



Dae Woong datang ke kelas dan bilang kepada Mi Ho ada sedikit masalah di bagian tata usaha sehingga dia harus datang kesana. Mi Ho sudah mau ikut namun Dae Woong melarangnya dan meminta Mi Ho untuk tetap diam di kelas saja dan mencatat apa yang di katakan oleh dosen. Dae Woong meninggalkan kelas dan Mi Ho benar-benar kesal.

Dae Woong menghampiri Hye n yang mengejaknya untuk menuju ke restaurant cina yang baru di buka dekat kampus. Dae Woong bilang bahwa sebaiknya mereka makan sandwich di kampus saja. Hye In berkata bahwa dia ingin membelikan sesuatu yang enak sebagai permintaan maaf dia kepada Dae Woong. Pada akhirnya Dae Woong benar-benar tidak bisa menolak.



Di dalam kelas, Mi Ho benar-benar mengantuk dan ketika Ada lalat yang terbang, Mi Ho pun langsung mengangkat tangannya untuk menangkap lalat itu. Dosen mengira Mi Ho mau bertanya makanya Dosen meminta Mi Ho untuk maju ke depan. Mi Ho pun menghampiri Dosen dan memperlihatkan lalat yang di tangkapnya. Dosen marah dan meminta Mi Ho untuk keluar dari kelas. Akhirnya Mi Ho pun keluar kelas dan menunggu Dae Woong duduk di luar.



Di restaurant, Dae Woong ingin memesan Jajangmyeon Mie namun Hye In langsung bialng bahwa dia akan memesankan makanan yang enak dan akhirnya Hye In pun memesan paket A untuk 2 orang. Dae Woong melihat menu di paket a yang terlihat sangat banyak. Hye In bilang bahwa mereka bisa makan dengan perlahan-lahan. Dae Woong hanya mengangguk mengerti saja.



Mi Ho terus menunggu Dae Woong dan karena dia kesal maka dia pun memutuskan untuk pulang duluan. Di luar kampus, Dong Hong mengantarkan Sun Nyeon dan dia hampir saja menabrak seorang wanita yaitu Mi Ho. Dong Hong jelas senang bertemu Mi Ho namun Mi Ho langsung kabur dan berlari dengan cepat. ketika Dong Hong mau mengejarnya, Dong Hong tidak bisa mengejarnya karna ternyata Mi Ho sudah berlari sangat jauh. Dong Hong terus mengejar Mi Ho dengan menggunakan mobilnya dan dia kagum pada Mi Ho yang berlari dengan sangat cepat. Mi Ho berhasil menghindar dengan cara bersembunyi. Dia kebingungan dengan yang terjadi pada tubuhnya karna dia merasa benar-benar lelah. (Dong Joo dulu pernah berkata 'Kau akan mati secara perlahan-lahan')



Di restaurant, Pelayan menyediakan makanan penutup dan Dae Wong langsung memakannya dengan lahap. Hye In bertanya, "Kenapa kau makan dengan terburu-buru?" Dae Woong tertawa dan bilang bahwa dia sangat lapar sehingga makan dengan sangat lahap. Dae Woong langsung mengajak Hye In untuk kembali ke kampus setelah selesai makan.



Dae Woong berlari ke kampus dan ketika dia masuk ke ruangan kelas ternyata kelas sudah kosong dan Mi Ho sama sekali tidak ada. Dae Woong kesal karna dia sudah berlari kencang bahkan mungkin dia sakit perut karna berlari namun Mi Ho sama sekali tidak menunggu dirinya.



Dong Joo sedang berada di ruang priksa dan Mi Ho langsung masuk kedalam ruangannya. Dong Joo langsung tersenyum karna Mi Ho benar-benar datang mengunjunginya. Mi Ho langsung bilang bahwa dia merasa kalau tubuhnya ini benar-benar aneh. Dong Joo mengajak Mi Ho ke apartemennya dan Mi Ho pun bercerita bahwa tadi dia merasa kesulitan bernafas dan jantungnya benar-benar terasa sakit. Dong Joo tersenyum sambil memotongi daging dan dia berkata bahwa manusia itu memang mudah sakit dan karna Mi Ho itu adalah Gumiho yang tidak pernah merasa kesakitan maka mungkin ini sangat aneh sekali bagi Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan bertanya, "Jadi aku mulai menjadi manusia?"

Dong Joo bilang, "Aku pikir begitu. Mulai sekarang kau akan merasa banyak hal aneh dalam tubuhmu dan mungkin itu akan semakin memburuk. Apakah kau dapat bertahan?" Mi Ho menjawab bahwa dia akan bertahan jika memang itu artinya dia akan menjadi manusia. Dong Joo memberikan daging yang di potongnya itu kepada Mi Ho dan Mi Ho pun bertanya, "Bukankah kau tidak makan daging?" Dong Joo menjawab, "Iya. Aku menyiapkan daging ini untukmu karna tadi kau bilang akan datang. Makanlah karna kau sedang sakit. Ini lah yang biasa di lakukan oleh manusia." Mi Ho benar-benar senang dan memakan dagingnya.



Di rumah, Dae Woong menyiapkan daging khusus untuk Mi Ho dan berfikir bahwa Mi Ho akan terkejut melihat daging-daging itu karna ini bukanlah jadwal untuk memakan daging apalagi daging yang di beli oleh Dae Woong ini adalah daging kualitas tinggi di Korea. Dae Woong juga bahkan menyiapkan minuman soda kesukaan Mi Ho. Namun sampai malam, Mi Ho belum juga pulang dan Dae Woong pun merasa kecewa.



Ketika Dae Woong berjalan menuju luar rumah, Dae Woong melihat Mi Ho datang bersama Dong Joo dan Dae Woong pun langsung bersembunyi. Dae Woong melihat penampilan Dong Joo dan berkomentar bahwa Dong Joo terlihat seperti seseorang yang normal. Dong Joo bilang kepada Mi Ho agar datang mengunjungnya lagi lain kali dan dia akan menyiapkan daging untuk Mi Ho. Mi Ho berkomentar bahwa daging yang tadi di buat oleh Dong Joo sangat enak sekali. Dae Woong yang mendengar tentang daging pun jadi kesal kepada Mi Ho karna dia juga sudah menyiapkan daging untuk Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Apakah itu mahal?" Dong Joo menjawab, "Ya itu mahal." Mi Ho pun berkomentar, "Pantas Dae Woong tidak pernah membelikannya untukku."

Dong Joo lalu menyentuh kening Mi Ho untuk memastikan keadaan Mi Ho. Dae Woong yang melihat hal itu jelas langsung kesal. Dong Joo bilang jika Mi Ho sakit maka Mi Ho bisa menghubungi dirinya kembali. Mi Ho mengerti dan Dong Joo pun mulai berjalan pergi. Dae Woong yang merasa kesal pun langsung pergi dan ternyata Mi Ho melihat kepergian Dae Woong dan berkata, "Ah itu Dae Woong!"



Dong Joo mendengar kata-kata Mi Ho makanya dia kembali ke Mi Ho dan bilang bahwa dia memiliki sebuah pertanyaan, "Mengapa Mi Ho memanggilnya Guru Dong Joo?" Dengan polosnya Mi Ho menjawab, "Karena kamulah yang menjelaskan padaku mengenai bagaimana cara menjadi manusia dan maka dari itu aku memanggilmu Guru Dong Joo." Dong Joo bertanya, "Apakah kau percaya padaku?" Mi Ho menjawab, "Apakah kamu berbohong padaku?" Dong Joo tersenyum dan berkata bahwa dia tidak berbohong kepada Mi Ho muskipun dia juga tidak mengatakan banyak hal yang benar. Mi Ho bilang bahwa dia akan menemui Dong Joo kembali nanti dan sebaiknya Dong Joo menunggu dirinya. Mi Ho melambaikan tangannya pada Dong Joo dan langsung berlari masuk kedalam rumah untuk menemui Dae Woong. Dong Joo yang masih berdiri di luar pun berkata, "Menunggumu? Kamu mengatakan padaku untuk menunggumu?"



Mi Ho menghampiri Dae Woong yang sedang memanggang daging dan bilang bahwa daging itu pasti sangat lezat karna daging korea. Dae Woong yang masih kesal berkata, "Bukan! Ini sapi gunung. Lagian untuk apa orang yang sudah makan daging memakannya kembali?" Mi Ho tersenyum dan bertanya, "Apakah kau mendengarkan apa yang aku bicarakan dengan Dong Joo?" Dae Woong kesal dan mengatakan bahwa hal yang di lakukan Mi Ho itu salah karna meminta makan dari orang lain dan menyembunyikan identitasnya. Dae Woong lalu bertanya, "Apa kau ini juga ular hah?" Mi Ho kesal dan bilang, "Pertama kamu menyebutku anjing, dan sekarang kau menyebutku ular. Hey aku ini Gumiho!" Dae Woong juga sedang kesal makanya dia bilang, "Iya kau ini Gumiho. Seseorang yang telah merobohkan tembok itu kini sakit dan dia sepertinya mengkhawatirkanmu hingga menyentuh keningmu. Aduh aku ini gadis yang lemah huhu. Apakah kau seperti itu kepada dia?" Mi Ho hanya tersenyum.

Mi Ho melihat jari Dae Woong yang tidak ada cincinnya dan dia pun langsung marah-marah. Dae Woong pun baru ingat bahwa dia tadi tidak sempat mengambil cincin itu kembali. Akhirnya mereka pergi kembali ke kampus untuk mengambil cincin di bawah mesin minuman dan Mi Ho lah yang mengangkat mesin minuman itu. Dae Woong memuji tenaga Mi Ho karna tiga orang dewasa juga belum tentu dapat mengangkat mesin itu dan Dae Woong menyebut Mi Ho sebagai teman yang sangat istimewa. Mi Ho yang masih marah pun bertanya, "Kenapa cincin itu bisa ada disini?" Dae Woong bilang bahwa cincin itu menggelinding ke bawah mesin.



Dae Woong mencoba megalihkan pembicaraan dengan bilang bahwa dia menemukan koin di bawah mesin itu dan itu bisa digunakan untuk membeli 3 kaleng minuman soda. Mi Ho tetap marah dan kembali bertanya, "Bagimana bisa itu menggelinding ke bawah mesin? Kenapa bisa dibawah sini?" Dae Woong pun jujur bahwa cincin itu menggelinding ketika dia melepaskannya. Mi Ho lagi-lagi bertanya, "Bagaimana bisa?" Dae Woong mengatakan bahwa dia tadi ketemu dengan Hye In dan dia tidak ingin Hye In melihat cincin itu makanya dia melapaskannya. Mi Ho kesal dan bertanya, "Kau meninggalkan aku demi Hye In kan?" Dae Woong benar-benar jujur dengan mengatakan bahwa dia bahkan tadi makan siang bersama Hye In. Dae Woong bilang bahwa dia tidak ada apa-apa dengan Hye In dan mutiara Mi Ho tetap baik-baik saja.

Mi Ho : "Jadi sama seperti yang kau lakukan pada cincin itu, Jika kau bertemu dengan Hye In maka kau juga ingin menyembunyikan aku?"
Dae Woong : "Benar. Jika aku bisa maka aku akan melakukannya."
Mi Ho : "Benarkah itu yang kamu mau?"
Dae Woong : "Jika memang seperti itu... Oh benar, bukankah kau bilang akan melakukan apapun yang aku inginkan? Lalu jika aku memintamu untuk menyembunyikan semua ini dari Hye In, apakah kau akan melakukannya?"
Mi Ho : "Aku tidak mau."
Dae Woong : "Aku sudah mengetahui bahwa kau tidak akan melakukannya. Jika kamu tidak dapat melakukan apapun yang aku inginkan, lalu mengapa kau bertanya padaku?"
Mi Ho : "Bukan Begitu! Kamu bisa meminta yang lainnya."
Dae Woong : "Tidak ada yang aku inginkan lagi. Lagipula apa yang akan diinginkan manusia pada Gumiho? Tidak ada sama sekali! Aku tidak bisa mengharapkannya darimu."
Mi Ho : "Lalu, kau hanya membutuhkan mutiaraku saja?"
Dae Woong : "Kenapa kamu bertanya jika sudah mengetahui jawabannya?"

Dae Woong sebenarnya tidak enak setelah mengatakan kalimat terakhirnya itu namun dia memutuskan untuk meninggalkan Mi Ho yang merasa sedih sekali karna ternyata Dae Woong selama ini hanya membutuhkan Mutiaranya saja, bukan membutuhkan dirinya.



Dong Hong dan para crew film pergi minum dan Dong Hong tiba-tiba berteriak dan bertanya pada asistennya, "Mengapa dia selalu kabur dariku? Lihat mataku! Apakah aku terlihat seperti orang aneh dimatamu?" Asitennya pun menjawab jujur, "Sejujurnya, jika ada orang sepertimu yang mendekatiku maka aku juga akan kabur. Berhentilah mengejar perempuan itu dan jadikan Kim Ye Jin sebagai pemeran utama wanita."

Dong Hong benar-benar stress hingga dia meminum wine sampai wine itu menumpahi bajunya. Semua crew film khawatir padanya namun Dong Hong tidak ingin di khawatiri dan langsung pergi keluar dari ruangan itu. Crew film yang lainnya pun hanya bisa diam melihat tingkah Dong Hong.



Dong Hong keluar dari ruangan itu dalam keadaan mabuk dan disaat yang bersamaan Bibi ada di tempat itu juga dan mereka pun berpapasan. Dong Hong yang awalnya berdiri sambil memegang tembok pun langsung berdiri tegak dan kembali berlagak so cool di depan bibi. Bibi mau menghindar tapi Dong Hong langsung memeluknya dari belakang dan berkata, "Kenapa kau selalu menghindar dariku?" Bibi meminta Dong Hong untuk melepaskannya namun Dong Hong tidak mau melepaskannya dan terus memeluk Bibi dari belakang.



Sun Nyeon mencoba menelfon HP Dong Hong namun tidak aktif juga. Hye In sedang bersama dengan Sun Nyeon dan dia pun bertanya, "Apakah kau yakin bahwa peran utamanya belum ditentukan?" Sun Nyeon menjawab, "Nanti aku akan tanyakan pada ayahku. Tapi gadis yang di cari oleh ayahku selama ini, adalah mahasiswi di kampus. Ayahku bilang bahwa dia melihat gadis itu dikampus." Hye In sudah tau bahwa gadis yang selama ini di cari oleh Dong Hong adalah Mi Ho makanya dia diam saja.

Sun Nyeon lalu bertanya "Ah apakah kau sudah tau mengenai cincin pasangan Dae Woong?" Hye In bilang bahwa tadi dia ketemu dengan Dae Woong dan tidak melihat ada cincin di jari Dae Woong. Sun Nyeon juga merasa lega dan berkata bahwa Byung Soo lah yang pasti salah melihat. Sun Nyeon bilang bahwa nanti dia akan mampir ke sekolah aksi milik ayahnya untuk menemui Dae Woong. Hye In bertanya, "Dia tidka pulang ke rumah kakeknya?" Sun Nyeon balik bertanya, "Unni, apakah kau tidak tahu?"



Malamnya Dae Woong tidak bisa tidur dan dia berkata, "Kenapa jantungku berdetak lebih cepat? Apakah aku salah pencernaan?" Dae Woong pun memilih bangun dan dia tidak melihat Mi Ho di dalam rumah. Akhirnya Dae Woong pergi keluar rumah dan kaget begitu melihat Mi Ho sedang minum-minum dan ekornya keluar, "Hey Hey! Apa yang kau lakukan dengan ekormu yang keluar seperti ini?" Mi Ho menjawab, "Apa salahnya jika Gumiho memperlihatkan ekornya? Mulai sekarang aku akan menunjukan ekorku dan hidup dengan penuh percaya diri." Dae Woong melihat banyak kaleng bir dan soju di sekeliling Mi Ho dan dia berkata, "Kau mabuk! Kau minum 1 dus bahkan kau minum Soju"



Masalah mulai datang, ya Hye In datang ke tempat Dae Woong. Mi Ho bilang kepada Dae Woong bahwa Dae Woong sungguh keterlaluan mengabaikannya karna Mi Ho bukan manusia. Dae Woong panik dan meminta Mi Ho mematikan cahaya ekornya karna tempat ini gelap sehingga ekor Mi Ho pasti sangat mencolok. Mi Ho tersenyum dan bertanya, "Jadi itu yang kau inginkan? Baiklah aku akan menurutinya." Mi Ho pun berusaha untuk menyembunyikan kembali ekornya.

Hye In mulai masuk kedalam gedung sekolah aksi menuju ke rumah yang ada di atas gedung itu yang selama ini ditempati oleh Dae Woong. Dae Woong bilang, "Berbahaya menunjukan ekormu. Jangan lakukan lagi ya!" Mi Ho tersenyum dan bertanya kembali, "Lagi lagi.. Apa lagi yang kau inginkan?" Dae Woong kebingungan dan dia melihat ada sebuah paku dan meminta Mi Ho untuk memasukan paku itu. Mi Ho mengerti dan dia menggunakan tangannya sendiri untuk memasukan paku itu. Dae Woong benar-benar takjub melihat kekuatan Mi Ho. Mi Ho bilang, "Ayo buat permintaan lagi." Dae Woong pun berkata bahwa terlalu berisik akan suara anjing dan Dae Woong ingin Mi Ho mengehentikan suara ribut itu. Mi Ho pun mengaung dan suara anjing yang lainnya pun langsung berhenti. Dae Woong ikut mengaung dan memuji suara Mi Ho yang sangat bagus.



Mi Ho kembali meminta Dae Woong bikin satu permintaan dan Dae Woong pun meminta Mi Ho untuk memukul nyamuk-nyamuk. Mi Ho memukuli nyamuk dan bilang bahwa ini sudah biasa dia lakukan ketika Dae Woong tertidur. Dae Woong pun baru sadar bahwa selama dia tinggal disini, dia tidak pernah digigit oleh nyamuk. Mi Ho lalu bilang bahwa dia tidak bisa memukul nyamuk karna sedang mabuk. Dae Woong membantu Mi Ho untuk menangkap nyamuk dan tiba-tiba saja Mi Ho mengagetkan Dae Woong dengan cara pura-pura memukul nyamuk juga. Mereka tertawa gembira tapi tiba-tiba saja Mi Ho mencium bau Hye In yang mulai dekat datang.

Mi Ho berjalan ke sebuah pinggir tembok dan dia berkata, "Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan karna aku menyukaimu..." Ketika Hye In muncul, Mi Ho pun langsung terjun ke bawah dan bersembunyi. Dae Woong jelas sangat kaget dan panik makanya dia tidak mempedulikan Hye In dan langsung pergi turun untuk mencari Mi Ho.



0 comments: