Seorang pembawa berita cuaca berkata, "Apakah anda tau apa yang di maksud dengan Summer Indian? Summer Indian ini adalah sebuah musim dimana Musim Panas akan datang saat Musim Gugur akan berakhir dan di saat Musim Dingin akan datang. Saat Musim Panas akan datang maka orang-orang Indian akan mencari Musim Dingin. Jadi itulah sebabnya mengapa Summer Indian dikatakan sebagai hadiah dari Tuhan. Musim Gugur ini, Summer Indian diberitakan belum pernah terjadi disertai hujan. Jika terjadi hujan, kita mugkin akan mendapatkan sebuah hadiah dari Tuhan, Apakah kau berfikir seperti itu? Mungkin ini sebuah lelucon. Tapi mungkin Lelucon ini sedang menunggu terjadi Hujan."
Turun seorang Laki-laki yang akan mematikan TV namun dia langsung terperanjat kaget saat pembawa acara cuaca itu seolah-olah tersenyum padanya dan menyembutkan namanya, "Kim Joo Won ssi." Laki-laki yang bernama Kim Joo Won itu melirik ke kanan dan ke kiri ruangan di rumahnya namun tidak ada seorang pun disana. Terdengar suara petir dan itu membuat dia kaget hingga remote TV yang di pegangnya pun terpental jatuh.
Joo Won mengendarai mobil BMW Sport putih miliknya dan dia berhenti di depan sebuah rumah. Di rumah itu terlihat seorang laki-laki dan pacarnya yang sedang 'sibuk'. Joo Won sengaja ngebut di depan pasangan itu dan membuat si perempuan berteriak kaget, "Ya! Siapa itu?" Si laki-laki yang bernama Oska itu menjawab, "Ah dia adalah Sepupuku dalam keluarga, tapi sebenarnya dia lebih dari itu. Jika aku membeli mobil maka dia akan membeli showroom mobil. Jika aku membeli kapal maka dia akan membeli tanah di dermaga. Kesimpulannya kau akan berkata pada dia, "Hey kau brengsek!" Ya dia 100 kali lebih jahat dari pada aku."
Si pacarnya Oska itu bernama Chae Rin dan dia bertanya, "Ah apa yang kau maksudkan?" Oska pun menjawab, "Ah ternyata Chae Rin tidak mengerti maksudku karena aku terlalu berputar-putar berbicaranya. Pada intinya aku ingin kita tidak bertemu kembali. Aku tidak ingin melihatmu kembali." Chae Rin jelas kaget dan bertanya, "Lalu apa maksudmu dengan ciuman tadi?" Oska tersenyum licik dan berkata, "Goodbye Kissing. Aku hanya ingin kau mengenangku sebagai seseorang yang manis walaupun kita sudah berpisah." Chae Rin tentu tidak menerima itu dan langsung marah pada Oska, "Dasar bajingan!!"
Joo Won masuk kedalam sebuah museum untuk bertemu dengan pasangan kencan butanya. Pasangan kencan butanya ini bernama Yoon Seul dan dia adalah cucu dari seorang Menteri dan Ayahnya kini menjalankan Project sebuah Hotel, sedangkan Yoon Seul sendiri dulunya kuliah di luar negeri dan sekarang bekerja dalam bidang periklanan.
Joo Won dan Yoon Seul ini berjalan-jalan melihat-lihat lukisan di museum. Tidak ada yang memulai pembicaraan sehingga Yoon Seul berinisiatif memulai pembicaraan dahulu. Yoo Seul melihat sebuah poster bertuliskan 'Eduard Manet' dan dia pun memulai pembicaraan, "Kau pasti sangat menyukai karya Edouard Manet. Sepertinya kita adalah satu-satunya pasangan yang melakukan pertemuan pernikahan di sebuah Museum Seni." Joo Won masih asik melihat karya-karya lukisan dan berkomentar, "Aku melakukan ini agar tidak membuang waktuku."
Yoon Seul tidak mengerti dan dia pun bertanya, "Hmm maksudmu apa?" Joo Won menjawab, "Caramu berjalan menunjukan kepribadianmu. Apakah kau memperhatikan lukisan-lukisan ini atau tidak itu menunjukan tingkat kehalusanmu. Apakah kau tipe menyukai Museum Seni atau Club, Apakah selera parfume-mu itu menarik atau elegant, aku dapat menjawab semua itu dengan cepat. Ah apa kau ingin minum sesuatu?" Joo Won berjalan dengan cepat di depan Yoon Seul yang menggerutu kesal, "Huh. Apakah aku begitu mudah di tebak?"
Joo Won dan Yoon Seul pergi minum di sebuah stand di depan Museum Seni ini. Yoon Seul berkata, "Jika situasi ini membuatmu tidak nyaman maka kau boleh pergi sekarang. Kedua keluarga kita...." Joo Won memotong pembicaraan Yoon Seul dan bertanya, "Apakah situasi ini tidak nyaman?" Yoon Seul menjawab, "Apakah kau tidak merasakannya? Seperti orang lainnya harus ada sesuatu yang membuat kita menyerah. Bagaimanapun juga, aku tidak tertarik pada pernikahan tanpa cinta. Aku gadis berdarah panas yang terlalu mengikuti apa yang orangtuaku pinta." Joo Won berkomentar, "Ya itulah mengapa aku membenci ide pernikahan ini." Yoon Seul mengangguk setuju.
Joo Won berkata, "Cinta... ya itu hal yang penting bagi seseorang dan itu dapat membuat seseorang bodoh karena mengabaikan yang namanya Silsilah keluarga, pendidikannya, latar belakang, dan juga kemampuan. Sulit berkomunikasi dengan seseorang yang tidak berada dalam tingkatan yang sama. Apakah menurutmu sebuah ciuman dapat menggantikan semua itu? Ternyata kau lebih polos dari penampilanmu. Jika kau adalah gadis berdarah panas yang memilih pangeran charming mungkin aku akan lulus dari pilihanmu itu. Ah haruskah aku mengatakan pada keluargaku bahwa aku di campakan olehmu? Kalau begitu mari buat karangan cerita itu." Joo Won berdiri dari duduknya dan pergi menjauh tapi sebelumnya dia berbalik menatap Yoon Seul dan berkata, "Ah ya Pameran Edouard Manet diadakan bulan depan, bukan bulan ini." Yoon Seul malu setengah mati dan dia tidak dapat berkata apa-apa lagi.
Yoon Seul bertemu dengan temannya di VIP Lounge LOEL Departemen Store. Yoon Seul bilang bahwa Joo Won adalah satu-satunya pria yang menolak wanita modern seperti dirinya ini dan lagi Joo Won meninggalkan dirinya begitu saja dengan dingin. Temannya itu berkomentar, "Pada intinya kau ditolak. Tapi keadaan ini sungguh mengkhawatirkan. Bagaimana jika Joo Won mengetahui tentang dirimu dengan Oska? Apa kau ingin dia mengetahuinya?" Yoon Seul langsung memotong pembicaraan dan berkata, "Apakah menurutmu dia akan menemuiku jika dia mengetahui hal ini? Minum saja teh-mu itu!"
Teman Yoon Seul itu pun tidak membahas mengenai Yoon Seul yang ternyata dulu pernah memiliki hubungan dengan Oska. Teman Yoon Seul berkomentar, "Dari semua VIP Lounge di Departemen Store, menurutku ini dalah yang terbaik. Lihat saja cangkir ini, sungguh mahal." Yoon Seul melihat temannya itu dan berkata, "Dasar penggali emas." Temannya itu yang sedang meminum teh langsung tersedak dan bertanya, "Jika aku penggali emas maka kau apa?" Yoon Seul dengan penuh percaya diri menjawab, "Aku adalah pewaris harta."
Yoon Seul melempar tatapannya pada orang-orang di VIP Lounge itu dan berkomentar, "Huh bagaimana mungkin orang-orang ini bersikap seperti anak dari keluarga kaya di depan publik? Mereka seharusnya mengenakan pakaian dari perancang. Aku tidak mengerti mengapa mereka menenggelamkan diri mereka sendiri pada hal itu." Teman Yoon Seul menatap dirinya sendiri saat mendengar komentar pedas Yoon Seul.
Masuk seorang wanita kedalam VIP Lounge itu dan semua tamu VIP itu pun langsung menatap wanita itu karena penampilannya yang urak-urakan. Yoon Seul yang melihat itu juga kaget, apalagi saat wanita itu melepaskan jaketnya karena di lengannya itu ada tato naga. Semua tamu VIP langsung saling berbisik menunjuk wanita itu karena wanita itu tidak 'pantas' ada di dalam tempat khusus itu. Dan nama wanita urak-urakan itu adalah Gil Ra Im.
Yoon Seul bangkit dari duduknya dan itu membuat temannya bertanya, "Hey apa yang akan kau lakukan?" Dengan percaya diri Yoon Seul menjawab, "Dalam waktu dekat aku akan menjadi istri pemilik tempat ini (Joo Won adalah CEO dari LOEL Departemen Store). Apakah aku hanya bisa duduk diam saja melihat ada wanita seperti itu di tempat ini? Sebagai wanita rumah tangga di masa depan, haruskan aku memberikannya pelajaran?"
Yoon Seul berjalan mendekati meja Ra Im dan memanggil Pelayan Ah Young yang membawakan minuman untuk Ra Im yang merupakan temannya, "Kau kemari! Sejak kapan peraturan masuk kedalam Lounge ini menjadi begitu longgar? Bukankan tempat ini khusus bagi tamu VIP yang menghabiskan biaya 100 juta won per tahun? Apakah kau memeriksa kartu identitas ini sebelum dia masuk? " Ah Young gugup dan menjawab, "Ah tentu saja aku memeriksanya." Yoon Seul dengan kesal berkata, "You're a Liar! (Kau pembohong!) Kau tidak memeriksa kartu identitasku." Ah Young semakin gugup dan menjawab bahwa semua orang tentu sudah tau siapa Yoon Seul jadi tidak perlu di periksa.
Ra Im berdiri dari duduknya dan berkata pada Ah Young, "Dia membicarakan aku. Berikan saja aku kuncinya." Ra Im lalu menatap Yoon Seul dan berkata, "Kau tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu pada orang yang tidak salah. Kau tidak perlu khawatir karena aku akan segera keluar. Ah Young, aku menikmati kopinya. Sampai Jumpa." Ra Im berjalan menjauh keluar dari VIP Lounge itu tapi Ra Im langsung berhenti berjalan saat mendengar Yoon Seul memarahi Ah Young, "Kami kemari karena membayar apa yang kami minum tapi sepertinya ada seseorang yang minum seenaknya. Siapa namamu hey pelayan??!!" Ah Young panik dan langsung meminta maaf namun Yoon Seul tidak mempedulikan hal itu dan langsung merebut papan nama Ah Young dan pergi keluar VIP Lounge untuk membuangnya.
Ra Im tentu tidak terima temannya diperlakukan seperti itu makanya dia berniat merebut kembali papan nama Ah Young namun Ah Young menghentikannya, "Jangan lakukan itu. Menurut peramal, kita akan mendapatkan nasib buruk sepanjang tahun jadi kita harus lebih berhati-hati." Ra Im masih kesal dan bilang bahwa dia akan mengambil kembali papan nama itu. Ah Young menenangkan Ra Im dan berkata, "Jangan menimbulkan masalah yang lebih besar. Tenang saja aku akan mendapatkannya kembali setelah meminta maaf padanya dan mendengarkan dia yang akan meremehkanku." Ra Im berkomentar, "Hey mengapa kau begitu percaya ramalan? Kenapa harus selalu kita yang meminta maaf?"
Ra Im keluar dari VIP Lounge itu dan akan menaiki sepedahnya namun dia tidak jadi menaiki sepedahnya saat melihat Yoon Seul. Ra Im berjalan mendekati Yoon Seul dan Yoon Seul pun terlihat kaget. Tiba-tiba ada sekawanan perampok yang mengambil tas temannya Yoon Seul dan perampok itu kabur menggunakan mobil sekomplotannya. Teman Yoon Seuk kaget dan terus mengomel, "Oh Tuhan bagaimana ini... Bagaimana ini? Hey bagaimana dengan tasku? Apa kalian tau berapa biaya tas itu hah?" Ra Im berkomentar pelan pada dirinya sendiri, "Huh sepertinya aku benar-benar memiliki nasib yang buruk." Ra Im menoleh pada temannya Yoon Seul lalu meminta agar menunggu sebentar. Ra Im berlari menuju sepedahnya dan mengejar kawanan perampok yang melarikan diri menggunakan mobil.
Ra Im terus mengejar mobil perampok itu menggunakan sepedahnya dan pada akhirnya dia berhasil mencegat mobil itu ditengah jalan yang di penuhi banyak orang. Kawanan perampok itu turun dari dalam mobil dan menghajar Ra Im namun Ra Im berhasil menghindari semua pukulan itu dan justru para perampok itu lah yang K.O Di hajar oleh Ra Im.
Teman Yoon Seul itu masih ada di depan VIP Lounge dan sedang mengadukan perampokan itu pada polisi. Yoon Seul kesal melihat sikap temannya itu dan dia berkata, "Hey apa harus ditemukan tas itu? Dari mana tas itu hah?" Ra Im datang dengan membawa tas itu dan berkata, "Bukankah tas ini sangat penting?" Yoon Seul mengambil tas temannya itu lalu melemparkannya pada temannya dan dia berkata, "Periksalah tas itu dan pastikan tidak ada yang hilang." Ra Im tentu tidak percaya mendengar kata-kata itu karena dia sudah menolong tapi Yoon Seul masih bersikap seperti itu.
Ra Im lalu mencoba membuat sebuah kesepatakan, "Karena aku telah menolong mendapatkan tasmu kembali, mari lupakan kejadian di dalam VIP Lounge itu. Berikan papan nama temanku." Yoon Seul dengan dinginnya menjawab, "Aku tidak memiliki itu. Aku membuangnya. Jika kau mencari di tempat sampah di sudut itu..." Kata-kata Yoon Seul terpotong karena Ra Im mencengkram kerah bajunya Yoon Seul, "Tempat sampah disudut mana? Seseorang yang menghabiskan 100 juta won dan seseorang yang meminum satu cangkir coffee dari temannya pasti berfikir bahwa sampah itu kotor dan orang yang membuang itu harus mengambilnya!" Yoon Seul panik dan bilang bahwa dia akan melupakan hal yang terjadi di VIP Lounge namun Ra Im berkata bahwa semua ini sudah terlambat.
Ra Im menarik kerah baju Yoon Seul dan menariknya kedalam LOEL Departemen Store. Ra Im melihat ada sebuah tempat sampah dan berkata pada Yoon Seul, "Temukan itu!" Yoon Seul kaget dan akhirnya dia membuka tasnya lalu memberikan papan nama temannya Ra Im itu pada Ra Im, "Ini! Bukankah ini sudah cukup?" Ra Im mengambil tisu bekas yang di pegang temannya Yoon Seul lalu memasukannya kedalam tas Yoon Seul. Yoon Seul marah dan bertanya, "Apa-apaan kau ini hah?" Ra Im menjawab, "Karena aku pikir itu tempat sampah!" Ra Im mengambil papan nama Ah Young dan langsung berlalu pergi.
Yoon Seul tentu tidak menerima penghinaan ini sehingga dia terus mengomel kesal, "Orang macam apa dia itu???!!!!" Teman Yoon Seul justu berkata, "Ya aku tau. Bagaimana mungkin ada wanita yang begitu terlihat keren?" Yoon Seul semakin kesal mendengar komentar dari temannya dan dia langsung berteriak marah.
Ra Im duduk di puncak sebuah gedung dan dia tersenyum sesaat lalu berdiri setelah menyiapkan senjata apinya dan dia pun terjun bebas. Ra Im menembakan senjata apinya itu dan membuat atap kaca di sebuah gedung pecah sehingga dia bisa masuk kedalam gedung itu. Para musuh Ra Im di gedung itu tentu saja langsung melawan Ra Im dan Ra Im balas melawan mereka dengan menggunakan senjata apinya dan pedang yang dia bawa. Pada akhirnya Ra Im dapat mengalahkan semua musuhnya. Ra Im berdiri membelakangi semua musuhnya yang sudah dikalahkan dan saat Ra Im membalikan wajahnya ternyata wajah itu bukan wajah Ra Im tapi wajah orang lain.
"CUT!!" Sang Sutradara berkata seperti itu dan semua orang langsung bertepuk tangan. Ra Im bekerja sebagai Stunt Woman yang melakukan adegan-adegan berbahaya untuk sebuah Film yang di perankan oleh Chae Rin(Mantan Pacar Oska). Chae Rin itu terlihat begitu manja dan bertanya pada Sutradara, "Sutradara, apa aku terlihat keren?" Sutradara itu menjawab, "Mengapa kau harus keren? Kau harus terlihat cantik. Artis tidak memerlukan hal lainnya. Terlihat cantik adalah yang utama." Ra Im merasa kecewa karena hasil kerja kerasnya melakukan adegan berbahaya itu sama sekali tidak dipuji oleh Sutradara. Salah seorang crew film memanggil Ra Im dan berkata, "Ra Im kau bekerja keras. Sangat hebat. Kau terlihat keren." Ra Im senang dan menunduk mengucapkan terima kasih.
Saat Ra Im akan pergi tiba-tiba saja Chae Rin menyenggolnya dan berkata dengan kesal, "Huh karena dia menggunakan pakaian yang sama denganku dan make up yang sama, apakah dia berfikir bahwa dia ini bintang? Dia itu hanya seorang Stunt Woman!" Ra Im kembali kecewa mendengar hal itu.
Ra Im berdiri di samping mobil Action School sambil mendengarkan lagu Oska(Oska adalah soerang penyanyi)dan bernyanyi. Teman-temannya dari Action School itu datang dan Ra Im langsung menghampirinya, "Ah apakah kalian semua sudah selesai?" Jong Soo si pemilik Action School ini menjawab, "Ya menuju tempat selanjutnya. Apakah kau begitu nyaman mendengarkan lagu Oska? Ah aku dengar Chae Rin mengatakan sesuatu lagi padamu, apa yang dia katakan?" Ra Im kebingungan dan dia pun berbohong, "Tidak. Dia tidak mengatakan apapun. Walaupun dia mengatakan sesuatu, aku tidak tertarik untuk mendengarnya."
Teman-teman Ra Im dari Action School itu berkomentar, "Ya jangan dengarkan itu. Dia hanya cemburu karena kau 100kali lebih cantik dari pada dirinya." Ra Im tersenyum dan menjawab, "Ya aku tau. Teman-teman dari bagian cahaya bilang bahwa aku 125kali lebih cantik dari dia. Ah mengapa bisa ibuku membuatku terlihat sangat cantik? Kulitku terlihat seperti nasi tanpa noda. Apapun akan terlihat bagus padaku. Aku pikir aku akan semakin cantik saat aku bertambah tua. Aku pikir semakin aku tua maka aku akan mendapatkan kecantikan yang alami. Aku pikir ini gila. Hal yang aku pikirkan adalah Ibuku sangat cantik." Teman-teman Ra Im terlihat kaget mendengar hal itu dan berkomentar, "Wow benar-benar bagaimana bisa ibu dia terlihat begitu cantik?" Ra Im tersenyum dan berkata, "Itu lah yang aku pikirkan."
Ra Im ingin membantu temannya untuk merapihkan beberapa peralatan, namun Jong Soo melarangnya dan memasangkan earphone Ra Im, "Lanjutkan saja mendengarkan music itu. Akan lebih baik jika kau ikut bernyanyi." Ra Im bersandar pada mobil Action School itu dan ikut bernyanyi pelan mengikuti lagu Oska. Sementara itu diam-diam Jong Soo menatap Ra Im.
Di Action School, Jong Soo berjalan menuju loker dan dia mengeluarkan 2 buah tiket Konser Oska dari dalam sakunya dan memasukannya kedalam tas. Ya Jong Soo membeli tiket konser Oska itu untuk Ra Im. Ra Im terlihat begitu menikmati konser itu dan Jong Soo berdiri di sampingnya sambil berbisik, "Hey bukankah sudah kukatakan agar kau datang kemari bersama temanmu?" Ra Im menjawab, "Aku tidak memiliki teman untuk di ajak kemari. Semua temanku seperti Artis, mereka sibuk." Ra Im kembali menikmati konser itu sementara Jong Soo terus menatap wajah Ra Im yang bahagia.
Ternyata yang datang ke konser itu bukan hanya Ra Im dan Jong Soo, Joo Won juga datang ke konser itu bersama adik perempuannya. Joo Won sudah tidak tahan di dalam konser itu dan akan pergi keluar namun adiknya itu mencegah, "Jangan seperti itu. Nanti Woo Young Oppa(Nama asli Oska) akan kecewa. Tunggulah sebentar lagi, tidak akan banyak lagu lagi yang akan di bawakan." Joo Won berkomentar, "Tentu saja aku ingin tetap ada disini jika aku bisa menoleransi semua ini. Tapi bagaimana bisa dia semakin buruk setelah debutnya?" Adik Joo Won langsung memukul Joo Won dan berkata, "Hey fansnya bisa mendengar hal itu! Jika kau pergi maka aku akan berkata pada Woo Young Oppa agar tidak memperpanjang kontrak itu!" Joo Won kesal dan bertanya, "Hey apa kau di bayar olehnya?" Adik Joo Won menjawab, "Aku pemegang saham utama. Silahkan saja jika kau ingin pergi." Joo Won mengeluh kesal namun dia tidak pergi dari tempat konser itu.
Dan ternyata Yoon Seul juga datang ke konser Oska itu dan berdiri di paling belakang. Dia menatap sedih pada Oska yang merupakan mantan pacarnya itu. Oska memberikan penampilan terbaiknya dan para fansnya senang melihat penampilan Oska.
Joo Won adalah CEO dari LOEL Departemen Store dan dia pun langsung di sambut seluruh karyawannya saat datang ke LOEL Departemen Store itu. Joo Won menaiki stau persatu eskalator dan semua karyawanpun menunduk memberikan hormat pada Joo Won.
Ah Young yang merupakan salah satu karyawan di LOEL Departemen Store itu ikut membungkuk memberikan salam hormat pada Joo Won. Teman Ah Young mengeluh, "Huh mengapa dia tidak menggunakan lift khusus saja? Mengapa dia menggunakan cara seperti ini?" Ah Young berkomentar, "Kenapa? Aku senang karena dapat melihat wajahnya. Bagaimana bisa dia terlihat begitu tampan?" Teman Ah Young berkata, "Huh apa gunanya jika dia bahkan sama sekali tidak bekerja? Bukankah konyol dia datang bekerja hanya 2 kali seminggu? Itulah mengapa banyak desas desus yang bilang bahwa CEO akan di ganti dan ada desas desus yang mengatakan bahwa Tuan Park memalsukan tanda tangan CEO." Ah Young terlihat kaget dan bertanya, "Oh benarkah? Tuan Park?"
Tuan Park masuk kedalam ruangan dan dia berkata pada Asistennya yaitu Asisten Choi, "Lihatlah kondisi ruangan ini. Ubah semuanya!!" Asisten Choi berkata, "Tentu saja ruangan ini akan dipermak jika kau menjadi penghuninya." Tuan Park menatap Asistennya itu dan bertanya, "Asisten Choi, apa yang pertama kali kita perlu ubah?" Asisten Choi menunjuk papan nama Joo Won sebagai CEO dan dia berkata, "Bagaimana jika Papan nama itu yang harus di ubah?" Tuan Park tertawa dan duduk di kursi Joo Won.
Pintu tiba-tiba terbuka dan masuklah Joo Won beserta Sekertarisnya dan beberapa petinggi perusahaan. Tuan Park dan Asisten Choi sangat kaget dan langsung berdiri memberi salam pada Joo Won namun Joo Won berjalan melewatinya begitu saja. Tuan Park langsung menyerahkan dokument mengenai peoyek penjualan untuk musim gugur pada Joo Won. Joo Won tidak mempedulikan itu dan dia justru berkata, "Aku bahkan belum duduk dan kau sudah menyerahkan ini?" Tuan Park berkata, "Dokument ini sangat penting jadi harap anda mengerti." Joo Won berkomentar, "Jika ini begitu penting mengapa bukan kau yang mengambil alih? Apa kau masih belum bisa memalsukan tandatanganku?" Tuan Park kaget dan dia menjawab, "Itu hanya rumor. Ini terjadi karena kau jarang datang ke kantor." Joo Won berkata, "Aku selalu datang hari Selasa dan Kamis." Tuan Park balik berkata, "Kau juga seharusnya datang pada setiap minggu." Joo Won berkomentar, "Tidak mau karena selalu ada kemacetan." Semuanya kaget mendengar kata-kata Joo Won yang seenaknya.
Joo Won duduk di kursinya lalu melihat dokument yang di serahkan Tuan Park, "Apakah ini strategi terbaik? Apa kau yakin?" Asisten Choi yang menjawab, "Kami tidak sepenuhnya yakin... Bagian mana yang kau tidak sukai tuan?" Joo Won berkomentar, "Bagaimana aku bisa tau? Aku hanya melihat judulnya." Semuanya kembali kaget mendengar komentar Joo Won tersebut. Joo Won berkata, "Jika ini bukan strategi yang terbaik dan kau tidak yakin maka kau harus mengulangnya kembali. Bagaimana menurutmu Tuan Park?" Tuan Park menjawab, "Baiklah aku akan membuatnya kembali secepat yang aku bisa." Joo Won melempar dokument itu dan Tuan Park mengambilnya dengan kesal.
Oska sedang berbicara dengan Managernya dan dia berkata, "Aku adalah penyanyi yang sudah memiliki 7 album. Tapi mengapa kita harus merekam Music Video di dalam negeri? Bukankah kau sudah liat sendiri bahwa konser itu sungguh sukses, lalu apa masalahnya? Aku bisa menjadi pemeran utamanya." Manager berkomentar, "Justru itulah masalahnya! Tidak ada satupun sutradara music yang mau bekerjasama denganmu! Mengerti?" Oska kebingungan dan bertanya, "Kenapa mereka menolak? Karena apa?"Manager menjawab, "Karena apa? Coba kau letakan tanganmu itu di dadamu." Oska meletakan tangannya di dadanya lalu kembali bertanya, "Aku sudah meletakannya. Apa yang terjadi?" Manager balik bertanya, "Apa kau tidak merasakan sesuatu?" Oska terdiam dan menjawab, "Ah aku merasa dadaku mulai mengendur."
Manager kesal dan berkata, "Semua orang tau bahwa kau sama sekali tidak memiliki tata krama! Ini semua karena pada di X-File kau melemparkan naskah itu!" Oska bilang bahwa dia tidak melemparkan naskah tapi melemparkan sinopsis. Manager dengan kesalnya berkata, "Baiklah kalau begitu lain kali jika kau bertemu mereka maka lemparkan naskah." Manager berjalan pergi dan Oska langsung menghentikannya, "Kemana kau akan pergi?" Manager menjawab dengan marah, "Aku pergi mencari sutradara sebelum kau bersikeras akan melakukannya sendiri! Oh Tuhan..." Oska justru mendapatkan ide dan berkata, "Ah benar. Bagaimana jika aku yang melakukannya sendiri? Ini patsi tidak ada masalah." Supir Oska berkomentar, "Apa kau yakin tidak akan ada masalah?" Oska tentu kesal mendengar itu dan mengejar supirnya.
Joo Won datang ke rumah Oska dan berkata, "Apa kau sedang ada wkatu luang? Aku ingin pergi keluar dan minum bersama." Oska berkomentar, "Bukankah kau orang yang tidak ada waktu luang?"
Tuan Park datang menghampiri Joo Won dan menyerahkan dokument perbaikan itu. Joo Won melihat jamnya dan berkomentar, "Hanya dalam 6 jam?" Tuan Park bilang bahwa dia tidak ingin pekerjaannya ada yang di tunda. Joo Won pun memeriksa dokument itu dan bertanya, "Apa ini yang terbaik? Apa kau yakin?" Tuan Park menjawab, "Iya Tuan," Joo Won menatap wajah Tuan Park lalu memeriksa kembali dokument itu, "Ini sama dengan proyek musim semi tapi kau mengubah covernya." Tuan Park bilang bahwa ini adalah acara tahunan jadi ada batasnya juga dan kisaran yang akan mengisi acara dalam musim semi ini akan lebih sedikit dari yang diprediksi. Joo Won bertanya, "Kalau begitu apa yang akan kau lakukan jika ini lebih sedikit dari yang diprediksikan?" Tuan Park diam saja karena bingung harus menjawab apa.
Joo Won kembali bertanya, "Apa membuat sebuah program dimana akan memberikan mobil kecil sebagai hadiah? Bukankah mendapatkan mobil itu lebih baik dari pada membeli mobil dari uang yang aku berikan? Lalu bukankah kau seharusnya membuat sesuatu yang lebih original dan sensational? Apakah kau berfikir kita akan bertambah kaya jika kita memperdaya orang-orang yang mencoba membeli kupon untuk mendapatkan mobil kecil?" (Maksudnya gini, LOEL Departemen Store akan mengadakan undian berhadiah mobil agar para pengunjung tertarik tapi pada akhirnya mobil itu akan menjadi milik Tuan Park. Nah Joo Won gak setuju jika hal seperti itu di lakukan.)
Joo Won memberikan idenya,"Jika itu aku maka aku tidak akan membuat undian mobil, kulkas atau vacum cleaner. Tapi aku akan membuat Fashion Song Mo Young. Akan memberikan jubah, dompet, dan melihat apa yang akan dia lakukan. Kenapa? Karena para ibu rumah tangga akan lebih tertarik dengan dompet itu. Dan uang pun akan mengalir lebih mudah, Jadi dompetmu akan terisi uang terus menerus. Bagaimana menurutmu?" Tuan Park berkomentar, "Kau tidak mengatakan sesuatu hal yang salah. Selalu hebat. Lalu apa yang harus kulakukan dengan kontrak Oska?" Joo Won berfikir sesaat dan berkata, "Hmm kita harus memprosesnya. Penjualan meningkat karena tamu dari Jepang." Tuan Park memotong omongan Joo Won dan berkata, "Aku tau. Jika kita tidak memperpanjang kontrak dengan Oska..." Joo Won tidak suka pembicaraannya di potong sehingga dia menatap tajam pada Tuan Park dan berkata, "Apakah aku mendengar aku mengatakan, 'kita harus memprosesnya.'? Apa kau mencoba memaksaku karena aku tidak mau melakukannya atau tidak dapat melakukannya?" Tuan Park diam saja mendengar kata-kata itu.
Joo Won mengambil HPnya lalu berkata, "Bukankah kau pikir, aku akan melakukannya jika aku mengatakan aku akan melakukannya?" Joo Won berbicara dengan seseorang di sebrang telfo "Siapkan smeuanya dalam 10 menit." Joo Won menatap Tuan Park yang maish terdiam dan berkata, "Kenapa kau masih disini? Kau lebih baik segera pergi."
Joo Won bertemu dengan Oska di sebuah club. Joo Won to the point bertanya, "Kapan kau terakhir kali shooting iklan? Apakah setahun lalu?" Oska kebingungan dan bertanya apa tujuan Joo Won berbicara seperti itu. Joo Won pun menjawab, "Saat aku menyalakan TV, Ada banyak sekali bintang yang tenar. Apa kau tidak merasa takut? Album ketujuh-mu ini sudah beredar dan mungkin menjadi akhir karirmu untuk pensiun di masa yang sangat bagus. Dan ini mungkin menjadi kesempatan terakhirmu untuk menandatangani kontrak dengan Departemen Store-ku. Apakah aku salah? Faktanya, aku dan kau bukanlah seseorang yang sangat menginginkan uang. Untuk kontrak kali ini, aku akan memberikan biaya yang cukup agar kau dapat tetap merawat wajahmu itu. Aku akan mengatakan pada para wartawan bahwa kau dibayar 3 kali lipat lebih besar."
Tentu Oska merasa tersinggung dengan kata-kata Joo Won dan dia bertanya, "Untukku dan kamu, uang bukanlah hal yang penting. Lalu mengapa kau mengatakan akan memberikan kurang dari? Berikanlah lebih dari biasanya." Joo Won bilang, "Aku tidak dapat melakukannya. Karena harga diriku akan terluka." Oska kesal dan bilang bahwa dia tidak akan pernah menandatangani kontrak dengan Joo Won.
Oska berkata, "Aku akan pergi duluan karena wanita di bar itu terus menatapku." Joo Won dengan penuh percaya diri berkomentar, "Tidak. Dia itu menatapku." Oska bersikeras bahwa wanita itu terus menatapnya. Joo Won berkata, "Dia menatapmu karena aku tidak melihat matanya." Oska kesal dan bilang bahwa waniat itu pasti fansnya dan dia akan membuktikan hal itu dengan menghampiri wanita itu namun Joo Won melarangnya dan berkata, "Dia menatapku dan dia sebelumnya adalah pasangan kencan butaku." Oska semakin kesal karena memang wanita di bar itu sebenarnya terus menatap Joo Won. Joo Won pamit pergi dan berkomentar, "Bawalah stamp-mu ke kantorku sebelum aku menggantimu dengan model yang lebih muda." Joo Won pergi keluar dan si wanita itu terlihat kesal karena dulu di tolak oleh Joo Won.
Oska masih ada di dalam club dan dia terpesona saat melihat ada seorang penyanyi muda yang bernyanyi sambil bermain piano. Nama penyanyi muda itu adalah Han Tae Ssun. HP Oska berbunyi dan Oska tidak berniat mengangkat HPnya itu sehingga dia langsung melepaskan batre HPnya dan kembali menikmati suaranya Tae Ssun. (Tae Ssun ini masih muda ganteng lagi. Wah Oska jangan-jangan ngerasa saingan.)
Ternyata yang menelfon Oska itu adalah Chae Rin. Chae Rin kesal karena Oska tidak mengangkat telfonnya sehingga dia terpaksa meninggalkan pesan pada Oska, "Kenapa kau menghindari telfonku? Aku ini lebih cantik darinya!! Aku tidak dapat membiarkan hal ini berakhir seperti ini. Hari ini adalah hari dimana akan ada konfrensi pers mengenai film-ku ini. Dan aku akan memberi tahu semua wartawan mengenai hubungan kita!! Mengerti?" Sejak tadi Ra Im berdiri di belakang Chae Rin dan otomatis dia mendengar semua kekesalah Chae Rin itu. Ra Im memberikan minuman dingin pada Chae Rin dan Chae Rin menerimanya.
Chae Rin baru sadar bahwa yang memberikan minum itu adalah Ra Im sehingga dia bertanya, "Sejak kapan kau diam disini? Kenapa kau ada di sekitar sini?" Ra Im menjawab, "Sutradara memintaku agar latihan denganmu untuk adegan saat kau bertempur." Chae Rin kesal namun akhirnya dia setuju untuk berlatih dengan Ra Im.
Saat berlatih, Chae Rin sengaja membuat adegang menyerang yang tidak di duga oleh Ra Im tapi Ra Im berhasil menghindar, sementara itu Chae Rin kehilangan keseimbangannya dan akan terjatuh. Ra Im panik dan langsung menahan Chae Rin sehingga dirinyalah yang terkjatuh menimpa beberapa peralatan Shooting dan diantara peralatan shooting itu ada botol yang pecah dan meluki lengan Ra Im. Karena keributan ini semua orang pun langsung menghampiri Chae Rin dan Chae Rin yang hanya terluka di jarinya itu langsung menangis. Ra Im melihat luka di lengannya dan langsung menutupi lukanya itu dengan menggunakan jaket.
Sutradara tentu saja marah pada Ra Im yang di anggap telah melukai artisnya itu. Ra Im merasa bersalah dan terus meminta maaf namun Sutradara itu semakin memarahi Ra Im. Jong Soo dan teman-teman Action School menghampiri kerumunan itu dan bertanya, "Ada apa ini? Apa terjadi kecelakaan saat berlatih?" Sutradara bilang pada Jong Soo bahwa Ra Im membuat jari Chae Rin terluka. Jong Soo menarik lengan Ra Im yang teluka dan berkata, "Apa kau tidak melihat ini?" Ra Im terus berkata pada Jong Soo bahwa dia baik-baik saja. Jong Soo marah dan berkata, "Apa ini baik-baik saja? Apa kau pikir bahwa kau ini Wonder Woman hah?" Ra Im balas berkata, "Aku baik-baik saja. Aku dapat melanjutkan pekerjaanku." Jong Soo kemabli marah, "Hey kau juga artis!! Seseorang menangis hanya karena jarinya terluka dan kau mengabaikan lenganmu yang juga terluka?"
Sutadara marah pada Jong Soo dan mengancam akan memutuskan kontrak, Ra Im tentu kaget mendnegar hal itu. Jong Soo berkomentar, "Walaupun kau tidak melakukan itu maka aku yang akan memutuskan pergi. Aku tidak ingin Teamku bekerja sama dengan orang-orang yang tidak professional!" Jong Soo langsung pergi setelah meminta teman-teman dari Action School untuk mengemasi barang. Ra Im panik dan memohon izin pada Sutradara agar diberikan waktu berbicara dengan Jong Soo. Sutradara mengomel kesal, "Huh dia begitu arrogant hanya karena dia pernah sekolah di luar negeri." Chae Rin juga jadi kesal karna hal itu.
Joo Won sedang ada di rumahnya bersama dengan Dokter Pribadinya. Dokter Pribadinya itu berkata, "Jika keadaanmu mulai pulih maka aku berniat untuk mengurangi dosis obatmu ini."Joo Won langsung menolak dan berkomentar, "Jangan lakukan itu. Aku nanti merasa gugup. Jika hal ini terus terjadi... Apa kau pikir aku tidak dapat pergi ke kantor dengan normal?"Dokternya itu sangat ramah dan bertanya, "Hey apa kau pikir bahwa aku ini seorang dukun? Aku kan sudah mengatakan bahwa aku akan membantumu." Joo Won mengeluh dan meminta agar dokternya itu memperlakukan dia lebih baik dan Dokter itu bercanda dengan berkata, "Jika kau tidak suka maka cari saja dokter lain."
Dokter lalu bertanya, "Apa kau masih merasa tidak nyaman saat berada di dalam lift?" Joo Won menjawab, "Saat aku masuk kedalam, bahkan aku merasa sulit bernafas. Jika kondisiku ini tersebar di kantor maka...."Kata-kata Joo Won terputus karena HPnya berbunyi.
Joo Won mengangkat telfon itu dan yang menelfon adalah Oska. Oska bertanya, "Apa kau sedang bersenang-senang?" Joo Won menjawab denganssantai, "Kapan aku tidak melakukannya hah?" Oska pun lalu mengatakan tujuan dia menelfon Joo Won, "Kau pergilah ke perkampungan Prancis dan disana sedang ada shooting. Temui artis Park Chae Rin dan jauhkan dia dari tempat itu hanya 3 jam saja." Joo Won hanya berkomentar, "Apa kau belum meminum obatmu hah?"Joo Won ingin segera menutup telfon namun Oska langsung mencegahnya, "Jangan tutup! Aku sedang dalam proses shooting di studio. Aku melihatnya beberapa saat yang lalu tapi dia begitu bertindak menyebalkan. Jika Managerku tau hal ini maka aku akan mati! Aku menelfonmu untuk meminta bantuanmu. Dia bilang bahwa aku harus membayar kompensasi jika putus dengannya dan dia mengancam akan menyebarkan fotoku dan dia saat di hotel."Joo Won berkomentar, "Kau pikir hanya dia saja yang memilikifoto itu? Mengapa bukan kau saja yang menyebarkannya duluan?"
Oska kebingungan dan akhirnya berkata, "Baiklah aku akan menandatangani kontrak denganmu."Joo Won semangat dan bertanya, "Jadi aku hanya perlu mencari pemeran utama wanita itu kan? Dan ah tidak perlu ada deposit ya karena ekonomi sedang buruk."Oska mengomel kesal, "Kau ini... hanya karena aku meminta bantuanmu maka kau merendahkan harga diriku? Hey berapa banyak harga diriku?!! " Oska sadar bahwa dia tidak boleh marah-marah di depan umum agar menjaga reputasinya sehingga dia pun langsung mengecilkan nada suara marahnya.
Ra Im menghadap pada Sutradara dan berkata, "Sutradara kumohon diberikan kesempatan lagi." Sutradara kelihatan masih kesal dan berkomentar, "Kenapa bertanya padaku? Minta saja pada bosmu itu." Ra Im memina maaf dan bilang bahwa semua ini adalah salahnya dan hal seperti ini tidak akan terjadi kembali.
Joo Won datang ke lokasi shooting untuk mencari Chae Rin. Joo Won bertanya pada salah seorang staff yang sedang tertidur, "Permisi. Maaf menganggumu tapi dimana Chae Rin?" Staff itu salah mengenali Ra Im sebagai Chae Rin karena mereka menggunakan kostum yang sama dan lagi mereka berdua sama-sama berambut pendek sehingga Staff itu menunjuk Ra Im dan berkata pada Joo Won, "Itu dia." Joo Won mengerti lalu berterima kasih pada Staff itu.
Joo Won menghampiri Ra Im dan berkata, "Choi Woo Young. Ah maksudku, kau tau Oska?" Ra Im tentu saja mengetahui Oska karena Oska adalah bintang idolanya, "Ya aku tau. kenapa?"Joo Won menjawab, "Ayo pergi. Oska ingin bertemu denganmu." Ra Im tentu kaget mendengar hal itu, "Serius?"
Ra Im dan Joo Won pun pergi bersama menggunakan mobil BMW Sportnya Joo Won. Ra Im merasa kedinginan dan meminta Joo Won agar menutup atap mobil itu namun Joo Won menolak, "Jika aku ingin atap mobil terutup, lalu mengapa aku membeli ini hah?"Ra Im pun hanya terdiam akhirnya. Joo Won memulai pembicaraan, "Dimana kau bertemu dengannya?" Ra Im kebingungan dan bertanya, "Dimana apa?" Joo Won menjelaskan kembali, "Dimana hotel tempat kalian berdua bertemu pertama kali? Dimana itu? Apa kau tidak ingat karena pergi ke berbagai hotel?"Ra Im terdiam sesaat lalu menjawab, "Hotel Rich kamar 1210."J Jo Won berkomentar, "Apakah tidak cukup dengan ruangan yang ada sekatnya? Mengapa memilih kamar di lantai yang begitu tinggu? Kau tidak terlihat seperti Leophard di Gunung Kilimanjaro!!"
Joo Won dan Ra Im sampai di hotel Rich dan Joo Won meesan kamar 1210 yang ada di lantai 12. Joo Won tidak berani naik Lift sehingga dia memberikan kunci itu pada Ra Im dan berkata, "Kau naiklah duluan.Aku... Aku adalah tipe laki-laki yang tidak bisa datang ke hotel bersama wanita. Jadi kau naiklah duluan. Omo... Apa maksudmu aku naik kedalam lift ini bersama orang itu?" Beberapa orang yang sedang menunggu lift mendengar ucapan Joo Won dan menertawainya.
Ra Im melihat pakaian Track Suit Joo Won dan tertawa pelan. Joo Won berkomentar, "Oh pakaianku ini... Aku sebenarnya tidak mau melakukan ini." Joo Won membuka Track Suitnya itu dan memperlihatkan merek Track Suitnya itu pada Ra Im, "Lihat ini. Kau bisa melihatnya kan." Pintu lift terbuka dan Ra Im cepat-cepat masuk kedalam lift karena malu melihat tingkah Joo Won. Joo Won tidak menyadari bahwa Ra Im sudah ada di dalam lift dan dia masih terus menunjukan merek Track Suitnya. Dia akhirnya sadar bahwa Ra Im sudah ada di dalam lift dan dia cepat-cepat menjaga Imagenya kembali.
Ra Im sampai di kamar 1210 dan dia kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Oska. Oska menghampiri Ra Im dan berkata, "Ah kau patsi stunt woman untuk Kim Sun Ah. Ah mari bekerja keras bersama." Ra Im benar-benar gugup dan terus menggerak-gerakan kakinya. Oska menyadari kegugupan Ra Im itu dan dia berkata, "Jika aku menawarimu minum kopi, kau tidak akan membuat lubang besar dengan sepatumu itu kan?" Ra Im pun langsung mengentikan menggerak-gerakan kakinya itu dan Oska tertawa.
Joo Won pun akhirnya naik menuju lantai 12 dengan menaiki tangga satu persatu. Akhirnya Joo Won sampai di kamar 1210 dan dia pun langsung merebut botol minum di tangan Ra Im. Joo Won berkata, "Mungkin kau akan merasa tidak nyaman tapi kau harus ada disini bersamaku beberapa jam." Ra Im dengan santai menjawab, "Tidak apa-apa. Aku sudah biasa ada di lingkungan laki-laki."
Joo Won sangat kaget mendengar itu dan berkomentar, "Wow kau benar-benar bukan orang biasa. Sudah berapa lama kau bertemu dengan Oska?" Ra Im berfikir sesaat dan menjawab, "Hm sudah lama. Aku pikir dia sudah tidak ingat aku lagi." Joo Won berkomentar, "Kau memiliki wajah yang mudah dingat. Kenapa? Kau terlihat cukup tangguh dan aku penasaran untuk bertanya, Berapa jumlah uang yang biasa kau hasilkan jika kau bertemu dengan top star seperti Woo Young? Bukankah kau bilang bahwa kau melakukan shooting di tempat ini? Jadi aku bertanya berapa uang yang kau dapatkan?" Ra Im berkata, "Hm apa maksudmu itu adalah jaminannya?" Joo Won tertawa dan menjawab, "Terserah kau mau menyebutnya apapun. Aku hanya ingin tau jawabannya." Ra Im menjawab, "Aku tidak mendapatkan tambahan walaupun bermain dengan top star. Tapi jika melakukannya di luar kota atau diluar tempat maka aku akan mendapatkan tambahan." Joo Won lagi-lagi kaget mendengarnya.
Joo Won bertanya, "Apa maksudmu dengan luar tempat?" Ra Im menjawab, "Ya di atap atau di semacam tempat bambu. Hal itu sedang sangat trendy jaman sekarang ini." Joo Won tertawa, "Wow benar-benar... Oska...." Ra Im berkata, "Aku kadang mendapat tambahan lebih besar jika melakukannya di mobil karena itu sangat sulit." Joo Won berkomentar, "Ya benar sangat sulit. Tapi laki-laki menyukai itu." Ra Im setuju, "Benar. Laki-laki lebih menyukai kecepatan dan sebuah aksi." (Terjadi salah paham disini. Joo Won berfikir bahwa mereka sedang membicarakan 'sesuatu' sementara Ra Im berfikir bahwa mereka sedang membicarakan profesinya sebagai stuntwoman)
Joo Won berkata, "Wow kau benar-benar menarik. Ah apa kau tidak merasa malu melakukan itu sebagai seseorang tokoh utama?" Ra Im kebingungan, "Tokoh utama?" Ra Im melihat pakaian yang dia pakai lalu dia tertawa dna bertanya pada Joo Won, "Siapa namaku? Aku tanya padamu siapa namaku? Siapa yang ingin Oska temui?" Joo Won menjawab, "Park Chae Rin" Ra Im langsung tertawa kencang dan itu membuat Joo Won kebingungan. Ra Im berhenti tertawa dan memasang wajah serius, "Hey, Sudah berapa lama kau tinggal di Seoul? Benar-benar kau ini." Joo Won kesal dan lagi-lagi dia memperlihatkan merek Track Suitnya,"Lihatlah ini lebih jelas! Ini adalah buatan Italy!" Ra Im tidak mendengar hal itu dan membuat Joo Won mengomel kesal.
Joo Won mengeluarkan HPnya dan berkata, "Huh kau ini. Hey Dimana kau? Kau bilang hanya beberapa jam saja." Yang di telfon itu adalah Oska dan Oska menjawab, "Ada sesuatu masalah datang jadi aku tidak bisa cepat kesana." Joo Won berkata, "Wanita ini..." Ra Im langsung merebut telfon Joo Won dan berbicara dengan Oska, "Sepertinya orang ini berfikir dia sudah membawa Park Chae Rin tapi dia membuat kesalahan..." Joo Won merebut HPnya dan mematikan telfon pada Oska, "Kau bukan Park Chae Rin? Lalu kau siapa? Jika kau bukan Park Chae Rin lalu mengapa kau mengikutiku kemari?" Ra Im kesal dan berkata, "Apakah kau bertanya padaku 'Apa kau Park Chae Rin?' Kau hanya bertanya, 'Apa kau mengenal Oska?'"
Joo Won benar-benar kebingungan, "Kau tau seberapa besar masalah yang akan ada? Apa kau akan bertanggung jawab?" Ra Im berkata, "Bertanggung jawab? Kenapa aku harus melakukannya? Kau adalah orang idiot yang bahkan tidak bisa mencari orang dengan benar." Joo Won kaget dikatakan begitu, "I-idiot?" HP Ra Im berbunyi dan Ra Im cepat-cepat menutup mulut Joo Won dan mengangkat telfon, "Oh sutradara. Benarkah? Kau maish di lokasi? Baiklah aku akan segera kesana dalam waktu 30 menit. Terima kasih banyak."
Ra Im berdiri dan akan segera pergi namun Joo Won menghalanginya, "Kemana kau akan pergi? Dan lagi apa mungkin sampai ke sana dalam waktu 30 menit?" Ra Im menatap Joo Won dan menjawab, "Apa kau ingin bertemu Park Chae Rin? Kemarikan kunci mobilmu."
Ra Im mengendarai mobil Joo Won dengan kecepatan tinggi dan Joo Won yang duduk di samping Ra Im hanya bisa berteriak kencang.
Mereka sampai di lokasi dan Joo Won langsung turun dari mobil siap-siap akan muntah. Ra Im berkata, "Kenapa? Bukankah laki-laki suka mengebut? Tangkap kunci ini. Ah jika kau ingin bertemu dengan Chae Rin maka cari saja seseorang yang memakai baju sama denganku. Dia adalah Park Chae Rin. " Ra Im langsung berjalan pergi dan Joo Won mengomel, "Hey bukan itu perjanjian kita! Kau harus mempertemukan aku dengan dia dulu sebelum kau pergi."
Staff film yang tadi bertemu dengan Joo Won kini bertemu lagi dengan Joo Won dan dia berkata, "Ah kau maish ada di tempat ini. Sudah dikatakan kau tidak akan mendapatakan tanda tangannya." Joo Won kesal dan berkata, "Hey kau lihat jaket ini, ini adalah asli! Ini buatan Italy. Ah lupakan, Dimana Park Chae Rin?"
Joo Won datang ke sebuah ruangan dimana Chae Rin sedang melakukan konfrensi pers dan seluruh wartawan terus menanyakan hubungan Chae Rin dengan Oska. Sementara itu Chae Rin maish terus menangis dan menunjukan luka di jarinya akibat shooting. Joo Won menutupi setengah wajahnya dengan Track Suit itu lalu mendekati Chae Rin. Chae Rin dan para wartawan pun kebingungan melihatnya.
Sampai di depan Chae Rin, Joo Won membuka dompetnya dan mengeluarkan kartu LOEL yang bertuliskan : CEO KIM JOO WON. Chae Rin kaget melihat itu. Joo Won berkata, "Apakah kau tau bahwa aku terus mencarimu sepanjang hari?" Chae Ri balik bertanya, "Mencariku sepanjang hari? Kenapa?" Joo Won menjawab, "Apakah kau akan percaya jika aku katakan bahwa aku adalah Fansmu? Kau pasti elegan dan pintar, benar bukan? Dan lagi kau patsi tidak memiliki skandal kan." Chae Rin berkata dengan pelan, "Hmm skandal? Ah tidak."
Joo Won keluar dari ruangan konfrensi pers itu dan menelfon Oska, "Ini aku." Oska langsung bertanya, "Bagaimana? Apa wartawan sudah pergi? Apa yang kau katakan? Apa mereka percaya?" Joo Won berkata, "Pertama berhentilah panik. Aku sudah mengurus semua itu. Ah nanti aku telfon kau lagi." Joo Won menutup telfon dan terdiam saat melihat Ra Im yang sedang melakukan pekerjaannya sebagai stuntwoman.
Shooting selesai dan Ra Im pun sudah berganti baju. Joo Won menghampiri Ra Im dan berkata, "Kau seorang stunt man?" Ra Im menjawab, "Lebih tepatnya stunt woman." Ra Im melihat ada staff pakaian dan dia mengembalikan pakaian yang tadi dia pakai untuk shooting, "Ah ini aku kembalikan." Staff itu melihat pakaian Ra Im dan berkata, "Ah ini ada noda darah. Ini sangat mahal!" Staff itu pergi dan Ra Im hanya bisa meminta maaf.
Ra Im berjalan dan bertanya pada Joo Won, "Apakah kau sudah bertemu Chae Rin?" Joo Won menjawab, "Dia terlihat mirip denganmu tapi tidak juga. Kenapa kau begitu lesu? Apakah kau sakit?" Ra Im menatap Joo Won kesal dan menjawab, "Apa kau begitu penasaran? Haruskah aku mengatakannya padamu? Hal seperti ini kau akan mengerti." Ra Im menendang kaki Joo Won dan Joo Won mengeluh kesakitan, "Apa salahku? Kenapa kau menendangku? Hey aku tadi bertanya hanya karena penasaran. Tapi kenapa kau begini hah?" Joo Won terus mengikuti Ra Im yang berkomentar, "Bagus untukmu karena aku hanya menendangmu hari ini. Aku akan membunuhmu di lain kesempatan." Joo Won berkata, "Huh apa kau pikir aku percaya pada umpatan kosong itu?" Ra Im berkata, "Ini bukan umpatan kosong jadi pergilah sekarang." Joo Won kesal dan berkata, "Berhenti! Jika kau tidak meminta maaf maka kau harus bertemu dengan pengacaraku!"
Joo Won berhenti mengumpat karena dia melihat ada darah di jalan dan darah itu berasal dari luka di tangan Ra Im. Joo Won dengan cepat menarik Ra Im dan bertanya, "Apa kau benar-benar terluka?" Ra Im kaget, "Apa-apaan kau ini?" Joo Won melepas jaket Ra Im dan kaget saat melihat ada luka di lengan Ra Im,. Ra Im kesal dan memarahi Joo Won, "Apa kau gila?" Joo Won berkata, "Apa kau ini bodoh? Kau pasti benar-benar sakit!" Joo Won menyentuh kening Ra Im dan berkomentar, "Kau benar-benar panas." Ra Im kesal da meminta Joo Won pergi.
Joo Won membawa Ra Im ke rumah sakit dan dia langsung menelfon Pamannya yang seorang dokter. Ra Im berusaha pergi dan Joo Won menghalanginya, "Kemana kau akan pergi?" Ra Im menjawab, "Sudah kukatakan aku baik-baik saja." Joo Won berkata, "Jika kau baik-baik saja lalu mengapa kau terlihat gugup? Apa karena bertemu dengan pria yang tampan ini? Mungkin kau salah paham tapi aku melakukan ini bukan karena menyukaimu. Ini adalah hal yang di lakukan oleh orang-orang kelas atas untuk menolong. Jadi jika kau memang gugup di dekatku, tahan itu! Nanti kau boleh pulang selesai di periksa!" Ra Im tidak berkomentar apa-apa dan Joo Won dengan cepat menggendong Ra Im masuk kedalam rumah sakit.
Ra Im mendapatkan perawatan dan dia kini sedang tertidur. Joo Won merapihkan jaket Ra Im dan menunggu Ra Im sadar. Oska menelfon Joo Won dan Joo Won berkata, "Aku akan menelfonmu nanti. Sekarang aku ada di rumah sakit." Joo Won duduk di kursi samping tempat tidur Ra Im dan melihat Ra Im yang tertidur. Ra Im tampaknya mengalami mimpi buruk makanya dia terlihat gelisah. Joo Won menyentuh kening Ra Im dan Ra Im pun tidur dengan tenang. Joo Won berkata, "Melihatmu yang seperti ini, kau terlihat lebih baik."
Tiba-tiba ada yang berkomentar, "Terlihat lebih baik." Joo Won kaget dan ternyata yang berkata begitu adalah Dokter Pribadinya. Joo Won pun berkomentar, "Kau mengagetkanku." Dokter Pribadi Joo Won bertanya, "Siapa dia? Pacarmu?" Joo Won menjawab, "Bukan. Aku tidak begitu mengetahui dia. Ini pertama kalinya aku bertemu dia." Dokter itu berkata, "Jadi kau menelfonku untuk bertemu dengan orang yang kau tidak kenal dan baru kau temui hari ini ?" Joo Won menjawab, "Jangan membicarakan hal ini sekarang. Itu mengangguku." Dokter itu berkata, "Ah pesta malam ini sungguh luar biasa, apa yang akan kau lakukan?"
HP Ra Im berbunyi dan Joo Won pun mengangkat panggilan dengan nama 'My Boss.' dan My Boss itu adalah nama kontak untuk Jung Soo. Joo Won berkata, "Hallo." Jung Soo kebingungan dan bertanya, "Bukankah ini telfon Ra Im?" Joo Won menatap Ra Im dan bertanya, "Jadi namanya adalah Ra Im? Berapa umurnya? Dia terlihat tidak begitu muda." Jung Soo kesal dan berkata, "Aku bertanya, siapa ini?" Joo Won berkata, "Kau jawablah pertanyaanku!" Dokter itu pun langsung mengambil HP Ra Im lalu pegri menjauh keluar ruangan untuk memberi tahu Jung Soo bahwa Ra Im di rawat di rumah sakit.
Joo Won melihat kaus kaki yang di pakai Ra Im dan dia kesal karena kaus kaki Ra Im ada foto Oska dan tulisan 'Oska Forever'. Joo Won perlahan-lahan melepaskan kaus kaki itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Jung Soo sangat kaget mendengar kabar Ra Im di rawat dan dia langsung mengendarai mobilnya menuju ke rumah sakit.
Joo Won selesai mencuci tangan dan dia kaget saat melihat Ra Im yang mengigau dengan terus meminta maaf. Joo Won membangunkan Ra Im dan berkata, "Itu hanya mimpi jadi kau tidak perlu terus meminta maaf. Ah kau tertidur setelah mendapatkan obat." Ra Im terdiam dan dia tiba-tiba berkata, "Oh Director..." Joo Won melihat kebelakang dan Jung Soo datang. Jung Soo berkata marah, "Jika kau merasa tidak enak badan maka seharusnya kau mengatakan padaku untuk pergi ke rumah sakit!" Ra Im menunduk meminta maaf, "Tapi aku benar-benar baik-baik saja." Jung Soo berkata, "Kau baik-baik saja? Bagaimana mungkin? Jika kau terus seperti ini maka berhentilah bekerja! Lalu kenapa kau kembali ke tempat itu? Apakah kau tidak memiliki harga diri?" Ra Im menunduk dan kembali meminta maaf, "Maafkan aku."
Joo Won berkomentar, "Huh perempuan ini selalu meminta maaf dalam mimpi ataupun dalan dunia nyata. Hey kau tolong kecilkan suaramu. Ini adalah rumah sakit." Jung Soo menatap Joo Won dan bertanya, "Apa kau yang mengangkat telfon tadi?" Joo Won balik bertanya, "Apa kau yang menelfon tadi?" Jung Soo bergumam, "Orang brengsek ini..." Joo Won kesal, "Apa? Orang brengsek? Siapa yang kau panggil brengsek hah? Apa kau ingin bertemu dengan pengacaraku?" Ra Im berkata, "Aku akan menjelaskan semuanya..." Ra Im hampir jatuh dan dengan cepat Joo Won menahannya. Jung Soo terlihat cemburu akan hal itu.
Ra Im melepasan pegangan Joo Won dan berkata pada Jung Soo, "Dia adalah orang suruhannya Oska. " Joo Won berkata, "Suruhan?" Ra Im dengan cepat berkata, "Kau tidak perlu mengkhawatirkan ini. Aku akan meyakinkan bahwa hal ini tidak akan terulang kembali." Joo Won berkata, "Hey kau Ra Im! Aku adalah orang yang kau tidak perlu khawatirkan. Omo..." Ra Im menatap Joo Won kesal dan berkata, "Aku sudah selesai mendapatkan pengobatan jadi kita bisa pergi sekarang." Ra Im turun dari tempat tidur dan lagi-lagi dia akan terjatuh sehingga Joo Won menahannya dan berkomentar, "Kau bahkan tidak bisa memakai sepatumu, apa kau sungguh baik-baik saja?"
Jung Soo kesal melihat itu dan langsung mendorong Joo Won lalu menggendong Ra Im untuk keluar dari rumah sakit. Joo Won yang melihat itu berkomentar, "Huh dia pindah dari lenganku ke lengan orang itu..."
Joo Won berjalan keluar dari rumah sakit dan melihat Ra Im yang sedang berbicara dengan Jung Soo. Jung Soo bertanya, "Apa kau tetap akan keras kepala hah?" Ra Im menjawab, "Obat yang di berikan membuatku lebih baik. AKu baik-baik saja, lagipula ini bukan pertama kalinya aku masuk rumah sakit." Jung Soo bertanya, "Apa kau merasa tidak nyaman jika aku mengantarmu pulang?" Ra Im hanya menjawab, "Maafkan aku." Jung Soo terlihat kecewa dan dia berkata, "Kalau begitu pastikan kau pulang menggunakan Taxi. Mengerti?" Ra Im menjawab, "Ya mengerti. Besok kita bertemu lagi." Jung Soo masuk kedalam mobil dan pergi. Setelah Jung Soo pergi maka Ra Im juga pergi dengan berjalan kaki.
Joo Won mengendarai mobilnya perlahan dan dia melihat Ra Im yang berjalan kaki. Joo Won menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan berdiri di depan Ra Im. Ra Im langsung berhenti berjalan dan menatap Joo Won. Joo Won bertanya, "Kenapa kau jalan kaki? Bukankah dia memintamu naik taxi? Apakah kau berfikir, 'Hm mungkin dia mengikutiku dari bekang. Mungkin dia mencariku.' Jika kau berfikir bahwa Bossmu itu akan seperti itu..." Ra Im kesal dengan kata-kata Joo Won dan ingin segera pergi makanya dia berusaha menghindar namun Joo Won menghalangi jalan Ra Im, "Kenapa? Kenapa menghindariku? Aku belum selesai berbicara! Kenapa kau tidak memanggil taxi?" Ra Im berkata, "Aku mau naik taxi atau tidak, apa hubungannya denganmu? Apa kau pemilik perusahaan Taxi?"
Joo Won berkata, "Mengapa kau terus mengarang asumsi mengenai aku? Kau mengatakan bahwa aku ini pria idiot, lalu mengatakan aku suruhan Oska, dan kini kau mengatakan bahwa aku salah satu dari ikatan supir-supir taxi itu?" Ra Im bertanya, "Kalau bukan, lalu apa?" Joo Won menjawab, "Aku bertanya padamu, kenapa kau tidak naik taxi saja? Aku tidak pernah mengatakan hal ini pada seorang wnaita, tapi... Apakah kau tidak memiliki uang? Jika begitu maka aku akan mengantarmu. Dimana rumahmu?" Ra Im menjawab, "Lihat sikapmu ini. Huh aku benar-benar sial tahun ini."
Ra Im ingin pergi namun lagi-lagi Joo Won menghalangi jalan, "Jika aku menutup atap mobil, Apakah kau akan mau diantar? Baiklah aku mengerti, aku akan menutup atapnya." Ra Im kesal dan berkata, "Kenapa aku harus masuk mobilmu?" Joo Won menjawab, "Karena aku akan memberimu tumpangan." Ra Im bertanya, "Kenapa?" Joo Won menjawab, "Kenapa? Aku hanya ingin memberimu tumpangan dan membuatmu senang. Kau mebutuhkan hal seperti itu kan? Ah baiklah aku hanya akan memberimu tumpangan saja. Kenapa aku tidak boleh melakukan apa yang ingin kulakukan hah? Aku sudah katakan bahwa aku akan menutup atap mobil." Ra Im hanya mendengus kesal melihat sikap Joo Won.
Ada mobil yang parkir di belakang mobil Joo Won dan keluarlah Oska dari dalam mobil ini. Oska menghampiri Joo Won dan langsung marah, "Ya! Apa kau ingin mati? Kenapa kau tidak emngangkat telfonmu hah?" Ra Im menatap kaget ke arah Oska karena tidka percaya bahwa idolanya ada di dekatnya. Joo Won menjawab pertanyaan Oska, "Sudah kukatakan bahwa aku akan menelfonmu setelah sampai di rumah." Oska langsung marah-marah lagi, "Kau ini membuatku kesal tau! Ji Hyeon(Nama Dokter pribadi Joo Won) bilang bahwa kau membawa wanita tidak dikenal..." Oska berhenti berbicara karena wanita tidak di kenal itu ada di sampingnya. Oska lalu berkata, "Oh ekapa bisa Ji Hyeon sembarangan mengatakan wnaita tidak di kenal. Ah senang bertemu denganmu, mungkin kau sudah mengetahui siapa aku."
Joo Won kesal melihat Oska dan berkata, "Cepatlah kau pergi ke Inkigayo(Acara Music di Korea)" Oska tertawa dna berkata, "Oh dia memang seperti ini orangnya." Ra Im terus memandang kagum ke arah Oska dan Oska berkata, "Oh aku ingat mata ini." Joo Won menunduk dan berkata, "Huh dia mulai kembali..." Oska berkata, "Aku benar-benar ingat. Ya kau terlihat sangat gugup saat bertemu deganku." Joo Won bertanya, "Apakah kalian benar-benar ada hubungan?" Ra Im berkata, "Apa kau gila? Ah aku pikir kau salah mengenali aku dengan seseorang." Oska menjawab, "Tidak mungkin. Kau dari film Dong Jak... Kau adalah Stunt Woman untuk Kim Sun Ah kan? Kau benar-benar keren Nona Gil Ra Im." Ra Im langsung terdiam karena tidak menyangka bahwa Oska masih mengingat dirinya.
Turun seorang Laki-laki yang akan mematikan TV namun dia langsung terperanjat kaget saat pembawa acara cuaca itu seolah-olah tersenyum padanya dan menyembutkan namanya, "Kim Joo Won ssi." Laki-laki yang bernama Kim Joo Won itu melirik ke kanan dan ke kiri ruangan di rumahnya namun tidak ada seorang pun disana. Terdengar suara petir dan itu membuat dia kaget hingga remote TV yang di pegangnya pun terpental jatuh.
Joo Won mengendarai mobil BMW Sport putih miliknya dan dia berhenti di depan sebuah rumah. Di rumah itu terlihat seorang laki-laki dan pacarnya yang sedang 'sibuk'. Joo Won sengaja ngebut di depan pasangan itu dan membuat si perempuan berteriak kaget, "Ya! Siapa itu?" Si laki-laki yang bernama Oska itu menjawab, "Ah dia adalah Sepupuku dalam keluarga, tapi sebenarnya dia lebih dari itu. Jika aku membeli mobil maka dia akan membeli showroom mobil. Jika aku membeli kapal maka dia akan membeli tanah di dermaga. Kesimpulannya kau akan berkata pada dia, "Hey kau brengsek!" Ya dia 100 kali lebih jahat dari pada aku."
Si pacarnya Oska itu bernama Chae Rin dan dia bertanya, "Ah apa yang kau maksudkan?" Oska pun menjawab, "Ah ternyata Chae Rin tidak mengerti maksudku karena aku terlalu berputar-putar berbicaranya. Pada intinya aku ingin kita tidak bertemu kembali. Aku tidak ingin melihatmu kembali." Chae Rin jelas kaget dan bertanya, "Lalu apa maksudmu dengan ciuman tadi?" Oska tersenyum licik dan berkata, "Goodbye Kissing. Aku hanya ingin kau mengenangku sebagai seseorang yang manis walaupun kita sudah berpisah." Chae Rin tentu tidak menerima itu dan langsung marah pada Oska, "Dasar bajingan!!"
Joo Won masuk kedalam sebuah museum untuk bertemu dengan pasangan kencan butanya. Pasangan kencan butanya ini bernama Yoon Seul dan dia adalah cucu dari seorang Menteri dan Ayahnya kini menjalankan Project sebuah Hotel, sedangkan Yoon Seul sendiri dulunya kuliah di luar negeri dan sekarang bekerja dalam bidang periklanan.
Joo Won dan Yoon Seul ini berjalan-jalan melihat-lihat lukisan di museum. Tidak ada yang memulai pembicaraan sehingga Yoon Seul berinisiatif memulai pembicaraan dahulu. Yoo Seul melihat sebuah poster bertuliskan 'Eduard Manet' dan dia pun memulai pembicaraan, "Kau pasti sangat menyukai karya Edouard Manet. Sepertinya kita adalah satu-satunya pasangan yang melakukan pertemuan pernikahan di sebuah Museum Seni." Joo Won masih asik melihat karya-karya lukisan dan berkomentar, "Aku melakukan ini agar tidak membuang waktuku."
Yoon Seul tidak mengerti dan dia pun bertanya, "Hmm maksudmu apa?" Joo Won menjawab, "Caramu berjalan menunjukan kepribadianmu. Apakah kau memperhatikan lukisan-lukisan ini atau tidak itu menunjukan tingkat kehalusanmu. Apakah kau tipe menyukai Museum Seni atau Club, Apakah selera parfume-mu itu menarik atau elegant, aku dapat menjawab semua itu dengan cepat. Ah apa kau ingin minum sesuatu?" Joo Won berjalan dengan cepat di depan Yoon Seul yang menggerutu kesal, "Huh. Apakah aku begitu mudah di tebak?"
Joo Won dan Yoon Seul pergi minum di sebuah stand di depan Museum Seni ini. Yoon Seul berkata, "Jika situasi ini membuatmu tidak nyaman maka kau boleh pergi sekarang. Kedua keluarga kita...." Joo Won memotong pembicaraan Yoon Seul dan bertanya, "Apakah situasi ini tidak nyaman?" Yoon Seul menjawab, "Apakah kau tidak merasakannya? Seperti orang lainnya harus ada sesuatu yang membuat kita menyerah. Bagaimanapun juga, aku tidak tertarik pada pernikahan tanpa cinta. Aku gadis berdarah panas yang terlalu mengikuti apa yang orangtuaku pinta." Joo Won berkomentar, "Ya itulah mengapa aku membenci ide pernikahan ini." Yoon Seul mengangguk setuju.
Joo Won berkata, "Cinta... ya itu hal yang penting bagi seseorang dan itu dapat membuat seseorang bodoh karena mengabaikan yang namanya Silsilah keluarga, pendidikannya, latar belakang, dan juga kemampuan. Sulit berkomunikasi dengan seseorang yang tidak berada dalam tingkatan yang sama. Apakah menurutmu sebuah ciuman dapat menggantikan semua itu? Ternyata kau lebih polos dari penampilanmu. Jika kau adalah gadis berdarah panas yang memilih pangeran charming mungkin aku akan lulus dari pilihanmu itu. Ah haruskah aku mengatakan pada keluargaku bahwa aku di campakan olehmu? Kalau begitu mari buat karangan cerita itu." Joo Won berdiri dari duduknya dan pergi menjauh tapi sebelumnya dia berbalik menatap Yoon Seul dan berkata, "Ah ya Pameran Edouard Manet diadakan bulan depan, bukan bulan ini." Yoon Seul malu setengah mati dan dia tidak dapat berkata apa-apa lagi.
Yoon Seul bertemu dengan temannya di VIP Lounge LOEL Departemen Store. Yoon Seul bilang bahwa Joo Won adalah satu-satunya pria yang menolak wanita modern seperti dirinya ini dan lagi Joo Won meninggalkan dirinya begitu saja dengan dingin. Temannya itu berkomentar, "Pada intinya kau ditolak. Tapi keadaan ini sungguh mengkhawatirkan. Bagaimana jika Joo Won mengetahui tentang dirimu dengan Oska? Apa kau ingin dia mengetahuinya?" Yoon Seul langsung memotong pembicaraan dan berkata, "Apakah menurutmu dia akan menemuiku jika dia mengetahui hal ini? Minum saja teh-mu itu!"
Teman Yoon Seul itu pun tidak membahas mengenai Yoon Seul yang ternyata dulu pernah memiliki hubungan dengan Oska. Teman Yoon Seul berkomentar, "Dari semua VIP Lounge di Departemen Store, menurutku ini dalah yang terbaik. Lihat saja cangkir ini, sungguh mahal." Yoon Seul melihat temannya itu dan berkata, "Dasar penggali emas." Temannya itu yang sedang meminum teh langsung tersedak dan bertanya, "Jika aku penggali emas maka kau apa?" Yoon Seul dengan penuh percaya diri menjawab, "Aku adalah pewaris harta."
Yoon Seul melempar tatapannya pada orang-orang di VIP Lounge itu dan berkomentar, "Huh bagaimana mungkin orang-orang ini bersikap seperti anak dari keluarga kaya di depan publik? Mereka seharusnya mengenakan pakaian dari perancang. Aku tidak mengerti mengapa mereka menenggelamkan diri mereka sendiri pada hal itu." Teman Yoon Seul menatap dirinya sendiri saat mendengar komentar pedas Yoon Seul.
Masuk seorang wanita kedalam VIP Lounge itu dan semua tamu VIP itu pun langsung menatap wanita itu karena penampilannya yang urak-urakan. Yoon Seul yang melihat itu juga kaget, apalagi saat wanita itu melepaskan jaketnya karena di lengannya itu ada tato naga. Semua tamu VIP langsung saling berbisik menunjuk wanita itu karena wanita itu tidak 'pantas' ada di dalam tempat khusus itu. Dan nama wanita urak-urakan itu adalah Gil Ra Im.
Yoon Seul bangkit dari duduknya dan itu membuat temannya bertanya, "Hey apa yang akan kau lakukan?" Dengan percaya diri Yoon Seul menjawab, "Dalam waktu dekat aku akan menjadi istri pemilik tempat ini (Joo Won adalah CEO dari LOEL Departemen Store). Apakah aku hanya bisa duduk diam saja melihat ada wanita seperti itu di tempat ini? Sebagai wanita rumah tangga di masa depan, haruskan aku memberikannya pelajaran?"
Yoon Seul berjalan mendekati meja Ra Im dan memanggil Pelayan Ah Young yang membawakan minuman untuk Ra Im yang merupakan temannya, "Kau kemari! Sejak kapan peraturan masuk kedalam Lounge ini menjadi begitu longgar? Bukankan tempat ini khusus bagi tamu VIP yang menghabiskan biaya 100 juta won per tahun? Apakah kau memeriksa kartu identitas ini sebelum dia masuk? " Ah Young gugup dan menjawab, "Ah tentu saja aku memeriksanya." Yoon Seul dengan kesal berkata, "You're a Liar! (Kau pembohong!) Kau tidak memeriksa kartu identitasku." Ah Young semakin gugup dan menjawab bahwa semua orang tentu sudah tau siapa Yoon Seul jadi tidak perlu di periksa.
Ra Im berdiri dari duduknya dan berkata pada Ah Young, "Dia membicarakan aku. Berikan saja aku kuncinya." Ra Im lalu menatap Yoon Seul dan berkata, "Kau tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu pada orang yang tidak salah. Kau tidak perlu khawatir karena aku akan segera keluar. Ah Young, aku menikmati kopinya. Sampai Jumpa." Ra Im berjalan menjauh keluar dari VIP Lounge itu tapi Ra Im langsung berhenti berjalan saat mendengar Yoon Seul memarahi Ah Young, "Kami kemari karena membayar apa yang kami minum tapi sepertinya ada seseorang yang minum seenaknya. Siapa namamu hey pelayan??!!" Ah Young panik dan langsung meminta maaf namun Yoon Seul tidak mempedulikan hal itu dan langsung merebut papan nama Ah Young dan pergi keluar VIP Lounge untuk membuangnya.
Ra Im tentu tidak terima temannya diperlakukan seperti itu makanya dia berniat merebut kembali papan nama Ah Young namun Ah Young menghentikannya, "Jangan lakukan itu. Menurut peramal, kita akan mendapatkan nasib buruk sepanjang tahun jadi kita harus lebih berhati-hati." Ra Im masih kesal dan bilang bahwa dia akan mengambil kembali papan nama itu. Ah Young menenangkan Ra Im dan berkata, "Jangan menimbulkan masalah yang lebih besar. Tenang saja aku akan mendapatkannya kembali setelah meminta maaf padanya dan mendengarkan dia yang akan meremehkanku." Ra Im berkomentar, "Hey mengapa kau begitu percaya ramalan? Kenapa harus selalu kita yang meminta maaf?"
Ra Im keluar dari VIP Lounge itu dan akan menaiki sepedahnya namun dia tidak jadi menaiki sepedahnya saat melihat Yoon Seul. Ra Im berjalan mendekati Yoon Seul dan Yoon Seul pun terlihat kaget. Tiba-tiba ada sekawanan perampok yang mengambil tas temannya Yoon Seul dan perampok itu kabur menggunakan mobil sekomplotannya. Teman Yoon Seuk kaget dan terus mengomel, "Oh Tuhan bagaimana ini... Bagaimana ini? Hey bagaimana dengan tasku? Apa kalian tau berapa biaya tas itu hah?" Ra Im berkomentar pelan pada dirinya sendiri, "Huh sepertinya aku benar-benar memiliki nasib yang buruk." Ra Im menoleh pada temannya Yoon Seul lalu meminta agar menunggu sebentar. Ra Im berlari menuju sepedahnya dan mengejar kawanan perampok yang melarikan diri menggunakan mobil.
Teman Yoon Seul itu masih ada di depan VIP Lounge dan sedang mengadukan perampokan itu pada polisi. Yoon Seul kesal melihat sikap temannya itu dan dia berkata, "Hey apa harus ditemukan tas itu? Dari mana tas itu hah?" Ra Im datang dengan membawa tas itu dan berkata, "Bukankah tas ini sangat penting?" Yoon Seul mengambil tas temannya itu lalu melemparkannya pada temannya dan dia berkata, "Periksalah tas itu dan pastikan tidak ada yang hilang." Ra Im tentu tidak percaya mendengar kata-kata itu karena dia sudah menolong tapi Yoon Seul masih bersikap seperti itu.
Ra Im lalu mencoba membuat sebuah kesepatakan, "Karena aku telah menolong mendapatkan tasmu kembali, mari lupakan kejadian di dalam VIP Lounge itu. Berikan papan nama temanku." Yoon Seul dengan dinginnya menjawab, "Aku tidak memiliki itu. Aku membuangnya. Jika kau mencari di tempat sampah di sudut itu..." Kata-kata Yoon Seul terpotong karena Ra Im mencengkram kerah bajunya Yoon Seul, "Tempat sampah disudut mana? Seseorang yang menghabiskan 100 juta won dan seseorang yang meminum satu cangkir coffee dari temannya pasti berfikir bahwa sampah itu kotor dan orang yang membuang itu harus mengambilnya!" Yoon Seul panik dan bilang bahwa dia akan melupakan hal yang terjadi di VIP Lounge namun Ra Im berkata bahwa semua ini sudah terlambat.
Ra Im menarik kerah baju Yoon Seul dan menariknya kedalam LOEL Departemen Store. Ra Im melihat ada sebuah tempat sampah dan berkata pada Yoon Seul, "Temukan itu!" Yoon Seul kaget dan akhirnya dia membuka tasnya lalu memberikan papan nama temannya Ra Im itu pada Ra Im, "Ini! Bukankah ini sudah cukup?" Ra Im mengambil tisu bekas yang di pegang temannya Yoon Seul lalu memasukannya kedalam tas Yoon Seul. Yoon Seul marah dan bertanya, "Apa-apaan kau ini hah?" Ra Im menjawab, "Karena aku pikir itu tempat sampah!" Ra Im mengambil papan nama Ah Young dan langsung berlalu pergi.
Yoon Seul tentu tidak menerima penghinaan ini sehingga dia terus mengomel kesal, "Orang macam apa dia itu???!!!!" Teman Yoon Seul justu berkata, "Ya aku tau. Bagaimana mungkin ada wanita yang begitu terlihat keren?" Yoon Seul semakin kesal mendengar komentar dari temannya dan dia langsung berteriak marah.
Ra Im duduk di puncak sebuah gedung dan dia tersenyum sesaat lalu berdiri setelah menyiapkan senjata apinya dan dia pun terjun bebas. Ra Im menembakan senjata apinya itu dan membuat atap kaca di sebuah gedung pecah sehingga dia bisa masuk kedalam gedung itu. Para musuh Ra Im di gedung itu tentu saja langsung melawan Ra Im dan Ra Im balas melawan mereka dengan menggunakan senjata apinya dan pedang yang dia bawa. Pada akhirnya Ra Im dapat mengalahkan semua musuhnya. Ra Im berdiri membelakangi semua musuhnya yang sudah dikalahkan dan saat Ra Im membalikan wajahnya ternyata wajah itu bukan wajah Ra Im tapi wajah orang lain.
"CUT!!" Sang Sutradara berkata seperti itu dan semua orang langsung bertepuk tangan. Ra Im bekerja sebagai Stunt Woman yang melakukan adegan-adegan berbahaya untuk sebuah Film yang di perankan oleh Chae Rin(Mantan Pacar Oska). Chae Rin itu terlihat begitu manja dan bertanya pada Sutradara, "Sutradara, apa aku terlihat keren?" Sutradara itu menjawab, "Mengapa kau harus keren? Kau harus terlihat cantik. Artis tidak memerlukan hal lainnya. Terlihat cantik adalah yang utama." Ra Im merasa kecewa karena hasil kerja kerasnya melakukan adegan berbahaya itu sama sekali tidak dipuji oleh Sutradara. Salah seorang crew film memanggil Ra Im dan berkata, "Ra Im kau bekerja keras. Sangat hebat. Kau terlihat keren." Ra Im senang dan menunduk mengucapkan terima kasih.
Saat Ra Im akan pergi tiba-tiba saja Chae Rin menyenggolnya dan berkata dengan kesal, "Huh karena dia menggunakan pakaian yang sama denganku dan make up yang sama, apakah dia berfikir bahwa dia ini bintang? Dia itu hanya seorang Stunt Woman!" Ra Im kembali kecewa mendengar hal itu.
Ra Im berdiri di samping mobil Action School sambil mendengarkan lagu Oska(Oska adalah soerang penyanyi)dan bernyanyi. Teman-temannya dari Action School itu datang dan Ra Im langsung menghampirinya, "Ah apakah kalian semua sudah selesai?" Jong Soo si pemilik Action School ini menjawab, "Ya menuju tempat selanjutnya. Apakah kau begitu nyaman mendengarkan lagu Oska? Ah aku dengar Chae Rin mengatakan sesuatu lagi padamu, apa yang dia katakan?" Ra Im kebingungan dan dia pun berbohong, "Tidak. Dia tidak mengatakan apapun. Walaupun dia mengatakan sesuatu, aku tidak tertarik untuk mendengarnya."
Teman-teman Ra Im dari Action School itu berkomentar, "Ya jangan dengarkan itu. Dia hanya cemburu karena kau 100kali lebih cantik dari pada dirinya." Ra Im tersenyum dan menjawab, "Ya aku tau. Teman-teman dari bagian cahaya bilang bahwa aku 125kali lebih cantik dari dia. Ah mengapa bisa ibuku membuatku terlihat sangat cantik? Kulitku terlihat seperti nasi tanpa noda. Apapun akan terlihat bagus padaku. Aku pikir aku akan semakin cantik saat aku bertambah tua. Aku pikir semakin aku tua maka aku akan mendapatkan kecantikan yang alami. Aku pikir ini gila. Hal yang aku pikirkan adalah Ibuku sangat cantik." Teman-teman Ra Im terlihat kaget mendengar hal itu dan berkomentar, "Wow benar-benar bagaimana bisa ibu dia terlihat begitu cantik?" Ra Im tersenyum dan berkata, "Itu lah yang aku pikirkan."
Ra Im ingin membantu temannya untuk merapihkan beberapa peralatan, namun Jong Soo melarangnya dan memasangkan earphone Ra Im, "Lanjutkan saja mendengarkan music itu. Akan lebih baik jika kau ikut bernyanyi." Ra Im bersandar pada mobil Action School itu dan ikut bernyanyi pelan mengikuti lagu Oska. Sementara itu diam-diam Jong Soo menatap Ra Im.
Di Action School, Jong Soo berjalan menuju loker dan dia mengeluarkan 2 buah tiket Konser Oska dari dalam sakunya dan memasukannya kedalam tas. Ya Jong Soo membeli tiket konser Oska itu untuk Ra Im. Ra Im terlihat begitu menikmati konser itu dan Jong Soo berdiri di sampingnya sambil berbisik, "Hey bukankah sudah kukatakan agar kau datang kemari bersama temanmu?" Ra Im menjawab, "Aku tidak memiliki teman untuk di ajak kemari. Semua temanku seperti Artis, mereka sibuk." Ra Im kembali menikmati konser itu sementara Jong Soo terus menatap wajah Ra Im yang bahagia.
Ternyata yang datang ke konser itu bukan hanya Ra Im dan Jong Soo, Joo Won juga datang ke konser itu bersama adik perempuannya. Joo Won sudah tidak tahan di dalam konser itu dan akan pergi keluar namun adiknya itu mencegah, "Jangan seperti itu. Nanti Woo Young Oppa(Nama asli Oska) akan kecewa. Tunggulah sebentar lagi, tidak akan banyak lagu lagi yang akan di bawakan." Joo Won berkomentar, "Tentu saja aku ingin tetap ada disini jika aku bisa menoleransi semua ini. Tapi bagaimana bisa dia semakin buruk setelah debutnya?" Adik Joo Won langsung memukul Joo Won dan berkata, "Hey fansnya bisa mendengar hal itu! Jika kau pergi maka aku akan berkata pada Woo Young Oppa agar tidak memperpanjang kontrak itu!" Joo Won kesal dan bertanya, "Hey apa kau di bayar olehnya?" Adik Joo Won menjawab, "Aku pemegang saham utama. Silahkan saja jika kau ingin pergi." Joo Won mengeluh kesal namun dia tidak pergi dari tempat konser itu.
Dan ternyata Yoon Seul juga datang ke konser Oska itu dan berdiri di paling belakang. Dia menatap sedih pada Oska yang merupakan mantan pacarnya itu. Oska memberikan penampilan terbaiknya dan para fansnya senang melihat penampilan Oska.
Joo Won adalah CEO dari LOEL Departemen Store dan dia pun langsung di sambut seluruh karyawannya saat datang ke LOEL Departemen Store itu. Joo Won menaiki stau persatu eskalator dan semua karyawanpun menunduk memberikan hormat pada Joo Won.
Ah Young yang merupakan salah satu karyawan di LOEL Departemen Store itu ikut membungkuk memberikan salam hormat pada Joo Won. Teman Ah Young mengeluh, "Huh mengapa dia tidak menggunakan lift khusus saja? Mengapa dia menggunakan cara seperti ini?" Ah Young berkomentar, "Kenapa? Aku senang karena dapat melihat wajahnya. Bagaimana bisa dia terlihat begitu tampan?" Teman Ah Young berkata, "Huh apa gunanya jika dia bahkan sama sekali tidak bekerja? Bukankah konyol dia datang bekerja hanya 2 kali seminggu? Itulah mengapa banyak desas desus yang bilang bahwa CEO akan di ganti dan ada desas desus yang mengatakan bahwa Tuan Park memalsukan tanda tangan CEO." Ah Young terlihat kaget dan bertanya, "Oh benarkah? Tuan Park?"
Tuan Park masuk kedalam ruangan dan dia berkata pada Asistennya yaitu Asisten Choi, "Lihatlah kondisi ruangan ini. Ubah semuanya!!" Asisten Choi berkata, "Tentu saja ruangan ini akan dipermak jika kau menjadi penghuninya." Tuan Park menatap Asistennya itu dan bertanya, "Asisten Choi, apa yang pertama kali kita perlu ubah?" Asisten Choi menunjuk papan nama Joo Won sebagai CEO dan dia berkata, "Bagaimana jika Papan nama itu yang harus di ubah?" Tuan Park tertawa dan duduk di kursi Joo Won.
Pintu tiba-tiba terbuka dan masuklah Joo Won beserta Sekertarisnya dan beberapa petinggi perusahaan. Tuan Park dan Asisten Choi sangat kaget dan langsung berdiri memberi salam pada Joo Won namun Joo Won berjalan melewatinya begitu saja. Tuan Park langsung menyerahkan dokument mengenai peoyek penjualan untuk musim gugur pada Joo Won. Joo Won tidak mempedulikan itu dan dia justru berkata, "Aku bahkan belum duduk dan kau sudah menyerahkan ini?" Tuan Park berkata, "Dokument ini sangat penting jadi harap anda mengerti." Joo Won berkomentar, "Jika ini begitu penting mengapa bukan kau yang mengambil alih? Apa kau masih belum bisa memalsukan tandatanganku?" Tuan Park kaget dan dia menjawab, "Itu hanya rumor. Ini terjadi karena kau jarang datang ke kantor." Joo Won berkata, "Aku selalu datang hari Selasa dan Kamis." Tuan Park balik berkata, "Kau juga seharusnya datang pada setiap minggu." Joo Won berkomentar, "Tidak mau karena selalu ada kemacetan." Semuanya kaget mendengar kata-kata Joo Won yang seenaknya.
Joo Won duduk di kursinya lalu melihat dokument yang di serahkan Tuan Park, "Apakah ini strategi terbaik? Apa kau yakin?" Asisten Choi yang menjawab, "Kami tidak sepenuhnya yakin... Bagian mana yang kau tidak sukai tuan?" Joo Won berkomentar, "Bagaimana aku bisa tau? Aku hanya melihat judulnya." Semuanya kembali kaget mendengar komentar Joo Won tersebut. Joo Won berkata, "Jika ini bukan strategi yang terbaik dan kau tidak yakin maka kau harus mengulangnya kembali. Bagaimana menurutmu Tuan Park?" Tuan Park menjawab, "Baiklah aku akan membuatnya kembali secepat yang aku bisa." Joo Won melempar dokument itu dan Tuan Park mengambilnya dengan kesal.
Oska sedang berbicara dengan Managernya dan dia berkata, "Aku adalah penyanyi yang sudah memiliki 7 album. Tapi mengapa kita harus merekam Music Video di dalam negeri? Bukankah kau sudah liat sendiri bahwa konser itu sungguh sukses, lalu apa masalahnya? Aku bisa menjadi pemeran utamanya." Manager berkomentar, "Justru itulah masalahnya! Tidak ada satupun sutradara music yang mau bekerjasama denganmu! Mengerti?" Oska kebingungan dan bertanya, "Kenapa mereka menolak? Karena apa?"Manager menjawab, "Karena apa? Coba kau letakan tanganmu itu di dadamu." Oska meletakan tangannya di dadanya lalu kembali bertanya, "Aku sudah meletakannya. Apa yang terjadi?" Manager balik bertanya, "Apa kau tidak merasakan sesuatu?" Oska terdiam dan menjawab, "Ah aku merasa dadaku mulai mengendur."
Manager kesal dan berkata, "Semua orang tau bahwa kau sama sekali tidak memiliki tata krama! Ini semua karena pada di X-File kau melemparkan naskah itu!" Oska bilang bahwa dia tidak melemparkan naskah tapi melemparkan sinopsis. Manager dengan kesalnya berkata, "Baiklah kalau begitu lain kali jika kau bertemu mereka maka lemparkan naskah." Manager berjalan pergi dan Oska langsung menghentikannya, "Kemana kau akan pergi?" Manager menjawab dengan marah, "Aku pergi mencari sutradara sebelum kau bersikeras akan melakukannya sendiri! Oh Tuhan..." Oska justru mendapatkan ide dan berkata, "Ah benar. Bagaimana jika aku yang melakukannya sendiri? Ini patsi tidak ada masalah." Supir Oska berkomentar, "Apa kau yakin tidak akan ada masalah?" Oska tentu kesal mendengar itu dan mengejar supirnya.
Joo Won datang ke rumah Oska dan berkata, "Apa kau sedang ada wkatu luang? Aku ingin pergi keluar dan minum bersama." Oska berkomentar, "Bukankah kau orang yang tidak ada waktu luang?"
Tuan Park datang menghampiri Joo Won dan menyerahkan dokument perbaikan itu. Joo Won melihat jamnya dan berkomentar, "Hanya dalam 6 jam?" Tuan Park bilang bahwa dia tidak ingin pekerjaannya ada yang di tunda. Joo Won pun memeriksa dokument itu dan bertanya, "Apa ini yang terbaik? Apa kau yakin?" Tuan Park menjawab, "Iya Tuan," Joo Won menatap wajah Tuan Park lalu memeriksa kembali dokument itu, "Ini sama dengan proyek musim semi tapi kau mengubah covernya." Tuan Park bilang bahwa ini adalah acara tahunan jadi ada batasnya juga dan kisaran yang akan mengisi acara dalam musim semi ini akan lebih sedikit dari yang diprediksi. Joo Won bertanya, "Kalau begitu apa yang akan kau lakukan jika ini lebih sedikit dari yang diprediksikan?" Tuan Park diam saja karena bingung harus menjawab apa.
Joo Won kembali bertanya, "Apa membuat sebuah program dimana akan memberikan mobil kecil sebagai hadiah? Bukankah mendapatkan mobil itu lebih baik dari pada membeli mobil dari uang yang aku berikan? Lalu bukankah kau seharusnya membuat sesuatu yang lebih original dan sensational? Apakah kau berfikir kita akan bertambah kaya jika kita memperdaya orang-orang yang mencoba membeli kupon untuk mendapatkan mobil kecil?" (Maksudnya gini, LOEL Departemen Store akan mengadakan undian berhadiah mobil agar para pengunjung tertarik tapi pada akhirnya mobil itu akan menjadi milik Tuan Park. Nah Joo Won gak setuju jika hal seperti itu di lakukan.)
Joo Won memberikan idenya,"Jika itu aku maka aku tidak akan membuat undian mobil, kulkas atau vacum cleaner. Tapi aku akan membuat Fashion Song Mo Young. Akan memberikan jubah, dompet, dan melihat apa yang akan dia lakukan. Kenapa? Karena para ibu rumah tangga akan lebih tertarik dengan dompet itu. Dan uang pun akan mengalir lebih mudah, Jadi dompetmu akan terisi uang terus menerus. Bagaimana menurutmu?" Tuan Park berkomentar, "Kau tidak mengatakan sesuatu hal yang salah. Selalu hebat. Lalu apa yang harus kulakukan dengan kontrak Oska?" Joo Won berfikir sesaat dan berkata, "Hmm kita harus memprosesnya. Penjualan meningkat karena tamu dari Jepang." Tuan Park memotong omongan Joo Won dan berkata, "Aku tau. Jika kita tidak memperpanjang kontrak dengan Oska..." Joo Won tidak suka pembicaraannya di potong sehingga dia menatap tajam pada Tuan Park dan berkata, "Apakah aku mendengar aku mengatakan, 'kita harus memprosesnya.'? Apa kau mencoba memaksaku karena aku tidak mau melakukannya atau tidak dapat melakukannya?" Tuan Park diam saja mendengar kata-kata itu.
Joo Won mengambil HPnya lalu berkata, "Bukankah kau pikir, aku akan melakukannya jika aku mengatakan aku akan melakukannya?" Joo Won berbicara dengan seseorang di sebrang telfo "Siapkan smeuanya dalam 10 menit." Joo Won menatap Tuan Park yang maish terdiam dan berkata, "Kenapa kau masih disini? Kau lebih baik segera pergi."
Joo Won bertemu dengan Oska di sebuah club. Joo Won to the point bertanya, "Kapan kau terakhir kali shooting iklan? Apakah setahun lalu?" Oska kebingungan dan bertanya apa tujuan Joo Won berbicara seperti itu. Joo Won pun menjawab, "Saat aku menyalakan TV, Ada banyak sekali bintang yang tenar. Apa kau tidak merasa takut? Album ketujuh-mu ini sudah beredar dan mungkin menjadi akhir karirmu untuk pensiun di masa yang sangat bagus. Dan ini mungkin menjadi kesempatan terakhirmu untuk menandatangani kontrak dengan Departemen Store-ku. Apakah aku salah? Faktanya, aku dan kau bukanlah seseorang yang sangat menginginkan uang. Untuk kontrak kali ini, aku akan memberikan biaya yang cukup agar kau dapat tetap merawat wajahmu itu. Aku akan mengatakan pada para wartawan bahwa kau dibayar 3 kali lipat lebih besar."
Tentu Oska merasa tersinggung dengan kata-kata Joo Won dan dia bertanya, "Untukku dan kamu, uang bukanlah hal yang penting. Lalu mengapa kau mengatakan akan memberikan kurang dari? Berikanlah lebih dari biasanya." Joo Won bilang, "Aku tidak dapat melakukannya. Karena harga diriku akan terluka." Oska kesal dan bilang bahwa dia tidak akan pernah menandatangani kontrak dengan Joo Won.
Oska berkata, "Aku akan pergi duluan karena wanita di bar itu terus menatapku." Joo Won dengan penuh percaya diri berkomentar, "Tidak. Dia itu menatapku." Oska bersikeras bahwa wanita itu terus menatapnya. Joo Won berkata, "Dia menatapmu karena aku tidak melihat matanya." Oska kesal dan bilang bahwa waniat itu pasti fansnya dan dia akan membuktikan hal itu dengan menghampiri wanita itu namun Joo Won melarangnya dan berkata, "Dia menatapku dan dia sebelumnya adalah pasangan kencan butaku." Oska semakin kesal karena memang wanita di bar itu sebenarnya terus menatap Joo Won. Joo Won pamit pergi dan berkomentar, "Bawalah stamp-mu ke kantorku sebelum aku menggantimu dengan model yang lebih muda." Joo Won pergi keluar dan si wanita itu terlihat kesal karena dulu di tolak oleh Joo Won.
Oska masih ada di dalam club dan dia terpesona saat melihat ada seorang penyanyi muda yang bernyanyi sambil bermain piano. Nama penyanyi muda itu adalah Han Tae Ssun. HP Oska berbunyi dan Oska tidak berniat mengangkat HPnya itu sehingga dia langsung melepaskan batre HPnya dan kembali menikmati suaranya Tae Ssun. (Tae Ssun ini masih muda ganteng lagi. Wah Oska jangan-jangan ngerasa saingan.)
Ternyata yang menelfon Oska itu adalah Chae Rin. Chae Rin kesal karena Oska tidak mengangkat telfonnya sehingga dia terpaksa meninggalkan pesan pada Oska, "Kenapa kau menghindari telfonku? Aku ini lebih cantik darinya!! Aku tidak dapat membiarkan hal ini berakhir seperti ini. Hari ini adalah hari dimana akan ada konfrensi pers mengenai film-ku ini. Dan aku akan memberi tahu semua wartawan mengenai hubungan kita!! Mengerti?" Sejak tadi Ra Im berdiri di belakang Chae Rin dan otomatis dia mendengar semua kekesalah Chae Rin itu. Ra Im memberikan minuman dingin pada Chae Rin dan Chae Rin menerimanya.
Chae Rin baru sadar bahwa yang memberikan minum itu adalah Ra Im sehingga dia bertanya, "Sejak kapan kau diam disini? Kenapa kau ada di sekitar sini?" Ra Im menjawab, "Sutradara memintaku agar latihan denganmu untuk adegan saat kau bertempur." Chae Rin kesal namun akhirnya dia setuju untuk berlatih dengan Ra Im.
Saat berlatih, Chae Rin sengaja membuat adegang menyerang yang tidak di duga oleh Ra Im tapi Ra Im berhasil menghindar, sementara itu Chae Rin kehilangan keseimbangannya dan akan terjatuh. Ra Im panik dan langsung menahan Chae Rin sehingga dirinyalah yang terkjatuh menimpa beberapa peralatan Shooting dan diantara peralatan shooting itu ada botol yang pecah dan meluki lengan Ra Im. Karena keributan ini semua orang pun langsung menghampiri Chae Rin dan Chae Rin yang hanya terluka di jarinya itu langsung menangis. Ra Im melihat luka di lengannya dan langsung menutupi lukanya itu dengan menggunakan jaket.
Sutradara tentu saja marah pada Ra Im yang di anggap telah melukai artisnya itu. Ra Im merasa bersalah dan terus meminta maaf namun Sutradara itu semakin memarahi Ra Im. Jong Soo dan teman-teman Action School menghampiri kerumunan itu dan bertanya, "Ada apa ini? Apa terjadi kecelakaan saat berlatih?" Sutradara bilang pada Jong Soo bahwa Ra Im membuat jari Chae Rin terluka. Jong Soo menarik lengan Ra Im yang teluka dan berkata, "Apa kau tidak melihat ini?" Ra Im terus berkata pada Jong Soo bahwa dia baik-baik saja. Jong Soo marah dan berkata, "Apa ini baik-baik saja? Apa kau pikir bahwa kau ini Wonder Woman hah?" Ra Im balas berkata, "Aku baik-baik saja. Aku dapat melanjutkan pekerjaanku." Jong Soo kemabli marah, "Hey kau juga artis!! Seseorang menangis hanya karena jarinya terluka dan kau mengabaikan lenganmu yang juga terluka?"
Sutadara marah pada Jong Soo dan mengancam akan memutuskan kontrak, Ra Im tentu kaget mendnegar hal itu. Jong Soo berkomentar, "Walaupun kau tidak melakukan itu maka aku yang akan memutuskan pergi. Aku tidak ingin Teamku bekerja sama dengan orang-orang yang tidak professional!" Jong Soo langsung pergi setelah meminta teman-teman dari Action School untuk mengemasi barang. Ra Im panik dan memohon izin pada Sutradara agar diberikan waktu berbicara dengan Jong Soo. Sutradara mengomel kesal, "Huh dia begitu arrogant hanya karena dia pernah sekolah di luar negeri." Chae Rin juga jadi kesal karna hal itu.
Joo Won sedang ada di rumahnya bersama dengan Dokter Pribadinya. Dokter Pribadinya itu berkata, "Jika keadaanmu mulai pulih maka aku berniat untuk mengurangi dosis obatmu ini."Joo Won langsung menolak dan berkomentar, "Jangan lakukan itu. Aku nanti merasa gugup. Jika hal ini terus terjadi... Apa kau pikir aku tidak dapat pergi ke kantor dengan normal?"Dokternya itu sangat ramah dan bertanya, "Hey apa kau pikir bahwa aku ini seorang dukun? Aku kan sudah mengatakan bahwa aku akan membantumu." Joo Won mengeluh dan meminta agar dokternya itu memperlakukan dia lebih baik dan Dokter itu bercanda dengan berkata, "Jika kau tidak suka maka cari saja dokter lain."
Dokter lalu bertanya, "Apa kau masih merasa tidak nyaman saat berada di dalam lift?" Joo Won menjawab, "Saat aku masuk kedalam, bahkan aku merasa sulit bernafas. Jika kondisiku ini tersebar di kantor maka...."Kata-kata Joo Won terputus karena HPnya berbunyi.
Joo Won mengangkat telfon itu dan yang menelfon adalah Oska. Oska bertanya, "Apa kau sedang bersenang-senang?" Joo Won menjawab denganssantai, "Kapan aku tidak melakukannya hah?" Oska pun lalu mengatakan tujuan dia menelfon Joo Won, "Kau pergilah ke perkampungan Prancis dan disana sedang ada shooting. Temui artis Park Chae Rin dan jauhkan dia dari tempat itu hanya 3 jam saja." Joo Won hanya berkomentar, "Apa kau belum meminum obatmu hah?"Joo Won ingin segera menutup telfon namun Oska langsung mencegahnya, "Jangan tutup! Aku sedang dalam proses shooting di studio. Aku melihatnya beberapa saat yang lalu tapi dia begitu bertindak menyebalkan. Jika Managerku tau hal ini maka aku akan mati! Aku menelfonmu untuk meminta bantuanmu. Dia bilang bahwa aku harus membayar kompensasi jika putus dengannya dan dia mengancam akan menyebarkan fotoku dan dia saat di hotel."Joo Won berkomentar, "Kau pikir hanya dia saja yang memilikifoto itu? Mengapa bukan kau saja yang menyebarkannya duluan?"
Oska kebingungan dan akhirnya berkata, "Baiklah aku akan menandatangani kontrak denganmu."Joo Won semangat dan bertanya, "Jadi aku hanya perlu mencari pemeran utama wanita itu kan? Dan ah tidak perlu ada deposit ya karena ekonomi sedang buruk."Oska mengomel kesal, "Kau ini... hanya karena aku meminta bantuanmu maka kau merendahkan harga diriku? Hey berapa banyak harga diriku?!! " Oska sadar bahwa dia tidak boleh marah-marah di depan umum agar menjaga reputasinya sehingga dia pun langsung mengecilkan nada suara marahnya.
Ra Im menghadap pada Sutradara dan berkata, "Sutradara kumohon diberikan kesempatan lagi." Sutradara kelihatan masih kesal dan berkomentar, "Kenapa bertanya padaku? Minta saja pada bosmu itu." Ra Im memina maaf dan bilang bahwa semua ini adalah salahnya dan hal seperti ini tidak akan terjadi kembali.
Joo Won datang ke lokasi shooting untuk mencari Chae Rin. Joo Won bertanya pada salah seorang staff yang sedang tertidur, "Permisi. Maaf menganggumu tapi dimana Chae Rin?" Staff itu salah mengenali Ra Im sebagai Chae Rin karena mereka menggunakan kostum yang sama dan lagi mereka berdua sama-sama berambut pendek sehingga Staff itu menunjuk Ra Im dan berkata pada Joo Won, "Itu dia." Joo Won mengerti lalu berterima kasih pada Staff itu.
Joo Won menghampiri Ra Im dan berkata, "Choi Woo Young. Ah maksudku, kau tau Oska?" Ra Im tentu saja mengetahui Oska karena Oska adalah bintang idolanya, "Ya aku tau. kenapa?"Joo Won menjawab, "Ayo pergi. Oska ingin bertemu denganmu." Ra Im tentu kaget mendengar hal itu, "Serius?"
Ra Im dan Joo Won pun pergi bersama menggunakan mobil BMW Sportnya Joo Won. Ra Im merasa kedinginan dan meminta Joo Won agar menutup atap mobil itu namun Joo Won menolak, "Jika aku ingin atap mobil terutup, lalu mengapa aku membeli ini hah?"Ra Im pun hanya terdiam akhirnya. Joo Won memulai pembicaraan, "Dimana kau bertemu dengannya?" Ra Im kebingungan dan bertanya, "Dimana apa?" Joo Won menjelaskan kembali, "Dimana hotel tempat kalian berdua bertemu pertama kali? Dimana itu? Apa kau tidak ingat karena pergi ke berbagai hotel?"Ra Im terdiam sesaat lalu menjawab, "Hotel Rich kamar 1210."J Jo Won berkomentar, "Apakah tidak cukup dengan ruangan yang ada sekatnya? Mengapa memilih kamar di lantai yang begitu tinggu? Kau tidak terlihat seperti Leophard di Gunung Kilimanjaro!!"
Joo Won dan Ra Im sampai di hotel Rich dan Joo Won meesan kamar 1210 yang ada di lantai 12. Joo Won tidak berani naik Lift sehingga dia memberikan kunci itu pada Ra Im dan berkata, "Kau naiklah duluan.Aku... Aku adalah tipe laki-laki yang tidak bisa datang ke hotel bersama wanita. Jadi kau naiklah duluan. Omo... Apa maksudmu aku naik kedalam lift ini bersama orang itu?" Beberapa orang yang sedang menunggu lift mendengar ucapan Joo Won dan menertawainya.
Ra Im melihat pakaian Track Suit Joo Won dan tertawa pelan. Joo Won berkomentar, "Oh pakaianku ini... Aku sebenarnya tidak mau melakukan ini." Joo Won membuka Track Suitnya itu dan memperlihatkan merek Track Suitnya itu pada Ra Im, "Lihat ini. Kau bisa melihatnya kan." Pintu lift terbuka dan Ra Im cepat-cepat masuk kedalam lift karena malu melihat tingkah Joo Won. Joo Won tidak menyadari bahwa Ra Im sudah ada di dalam lift dan dia masih terus menunjukan merek Track Suitnya. Dia akhirnya sadar bahwa Ra Im sudah ada di dalam lift dan dia cepat-cepat menjaga Imagenya kembali.
Ra Im sampai di kamar 1210 dan dia kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Oska. Oska menghampiri Ra Im dan berkata, "Ah kau patsi stunt woman untuk Kim Sun Ah. Ah mari bekerja keras bersama." Ra Im benar-benar gugup dan terus menggerak-gerakan kakinya. Oska menyadari kegugupan Ra Im itu dan dia berkata, "Jika aku menawarimu minum kopi, kau tidak akan membuat lubang besar dengan sepatumu itu kan?" Ra Im pun langsung mengentikan menggerak-gerakan kakinya itu dan Oska tertawa.
Joo Won pun akhirnya naik menuju lantai 12 dengan menaiki tangga satu persatu. Akhirnya Joo Won sampai di kamar 1210 dan dia pun langsung merebut botol minum di tangan Ra Im. Joo Won berkata, "Mungkin kau akan merasa tidak nyaman tapi kau harus ada disini bersamaku beberapa jam." Ra Im dengan santai menjawab, "Tidak apa-apa. Aku sudah biasa ada di lingkungan laki-laki."
Joo Won sangat kaget mendengar itu dan berkomentar, "Wow kau benar-benar bukan orang biasa. Sudah berapa lama kau bertemu dengan Oska?" Ra Im berfikir sesaat dan menjawab, "Hm sudah lama. Aku pikir dia sudah tidak ingat aku lagi." Joo Won berkomentar, "Kau memiliki wajah yang mudah dingat. Kenapa? Kau terlihat cukup tangguh dan aku penasaran untuk bertanya, Berapa jumlah uang yang biasa kau hasilkan jika kau bertemu dengan top star seperti Woo Young? Bukankah kau bilang bahwa kau melakukan shooting di tempat ini? Jadi aku bertanya berapa uang yang kau dapatkan?" Ra Im berkata, "Hm apa maksudmu itu adalah jaminannya?" Joo Won tertawa dan menjawab, "Terserah kau mau menyebutnya apapun. Aku hanya ingin tau jawabannya." Ra Im menjawab, "Aku tidak mendapatkan tambahan walaupun bermain dengan top star. Tapi jika melakukannya di luar kota atau diluar tempat maka aku akan mendapatkan tambahan." Joo Won lagi-lagi kaget mendengarnya.
Joo Won bertanya, "Apa maksudmu dengan luar tempat?" Ra Im menjawab, "Ya di atap atau di semacam tempat bambu. Hal itu sedang sangat trendy jaman sekarang ini." Joo Won tertawa, "Wow benar-benar... Oska...." Ra Im berkata, "Aku kadang mendapat tambahan lebih besar jika melakukannya di mobil karena itu sangat sulit." Joo Won berkomentar, "Ya benar sangat sulit. Tapi laki-laki menyukai itu." Ra Im setuju, "Benar. Laki-laki lebih menyukai kecepatan dan sebuah aksi." (Terjadi salah paham disini. Joo Won berfikir bahwa mereka sedang membicarakan 'sesuatu' sementara Ra Im berfikir bahwa mereka sedang membicarakan profesinya sebagai stuntwoman)
Joo Won berkata, "Wow kau benar-benar menarik. Ah apa kau tidak merasa malu melakukan itu sebagai seseorang tokoh utama?" Ra Im kebingungan, "Tokoh utama?" Ra Im melihat pakaian yang dia pakai lalu dia tertawa dna bertanya pada Joo Won, "Siapa namaku? Aku tanya padamu siapa namaku? Siapa yang ingin Oska temui?" Joo Won menjawab, "Park Chae Rin" Ra Im langsung tertawa kencang dan itu membuat Joo Won kebingungan. Ra Im berhenti tertawa dan memasang wajah serius, "Hey, Sudah berapa lama kau tinggal di Seoul? Benar-benar kau ini." Joo Won kesal dan lagi-lagi dia memperlihatkan merek Track Suitnya,"Lihatlah ini lebih jelas! Ini adalah buatan Italy!" Ra Im tidak mendengar hal itu dan membuat Joo Won mengomel kesal.
Joo Won mengeluarkan HPnya dan berkata, "Huh kau ini. Hey Dimana kau? Kau bilang hanya beberapa jam saja." Yang di telfon itu adalah Oska dan Oska menjawab, "Ada sesuatu masalah datang jadi aku tidak bisa cepat kesana." Joo Won berkata, "Wanita ini..." Ra Im langsung merebut telfon Joo Won dan berbicara dengan Oska, "Sepertinya orang ini berfikir dia sudah membawa Park Chae Rin tapi dia membuat kesalahan..." Joo Won merebut HPnya dan mematikan telfon pada Oska, "Kau bukan Park Chae Rin? Lalu kau siapa? Jika kau bukan Park Chae Rin lalu mengapa kau mengikutiku kemari?" Ra Im kesal dan berkata, "Apakah kau bertanya padaku 'Apa kau Park Chae Rin?' Kau hanya bertanya, 'Apa kau mengenal Oska?'"
Joo Won benar-benar kebingungan, "Kau tau seberapa besar masalah yang akan ada? Apa kau akan bertanggung jawab?" Ra Im berkata, "Bertanggung jawab? Kenapa aku harus melakukannya? Kau adalah orang idiot yang bahkan tidak bisa mencari orang dengan benar." Joo Won kaget dikatakan begitu, "I-idiot?" HP Ra Im berbunyi dan Ra Im cepat-cepat menutup mulut Joo Won dan mengangkat telfon, "Oh sutradara. Benarkah? Kau maish di lokasi? Baiklah aku akan segera kesana dalam waktu 30 menit. Terima kasih banyak."
Ra Im berdiri dan akan segera pergi namun Joo Won menghalanginya, "Kemana kau akan pergi? Dan lagi apa mungkin sampai ke sana dalam waktu 30 menit?" Ra Im menatap Joo Won dan menjawab, "Apa kau ingin bertemu Park Chae Rin? Kemarikan kunci mobilmu."
Ra Im mengendarai mobil Joo Won dengan kecepatan tinggi dan Joo Won yang duduk di samping Ra Im hanya bisa berteriak kencang.
Mereka sampai di lokasi dan Joo Won langsung turun dari mobil siap-siap akan muntah. Ra Im berkata, "Kenapa? Bukankah laki-laki suka mengebut? Tangkap kunci ini. Ah jika kau ingin bertemu dengan Chae Rin maka cari saja seseorang yang memakai baju sama denganku. Dia adalah Park Chae Rin. " Ra Im langsung berjalan pergi dan Joo Won mengomel, "Hey bukan itu perjanjian kita! Kau harus mempertemukan aku dengan dia dulu sebelum kau pergi."
Staff film yang tadi bertemu dengan Joo Won kini bertemu lagi dengan Joo Won dan dia berkata, "Ah kau maish ada di tempat ini. Sudah dikatakan kau tidak akan mendapatakan tanda tangannya." Joo Won kesal dan berkata, "Hey kau lihat jaket ini, ini adalah asli! Ini buatan Italy. Ah lupakan, Dimana Park Chae Rin?"
Joo Won datang ke sebuah ruangan dimana Chae Rin sedang melakukan konfrensi pers dan seluruh wartawan terus menanyakan hubungan Chae Rin dengan Oska. Sementara itu Chae Rin maish terus menangis dan menunjukan luka di jarinya akibat shooting. Joo Won menutupi setengah wajahnya dengan Track Suit itu lalu mendekati Chae Rin. Chae Rin dan para wartawan pun kebingungan melihatnya.
Sampai di depan Chae Rin, Joo Won membuka dompetnya dan mengeluarkan kartu LOEL yang bertuliskan : CEO KIM JOO WON. Chae Rin kaget melihat itu. Joo Won berkata, "Apakah kau tau bahwa aku terus mencarimu sepanjang hari?" Chae Ri balik bertanya, "Mencariku sepanjang hari? Kenapa?" Joo Won menjawab, "Apakah kau akan percaya jika aku katakan bahwa aku adalah Fansmu? Kau pasti elegan dan pintar, benar bukan? Dan lagi kau patsi tidak memiliki skandal kan." Chae Rin berkata dengan pelan, "Hmm skandal? Ah tidak."
Joo Won keluar dari ruangan konfrensi pers itu dan menelfon Oska, "Ini aku." Oska langsung bertanya, "Bagaimana? Apa wartawan sudah pergi? Apa yang kau katakan? Apa mereka percaya?" Joo Won berkata, "Pertama berhentilah panik. Aku sudah mengurus semua itu. Ah nanti aku telfon kau lagi." Joo Won menutup telfon dan terdiam saat melihat Ra Im yang sedang melakukan pekerjaannya sebagai stuntwoman.
Shooting selesai dan Ra Im pun sudah berganti baju. Joo Won menghampiri Ra Im dan berkata, "Kau seorang stunt man?" Ra Im menjawab, "Lebih tepatnya stunt woman." Ra Im melihat ada staff pakaian dan dia mengembalikan pakaian yang tadi dia pakai untuk shooting, "Ah ini aku kembalikan." Staff itu melihat pakaian Ra Im dan berkata, "Ah ini ada noda darah. Ini sangat mahal!" Staff itu pergi dan Ra Im hanya bisa meminta maaf.
Ra Im berjalan dan bertanya pada Joo Won, "Apakah kau sudah bertemu Chae Rin?" Joo Won menjawab, "Dia terlihat mirip denganmu tapi tidak juga. Kenapa kau begitu lesu? Apakah kau sakit?" Ra Im menatap Joo Won kesal dan menjawab, "Apa kau begitu penasaran? Haruskah aku mengatakannya padamu? Hal seperti ini kau akan mengerti." Ra Im menendang kaki Joo Won dan Joo Won mengeluh kesakitan, "Apa salahku? Kenapa kau menendangku? Hey aku tadi bertanya hanya karena penasaran. Tapi kenapa kau begini hah?" Joo Won terus mengikuti Ra Im yang berkomentar, "Bagus untukmu karena aku hanya menendangmu hari ini. Aku akan membunuhmu di lain kesempatan." Joo Won berkata, "Huh apa kau pikir aku percaya pada umpatan kosong itu?" Ra Im berkata, "Ini bukan umpatan kosong jadi pergilah sekarang." Joo Won kesal dan berkata, "Berhenti! Jika kau tidak meminta maaf maka kau harus bertemu dengan pengacaraku!"
Joo Won berhenti mengumpat karena dia melihat ada darah di jalan dan darah itu berasal dari luka di tangan Ra Im. Joo Won dengan cepat menarik Ra Im dan bertanya, "Apa kau benar-benar terluka?" Ra Im kaget, "Apa-apaan kau ini?" Joo Won melepas jaket Ra Im dan kaget saat melihat ada luka di lengan Ra Im,. Ra Im kesal dan memarahi Joo Won, "Apa kau gila?" Joo Won berkata, "Apa kau ini bodoh? Kau pasti benar-benar sakit!" Joo Won menyentuh kening Ra Im dan berkomentar, "Kau benar-benar panas." Ra Im kesal da meminta Joo Won pergi.
Joo Won membawa Ra Im ke rumah sakit dan dia langsung menelfon Pamannya yang seorang dokter. Ra Im berusaha pergi dan Joo Won menghalanginya, "Kemana kau akan pergi?" Ra Im menjawab, "Sudah kukatakan aku baik-baik saja." Joo Won berkata, "Jika kau baik-baik saja lalu mengapa kau terlihat gugup? Apa karena bertemu dengan pria yang tampan ini? Mungkin kau salah paham tapi aku melakukan ini bukan karena menyukaimu. Ini adalah hal yang di lakukan oleh orang-orang kelas atas untuk menolong. Jadi jika kau memang gugup di dekatku, tahan itu! Nanti kau boleh pulang selesai di periksa!" Ra Im tidak berkomentar apa-apa dan Joo Won dengan cepat menggendong Ra Im masuk kedalam rumah sakit.
Ra Im mendapatkan perawatan dan dia kini sedang tertidur. Joo Won merapihkan jaket Ra Im dan menunggu Ra Im sadar. Oska menelfon Joo Won dan Joo Won berkata, "Aku akan menelfonmu nanti. Sekarang aku ada di rumah sakit." Joo Won duduk di kursi samping tempat tidur Ra Im dan melihat Ra Im yang tertidur. Ra Im tampaknya mengalami mimpi buruk makanya dia terlihat gelisah. Joo Won menyentuh kening Ra Im dan Ra Im pun tidur dengan tenang. Joo Won berkata, "Melihatmu yang seperti ini, kau terlihat lebih baik."
Tiba-tiba ada yang berkomentar, "Terlihat lebih baik." Joo Won kaget dan ternyata yang berkata begitu adalah Dokter Pribadinya. Joo Won pun berkomentar, "Kau mengagetkanku." Dokter Pribadi Joo Won bertanya, "Siapa dia? Pacarmu?" Joo Won menjawab, "Bukan. Aku tidak begitu mengetahui dia. Ini pertama kalinya aku bertemu dia." Dokter itu berkata, "Jadi kau menelfonku untuk bertemu dengan orang yang kau tidak kenal dan baru kau temui hari ini ?" Joo Won menjawab, "Jangan membicarakan hal ini sekarang. Itu mengangguku." Dokter itu berkata, "Ah pesta malam ini sungguh luar biasa, apa yang akan kau lakukan?"
HP Ra Im berbunyi dan Joo Won pun mengangkat panggilan dengan nama 'My Boss.' dan My Boss itu adalah nama kontak untuk Jung Soo. Joo Won berkata, "Hallo." Jung Soo kebingungan dan bertanya, "Bukankah ini telfon Ra Im?" Joo Won menatap Ra Im dan bertanya, "Jadi namanya adalah Ra Im? Berapa umurnya? Dia terlihat tidak begitu muda." Jung Soo kesal dan berkata, "Aku bertanya, siapa ini?" Joo Won berkata, "Kau jawablah pertanyaanku!" Dokter itu pun langsung mengambil HP Ra Im lalu pegri menjauh keluar ruangan untuk memberi tahu Jung Soo bahwa Ra Im di rawat di rumah sakit.
Joo Won melihat kaus kaki yang di pakai Ra Im dan dia kesal karena kaus kaki Ra Im ada foto Oska dan tulisan 'Oska Forever'. Joo Won perlahan-lahan melepaskan kaus kaki itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Jung Soo sangat kaget mendengar kabar Ra Im di rawat dan dia langsung mengendarai mobilnya menuju ke rumah sakit.
Joo Won selesai mencuci tangan dan dia kaget saat melihat Ra Im yang mengigau dengan terus meminta maaf. Joo Won membangunkan Ra Im dan berkata, "Itu hanya mimpi jadi kau tidak perlu terus meminta maaf. Ah kau tertidur setelah mendapatkan obat." Ra Im terdiam dan dia tiba-tiba berkata, "Oh Director..." Joo Won melihat kebelakang dan Jung Soo datang. Jung Soo berkata marah, "Jika kau merasa tidak enak badan maka seharusnya kau mengatakan padaku untuk pergi ke rumah sakit!" Ra Im menunduk meminta maaf, "Tapi aku benar-benar baik-baik saja." Jung Soo berkata, "Kau baik-baik saja? Bagaimana mungkin? Jika kau terus seperti ini maka berhentilah bekerja! Lalu kenapa kau kembali ke tempat itu? Apakah kau tidak memiliki harga diri?" Ra Im menunduk dan kembali meminta maaf, "Maafkan aku."
Joo Won berkomentar, "Huh perempuan ini selalu meminta maaf dalam mimpi ataupun dalan dunia nyata. Hey kau tolong kecilkan suaramu. Ini adalah rumah sakit." Jung Soo menatap Joo Won dan bertanya, "Apa kau yang mengangkat telfon tadi?" Joo Won balik bertanya, "Apa kau yang menelfon tadi?" Jung Soo bergumam, "Orang brengsek ini..." Joo Won kesal, "Apa? Orang brengsek? Siapa yang kau panggil brengsek hah? Apa kau ingin bertemu dengan pengacaraku?" Ra Im berkata, "Aku akan menjelaskan semuanya..." Ra Im hampir jatuh dan dengan cepat Joo Won menahannya. Jung Soo terlihat cemburu akan hal itu.
Ra Im melepasan pegangan Joo Won dan berkata pada Jung Soo, "Dia adalah orang suruhannya Oska. " Joo Won berkata, "Suruhan?" Ra Im dengan cepat berkata, "Kau tidak perlu mengkhawatirkan ini. Aku akan meyakinkan bahwa hal ini tidak akan terulang kembali." Joo Won berkata, "Hey kau Ra Im! Aku adalah orang yang kau tidak perlu khawatirkan. Omo..." Ra Im menatap Joo Won kesal dan berkata, "Aku sudah selesai mendapatkan pengobatan jadi kita bisa pergi sekarang." Ra Im turun dari tempat tidur dan lagi-lagi dia akan terjatuh sehingga Joo Won menahannya dan berkomentar, "Kau bahkan tidak bisa memakai sepatumu, apa kau sungguh baik-baik saja?"
Jung Soo kesal melihat itu dan langsung mendorong Joo Won lalu menggendong Ra Im untuk keluar dari rumah sakit. Joo Won yang melihat itu berkomentar, "Huh dia pindah dari lenganku ke lengan orang itu..."
Joo Won berjalan keluar dari rumah sakit dan melihat Ra Im yang sedang berbicara dengan Jung Soo. Jung Soo bertanya, "Apa kau tetap akan keras kepala hah?" Ra Im menjawab, "Obat yang di berikan membuatku lebih baik. AKu baik-baik saja, lagipula ini bukan pertama kalinya aku masuk rumah sakit." Jung Soo bertanya, "Apa kau merasa tidak nyaman jika aku mengantarmu pulang?" Ra Im hanya menjawab, "Maafkan aku." Jung Soo terlihat kecewa dan dia berkata, "Kalau begitu pastikan kau pulang menggunakan Taxi. Mengerti?" Ra Im menjawab, "Ya mengerti. Besok kita bertemu lagi." Jung Soo masuk kedalam mobil dan pergi. Setelah Jung Soo pergi maka Ra Im juga pergi dengan berjalan kaki.
Joo Won mengendarai mobilnya perlahan dan dia melihat Ra Im yang berjalan kaki. Joo Won menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan berdiri di depan Ra Im. Ra Im langsung berhenti berjalan dan menatap Joo Won. Joo Won bertanya, "Kenapa kau jalan kaki? Bukankah dia memintamu naik taxi? Apakah kau berfikir, 'Hm mungkin dia mengikutiku dari bekang. Mungkin dia mencariku.' Jika kau berfikir bahwa Bossmu itu akan seperti itu..." Ra Im kesal dengan kata-kata Joo Won dan ingin segera pergi makanya dia berusaha menghindar namun Joo Won menghalangi jalan Ra Im, "Kenapa? Kenapa menghindariku? Aku belum selesai berbicara! Kenapa kau tidak memanggil taxi?" Ra Im berkata, "Aku mau naik taxi atau tidak, apa hubungannya denganmu? Apa kau pemilik perusahaan Taxi?"
Joo Won berkata, "Mengapa kau terus mengarang asumsi mengenai aku? Kau mengatakan bahwa aku ini pria idiot, lalu mengatakan aku suruhan Oska, dan kini kau mengatakan bahwa aku salah satu dari ikatan supir-supir taxi itu?" Ra Im bertanya, "Kalau bukan, lalu apa?" Joo Won menjawab, "Aku bertanya padamu, kenapa kau tidak naik taxi saja? Aku tidak pernah mengatakan hal ini pada seorang wnaita, tapi... Apakah kau tidak memiliki uang? Jika begitu maka aku akan mengantarmu. Dimana rumahmu?" Ra Im menjawab, "Lihat sikapmu ini. Huh aku benar-benar sial tahun ini."
Ra Im ingin pergi namun lagi-lagi Joo Won menghalangi jalan, "Jika aku menutup atap mobil, Apakah kau akan mau diantar? Baiklah aku mengerti, aku akan menutup atapnya." Ra Im kesal dan berkata, "Kenapa aku harus masuk mobilmu?" Joo Won menjawab, "Karena aku akan memberimu tumpangan." Ra Im bertanya, "Kenapa?" Joo Won menjawab, "Kenapa? Aku hanya ingin memberimu tumpangan dan membuatmu senang. Kau mebutuhkan hal seperti itu kan? Ah baiklah aku hanya akan memberimu tumpangan saja. Kenapa aku tidak boleh melakukan apa yang ingin kulakukan hah? Aku sudah katakan bahwa aku akan menutup atap mobil." Ra Im hanya mendengus kesal melihat sikap Joo Won.
Ada mobil yang parkir di belakang mobil Joo Won dan keluarlah Oska dari dalam mobil ini. Oska menghampiri Joo Won dan langsung marah, "Ya! Apa kau ingin mati? Kenapa kau tidak emngangkat telfonmu hah?" Ra Im menatap kaget ke arah Oska karena tidka percaya bahwa idolanya ada di dekatnya. Joo Won menjawab pertanyaan Oska, "Sudah kukatakan bahwa aku akan menelfonmu setelah sampai di rumah." Oska langsung marah-marah lagi, "Kau ini membuatku kesal tau! Ji Hyeon(Nama Dokter pribadi Joo Won) bilang bahwa kau membawa wanita tidak dikenal..." Oska berhenti berbicara karena wanita tidak di kenal itu ada di sampingnya. Oska lalu berkata, "Oh ekapa bisa Ji Hyeon sembarangan mengatakan wnaita tidak di kenal. Ah senang bertemu denganmu, mungkin kau sudah mengetahui siapa aku."
Joo Won kesal melihat Oska dan berkata, "Cepatlah kau pergi ke Inkigayo(Acara Music di Korea)" Oska tertawa dna berkata, "Oh dia memang seperti ini orangnya." Ra Im terus memandang kagum ke arah Oska dan Oska berkata, "Oh aku ingat mata ini." Joo Won menunduk dan berkata, "Huh dia mulai kembali..." Oska berkata, "Aku benar-benar ingat. Ya kau terlihat sangat gugup saat bertemu deganku." Joo Won bertanya, "Apakah kalian benar-benar ada hubungan?" Ra Im berkata, "Apa kau gila? Ah aku pikir kau salah mengenali aku dengan seseorang." Oska menjawab, "Tidak mungkin. Kau dari film Dong Jak... Kau adalah Stunt Woman untuk Kim Sun Ah kan? Kau benar-benar keren Nona Gil Ra Im." Ra Im langsung terdiam karena tidak menyangka bahwa Oska masih mengingat dirinya.
0 comments:
Post a Comment