Tuesday, March 23, 2010

Sinopsis IRIS Episode 9

Chul Young sangat kaget melihat Hyun Joon ada di hadapannya. Dia marah ke Sun Hwa dan bilang bahwa selama ini dia menunggu Sun Hwa dan mempercayai Sun Hwa, tapi kenapa Sun Hwa malah melakukan hal ini? Hyun Joon menarik kursi dan duduk di kursi yang ada di depan Chul Young. Hyun Joon bilang kalau semua pertemuan ini adalah permintaan Hyun Joon kepada Sun Hwa. Dan maksud dia bertemu dengan Chul Young adalah untuk meminta tolong.



Chul Young menolak dengan mengatakan bahwa Hyun Joon sudah membunuh pejabat tinggi Korea Utara. Hyun Joon lalu bilang lagi bahwa Hyun Joon dan Chul Young memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama bertindak sesuai perintah. Hyun Joon juga bilang bahwa dia tahu bahwa Chul Young diberhentikan dari tugasnya, sementara dirinya si tinggalkan. Dan hal itu membuat dia ingin membalas dendam. Chul Young bertanya, bagaimana mungkin dia bisa mempercayai Hyun Joon? Hyun Joon mengeluarkan pistol dan memberikan kepada Chul Young dan berkata bahwa dia menaruhkan hidupnya di Chul Young agar Chul Young bisa percaya kepadanya.

Di sebuah pelabuhan di China. Sebuah kapal besar siap mau berlayar tapi tiba-tiba ada sebauh mobil yang datang dan turun lah 3 orang polisi China. Polisi China itu meminta para awak kapal dan kapten kapal agar berkumpul di sebuah ruangan. Tiba-tiba si polisi mengeluarkan pistol membuat semua orang kaget. Ada satu awak yang ternyata tidak ikut berkumpul dan kaget melihat hal itu, ketika si awak kapal itu mau kabur tiba-tiba ada yang menyodorkan senjata. Dan orang itu adalah Hyun Joon dan Sun Hwa!



Di NSS. Tae Sung menghampiri Sa Woo dan bertanya tentang cd yang waktu itu di kirim oleh agen Jepang. Sa Woo pun bilang bahwa isi cd itu tidak ada hubungannya dengan NSS sehingga Tae Sung pun langsung pergi dari situ untuk menelfon agen Jepang. Sa Woo kembali melihat cd rekaman cctv dari agen Jepang out dan ternyata Mi Jung juga melihat rekaman itu. Mi Jung bertanya tentang cd itu dan Sa Woo pun kembali berbohong dengan mengatakan bahwa cd itu adalah rekaman Hyun Joon ketika di tes masuk NSS. Lalu Mi Jung mengajak Sa Woo untuk bergabung di pesta penyambutan Seung Hee di NSS kembali.

Hyun Joon sedang berdiri di luar kapal yang baru dibajaknya semalam. Hyun Joon mengingat kembali kejadian dimana dia diwawancaraiatau dites kebohongan oleh pihak Chul Young agar Chul Young dapat mempercayainya. Lalu ketika ditanya kepada siapa Hyun Joon akan balas dendam? Hyun menjawab akan balas dendam kepada kepala NSS.



Di pelabuhan, akan diadakan pengontrolan oleh orang pelabuhan. Maka para awak kapal yang asli di tahan di ruang bawah tanah tempat penyimpanan ikan, sementara itu para pembajak berpura-pura menjdi awak kapal. 3 orang melakukan pemeriksaan dan akhirnya menyatakan bahwa tidak ada hal yang aneh dengan kapal itu sehingga mereka bisa turun dari kapal.

Di pebuhan ada badan imigrasi. Hyun Joon dan orang-orang dari korea Utara yang menyamar menjadi nelayan pun harus melalui badan imigrasi tersebut sebelum masuk ke Korea Selatan. Ketika passport Hyun Joon di periksa, Hyun Joon sempat tegang karna data-datanya takut di blokir, namun berkat prang-orang Korea Utara yang sudah ada di dekat pelabuhan Korea Selatan yang menghack computer pelabuhan sehingga data Hyun Joon pun keluar dan Hyun Joon di perbolehkan masuk ke Korea Selatan. Dan data CCTV di pelabuhan yang merekam Hyun Joon langsung di hapus.



Sa Woo pergi ke sebuah toko perhiasan. Si pelayannya bertanya apakah Sa Woo ingin membeli cincin pernikahan? Sa Woo bilang bukan dan berkata dia hanya ingin membeli cincin. Di pelayannya nanya lagi berapa ukuran cincin si orang yang mau di kasih cincin, Sa Woo ga tau berapa ukuran cincin Seung Hee sehingga si pelayan menyarankan agar membeli kalung saja.

Seung Hee dan temannya di NSS sedang di jalan menju ke lokasi perayaan Seung Hee kembali ke NSS. Dan ternyata di tempat itu sudah banyak orang yang kumpul dan terlihat Sa Woo sangat senang melihat kehadiran Seung Hee. Lalu mereka semua pun bersulang merayakan kembalinya Seung Hee. Lalu mereka mengadakan permainan, yang kalah harus minum bergandengan tangan dan harus saling cium. Ternyata yang kalah adalah Seung Hee dan Sa Woo. Ketika mau saling berciuman, si Hyun Kyu langsung mengehentikan hal itu dan menyuruh agar Mi Jung bernyanyi saja. Seung Hee dan Sa Woo berjalan-jalan di dekat danau. Seung Hee bilang ke Sa Woo bahwa dia selalu mengganggap Sa Woo sebagai temannya. Seung Hee pergi menjauh sementara itu Sa Woo mengeluarkan kalung yang tadi dia beli dari dalam sakunya.


Hyun Joon dan Sun Hwa bergabung dengan kelompok terorisme yang waktu itu membajak kapal. Salah satu dari anggota terorisme itu ada yang mengejek Hyun Joon dan itu membuah Sun Hwa marah. Si anggota itu menghajar Sun Hwa sehingga Hyun Joon langsung menodongkan pistol ke kepala anggota itu. Ketika pelatuk di tarik ternyata tidak ada pelurunya. Hyun Joon melempar pistol itu dan bilang agar senjata kembali di cek. Si anggota itu tidak terima dan langsung menghajar Hyun Joon dan sudah jelas Hyun Joon lah yang menang. Teman-temannya datang dan ikut menghajar Hyun Joon namun lagi-lagi Hyun Joon lah yang menang, Si Bos dari tim terorisme itu marah dan bilang agar tidak terjadi hal seperti itu lagi. Hyun Joon pun pergi dari situ disusul oleh Sun Hwa. Hyun Joon bilang agar Sun Hwa tidak terlalu membelanya. Ketika Sun Hwa mau pergi, Hyun Joon mncegahnya dengan menggenggam tangan Sun Hwa. Ternyata Hyun Joon hanya ingin mengatakan agar Sun Hwa tidak mengganggunya. Kemudian Hyun Joon membersihkan darah yang ada di ujung mulut Sun Hwa dan pergi dari situ.

Di NSS di adakan rapat kasus seseorang yang meninggal karna di bunuh dan dicurigai hal tersebut ulah teroris. Tiba-tiba Mi Jung datang dan bilang kalau di pelabuhan terjadi pembajakan. Sa Woo dan Tae Sung pun pergi ke pelabuhan untuk infeksi secara langsung. Sa Woo bertanya tentang rekaman CCTV, Namun Tae Sung bilang bahwa rekaman CCTV sudah di hapus. Sa Woo melihat satu CCTV di tempat parkir dan meminta Tae Sung untuk memeriksanya.



Di markas besar teroris, Hyun Joon meminta tolong kepada programmer di tim teroris itu untuk membuka data di USB yang waktu itu Seung Ryong berikan kepadanya. Namun ternyata USB itu tidak bisa dibaca datanya dan hanya bisa dibaca di computer yang memiliki perangkat canggih dan tentunga bisa dibuka di kantor NSS. Ketika programmer itu mau bertanya apa isi USB itu? Hyun Joon langsung mencabutnya dan berkata bukan apa-apa.


Baek San ketemu sama Presiden dan ngebahas tentang NSS kembali. Di ruangannya President bilang bahwa jujur dia belum percaya 100% kepada NSS karna dia takut bahwa NSS itu sebenernya memiliki rencana lain selain melindungi Negara. Baek San keliatan aga kesinggung dengan kata-kata itu dan melihatkan suatu document dan bilang bahwa dia sudah bekerja di NSS selama 20 tahun dan dia memohon kepada President agar mempercayai NSS.


Baek San keluar dari ruangan President dan di sebuah lorong dia bertemu dengan Sekertarisnya President. Si sekertaris itu menyelinapkan sebuah USB ke tangannya Baek San dan bilang bahwa President terlihat sangat tertarik dengan proyek Nuklir. Dan ternyata diam-diam dari belakang ada tangan kanannya President yang melihat itu dan mulai curiga ke Sekertaris dan si Baek San.

Di Korea Utara, Chul Young di panggil ke ruang atasannya. Si atasannya itu bilang bahwa Pemimpin Korea Utara sudah setuju dengan kerjasama yang akan di adakan dengan Korea Selatan dan itu sangat gawat. Chul Young pun bilang kalau dia sudah mengirimkan orang untuk menggagalkan rencana itu.

Para teroris sedang rapat. Mereka mulai bagi-bagi tugas untuk menyelidiki tempat dimana mereka akan menyimpan nuklir. Dan Sun Hwa satu Tim dengan Hyun Joon harus menyelidiki satu hal. Di tengah jalan, Hyun Joon merubah arah mobil menuju rumahnya dulu dimana di sana dia bisa mengakses computer ke NSS. Sesampainya di depan pintu rumah, Hyun Joon memasukan kode pin yang belum di ubah sehingga dia dan Sun Hwa bisa masuk ke dalam rumah dengan cepat.


Sampai di dalam rumah dan ketika melihat ruang tamu, dia kembali mengingat masa-masa ketika dia bersama Sa Woo dulu tinggal di rumah itu bersama. Dia langsung melupakan itu dan pergi ke ruang computer. Dia membuka laptop dan mengingat password yang harus di masukan. Sun Hwa pun langsung mengambil alih untuk membuka folder di dalam USB salip itu. Ternyata ketika Sun Hwa masuk ke jaringan NSS, Mi Jung mengetahui itu dan heran karna sepengetahuan dia itu Sa Woo sedang ada di Busan sehingga tidak mungkin itu Sa Woo yang online di rumah. Mi Jung memanggil Seung Hee untuk melihat webcam di laptop Sa Woo agar mengetahui siapa yang menggunakan laptop Sa Woo, namun Hyun Joon sudah membelokan arah Wabcam tersebut sehingga wajah mereka berdua tidak terlihat.

Seung Hee langsung menyuruh Mi Jung agar menelfon unit keamanan dan mereka akan segera mendatangi rumah Sa Woo. Pasukan pun sudah ada di jalan, Sun Hwa berniat menggagalkan membuka folder itu karna memakan waktu lama, namun Hyun Joon tetap menyuruh Sun Hwa agar membuka folder tersebut. Seung Hee dan beberapa pasukan sudah siap di depan rumah dan masuk ke dalam rumah sementara itu Sun Hwa dan Hyun Joon masih di ruang computer. Namun ketika pintu ruang computer di buka, Seung Hee dan beberapa pasukan tidak menemukan siapapun karna Sun Hwa dan Hyun Joon sudah pergi kabur.


Di jalan mereka ngebahas tentang tempat dimana folder di USB itu bisa di buka dan ternyata isi USB itu hanya bisa dibuka di sebuah computer yang ada di kantor pusat NSS. Dan tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke ruangan itu.

Di NSS di adakan rapat membahas tentang teroris yang masuk ke Korea Selatan lewat pelabuhan dan menggunakan paspor palsu. Mi Jung menunjukan rekaman CCTV yang merekam beberapa orang keluar dari pelabuhan membawa tas besar dan mereka curiga itu adalah kelompok teroris itu. Sa Woo yang melihat rekaman itu langsung menyadari bahwa dari beberapa orang yang berjalan itu ada Hyun Joon dan dia pun langsung menatap Seung Hee yang juga sedang menonton rekaman itu.


Sesudah keluar dari ruangan rapat, Sa Woo di panggil oleh Hyu Kyun untuk bicara sebentar. Hyu Kyun bilang bahwa dia telah menyelidiki siapa yang menyelinap masuk ke rumah Sa Woo dan kemungkinan besar itu adalah Hyun Joon. Seung Hee ternyata mendengar itu dan langsung kaget dan bertanya apakah hal itu benar? Hyu Kyun pun membawa Sa Woo dan Seung Hee ke ruangan untuk meneliti. Dengan menggunakan computer di lacaklah pemilik sidik jari dan juga bentuk tulang dan data tersebut mengarah ke tulang milik Hyun Joon dan kecocokan ada 74%. Hyu Kyun juga menegaskan bahwa tulang itu hampir sama dengan sidik ajri karna tidak ada satupun yang sama. Sa Woo langsung kembali menegaskan bahwa Hyun Joon sudah meninggal dan mereka tidak boleh membahas Hyun Joon kembali.


Seung Hee pergi minum bersama dengan Hyu Kyun. Hyu Kyun bilang bahwa jarang sekali ada orang yang memiliki tulang sam apersis seperti Hyun Joon dan mungkin hal itu adalah kebetulan. Lagian dia juga berkata bahwa dia berharap bahwa Hyun Joon masih ada. Seung Hee terlihat merenung memikirkan Hyun Joon kembali.

Sa Woo pulang ke rumah dan masuk ke ruang computer. Dia duduk sebentar di kursi dan ketika mau berdiri dan pergi, dia menyadari ada sesuatu di atas mejanya. Dan ketika dia lihat itu adalah sebuah kalung yang ada tanda salipnya namun kalung itu hanya ada bagian atasnya doang(tutup USB). Dia ingat kalau dia pernah melihat kalung itu ketika dia, Hyun Joon dan Seung Hee sedang di mobil. Dia ingat bahwa Hyun Joon sedang memegang kalung itu di telapak tangannya.

Di Korea Utara, asistennya Chul Young menhampiri Chul Young sambil membawa koper yang isinya sebuah uranium yang siap akan dibawa ke Korea Selatan.

Sa Woo menghampiri Baek San untuk memberitahukan tentang Hyun Joon yang sepertinya belum meninggal, namun ketika mau bicara tiba-tiba Mi Jung datang dan memberi tahu bahwa dia sudah menemukan posisi dari para teroris. Baek San pun langsung nyuruh ke Sa Woo agar segera tugas menangkap para teroris itu.

Kelompok teroris sedang menyiapkan senjata-senjata sementara itu Sa Woo dan beberapa pasukan NSS menuju ke tempat diaman para teroris dicurigai berada. Tim NSS sudah sampai di loaksi dan mereka sudah berpencar untuk siap masuk ke dalam. Sementara itu kelompok teroris mendengar suara gaduh dari arah luar. Ketika hitungan 3, Semua pasukan tim NSS masukke dalam gedung sementara itu Hyun Joon menoleh ke arah belakang.

0 comments: