Ternyata, yang datang adalah tukang bunga yang membawa puluhan buket berbagai jenis tanaman hias tersebut. Sempat sebal diawalnya, Ji-eun langsung tahu bahwa itu semua adalah ulang Young-jae.Saat mengobrol, keduanya telah menyusun rencana matang yaitu mengulang kembali saat-saat indah diawal pernikahan mulai dari main ski es sampai berbulan madu.
Tersenyum melihat kebaikan hati suaminya, Ji-eun mengambil keputusan nekat : ia mencium Young-jae. Wajah pria itu bersemu merah karena malu, namun ekspresinya berubah seketika melihat siapa yang muncul didepannya.
Rupanya, diam-diam Hae-won masuk kedalam rumah untuk memberi kejutan namun kaget melihat Young-jae yang diam saja (bahkan terkesan senang). Gadis itu langsung pergi dan tidak menghiraukan Young-jae yang mengejar sambil memanggil-manggilnya.
Ketika kembali kedalam rumah, Young-jae mengutarakan isi hati terdalamnya : ia ingin selalu bersama Ji-eun namun hal terbaik yang harus dilakukannya adalah keluar dari Full House dan tinggal bersama Hae-won. Ucapan tersebut membuat gadis ceria itu kaget setengah mati, namun ia berusaha menutupi kegundahan hatinya dan menghibur Young-jae.
Sikap baik Ji-eun membuat Young-jae semakin menderita karena ia menjadi semakin sulit untuk melupakan gadis yang sudah terlanjur disukainya itu. Untuk mengubah keadaan, pria itu kembali berusaha berlaku kasar, namun ketika melihat istrinya pulang dalam keadaan mabuk, Young-jae malah panik.
Perasaannya semakin tidak keruan mendengar Ji-eun dalam keadaan setengah mabuk berkata tidak akan membiarkan Young-jae pergi dan akan selalu menjaganya. Paginya, ia mengajak sang istri untuk pergi liburan dengan alasan menghindari gosip, namun Ji-eun malah menolak dan berkata akan tinggal disisi Young-jae.
Gadis itu kembali ‘disiksa’ disuruh membersihkan kamar mandi. Young-jae juga menambahkan bahwa Ji-eun bebas pergi karena ia tidak akan menyusul lagi. Niat perpisahan tersebut ditentang oleh sang manajer, namun keputusan Young-jae sudah bulat.
Ketika kembali kedalam rumah, Young-jae mengutarakan isi hati terdalamnya : ia ingin selalu bersama Ji-eun namun hal terbaik yang harus dilakukannya adalah keluar dari Full House dan tinggal bersama Hae-won. Ucapan tersebut membuat gadis ceria itu kaget setengah mati, namun ia berusaha menutupi kegundahan hatinya dan menghibur Young-jae.
Sikap baik Ji-eun membuat Young-jae semakin menderita karena ia menjadi semakin sulit untuk melupakan gadis yang sudah terlanjur disukainya itu. Untuk mengubah keadaan, pria itu kembali berusaha berlaku kasar, namun ketika melihat istrinya pulang dalam keadaan mabuk, Young-jae malah panik.
Perasaannya semakin tidak keruan mendengar Ji-eun dalam keadaan setengah mabuk berkata tidak akan membiarkan Young-jae pergi dan akan selalu menjaganya. Paginya, ia mengajak sang istri untuk pergi liburan dengan alasan menghindari gosip, namun Ji-eun malah menolak dan berkata akan tinggal disisi Young-jae.
Gadis itu kembali ‘disiksa’ disuruh membersihkan kamar mandi. Young-jae juga menambahkan bahwa Ji-eun bebas pergi karena ia tidak akan menyusul lagi. Niat perpisahan tersebut ditentang oleh sang manajer, namun keputusan Young-jae sudah bulat.
0 comments:
Post a Comment